Prasasti Sapi Kerep: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Naval Scene (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada sawah di desa sapikerep, yang benar ditemukan di ladang
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(9 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
'''Prasasti Sapi Kerep''' (berangka tahun 1275 Masehi) adalah prasasti berupa delapan lempeng tembaga beserta kotaknya yang masih utuh, yang ditemukan di sebuah sawahladang milik seorang petani di Desa[[Sapikerep, SapiSukapura, KerepProbolinggo|Desa Sapikerep]], [[Sukapura, Probolinggo|Kecamatan Sukapura]], [[Kabupaten Probolinggo|Probolinggo]], [[Jawa Timur]], pada bulan Februari-Maret 2001. Prasasti Sapi Kerep yang kini disimpan di [[Museum Negeri Mpu Tantular|Museum Mpu Tantular]], [[Surabaya]].<ref name=Kompas2003>''Intrik Berdarah Tak Jemu-jemu'', [[Kompas]], 31 Maret 2003, dalam Katherine Purwanto, ''[http://www.acicis.murdoch.edu.au/hi/field_topics/kathpurwanto.pdf Laporan Hasil Penelitian: Candi Jago Dan Cerita Kunjarakarna Dalam Konteks Masa Kini]'', Lampiran D, Universitas Muhammadiyah Malang kerjasama dengan Australian Consortium for In-country Indonesian Studies,
Mei 2005, Malang</ref>
 
== Isi prasasti ==
Dalam Prasasti Sapi Kerep memberikan informasi tambahan mengenai sejarah [[Singasari]]. Dalam prasasti ini disebutkan tentang pembangunan 'Sri Rameswarapura' dipada masa [[Kertanegara]], suatu bangunan yang dianggap untuk penghormatan kepada [[Wisnuwardhana]]. Dengan demikian bangunan penghormataan (''pendharmaan'') Wisnuwardhana yang diketahui menjadi tiga, yaitu [[Candi Jago]] di [[Malang]], [[Candi Weleri]] di [[Blitar]], dan Sri Rameswarapura. Besar kemungkinan Sri Rameswarapura masih berada di dekat penemuan Prasasti Sapi Kerep di Sukapura, yang termasuk kawasan Gunung Bromo-Tengger.<ref name=Kompas2003/>
 
Prasasti Sapi Kerep juga menyebutkan adanya pembagian tanah oleh Kertanegara kepada para pejabat tinggi yang pernah berjasa bagi Kerajaan Singasari, yang luasnya sesuai dengan tingkat jabatan masing-masing. Nama-nama pejabat menggunakan istilah-istilah
untuk sebutan hewan, seperti Kerbau, Lembu, Gajah, atau Harimau. Prasasti menyebutkan pula bahwa masyarakat di sekitar Sri Rameswarapura diwajibkan untuk memelihara bangunan tersebut.<ref name=Kompas2003/>
 
== Pembacaan ==
Pembacaan sementara prasasti Sapi Kerep di lokasi penemuan, dilakukan bersama oleh Prof Dr Moehammad Habib Mustopo (guru besar sejarah di Fakultas Sastra, [[Universitas Negeri Malang]]) dan Dr Machi Suhadi (epigraf dari Pusat Penelitian Arkeologi Nasional
Jakarta).
 
Menurut Habib Mustopo, ada bagian yang sangat penting dari prasasti yang belum ditemukan, yaitu bagian ''sambandha'' atau bagian yang menunjukkan alasan untuk apa prasasti itu dikeluarkan Kertanegara dan untuk apa didirikannya Sri Rameswarapura. Dari delapan lempeng Prasasti Sapi Kerep yang sudah ditemukan, seharusnya memiliki kelengkapan jumlah mencapai 16 lempeng. Ada delapan lempeng lagi yang kini belum diketemukan.<ref name=Kompas2003/>
 
== Lihat pula ==
* [[Daftar prasasti di Nusantara]]
 
== Referensi ==
[[Kategori:Prasasti di Indonesia]]
{{reflist}}
 
[[Kategori:Prasasti di IndonesiaJawa Timur|Sapi Kerep]]
[[Kategori:Sukapura, Probolinggo]]
[[Kategori:Kerajaan Singhasari]]