Aku (puisi): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Klrfl (bicara | kontrib)
(24 revisi perantara oleh 18 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 21:
Berlari
 
Hingga hilang pedih perihperi
 
Dan aku akan lebih tidak peduli
Baris 51:
 
Penulis Indonesia, [[Muhammad Balfas]] mencatat bahwa salah satu penulis kontemporer yang sezaman dengan Anwar, Bung Usman, menulis "Hendak Jadi Orang Besar???" dalam menanggapi "Aku".{{sfn|Balfas|1976|p=73}} Balfas menyebut bahwa Usman sangat kesal dengan "vitalitas dan cara hidup yang baru" yang ditunjukkan Anwar dalam puisi itu.{{sfn|Balfas|1976|p=73}}
 
== Simbol ==
Larik ''binatang jalang dari kumpulannya terbuang'' dapat diartikan orang yang selalu bersikap memberontak dan berada di luar organisasi formal. Pemilihan kata "binatang jalan" mencerminkan bahwa "aku" adalah orang yang tidak dapat mengikuti aturan atau norma sosial yang berlaku. Sehingga ia terbuang, tidak diakui keberadaannya.<ref>{{Cite book|last=Suherli|first=dkk.|date=2017|title=Bahasa Indonesia|location=Jakarta|publisher=Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan|isbn=987-602-427-098-8|pages=261|url-status=live}}</ref>
 
== Analisis ==
[[Berkas:Chairil Anwar - Aku.jpg|jmpl|"Aku" karya Anwar pada [[puisi dinding di Leiden|sebuah dinding di Belanda]].]]
Menurut seorang akademisi sastra Indonesia asal Timor, A. G. Hadzarmawit Netti, puisi "Aku" menekankan sifat individualistis Anwar, sedangkan puisi "Semangat" mencerminkan vitalitas.{{sfn|Netti|2011|p=38}} Netti menganalisis puisi itu sendiri sebagai cerminan kebutuhan Anwar untuk mengendalikan lingkungannya dan tidak dibentuk oleh kekuatan luar, melalui penekanan dua [[bait]] pertama.{{sfn|Netti|2011|p=38}} Menurut Netti, dengan mengendalikan lingkungannya, Anwar mampu melindungi kebebasan dan sifat individualistisnya.{{sfn|Netti|2011|p=39}} Netti menilai baris terakhir sebagai cerminan kebanggaan Anwar di alam individualistis, dan menyimpulkan bahwa Anwar seharusnya setuju dengan filosofi [[Ayn Rand]] tentang [[objektivitas]].{{sfn|Netti|2011|p=40}}
 
Akademi sastra Indonesia, [[Arief Budiman]] mencatat bahwa "Aku" mencerminkan pandangan Anwar, bahwa orang lain tidak harus peduli padanya, sebagaimana ia tidak peduli terhadap orang lain.{{sfn|Budiman|2007|p=41}} Budiman juga menilai bahwa bait ketiga dan keempat mencerminkan pandangan [[Friedrich Nietzsche]] bahwa penderitaan membuat seseorang menjadi lebih kuat.{{sfn|Budiman|2007|p=28}}
 
== Musik ==
Pemusik [[Igor Tamerlan]] membuat lagu berjudul ''Aku'' dengan puisi ini sebagai lirik. Ayah Igor kebetulan salah satu sepupu Chairil Anwar.{{cn}}
 
== Lihat juga ==
{{wikisource|AkuSemangat}}
* [[Daftar karya Chairil Anwar]]
 
Baris 107 ⟶ 113:
* {{cite book| title=Sajak-Sajak Chairil Anwar dalam Kontemplasi |trans_title=Chairil Anwar's Poems in Contemplation |language=Indonesian |isbn=978-979-17911-4-4 |ref=harv |publisher=B You Publishing |location=Surabaya |last=Netti |first=A. G. Hadzarmawit |year=2011}}
{{refend}}
 
{{Authority control}}
 
[[Kategori:Chairil Anwar]]
[[Kategori:Puisi Indonesia]]
[[Kategori:Puisi tahun 1943]]
[[Kategori:LiteraturSastra Indonesia]]