Pemilahan sampah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
Pengetik-AM (bicara | kontrib)
k Pengetik-AM memindahkan halaman Skema pengumpulan terpisah ke Pemilahan sampah
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(5 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 6:
Pengelolaan sampah di Jerman merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah nasional, [[pemerintah federal]], dan [[pemerintah lokal]]. Kementerian lingkungan nasional Jerman memberikan arahan prioritas dan rancangan perundang-undangan nasional, mengawasi perencanaan dan informasi strategis, serta memberikan penjabaran terkait persyaratan pada fasilitas pembuangan sampah. Sejalan dengan perundangan nasional, pemerintah federal Jerman mempunyai langkah mereka sendiri dalam pengelolaan dan pembuangan sampah. Di tingkat regional, perencanaan pengelolaan sampah juga dikeluarkan oleh pemerintah lokal- distrik dan kota- yang bertanggung jawab terhadap sampah rumah tangga di bawah peraturan ''[[Recycling Management and Waste Act]]'' (pengelolaan daur-ulang dan sampah). Termasuk di dalam peraturan tersebut pengumpulan, pengangkutan, himbauan dalam pengurangan dan pembaruan sampah, serta pembangunan dan pengoperasian fasilitas pembuangan sampah.
 
[[Legislasi]] pusat mengenai tata kelola sampah di seluruh Jerman diatur dalam ''[[Waste Management Act 2012]]'' (pengelolaan sampah 2012). Undang-undang ini menjelaskan hirarkihierarki sampah kepada orang-orang Jerman, dimulai dari pencegahan, penggunaan kembali, pendauran-ulang serta pembaruan, dan yang terakhir pembuangan sampah. Praktik pengelolaan sampah di Jerman bertujuan untuk meminimalkan terbentuknya sampah dan memaksimalkan daur-ulang dengan memastikan sisa sampah apapun yang dibuang, dilakukan dengan tepat. Pemerintah federal mengembangkan peraturan untuk wilayah mereka masing-masing dengan menurunkan pokok-pokok dari perundang-undangan pusat tersebut. Berdasarkan Agen perlindungan lingkungan Jerman, ''[[Umweltbundesamt]]'' (UBA), pemerintah federal memiliki kekuasaan hukum hanya pada area yang belum diatur oleh pemerintah nasional. Pada basis pengelolaan sampah ini peraturan pemerintah federal hanya menyampaikan bentuk implementasi tata kelola sampah, seperti mengidentifikasi pihak yang berwenang atau pihak yang harus memenuhi dan mengembangkan peraturan pembuangan sampah kota tersebut.<ref name=":1" />
 
Jerman merupakan negara pertama di Eropa yang memperkenalkan kebijakan pembatasan tempat pembuangan akhir/TPA sampah pada tahun 1990. Skema pengumpulan sampah terpisah berdasarkan jenis sampah juga terdapat di dalam kebijakan pembatasan TPA tersebut. ''[[Waste Framework Directive]]'' (WFD), peraturan perundang-undangan terkait sampah yang dikeluarkan Persatuan Eropa (''[[European Union]]'') mengemukakan sistem pengumpulan sampah terpisah, sekurangnya untuk jenis [[kertas]], [[logam]], [[plastik]], dan [[kaca]], pada tahun 2015. Jerman mengoperasikan sistem pengumpulan sampah terpisah seperti yang dijelaskan dalam WFD, ditambah dengan jenis [[sampah organik]] (''bio-waste''). Lebih jauh lagi, orang Jerman di bawah sejumlah perundangan dan peraturan, juga melakukan pengumpulan sampah terpisah untuk baju dan sepatu bekas, bungkus kemasan, sampah listrik dan elektronik, [[baterai]], dan jenis sampah/limbah berbahaya.<ref name=":1" />
Baris 13:
Tata pelaksanaan pengumpulan sampah secara terpisah sudah sangat jelas bagi orang Jerman. Hal ini merupakan hasil perjalanan panjang di bidang pengelolaan, teknologi, serta peraturan terkait sampah yang terjadi di negara tersebut. Kerangka hukum mengenai pengelolaan sampah di Jerman bermula di awal abad ke-19, ketika beberapa wilayah mulai mengadopsi peraturan tentang pembuangan sampah. Sebagai hubungan sebab akibat antara kurangnya kebersihan kota dan penyebaran penyakit seperti [[kolera]] yang semakin menjadi, orang Jerman mulai memahami pentingnya susunan saluran jalan air/[[drainase]] dan sistem pembuangan sampah, yang akhirnya bermuara pada diterapkannya peraturan mengenai perihal tersebut oleh pihak berwenang di tingkat pemerintahan.<ref name=":2">{{Cite news|url=http://www.umweltbundesamt.de/en/topics/waste-resources/waste-management|title=Waste management|last=Lehmphul|first=Karin|date=2014-01-20|newspaper=Umweltbundesamt|language=en|access-date=2017-11-11}}</ref>
 
