Substansi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Pengetik-AM (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Pengetik-AM (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(1 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan)
Baris 3:
* [[Materi]], segala sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang
{{tocright}}
 
== Sudut pandang pengertian ==
 
=== Sudut pandang filsafat ===
Para filsuf memberikan pengertian terhadap substansi sebagai [[esensi]] yang berada di [[alam semesta]] yang tidak memerlukan perwujudan yang tidak membutuhkan esensi. Substansi ini merupakan suatu makna yang sifatnya universal. Segala sesuatu yang termasuk substansi akan menjadi suatu subjek yang tidak memiliki ketergantungan dengan sesuatu apapun. Substansi adalah segala sesuatu yang keberadaannya akibat dari dirinya sendiri. Keberadaan substansi tidak memiliki kebergantungan dengan keberadaan dari sesuatu yang lain.{{Sfn|Nuruddin|2021|p=39-40}} Para filsuf secara umum membagi substansi menjadi lima bagian, yaitu [[materi]], [[bentuk]], korpus, [[jiwa]] dan [[akal]].{{Sfn|Nuruddin|2021|p=49}}
 
=== Sudut pandang ahli kalam ===
Dalam sudut pandang ahli [[kalam]], pengertian substansi berkaitan dengan konsep kebertempatan. Substansi diartikan sebagai sesuatu yang bertempat, tetapi kebertempatannya tidak berkaitan dengan kebertempatan sesuatu yang lain. Kebertempatan pada substansi terjadi karena dirinya sendiri.{{Sfn|Nuruddin|2021|p=40}}
 
=== Sudut pandang teolog ===
Para teolog secara umum membagi substansi menjadi dua bagian, yaitu atom dan sesuatu yang tersusun dari atom yang dapat dibagi.{{Sfn|Nuruddin|2021|p=49}}
 
== Konsep dasar ==
 
=== Esensi ===
Substansi selalu dikaitkan dengan [[esensi]]. Esensi diartikan sebagai sebuah pemaknaan universal dalam memberikan jawaban mengenai 'apa itu' dari sesuatu. Esensi juga diartikan sebagai sesuatu yang karena keberadaannya menjadikan sesuatu yang lain untuk menjadi dirinya sendiri.{{Sfn|Nuruddin|2021|p=40-41}}
 
=== Wujud ===
Konsep mengenai wujud diperlukan untuk memahami substansi yang berkaitan dengan kebertempatan dan [[keberadaan]]. Wujud diartikan sebagai sesuatu yang ditempati. Keberadaannya ada karena dirinya sendiri dan keberadaannya membuat sesuatu yang lain dapat berada dalam dirinya sendiri.{{Sfn|Nuruddin|2021|p=40-41}}
 
==Religi dan filosofi==