Penaklukan Sisilia oleh Muslim: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Penggantian teks otomatis (- di tahun + pada tahun)
± 5 Kategori menggunakan HotCat
 
(18 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 4:
| conflict=Penaklukan Muslim di Sisilia
| partof=[[Penaklukan Muslim]] dan [[Perang Arab–Bizantium]]
| date=JuneJuni 827 – AugustAgustus 902<ref>Peristiwa konvensional; Bizantium terus hadir di pulau ini hingga tahun 965</ref>
| place=[[Sisilia]]
| result=Penaklukan [[AghlabidAghlabiyyah]] di Sisilia
| combatant1=[[Kekaisaran Bizantium]]
| combatant2=Emirat [[AghlabidAghlabiyyah]] di [[Ifriqiya]]
| commander1="Balata"<br>[[Giustiniano Participazio]]<br>Theodotus{{KIA}}<br>[[Alexios Mosele (kaisar)|Alexios Mousele]]<br>[[Constantine Kontomytes]]
| commander2=[[Euphemius (Sisilia)|Euphemius]]{{KIA}}<br>[[Asad ibnbin al-Furat]]<br>[[Muhammad ibnbin Abul Abu'l-Jawari]]<br>[[Asbagh ibnbin Wakil]]<br>[[Abu Fihr Muhammad ibnbin AbdallahAbdullah]]<br>[[alAl-FadlFadhl ibnbin YaqubYa'qub]]<br>[[Abu'l-Abul Aghlab Ibrahim]]<br>[[AbuAl-Abbas bin al-Fadhl bin Ya'lqub al-Fazari|Abul Aghlab al-Abbas ibnbin al-FadlFadhl]]<br>[[Khafaja ibnbin Sufyan]]<br>[[Suwada ibnbin Khafaja]]<br>[[AbdallahAbdullah II ofdari Ifriqiya|Abu'l-Abul Abbas AbdallahAbdullah (II)]]<br>[[Ibrahim II ofdari Ifriqiya|Ibrahim II]]
| strength1=
| strength2=
Baris 16:
| casualties2=
}}
{{Perang Arab-Bizantium}}
'''Penaklukan Muslim di Sisilia''' dimulai pada bulan Juni 827 dan berlangsung hingga tahun 902, setelah jatuhnya [[Taormina]], yaitu benteng besar [[Bizantium]] terakhir di pulau tersebut. Benteng yang terisolasi tetap berada dibawah Bizantium hingga tahun 965, tetapi pulau tersebut kini berada di bawah kekuasaan [[Muslim]] hingga peristiwa [[Penaklukan Italia Selatan oleh Norman|penaklukan Norman di selatan Italia]] yang dilakukan oleh [[Normandia]] dipada abad ke-11.
 
Meskipun Sisilia telah diserbu oleh orang Muslim sejak pertengahan abad ke-7, serangan ini tidak mengancam kontrol Bizantium atas pulau tersebut, yang merupakan perairan terpencil yang damai. Kesempatan emir [[AghlabidAghlabiyyah]] dari [[Ifriqiya]] datang pada tahun 827, ketika [[Euphemius (Sisilia)|Euphemius]] (komandan armada pulau tersebut), bangkit dan melakukan pemberontakan melawan Kaisar Bizantium [[MichaelMikael II]]. Setelah dikalahkan oleh kekuatanpasukan loyalisBizantium dan diusir dari pulau tersebut, Euphemius mencarimeminta bantuan AghlabidsAghlabiyyah. PandanganPihak terakhir,Aghlabiyyah menganggap hal ini sebagai kesempatan untuk ekspansi serta untuk mengalihkan energi dari pembentukan militer mereka sendiri yang rapuh dan mengurangi kritik terhadap cendekiawan Muslim dengan memperjuangkan ''[[jihad]]'', serta mengirim tentara untuk membantunya. Setelah pendaratan Arab di pulau tersebut, Euphemius segera dikesampingkan. Serangan awal di [[Syracuse, Sicilia|SyracuseSirakusa]], ibu kota pulau tersebut telah gagal, tetapi orang-orang Muslim dapat menghadapi serangan balik Bizantium selanjutnya dan berlindung du beberapa benteng. Dengan adanya bala bantuan dari Ifriqiya dan [[al-Andalus]], pada tahun 831 mereka menaklukan [[Palermo]], yang menjadi ibu kota provinsi Muslim yang baru.
'''Penaklukan Muslim di Sisilia''' dimulai pada bulan Juni 827 dan berlangsung hingga tahun 902, setelah jatuhnya [[Taormina]], yaitu benteng besar [[Bizantium]] terakhir di pulau tersebut. Benteng yang terisolasi tetap berada dibawah Bizantium hingga tahun 965, tetapi pulau tersebut kini berada di bawah kekuasaan [[Muslim]] hingga peristiwa [[penaklukan Norman di selatan Italia]] yang dilakukan oleh [[Normandia]] di abad ke-11.
 
