Burung-Burung Manyar: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rachmat-bot (bicara | kontrib) k clean up, replaced: Beliau → Dia |
k Abadi Rorimpandey memindahkan halaman Burung-burung Manyar ke Burung-Burung Manyar: Judul yang benar |
||
(11 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Kotakinfo Buku
'''Burung-burung Manyar''' adalah [[novel]] karangan [[Y.B. Mangunwijaya]].<ref name="burung">{{cite book|title=Burung-Burung Manyar|author=Y.B. Mangunwijaya|publisher=Djambatan|location=Jakarta|year=1981}}</ref> Novel ini terbit pertama kali pada tahun 1981.<ref name="burung"/> Sampai tahun 2007 Burung-burung Manyar telah terbit sebanyak 15 kali.<ref name="unes">{{cite thesis|title=Nasionalisme dan Refleksi Sejarah Indonesia Novel Burung-burung Manyar Karya Y.B. Mangunwijaya|author=Mulyono|publisher=Unes|year=2008}}</ref> Novel Burung-burung Manyar merupakan novel [[sejarah]]. Sejarah yang termuat dalam novel ini adalah sejarah Indonesia dari tahun 1934-1978.<ref name="unes"/> Tema dari novel ini adalah [[Nasionalisme]].<ref name="unes"/> Latar yang digunakan adalah sejak penjajahan Belanda, penjahan Jepang, Perang Kemerdekaan sampai masa [[Orde Baru]].<ref name="unes"/>▼
| name = Burung-Burung Manyar
==Tokoh dan penokohan==▼
| title_orig =
| translator =
| image =
| image_caption =
| author = Y.B. Mangunwijaya
| illustrator =
| cover_artist =
| country = Indonesia
| language = Indonesia
| series =
| subject =
| genre = Fiksi-Romantis
| publisher = Djambatan
| release_date = 1981
| english_release_date =
| timeline =
| dedicated_to =
| media_type =
| pages =
| size_weight =
| size =
| weight =
| isbn = 9794285285 (ISBN13: 9789794285282)
| preceded_by =
| followed_by =
}}
▲'''Burung-burung Manyar''' adalah [[novel]] karangan [[Y.B. Mangunwijaya]].<ref name="burung">{{cite book|title=Burung-Burung Manyar|author=Y.B. Mangunwijaya|publisher=Djambatan|location=Jakarta|year=1981}}</ref> Novel ini terbit pertama kali pada tahun 1981.<ref name="burung"/> Sampai tahun 2007 Burung-burung Manyar telah terbit sebanyak 15 kali.<ref name="unes">{{cite thesis|title=Nasionalisme dan Refleksi Sejarah Indonesia Novel Burung-burung Manyar Karya Y.B. Mangunwijaya|author=Mulyono|publisher=Unes|year=2008}}</ref> Novel Burung-burung Manyar merupakan novel [[sejarah]]. Sejarah yang termuat dalam novel ini adalah sejarah Indonesia dari tahun 1934-1978.<ref name="unes"/> Tema dari novel ini adalah [[Nasionalisme]].<ref name="unes"/> Latar yang digunakan adalah sejak penjajahan Belanda,
▲== Tokoh dan penokohan ==
Burung-burung Manyar mempunyai dua tokoh utama yaitu, Atik dan Teto.<ref name="burung"/>
=== Atik ===
Atik bernama lengkap Larasati.<ref name="pamela">{{cite book|title=Membaca, dan Membaca Lagi|author=Pamela Allen|publisher=Indonesiatera|location=Magelang|year=2004|isbn=979-9375-60-6}}</ref> Atik bukanlah seorang perempuan yang anggun dan halus, melainkan berwatak pemberani dan aktif.<ref name="pamela"/> Tokoh Atik menjadi representasi tokoh-tokoh perempuan dalam karya-karya Y.B. Mangunwijaya yang cenderung aktif, berani dan cerdas.<ref name="pamela"/> Nama Larasati diambil dari tokoh wayang yang merupakan adik Kresna.<ref name="pamela"/><ref name="harjo">{{cite book|title=Sejarah Wayang Purwa|author=Hardjowirogo|publisher=Balai Pustaka|location=Jakarta|year=1982}}</ref> Larasati adalah tokoh wayang yang lembut dan diidealkan sebagai seorang istri.<ref name="pamela"/> Akan tetapi Larasati dalam Burung-burung Manyar merupakan kebalikan dari tokoh Larasati dalam pewayangan.<ref name="pamela"/> Mangunwijaya memang kerap mengambil tokoh-tokoh wayang menjadi tokoh novelnya.<ref name="mangun">{{cite journal|title=Novel Saya dan Lakon Wayang|author=Y.B. Mangunwijaya|publisher=Kalam|year=1997|page=54-62}}</ref>