Peraturan pembuangan sampah nasional Jerman yang pertama kali dibuat pada tahun 1972 telah beberapa kali mengalami [[amandemenamendemen]] dan penyesuaian, hingga sampai pada peraturan pengelolaan sampah yang berlaku saat ini, yakni ''[[kreislaufwirtschaftsgesetz]]'' (KrWG). Pengelolaan sampah yang berlaku saat ini di Jerman telah berubah signifikan dibandingkan masa permulaannya, dari pengelolaan yang sepenuhnya hanya berupa pembuangan ke sepenuhnya pengelolaan, dimana sampah benar-benar diolah. Perubahan tersebut membutuhkan proses yang sangat panjang karena melibatkan perubahan pada [[paradigma]] orang Jerman. Pengelolaan sampah di Jerman kini bertujuan untuk mempertahankan sumber-sumber alam, mengolah sampah dengan cara yang ramah terhadap lingkungan, yang disertai upaya penguatan dalam keberlanjutan lingkungan, serta perlindungan iklim dan efisiensi sumber-sumber alam.<ref name=":2" />
 
== Pola pemilahan ==
Pengelolaan sampah di Jerman merupakan yang paling efisien di Eropa dan masing-masing warga di Jerman terikat untuk melakukan pengumpulan sampah terpisah. Di tiap awal tahun, pemerintah mengirimkan buku kecil terpersonalisasi kepada setiap rumah tangga, dimana informasi waktu mengenai pengangkutan untuk segala jenis sampah terdapat didalamnya.<ref name=":3">{{Cite web|url=https://www.study-in.de/blog/thats-germany/garbage-and-recycling-in-germany/|title=Garbage and recycling in Germany – Study in Germany Blog|last=http://www.snoopmedia.com/|first=Redaktion: DAAD - Deutscher Akademischer Austausch Dienst e.V., D-53175 Bonn, Germany, http://www.daad.de/, Technik: snoopmedia GmbH, D-53111 Bonn, Germany,|website=www.study-in.de|language=en-GB|access-date=2017-11-11|archive-date=2017-11-11|archive-url=https://web.archive.org/web/20171111204741/https://www.study-in.de/blog/thats-germany/garbage-and-recycling-in-germany/|dead-url=yes}}</ref>
 
Pola pemilahan dilakukan menggunakan bermacam-macam tempat sampah dengan warna yang berbeda-beda, yang dapat dijumpai di sekitar kawasan tempat bermukim, kampus atau sekolah, serta area-area publik yang ramai dikunjungi, misalnya [[stasiun kereta api]]. Warna-warna tempat sampah dapat pula berbeda di tiap [[distrik]] di Jerman, namun deskripsi umum mengenai warna tempat sampah yang membedakan jenis sampah yang ada di dalamnya, dapat dijelaskan sebagai berikut:
Baris 24:
# Sampah '''botol kaca''' dipisahkan berdasarkan warna botol kaca tersebut ke dalam tempat sampah botol kaca yang berwarna sama dengan warna botol kaca tersebut, yakni: putih, coklat, atau hijau. Sampah botol kaca berwarna biru dan kuning dibuang bersama sampah botol kaca berwarna hijau di tempat sampah botol kaca berwarna hijau. Sampah botol kaca dengan warna yang berbeda terbuat dari bahan kaca yang berbeda pula. Sehingga mencampur sampah botol kaca dari bahan yang berbeda akan mengganggu proses daur ulang. Oleh sebab itu sampah botol kaca dikumpulkan berdasarkan kesamaan jenis botol kaca yang diketahui dari kesamaan warnanya. Namun sampah botol kaca yang rusak tidak dibuang di tempat sampah botol kaca, tetapi dibuang di tempat sampah hitam atau abu-abu.<ref name=":0" />
 