Pemerintah Bizantium mengirim beberapa ekspedisi untuk membantu penduduk setempat melawan kaum Muslim, tetapi sibuk dengan perjuangan melawan [[Abbasiyah]] di wilayah timur mereka dan dengan [[SarracenKeamiran Kreta]] di [[Laut Aegea]], yang tidak melakukan upaya berkelanjutan dalam mengusir orang-orang Muslim, yang dalam tiga dasawarsa ke depan merampas harta ByzantiumBizantium yang nyaris tidak melakukan perlawanan. Benteng kuat [[Enna]] di tengah pulau tersebut adalah benteng perlawanan utama Bizantium dalam ekspansi Muslim, hingga penaklukannya pada tahun 859. Setelah kejatuhannya, kaum Muslim meningkatkan tekanan mereka terhadap bagian timur pulau tersebut, dan setelah sebuah pengepungan yang panjang atas SyracuseSirakusa pada tahun 878. Bizantium mempertahankan kendali beberapa benteng di sudut timur laut pulau tersebut selama beberapa dasawarsa kemudian, dan meluncurkan sejumlah upaya untuk memulihkan pulau tersebut hingga abad ke-11, tetapi tidak secara serius menantang pengontrolan Muslim atas Sisilia. Jatuhnya benteng Bizantium utama, yaitu [[Taormina]], pada tahun 902, menandai selesainya penaklukan Muslim di Sisilia.
Meskipun Sisilia telah diserbu oleh orang Muslim sejak pertengahan abad ke-7, serangan ini tidak mengancam kontrol Bizantium atas pulau tersebut, yang merupakan perairan terpencil yang damai. Kesempatan emir [[Aghlabid]] dari [[Ifriqiya]] datang pada tahun 827, ketika [[Euphemius (Sisilia)|Euphemius]] (komandan armada pulau tersebut), bangkit dan melakukan pemberontakan melawan Kaisar Bizantium [[Michael II]]. Setelah dikalahkan oleh kekuatan loyalis dan diusir dari pulau tersebut, Euphemius mencari bantuan Aghlabids. Pandangan terakhir, menganggap hal ini sebagai kesempatan untuk ekspansi serta untuk mengalihkan energi dari pembentukan militer mereka sendiri yang rapuh dan mengurangi kritik terhadap cendekiawan Muslim dengan memperjuangkan ''[[jihad]]'', serta mengirim tentara untuk membantunya. Setelah pendaratan Arab di pulau tersebut, Euphemius segera dikesampingkan. Serangan awal di [[Syracuse, Sicilia|Syracuse]], ibu kota pulau tersebut telah gagal, tetapi orang-orang Muslim dapat menghadapi serangan balik Bizantium selanjutnya dan berlindung du beberapa benteng. Dengan adanya bala bantuan dari Ifriqiya dan [[al-Andalus]], pada tahun 831 mereka menaklukan [[Palermo]], yang menjadi ibu kota provinsi Muslim yang baru.
 
