Windusengkahan, Kuningan, Kuningan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
(17 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 9:
| nama pemimpin =
| luas =-
| penduduk =
| kepadatan =-
}}
{{kegunaan lain|Windu (disambiguasi)}}
'''Windusengkahan''' adalah [[kelurahan]] di [[kecamatan]] [[Kuningan, Kuningan|Kuningan]], [[Kabupaten Kuningan|Kuningan]], [[Jawa Barat]], [[Indonesia]].
== Sejarah ==
{| class="wikitable"
|+
!
!
!
!
|-
|
|
|
|
Dahulu kala sebelum menjadi Windusengkahan adalah merupakan sebuah dusun / kampung yang bernama '''NANGGERANG''', merupakan bagian dari wilayah Desa Winduhaji. Sesuai dengan berjalannya waktu pada suatu saat muncul pendapat dari beberapa tokoh masyarakat dan sesepuh dusun nanggerang yang beritikad untuk memisahkan diri dari Desa Winduhaji dengan menjalankan roda pemerintahan sendiri. Aspirasi dari para tokoh masyarakat dan sesepuh tersebut dihimpun kemudian diajukan kepada pemerintahan yang lebih atas.▼
|-
|
|
|
|
|-
|
|
|
|
|}
▲Dahulu kala sebelum menjadi Windusengkahan adalah merupakan sebuah dusun / kampung yang bernama
Setelah mengalami proses pembahasan oleh pemerintah bersama tokoh masyarakat dan sesepuh baik dari Desa Winduhaji maupun dari Dusun Nanggerang, Maka usulan
Kemudian setelah mendapat persetujuan pemerintahan pada saat itu bahwa dusun Nanggerang akan dijadikan sebuah
Para sesepuh dan tokoh masyarakat dusun Nanggerang mempunyai pendapat bahwa dusun Nanggerang yang semula bagian dari wilayah Desa Winduhaji atau menyatu dengan Desa Winduhaji sekarang berpisah dari wilayah Desa Winduhaji, kata
Peresmian Desa Winduhaji dimekarkan dengan Desa Windusengkahan yaitu pada
Terdapat catatan khusus pada saat rembugan para tokoh masyarakat dan sesepuh dalam menentukan nama Desa Windusengkahan bahwa apabila Kuwu / Kepala Desa Windusengkahan yang pertama terpilih dari putra Kuwu / Kepala Desa Winduhaji maka tanah blok Bubulak diberikan untuk menambah luas wilayah Desa Windusengkahan, namun yang terpilih menjadi Kuwu / Kepala Desa Windusengkahan adalah Upas Bupati Kuningan yang bernama “CAKRA” sehingga luas wilayah Desa Windusengkahan akhirnya dipersempit.
Pada
{| class="wikitable"
|'''No.'''
|'''N
|'''T a h u n'''
|'''Keterangan'''
Baris 153 ⟶ 166:
|2016 – Sekarang
|L u r a h
|-
|21.
|
|
|
|-
|22.
|
|
|
|-
|23.
|
|
|
|}
== Pemerintahan ==
Baris 196 ⟶ 207:
=== Demografi ===
Penduduk kelurahan Windusengkahan berjumlah
*
*
Penduduk kelurahan Windusengkahan 100% beragama Islam. Banyak orang-orang juga Windusengkahan yang berdagang di Pasar Baru Kuningan, selain sebagai petani, PNS dan wiraswasta.
Baris 207 ⟶ 218:
* SDN Windusengkahan II (terletak di Jl. Abah Madkur)
* TKA & TPA Al Fatah terletak di Jln. Abah Madkur
* Pondok Pesantren Nurul Huda Jl Syech Muchibat
* Pondok Pesantren Syamsul Huda Jl. Abah Madkur
== Akses Transportasi ==
Untuk mencapai Kelurahan Windusengkahan memang agak sulit. Ada beberapa angkutan umum yang melewati jalan raya Windusengkahan yaitu:
* dari pusat kota
* dari arah terminal
== Infrastruktur ==
Baris 217 ⟶ 230:
== Tokoh ==
* Drs. [[Mashud Wisnusaputra]]
* [[H. Yusuf Sukardi]]
* K.H. Abdul Aziz Anbar Nawawi
{{Kuningan, Kuningan}}
{{Authority control}}
|