Kromatografi lapis tipis: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
20Lukianto (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
k Moving from Category:Teknik laboratorium to Category:Metode laboratorium using Cat-a-lot |
||
| (27 revisi perantara oleh 15 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{merge|Kromatografi lapisan tipis}}
[[Berkas:TLC_black_ink.jpg|
'''Kromatografi lapis tipis''' merupakan salah satu analisis kualitatif dari suatu sampel yang ingin dideteksi. Prinsip kerjanya memisahkan sampel berdasarkan perbedaan kepolaran antara sampel dengan pelarut yang digunakan. Teknik ini biasanya menggunakan fase diam dari bentuk plat silika dan fase geraknya disesuaikan dengan jenis sampel yang ingin dipisahkan. Larutan atau campuran larutan yang digunakan dinamakan eluen. Semakin dekat kepolaran antara sampel dengan eluen maka sampel akan semakin terbawa oleh fase gerak tersebut.<ref name=clar>{{en}} Clark J. 2007. Thin layer chromatography [terhubung berkala]. http://www.chemguide.co.uk/analysis/chromatography/thinlayer.html [3 Mar 2010].</ref>▼
'''Kromatografi lapis tipis''' merupakan salah satu [[analisis]] [[kualitatif]] dari suatu sampel yang ingin dideteksi dengan memisahkan komponen-komponen [[sampel]] berdasarkan perbedaan kepolaran.<ref name=sko>{{en}} Skoog DA, West DM, Holler FJ. 1996. Fundamentals of Analytical Chemistry. 7th edition. New York: Saunders College Publishing. Hal. 17-25.</ref>
== Prinsip ==
Jarak antara jalannya pelarut bersifat relatif. Oleh karena itu, diperlukan suatu perhitungan tertentu untuk memastikan spot yang terbentuk memiliki jarak yang sama walaupun ukuran jarak plat nya berbeda. Nilai perhitungan tersebut adalah nilai Rf, nilai ini digunakan sebagai nilai perbandingan relatif antar sampel. Nilai Rf juga menyatakan derajat retensi suatu komponen dalam fase diam sehingga nilai Rf sering juga disebut faktor retensi. Nilai Rf dapat dihitung dengan rumus berikut :▼
▲
<br>▼
<center>Rf = Jarak yang ditempuh substansi/Jarak yang ditempuh oleh pelarut</br></center>▼
== Visualisasi ==
Proses berikutnya dari kromatografi lapis tipis adalah tahap [[visualisasi]].<ref name=sko/> Tahapan ini sangat penting karena diperlukan suatu [[keterampilan]] dalam memilih [[metode]] yang [[tepat]] karena harus disesuaikan dengan jenis sampel yang sedang di [[uji]].<ref name=sko/> Salah satu yang dipakai adalah penyemprotan dengan [[larutan]] [[ninhidrin]].<ref name=kai/> Ninhidrin (2,2-Dihydroxyindane-1,3-dione) adalah suatu larutan yang akan digunakan untuk mendeteksi adanya [[gugus]] amina.<ref name=kai/> Apabila pada sampel terdapat gugus amina maka ninhidrin akan bereaksi menjadi berwarna ungu.<ref name=kai/> Biasanya padatan ninhidirn ini dilarutkan dalam larutan butanol.<ref name=kai>{{en}} Kaiser E, Colescott RL, Bossinger CD, Cook PI. 1970. Color test for detection of free terminal amino groups in the solid-phase synthesis of peptides. ''Anal Biochem'' 34:595-598.</ref>
==
▲Jarak antara jalannya pelarut bersifat [[relatif]].<ref name=fei>{{en}} Feist P. 2010. TLC - Retention Factor (Rf). [terhubung berkala] http://orgchem.colorado.edu/hndbksupport/TLC/TLCrf.html {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100612122115/http://orgchem.colorado.edu/hndbksupport/TLC/TLCrf.html |date=2010-06-12 }} [15 Mei 2010].</ref> Oleh karena itu, diperlukan suatu perhitungan tertentu untuk memastikan spot yang terbentuk memiliki jarak yang sama walaupun ukuran jarak plat nya berbeda.<ref name=fei/> Nilai perhitungan tersebut adalah nilai Rf, nilai ini digunakan sebagai nilai [[perbandingan]] relatif antar sampel.<ref name=fei/> Nilai Rf juga menyatakan derajat retensi suatu komponen dalam fase diam sehingga nilai Rf sering juga disebut faktor [[retensi]].<ref name=fei/> Nilai Rf dapat dihitung dengan rumus berikut
▲<br />
Semakin besar nilai Rf dari sampel maka semakin besar pula jarak bergeraknya senyawa tersebut pada [[plat]] kromatografi lapis tipis.<ref name=lip>{{en}} Lipsy P. 2010. Thin Layer Chromatography Characterization of the Active Ingredients in Excedrin and Anacin. USA: Department of Chemistry and Chemical Biology, Stevens Institute of Technology.</ref> Saat membandingkan dua sampel yang berbeda di bawah kondisi kromatografi yang sama, nilai Rf akan besar bila senyawa tersebut kurang [[polar]] dan berinteraksi dengan ''adsorbent'' polar dari plat kromatografi lapis tipis.<ref name=lip/>
Nilai Rf dapat dijadikan [[bukti]] dalam mengidentifikasikan [[senyawa]].<ref name=lip/> Bila identifikasi nilai Rf memiliki nilai yang sama maka senyawa tersebut dapat dikatakan memiliki [[karakteristik]] yang sama atau mirip.<ref name=lip/> Sedangkan, bila nilai Rfnya berbeda, senyawa tersebut dapat dikatakan merupakan senyawa yang berbeda.<ref name=lip/>
== Referensi ==
{{reflist}}
[[Kategori:Kromatografi]]
[[Kategori:
| |||