Pemerintah Bizantium mengirim beberapa ekspedisi untuk membantu penduduk setempat melawan kaum Muslim, tetapi sibuk dengan perjuangan melawan [[Abbasiyah]] di wilayah timur mereka dan dengan [[Sarracen Kreta]] di Laut Aegea, yang tidak melakukan upaya berkelanjutan dalam mengusir orang-orang Muslim, yang dalam tiga dasawarsa ke depan merampas harta Byzantium yang nyaris tidak melakukan perlawanan. Benteng kuat [[Enna]] di tengah pulau tersebut adalah benteng perlawanan utama Bizantium dalam ekspansi Muslim, hingga penaklukannya pada tahun 859. Setelah kejatuhannya, kaum Muslim meningkatkan tekanan mereka terhadap bagian timur pulau tersebut, dan setelah sebuah pengepungan yang panjang atas Syracuse pada tahun 878. Bizantium mempertahankan kendali beberapa benteng di sudut timur laut pulau tersebut selama beberapa dasawarsa kemudian, dan meluncurkan sejumlah upaya untuk memulihkan pulau tersebut hingga abad ke-11, tetapi tidak secara serius menantang pengontrolan Muslim atas Sisilia. Jatuhnya benteng Bizantium utama, yaitu [[Taormina]], pada tahun 902, menandai selesainya penaklukan Muslim di Sisilia.
 
Di bawah pemerintahan Muslim, Sisilia bangkit dan akhirnya melepaskan diri dari [[Ifriqiya]] untuk membentuk sebuah. Komunitas Muslim di pulau ini selamat dari [[Penaklukan Norman atas Sisilia|Penaklukan Norman]] pada tahun 1060-an dan bahkan menjadi negara yang makmur di bawah raja-raja Norman, dengan melahirkan [[Budaya Norman-Arab-Bizantium|campuran budaya unik]], hingga [[Perjanjian Muslim di Lucera|dideportasi]] ke [[Lucera]] pada tahun 1220-an setelah gagalnya sebuah pemberontakan.
 
== Latar belakang ==
Sepanjang [[kekaisaran Romawi|periode kekaisaran Romawi]], Sisilia merupakan daerah terpencil yang tenang dan makmur. Hingga abad ke-5, terjadi perampasan oleh para [[Vandal]] yang beroperasi dari pantai [[Afrika Utara]]. Pada tahun 535, pulau tersebut berada di bawah kendali [[Kekaisaran Bizantium]] dan diserbu oleh [[Ostrogoth]] dalam [[Perang Gothic (535-554)|Perang Gothic]], tetapi kedamaian telah kembali setelahnya.<ref>Runciman (1958), pp. 2–3</ref> Karena dilindungi oleh laut, pulau ini terhindar dari kerusakan yang diakibatkan oleh orang-orang Bizantium Italia melalui invasi [[Lombard]] di akhir abad ke-6 dan awal abad ke-7, dengan mempertahankan kehidupan kota yang masih berkembang, serta pemerintahan sipil.<ref name="Brown460">Brown (2008), p. 460</ref> Hal ini hanya sebuah ancaman dengan meningkatnya [[Penaklukan. Muslim|ekspansi Muslim]] yang menjadi pusat perhatian. Sebagaimana halnya [[John Bagnell Bury]] menulis, "Tanah yang subur dan kepemilikan yang diinginkan dengan sendirinya, menjadikan Sisilia memiliki posisi sentral antara dua cekungan Mediterania yang menjadikannya sebagai objek penting bagi kekuatan laut Timur yang agresif secara komersial atau politis, sedangkan untuk penguasa ambisius di Afrika, hal ini merupakan batu loncatan bagi Italia dan gerbang menuju [[Laut Adriatik]]."<ref name="Bury294">Bury (1912), p. 294</ref>
 
