Pengguna:Danu Widjajanto/Genosida: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan |
|||
(18 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Short description|1915–1917 Ottoman mass murder of its Armenian population during WWI}}
{{good article}}
<!--{{Pp-vandalism|small=yes}}-->
<!--This article has been placed on a one-revert rule. Any editor who makes more than one revert on this article (and this revert must be discussed on the talk page) in a 24-hour period will be blocked. Please edit cooperatively, and seek consensus and compromise rather than edit-war.-->
{{Use dmy dates|date=July 2018}}
Baris 33:
{{TOC limit|3}}
==
=== Orang Armenia di Kesultanan Utsmaniyah ===
[[Berkas:Armenian population map 1896.jpg|thumb|upright=1.2|Peta yang menunjukkan persebaran populasi Armenia, diterbitkan tahun 1896]]
Baris 41 ⟶ 40:
Pada permulaan [[Perang Dunia I]], terdapat sekitar dua juta orang Armenia yang tinggal di [[Anatolia]], sementara jumlah penduduk kawasan tersebut secara keseluruhan berkisar 15–17,5 juta.{{sfn|Suny|2015|p=xviii}} Menurut perkiraan [[Kebatrikan Armenia di Konstantinopel|Kebatrikan Armenia]] untuk tahun 1913–1914, terdapat 2.925 kota dan desa Armenia di Kesultanan Utsmaniyah, dengan 2.084 dari antaranya berada di [[Dataran Tinggi Armenia]] di [[vilayet]] (provinsi) [[Vilayet Bitlis|Bitlis]], [[Vilayet Diyarbekir|Diyarbekir]], [[Vilayet Erzurum|Erzerum]], [[Vilayet Mamuret-ul-Aziz|Harput]], dan [[Vilayet Van|Van]].{{sfn|Kévorkian|2011|p=279}} Orang Armenia merupakan golongan minoritas di sebagian besar wilayah yang mereka tinggali, dan mereka hidup berdampingan dengan [[bangsa Turki|orang Turki]], [[bangsa Kurdi|Kurdi]], dan [[milet Rum|Kristen Ortodoks Yunani]].{{sfn|Suny|2015|p=xviii}}{{sfn|Kévorkian|2011|p=279}} Menurut perkiraan Kebatrikan Armenia, 215.131 orang Armenia hidup di kawasan perkotaan, khususnya di [[Konstantinopel]], [[Smyrna|Smirna]], dan [[Trakia Timur]].{{sfn|Kévorkian|2011|p=279}} Meskipun sebagian besar orang Armenia Utsmaniyah adalah rakyat jelata yang bermata pencaharian sebagai petani, mereka menguasai sektor perdagangan. Sebagai [[minoritas perantara]], beberapa orang Armenia menikmati kekayaan, tetapi kekuatan politik mereka terbilang rendah, sehingga orang Armenia merupakan kelompok yang rentan.{{sfn|Bloxham|2005|p=8–9}}
===
[[
Orang-orang Armenia di provinsi-provinsi timur Kesultanan Utsmaniyah tinggal dalam suatu masyarakat [[feodalisme|semi-feodal]] dan umumnya menjadi korban kerja paksa, pemungutan pajak ilegal, dan kejahatan-kejahatan yang pada akhirnya tidak diusut
Sejak pertengahan abad ke-19, orang-orang Armenia mengalami penyerobotan lahan
=== Revolusi Turki Muda ===
Baris 56 ⟶ 55:
Pada awal tahun 1909, kelompok konservatif dan beberapa orang liberal melancarkan [[Insiden 31 Maret|upaya kudeta balasan]] pada tahun 1909, karena mereka menentang pemerintahan CUP yang semakin menindas, tetapi upaya ini mengalami kegagalan.{{sfn|Suny|2015|pp=165–166}} Saat kabar mengenai kudeta balasan mencapai kota [[Adana]], kelompok Muslim bersenjata menyerang daerah orang Armenia, dan orang Armenia kemudian membalasnya. Tentara Utsmaniyah tidak melindungi oleh orang Armenia dan malah mempersenjatai para perusuh.{{sfn|Suny|2015|pp=168–169}} Sekitar 20.000 hingga 25.000 orang Armenia [[pembantaian Adana|dibantai di Adana]] dan kota-kota sekitar.{{sfn|Suny|2015|p=171}} Tidak seperti pembantaian tahun 1890-an, peristiwa ini tidak didalangi oleh pemerintah pusat, tetapi dipicu oleh pejabat setempat, cendekiawan, dan ulama, termasuk pendukung CUP di Adana.{{sfn|Suny|2015|p=172}} Meskipun para pelaku pembantaian ini tidak pernah dihukum, ARF terus berharap bahwa akan dilancarkan reformasi yang akan meningkatkan keamanan dan mengembalikan lahan. Akhirnya, pada akhir tahun 1912, ARF memutus hubungan dengan CUP dan meminta bantuan negara-negara Eropa.{{sfn|Kieser|2018|pp=152–153}}{{sfn|Astourian|2011|pp=66–67}}{{sfn|Kaligian|2017|p=92}} Pada 8 Februari 1914, CUP mau tidak mau harus menyetujui [[reformasi Armenia 1914]] yang diprakarsai oleh komunitas internasional dan dimediasi oleh [[Kekaisaran Jerman]]. Menurut kebijakan ini, dua inspektur Eropa akan diangkat untuk seluruh kawasan timur Utsmaniyah, sementara rezimen Hamidiye akan dicadangkan. Reformasi ini pada akhirnya tidak pernah diwujudkan akibat meletusnya Perang Dunia I. Para pemimpin CUP sendiri merasa khawatir bahwa apabila kebijakan tersebut dilaksanakan, wilayah Utsmaniyah akan terpecah. Mereka bahkan menjadikan reformasi ini sebagai salah satu alasan untuk membinasakan orang Armenia pada tahun 1915.{{sfn|Kieser|2018|pp=163–164}}{{sfn|Akçam|2019|pp=461–462}}{{sfn|Suny|2015|pp=203, 359}}
