[[Berkas:Histamenon nomisma-Constantine VIII-sb1776.jpg|jmpl|ka|250px|''Histamenon'' bergambar[[Daftar RajaKaisar Romawi Timur|Kaisar]] [[KonstantinusKōnstantinos VIII]] (1025–1028).]]
'''Histamenon''' ({{lang-el|{{lang|grc|νόμισμα ἱστάμενον}}}}, "koin standar") adalah salah satu mata uang pada masa [[Kekaisaran Romawi Timur]] atau [[Bizantium]]. Nama Histamenon diberikan pada koin emas Bizantium yaitu ''[[solidus]]'' saat koin ''[[tetarteron]]'' yang sedikit lebih ringan diperkenalkan pada tahun 960-an. Untuk membedakan keduanya, histamenon diubah dalam bentuk ''solidus'' asli, menjadi lebih lebar dan lebih tipis, serta cekung (''[[skyphate]]'') dalam bentuk. Kemudian namanya biasanya disingkat menjadi stamenon, hal yang kemudian dihentikan setelah 1092. Pada abad ke-12 dan 13, nama stamenon diterapkan pada koin tembaga dan koin tembaga ''trachea'' cekung.
== Pembuatan ==
Sejak zaman Raja [[Konstantinus Agung|Konstantinus I]] (masa pemerintahan 306–337) mengenalkan mata uang ini dipada tahun 309, koin utama Kekaisaran Bizantium saat itu adalah ''[[solidus]]'' yang berkualitas tinggi atau ''[[nomisma]]'', yang standar bobotnya (4,55 gram) dengan kandungan emas (24 karat) selama berabad-abad.<ref>{{harvnb|Grierson|1999|pp=3, 9–10}}; {{harvnb|Kazhdan|1991|p=1924}}.</ref>. Raja [[Nikephoros II Phokas]] (masa pemerintahan 963–969), bagaimanapun, mengenalkan koin baru [nomisma] ''tetarteron ''("seperempat [koin]") yang berukuran 2 karat (sekitar <sup>1</sup>⁄<sub>12</sub>, sesuai namanya) lebih ringan dari nomina aslinya. Yang kemudian sekarang dikenal sebagai histamenon, dari kata kerja {{lang|grc|ἵστημι}}, "untuk berdiri", menyiratkan bahwa ini mengikuti standar tradisional.<ref name="Hendy507">{{harvnb|Hendy|1985|p=507}}.</ref><ref>{{harvnb|Grierson|1982|p=196}}; {{harvnb|Kazhdan|1991|pp=936, 2026}}.</ref>. Alasan untuk perubahan ini tidak jelas; Penulis sejarah Bizantium, bagaimanapun, menyarankan motif fiskal, melaporkan bahwa Nikephoros mengumpulkan pajak sebelum menggunakan histamenon dan membayar kembali menggunakan tetarteron, yang secara resmi dinilai sama nilainya dengan koin ''full-weight'' (bobot maksimal).<ref name="Hendy507"/>.
Awalnya, kedua koin itu hampir tidak bisa dibedakan kecuali dalam berat. Selama masa pemerintahan [[Basil II]] (976-1025), ''tetarteron'' mulai dicetak dalam bentuk yang lebih tebal dan lebih kecil, sementara histamenon menjadi lebih tipis dan lebih lebar. Hanya selama satu-satunya aturan [[KonstantinusKōnstantinos VIII|Konstantinos VIII]] (1025-1028), bagaimanapun, apakah kedua koin itu menjadi juga menjadi ikonografis yang berbeda.<ref>{{harvnb|Hendy|1985|p=508}}.</ref><ref name="GriersonB10">{{harvnb|Grierson|1999|p=10}}.</ref>. Pada pertengahan abad ke-11, tetarteron berukuran 18 mm dan beratnya nampaknyatampaknya standar pada 3,98 gram, yaitu tiga karat kurang dari histamenon atau stamenon (nama yang pertama kali diberikan pada tahun 1030), yang sekarang diukur berdiameter 25 mm (berlawanan dengan sampai 20 mm untuk ''solidus'' asli). Sebagai tambahan, di bawah [[MichaelMikhaēl IV Paphlagōn|Mikhael IV]] [[PaphlagonianPaphlagon]] (1034-1041), stamenonHistamenon mulai dicetak dengan bentuk cekung (''skyphate''), kemungkinan untuk meningkatkan kekuatan koin yang tipis dan membuatnya mudah ditekuk. Koin datar masih sering dipukul, tapi skyphate yang mendominasi dari [[Konstantinus IX]] (1042-1055) dan menjadi standar di bawah [[Isaac I Komnenos]] (1057-1059). Koin cekung ini dikenal sebagai ''histamena trachea'' atau hanya ''trachea'' (τραχέα, "kasar, tidak rata") dari bentuknya.<ref>{{harvnb|Kazhdan|1991|pp=936, 2026–2027}}; {{harvnb|Grierson|1982|p=197}}; {{harvnb|Hendy|1985|p=510}}.</ref><ref name="GriersonB10-11">{{harvnb|Grierson|1999|pp=10–11}}.</ref>.
== Penurunan Nilai dan Penghapusan ==
[[Berkas:Histamenon nomisma-Alexius I-sb1776.jpg|jmpl|ka|250px|Contoh ''histamena'' yang mengalami penurunan nilai: koin pertama yang diterbitkan pada masa Raja [[Alexios I Komnenos]] (1081–1118).]]
Dimulai dari Michael[[Mikhaēl IV Paphlagōn|Mikhael IV]], yang merupakan seorang mantan pemberi pinjaman uang, kandungan emas mulai semakin berkurang dan nilai koin-koin itu merosot. Setelah periode stabilitas relatif di sekitar 1055-1070, kandungan emas menurun secara dramatis pada 1070-an dan 1080-an. Mata uang ''michaelaton'' yang diterbitkan oleh [[Michael VII Doukas]] (1071–1078) masih mengandung sekitar 16 karat emas, namun pada saat [[Alexios I Komnenos]] (1081-1118), ''nomismata'' tersebut hampir tidak mengandung emas sama sekali.<ref name="GriersonB10-11"/><ref>{{harvnb|Hendy|1985|pp=509–510}}; {{harvnb|Kazhdan|1991|pp=478, 1368}}.</ref>. Dengan demikian, pada tahun 1092, [[Alexius I Komnenus|Alexios]] melakukan reformasi moneter yang komprehensif, menggantikan antara lain koin emas yang direndahkan, histamenon dan tetarteron, dengan emas berkualitas tinggi baru, ''[[hiperpiron]]''.<ref>{{harvnb|Grierson|1999|p=11}}; {{harvnb|Kazhdan|1991|p=964}}.</ref>. Sejak saat itu, dan selama sistem moneter Komnenian (abad ke-12 hingga ke-13), istilah stamenon, karena hubungannya dengan koin ''skyphate'', mulai diterapkan sebagai istilah selimut dengan koin tembaga dan tembaga cekung yang sama (''trachea'') yang dikeluarkan oleh [[Kekaisaran Romawi Timur|Kekaisaran Bizantium]].<ref>{{harvnb|Grierson|1999|p=59}}; {{harvnb|Kazhdan|1991|p=936}}.</ref>.
== Referensi ==
{{Commons|Histamenon}}
{{Authority control}}
[[Kategori:Romawi]]
[[Kategori:Romawi abad ke-1]]
[[Kategori:Kekaisaran Romawi]]
[[Kategori:Kekaisaran Romawi Timur]]
[[Kategori:Mata uang]]
[[Kategori:Koin Kekaisaran Romawi Timur]]
|