Akibatnya, pulau ini pada awalnya ditargetkan oleh kaum Muslim sebagai target serangan pertama yang terjadi pada tahun 652, di mana hanya beberapa tahun setelahnya angkatan laut Muslim pertama atasdidirikan. Setelah permulaan peristiwa [[seranganPenaklukan MuslimMaghreb dioleh MaghrebMuslim|serangan Muslim terhadap Afrika Utara]], yangSisilia menjadi basis strategis yang penting, dan untuk sementara, waktu tepatnya pada tahun 661-668, menjaduSisilia menjadi kediaman istana kekaisaran di bawah [[Konstans II]].<ref name="Brown460"/><ref name="Bury294"/><ref>Runciman (1958), pp. 3–4</ref> yang berdiri sebagai [[Tema (distrik Bizantium)|tema]] di sekitar tahun 690, di mana pemerintahannya mengatur ''[[strategos]]'' yang juga datang untuk mengambil kendali atas kekayaan kekaisaran yang tersebar di daratan selatan Italia.<ref>Brown (2008), pp. 460–461</ref>
Pulau ini diserbu setelahnya, terutama di paruh pertama abad ke-8, tetapi tidak mendapat ancaman serius hingga kaum Muslim menyelesaikan penaklukan mereka di Afrika Utara dan juga berpindah ke [[Hispania]].<ref name="Bury295">Bury (1912), p. 295</ref><ref>Vasiliev (1935), p. 63</ref> [[AbdAbdurrahman al-Rahman ibnbin Habib al-Fihri|Abd al-RahmanAbdurrahman al-Fihri]], merupakan gubernur [[Abasiyyah]] dari [[Ifriqiya]], yang pertama kali membuat rencana penyerangan pulau tersebut dan mencoba menangkapnya dan Sardinia pada tahun 752-753, tetapi digagalkan oleh pemberontakan penduduk [[Berber]].<ref name="Bury295"/><ref>Vasiliev (1935), pp. 63–64</ref>
 
Pada tahun 799, pendiri dinasti [[AghlabidAghlabiyyah]], [[Ibrahim ibnbin al-Aghlab]], mendapat pengakuan atas posisinya otinomnya sebagai emir [[ifriqiya]] oleh khalifah [[Abbasiyah]], [[Harun al-Rashid]], yang menandai pembentukan sebuah negara praktis yang independen yang berpusat pada [[Tunisia]] modern.<ref>Metcalfe (2009), p. 9</ref> Pada tahun 805, Ibrahim mengakhiri gencatan senjata dengan gubernur Bizantium di Sisilia, yang telah tetjadi selama sepuluh tahun; yang kemudian diperbarui oleh putra dan penerus Ibrahim [[Abdallah I]] pada tahun 813. Selama masa ini, Aghlabid disibukkan dengan persaingan dengan [[Idrisid]] ke wilayah barat untuk merencanakan serangan serius ke Sisilia. Sebaliknya, terdapat kesaksian tentang lalu lintas komersial antara Sisilia dan Ifriqiya, dan kehadiran pedagang [[Arab]] di pulau tersebut.<ref name="Bury295"/><ref>Vasiliev (1935), p. 64</ref>
 
== Referensi ==
Baris 49:
* {{citation | last = Vasiliev | first = A. A. | authorlink = Alexander Vasiliev (historian) | others = French ed.: [[Henri Grégoire (historian)|Henri Grégoire]], [[Marius Canard]] | title = Byzance et les Arabes, Tome II, 1ére partie: Les relations politiques de Byzance et des Arabes à l'époque de la dynastie macédonienne (867–959) | year = 1968 | location = Brussels | publisher = Éditions de l'Institut de Philologie et d'Histoire Orientales | language= French}}
 
== Bacaan lanjutlanjutan ==
* {{citation | last = Amari | first = Michele | title = Storia dei Musulmani di Sicilia | volume = I |url = https://archive.org/details/storiadeimusulm01amargoog | year = 1854 | location = Florence | language = Italian}}
* {{citation | last = Amari | first = Michele | title = Storia dei Musulmani di Sicilia | volume = II |url = https://archive.org/stream/storiadeimusulm02amargoog | year = 1858 | location = Florence | language = Italian}}
Baris 55:
* {{citation | last = Talbi | first = Mohamed | title = L'émirat aghlabide (184–296/800–909): Histoire politique | location = Paris | year = 1966 | language =French | publisher = Adrien-Maisonneuve}}
 
[[Kategori:9thAbad centuryke-9 indi EuropeEropa]]
[[Kategori:9thAbad centuryke-9 indi theKerajaan Byzantine EmpireBizantium]]
[[Kategori:9th-centuryKonflik conflictsabad ke-9]]
[[Kategori:10thAbad centuryke-10 indi EuropeEropa]]
[[Kategori:10thAbad centuryke-10 indi theKerajaan Byzantine EmpireBizantium]]
[[Kategori:Arab–ByzantinePerang warsArab-Bizantium|SicilySisilia]]
[[Kategori:MuslimPenaklukan conquestSisilia ofoleh SicilyMuslim| ]]
[[Kategori:AghlabidsAghlabiyyah]]