====== Sampah botol berjaminan ======
Botol yang memiliki uang jaminan ialah dari jenis botol (baik dari bahan plastik maupun kaca) yang dapat dipakai ulang (biasanya untuk minuman). Sampah botol yang memiliki jaminan ini dalam bahasa Jerman disebut ''pfandflaschen''. Sampah jenis ini tidak dibuang di tempat sampah kuning atau di tempat sampah botol kaca, tetapi dibawa ke tempat pengembalian botol (biasanya terdapat di pasar swalayan) untuk ditukar dengan uang jaminan. Uang jaminan untuk sampah botol kaca ialah sebesar delapan sen per botol dan untuk sampah botol plastik sebesar sepuluh sen per botol. Orang Jerman sangat menyukai air minum dalam kemasan botol, yang karenanya dapat menghasilkan sampah botol dalam jumlah yang sangat banyak. Bila sampah botol tersebut merupakan sampah botol berjaminan, tentu akan menjadi kegiatan yang memakan waktu dalam pengembaliannya ke tempat pengembalian untuk mendapatkan uang jaminan. Terutama untuk daerah perkotaan, bila tidak ada cukup waktu untuk mengembalikan sampah-sampah botol berjaminan ke tempat pengembalian, namun menginginkan agar sampah-sampah botol berjaminan tersebut segera pergi, maka sampah-sampah botol berjaminan itu dapat dibawa ke area dekat tempat sampah umum dan diletakkan di luar tempat sampah umum tersebut. Para pengumpul sampah botol berjaminan akan bergembira dengan hal itu. Mereka akan membawa semua sampah-sampah botol berjaminan yang ditinggalkan orang ke tempat pengembalian untuk kemudian mendapat uang jaminan atas botol-botol tersebut. Di kota [[Karlsruhe]] bahkan disediakan yang disebut [[cincin pintar]] sebagai tempat khusus untuk menaruh sampah botol berjaminan agar memudahkan pekerjaan para pengumpul.<ref name=":0" />
 
====== Sampah organik ======
Penerapan pengolahan sampah terbaru di Jerman ialah dalam pemisahan pembuangan sampah organik sejak tahun 2015 di bawah peraturan sampah organik (''Bio-waste Ordinance''). Di bawah peraturan tersebut, tempat sampah khusus sampah organik disediakan untuk seluruh rumah/tempat tinggal di Jerman. Pembuangan sampah kebun dan sampah makanan dilakukan di tempat sampah organik yang berbeda, dengan memastikan hanya sampah terurai dengan kadar pengotor yang rendah yang digunakan sebagai sumber material pupuk setelah proses fermentasiannya. Tujuannya ialah untuk mendaur-ulang material organik dan untuk menghindari akumulasi pengotor di tanah. Kementerian lingkungan nasional Jerman menyampaikan bahwa kompos yang diperoleh dari tempat sampah organik mengandung pengotor yang 95% lebih sedikit dibandingkan kompos yang dihasilkan dari sampah rumah tangga berbagai campuran.<ref name=":1" />
 
Baris 34:
Sampah organik atau ''biomull'' dimasukkan ke dalam tempat sampah berwarna coklat atau hijau. Termasuk ke dalam sampah yang dibuang ke tempat sampah coklat atau hijau ialah sisa makanan, sampah sayur dan buah-buahan, kulit telur, kulit kacang, ampas kopi, kantung teh, dan sampah kebun seperti tumbuh-tumbuhan dan potongan rumput.<ref name=":1" /><ref name=":3" /> Kertas yang digunakan untuk membungkus makanan atau yang digunakan untuk membersihkan sisa makanan juga termasuk dalam kelompok ini.<ref name=":3" /> Oleh sebab itu, kotak [[pizza]] dan piring kertas untuk kentang goreng tidak termasuk sampah kertas yang dibuang di tempat sampah biru, tetapi dibuang di tempat sampah coklat atau hijau ini.<ref name=":0" />
 
====== Kotoran endapan ======
Kotoran endapan, termasuk juga kotoran domestik, di tempat pengolahannya, diketahui mengandung [[fosfor]]- material yang telah dinyatakan oleh ''European Commission'' (komisi eropa) sebagai material rawan- dalam kadar yang sangat tinggi. Berdasarkan data dari kementerian lingkungan nasional Jerman, separuh dari kotoran endapan di perkotaan telah diproses dan digunakan sebagai pupuk untuk pertanian dan pertamanan (''landscaping''). Selebihnya sisa kotoran endapan digunakan sebagai bahan bakar sekunder di tempat pengolahannya, campuran bahan semen, atau dibuang di TPA. Teknik pengelolaan berkelanjutan untuk mengolah kotoran endapan ini dikembangkan pemerintah Jerman di bawah sebuah program yang bernama ''Resource Efficiency Programme''/ProgRess (program sumber efisiensi).<ref name=":1" />
 