===
[[
==
[[
==
[[
[[File:Russian soldiers Sheykhalan 1915.jpg|thumb|left|Tentara Rusia di reruntuhan desa Armenia yang bernama "Sheykhalan" di dekat [[Muş|Mush]], 1915]]
▲[[File:Leavening the Levant (1916) (14586438289) restored.jpg|thumb|left|Armenian defenders in Van]]
Menteri Perang Enver Pasha mengambil alih komando atas angkatan darat Utsmaniyah dan melancarkan serangan terhadap Rusia. Dalam [[Pertempuran Sarikamish]] pada Desember 1914 hingga Januari 1915, ia menyusun strategi yang berupaya mengepung [[Angkatan Darat Kaukasus Rusia (Perang Dunia I)|Angkatan Darat Kaukasus Rusia]]. Namun, prajurit Utsmaniyah tidak siap dengan kejamnya musim dingin di wilayah pegunungan.{{sfn|Suny|2015|pp=241–242}} Akhirnya Utsmaniyah mengalami kekalahan dengan korban jiwa yang melebihi 60.000 prajurit.{{sfn|Akçam|2012|p=157}} Ketika mundur, tentara Utsmaniyah menghancurkan banyak desa Armenia di Vilayet Bitlis dan membantai penduduknya.{{sfn|Üngör|2016|p=19}} Di muka umum, Enver menjadikan orang Armenia sebagai kambing hitam. Ia mengklaim bahwa orang Armenia membela Rusia, dan klaim ini kemudian dipercayai oleh para pemimpin CUP.{{sfn|Üngör|2016|pp=18–19}}{{sfn|Suny|2015|p=243}} Insiden lokal dan penemuan senjata milik orang Armenia dijadikan bukti bahwa orang Armenia sedang berkomplot untuk menghancurkan Utsmaniyah.{{sfn|Suny|2015|p=244}} Sejarawan [[Taner Akçam]] menyimpulkan bahwa "tuduhan pemberontakan Armenia di dokumen-dokumen{{Nbsp}}... pada kenyataannya tidak berdasar tetapi secara sengaja dibuat-buat".{{sfn|Akçam|2012|p=168}}{{sfn|Suny|2015|p=282}}
Massacres of Armenian men were occurring in the vicinity of [[Bashkale]] in Van vilayet from December.{{sfn|Akçam|2019|p=472}} ARF leaders attempted to keep the situation calm, warning that even justifiable self-defense could lead to escalation of killing.{{sfn|Suny|2015|p=255}} The governor, [[Djevdet Bey]], ordered the Armenians of [[Van, Turkey|Van]] to hand over their arms on 18 April, creating a dilemma: If they obeyed, the Armenians expected to be killed, but if they refused, it would provide a pretext for massacres. Armenians fortified themselves in Van and repelled [[defense of Van (1915)|the Ottoman attack]] that began on 20 April.{{sfn|Suny|2015|p=257}}{{sfn|Kévorkian| 2011|p= 319}} During the siege, Armenians in surrounding villages were massacred at Djevdet's orders. Russian forces captured Van on 18 May, finding 55,000 corpses in the province—about half its prewar Armenian population.{{sfn|Suny|2015|pp=259–260}} Djevdet's forces proceeded to Bitlis and attacked Armenian and Syriac villages; men were killed immediately, women and children kidnapped by local Kurds, and others marched away to be killed later. By the end of June, there were only a dozen Armenians in the vilayet.{{sfn|Suny|2015|pp=287, 289}}
Baris 81 ⟶ 79:
===Aims===
{{Quotebox|width=24em
| quote =
During World War I, the CUP—whose central goal was to preserve the Ottoman Empire—came to identify Armenian civilians as an existential threat.{{sfn|Akçam|2012|p=337}}{{sfn|Suny|2015|p=245}} CUP leaders held Armenians—including women and children—collectively guilty for "betraying" the empire, a belief that was crucial to deciding on genocide in early 1915.{{sfn|Akçam|2019|p=457}}{{sfn|Bozarslan ''et al.''|2015|pp=166–167}} At the same time, the war provided an opportunity to enact, in Talaat's words, the "definitive solution to the Armenian Question".{{sfn|Suny|2015|p=245}}{{sfn|Dündar|2011|p=284}} The CUP hoped to permanently eliminate any possibility that Armenians could achieve autonomy or independence in the empire's eastern provinces by annihilating the concentrated Armenian population of these areas.{{sfn|Watenpaugh|2013|p=284}} Ottoman records show the government aimed to reduce the population of Armenians to no more than 5 percent in the sources of deportation and 10 percent in the destination areas. This goal could not be accomplished without mass murder.{{sfn|Akçam|2012|pp=242, 247–248}}{{sfn|Dündar|2011|p=282}}{{sfn|Kieser|2018|p=261}}
|