Kedua orang tua atik adalah [[pribumi]] Indonesia.<ref name="pamela"/> Ayahnya bernama Antana yang bekerja di [[Kebun Raya Bogor]] dan Cagar Alam [[Ujung Kulon]]. Ibunya adalah seorang perempuan desa yang memiliki hubungan dengan Keraton Mangkunegaran.<ref name="pamela"/> Atik kemudian bekerja untuk membantu Sjahrir di Yogyakarta.<ref name="pamela"/>
[[Berkas:Mangun.jpg|
=== Teto ===
Teto merupakan tokoh yang menjalin asmara dengan Atik.<ref name="burung"/> Dia adalah seorang Indo, ibunya seorang Belanda dan ayahnya seorang Jawa.<ref name="pamela"/> Dalam tokoh wayang karakter Teto mirip dengan Kakrasana atau [[Baladewa]] yang adalah saudara Kresna.<ref name="pamela"/> Baladewa memihak Kurawa dalam perang melawan Pandawa, sehingga ia melawan saudaranya sendiri.<ref name="pamela"/>
Ayah Teto adalah seorang tentara [[KNIL]].<ref name="pamela"/> Ibunya seorang Indo yang masih memiliki hubungan dengan keluarga keraton [[Mangkunegaran]].<ref name="pamela"/> Selama penjajahan Jepang ayah Teto ditangkap [[Kempetai]] atas tuduhan terlibat gerakan bawah tanah.<ref name="pamela"/> Sementara ibu Teto dipaksa untuk menjadi [[gundik]] kepala Kempetai. Kelak, Teto juga bergabung dengan KNIL.<ref name="pamela"/>
=== Verbruggen dan Syahrir ===
[[Verbruggen]] dan [[Syahrir]] merupakan tokoh yang cukup penting di samping dua tokoh utama di atas.<ref name="pamela"/> Verbruggen adalah seorang mayor jenderal Belanda.<ref name="pamela"/> Sementara Syahrir adalah tokoh sejarah Indonesia. Keduanya meruoakan wakil hubungan antara dua kebudayaan, yaitu Belanda dan Indonesia.<ref name="pamela"/>
== Pasca-kolonial ==
Novel Burung-burung Manyar dapat dibaca sebagai bentuk proyek pasca-kolonial.<ref name="pamela"/> Novel ini berusaha untuk mencari penyimpangan yang terjadi dalam penulisan sejarah [[Revolusi Indonesia]].<ref name="pamela"/> Sejarah dalam novel Burung-burung Manyar diceritakan secara mengalir dengan beberapa masukan [[anekdot]]. Sejarah tidak disampaikan dengan nada otoriter.<ref name="pamela"/>
Menjelang akhir novel, terdapat kejutan yang menggelitik. Teto atau Satadewa terbangkitkan jiwa nasionalismenya, dengan menjadi relawan membongkar kecurangan perusahaan tempatnya bekerja yang merugikan Indonesia. Jika saja tahun 1981 sudah ada KPK, atau kesadaran umum di Indonesia tentang pengelolaan sumber daya alam negara maka novel ini tentu akan lebih fenomenal lagi. Tentu saja mafia Migas masih menjadi makhluk extra terrestrial di dasawarsa 80 - 90an. Mangunwijaya sudah mengajak kita memikirkan pengelolaan Migas tiga dasawarsa lalu. Dia memiliki misi mendidik masyarakat yang masih dalam pengaruh kuat Orde Baru dengan kisah-kisah karangannya. Meski jelas bukti kuat yang dibawa seorang eksekutif perusahaan migas, tidak otomatis dapat menguntungkan rakyat Indonesia. Perjuangan Daud melawan Goliath, bukan adu tembak ala wild west, yang dihadapi Satadewa adalah perusahaannya dan gurita koruptor di Indonesia tercintanya waktu itu.
==Rujukan==▼
== Penghargaan ==
Buku ini memperoleh dua penghargaan yang terkenal yakni [[South East Asia Write Award]] (1983) dan [[Ramon Magsaysay Award|Ramon Magsasay Award]] (1996).<ref>{{Cite web|url=https://www.goodreads.com/book/show/1379444.Burung_Burung_Manyar?from_choice=false&from_home_module=false|title=Burung-Burung Manyar|website=www.goodreads.com|access-date=2017-09-27}}</ref>
▲== Rujukan ==
{{reflist}}
|