====== Insinerasi ======
Pembakaran sampah dilakukan setelah aktivitas pencegahan dan pendauran-ulang diupayakan. Tempat pembakaran sampah atau [[insinerator]] mengubah sampah menjadi energi melalui proses pembakaran yang menghasilkan energi berupa listrik, air dan uap panas. Listrik yang dihasilkan insinerator ini dialirkan ke jaringan untuk kemudian didistribusikan kepada pengguna akhir. Air panas dapat dikirim ke jaringan distrik pemanas atau pendingin untuk memanaskan atau mendinginkan rumah, rumah sakit, kantor, dll., sedangkan uap panas dapat digunakan pihak industri terdekat untuk digunakan dalam kegiatan produksi mereka.<ref name=":1" />
 
Baris 44:
 
== Teknologi pemisahan ==
Sampah yang telah terkumpul secara terpisah, dipilah dalam tahap pemisahan lebih lanjut, untuk kemudian didaur-ulang oleh agen dari sektor publik maupun swasta.<ref name=":1" /> Perusahaan pengelolaan sampah di Jerman umumnya menggunakan salah satu atau lebih dari lima metode berikut dalam melakukan proses pemisahan lanjut.<ref>{{Cite news|url=https://waste-management-world.com/a/waste-sorting-a-look-at-the-separation-and-sorting-techniques-in-todayrsquos-european-market|title=Waste sorting - A look at the separation and sorting techniques in today’s European market|date=2008-07-01|language=de|access-date=2017-11-11|archive-date=2017-11-12|archive-url=https://web.archive.org/web/20171112021442/https://waste-management-world.com/a/waste-sorting-a-look-at-the-separation-and-sorting-techniques-in-todayrsquos-european-market|dead-url=yes}}</ref>
# [[Pemisah Trommel]]/drum pemisah, melakukan proses pemisahan berdasarkan ukuran partikel. Sampah dimasukkan ke dalam drum besar yang memiliki lubang dengan ukuran tertentu pada sisinya, kemudian drum diputar. Material yang lebih kecil dari ukuran diameter lubang pada sisi drum akan keluar dari drum, sedangkan partikel yang lebih besar akan tertinggal di dalam drum.
# Pemisah [[arus Eddy]], melakukan proses pemisahan khususnya untuk jenis sampah berbahan logam. Arus Eddy terjadi ketika bahan konduktor terpapar oleh adanya perubahan medan magnet. Secara sederhana, proses pemisahan dilakukan menggunakan elektromagnet untuk membedakan bahan logam dari bahan non-logam.
Baris 57:
# Pembayaran per pembuangan menggunakan kode batang (''barcode''), dengan harga ditentukan oleh jenis material.
# Penggunaan organisme pencerna organik dalam pengelolaan sampah makanan.
Pengelolaan sampah melalui proses [[daur-ulang]] dan kuota pembaruan energi di Jerman ditargetkan hingga mencapai 65%. Target ini akan mengeliminasi kebutuhan pembuangan sampah di pembuangan sampah akhir (TPA) yang mempunyai dampak buruk terhadap [[iklim]]. Konservasi sumber alam dan iklim juga disertakan dalam tata pengelolaan sampah, yang dapat dilakukan misalnya dengan peminimalan gas [[metana]] dan emisi gas [[karbon dioksida]] yang berbahaya bagi iklim, serta upaya penggantian [[bahan bakar fosil]] pada kendaraan. Langkah ini didukung pemerintah Jerman dengan sokongan teknologi yang andal dan inovatif.<ref>{{Cite web|url=http://www.bmub.bund.de/en/topics/water-waste-soil/waste-management/general-information/|title=General Information|last=BMUB|first=Internetseite des Bundesumweltministeriums -|website=www.bmub.bund.de|language=en|access-date=2017-11-11|archive-date=2017-11-12|archive-url=https://web.archive.org/web/20171112021518/http://www.bmub.bund.de/en/topics/water-waste-soil/waste-management/general-information/|dead-url=yes}}</ref> Upaya Jerman dalam mengelola sampah ini ikut menyumbang terhadap pengadaan lahan pekerjaan, sebab dibutuhkan tenaga dalam setiap operasinya, dimulai dari tahap pengumpulan dan pengangkutan, hingga aktivitas pemrosesan dan pendauran-ulang di level industri yang membawa keuntungan di bidang sosial, lingkungan, serta ekonomi bagi masyarakat Jerman.<ref>{{Cite news|url=https://www.thebalance.com/recycling-and-new-job-creation-2878003|title=How Recycling Creates New Jobs|newspaper=The Balance|language=en|access-date=2017-11-11}}</ref>
 
== Referensi ==