Windusengkahan, Kuningan, Kuningan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
 
(17 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 9:
| nama pemimpin =
| luas =-
| penduduk =23912727 jiwa
| kepadatan =-
}}
{{kegunaan lain|Windu (disambiguasi)}}
'''Windusengkahan''' adalah [[kelurahan]] di [[kecamatan]] [[Kuningan, Kuningan|Kuningan]], [[Kabupaten Kuningan|Kuningan]], [[Jawa Barat]], [[Indonesia]].
 
== Sejarah ==
{| class="wikitable"
'''Kelurahan Windusengkahan''' adalah satu wilayah yang berada disebelah timur ibu kota kecamatan Kuningan dan kabupaten kuningan dengan jarak 1,5 km dari pusat pemerintahan kabupaten Kuningan, yang berbatasan dengan :
|+
 
!
-     Sebelah Utara       :    '''Kelurahan Cijoho'''
!
 
!
-     Sebelah Selatan   :    '''Kelurahan Winduhaji'''
!
 
|-
-     Sebelah Barat       :    '''Kelurahan Winduhaji'''
|
 
|
-     Sebelah Timur      :    '''Desa Sindangsari.'''
|
 
|
Dahulu kala sebelum menjadi Windusengkahan adalah merupakan sebuah dusun / kampung yang bernama '''NANGGERANG''', merupakan bagian dari wilayah Desa Winduhaji. Sesuai dengan berjalannya waktu pada suatu saat muncul pendapat dari beberapa tokoh masyarakat dan sesepuh dusun nanggerang yang beritikad untuk memisahkan diri dari Desa Winduhaji dengan menjalankan roda pemerintahan sendiri. Aspirasi dari para tokoh masyarakat dan sesepuh tersebut dihimpun kemudian diajukan kepada pemerintahan yang lebih atas.
|-
|
|
|
|
|-
|
|
|
|
|}
Dahulu kala sebelum menjadi Windusengkahan adalah merupakan sebuah dusun / kampung yang bernama  '''NANGGERANG''', merupakan bagian dari wilayah Desa Winduhaji. Sesuai dengan berjalannya waktu pada suatu saat muncul pendapat dari beberapa tokoh masyarakat dan sesepuh dusun nanggerang yang beritikad untuk memisahkan diri dari Desa Winduhaji dengan menjalankan roda pemerintahan sendiri. Aspirasi dari para tokoh masyarakat dan sesepuh tersebut dihimpun kemudian diajukan kepada pemerintahan yang lebih atas.
 
Setelah mengalami proses pembahasan oleh pemerintah bersama tokoh masyarakat dan sesepuh baik dari Desa Winduhaji maupun dari Dusun Nanggerang, Maka usulan  dusun Nanggerang terpisah dari Desa Winduhaji disetujui.
 
Kemudian setelah mendapat persetujuan pemerintahan pada saat itu bahwa dusun Nanggerang akan dijadikan sebuah  '''DESA''', kembali para tokoh masyarakat dan sesepuh dusun Nanggerang berembug untuk membahas penggantian nama atau member nama desa.
 
Para sesepuh dan tokoh masyarakat dusun Nanggerang mempunyai pendapat bahwa dusun Nanggerang yang semula bagian dari wilayah Desa Winduhaji atau menyatu dengan Desa Winduhaji sekarang berpisah dari wilayah Desa Winduhaji, kata  '''''berpisah'''''  yang diartikan dalam bahasa sunda yaitu  '''“ NYINGKAH “'''. Kemudian mengingat dusun Nanggerang berasal dari bagian Desa Winduhaji, maka kata “WINDU” digunakan untuk menyelaraskan nama. Dari dua kata inilah kemudian para tokoh masyarakat dan sesepuh dusun Nanggerang sepakat untuk memberi nama atau mengganti nama menjadi'''“WINDUSENGKAHAN”'''. Dengan demikian penjelasannya adalah kata WINDU diambil dari asal Winduhaji sedangkan kata SENGKAHAN diambil dari kata “NYINGKAH” yang sudah diselaraskan, maka lahirlah nama “WINDUSENGKAHAN” sampai sekarang.
 
Peresmian Desa Winduhaji dimekarkan dengan Desa Windusengkahan yaitu pada  '''tahun 1825'''.
 
Terdapat catatan khusus pada saat rembugan para tokoh masyarakat dan sesepuh dalam menentukan nama Desa Windusengkahan bahwa apabila Kuwu / Kepala Desa Windusengkahan yang pertama terpilih dari putra Kuwu / Kepala Desa Winduhaji maka tanah blok Bubulak diberikan untuk menambah luas wilayah Desa Windusengkahan, namun yang terpilih menjadi Kuwu / Kepala Desa Windusengkahan adalah Upas Bupati Kuningan yang bernama “CAKRA” sehingga luas wilayah Desa Windusengkahan akhirnya dipersempit.
 
Pada  '''Tahun 1981'''  Desa Windusengkahan beralih status menjadi'''Kelurahan Windusengkahan'''  hingga sekarang. Adapun nama-nama Kuwu / Kepala Desa / Lurah yang pernah menjabat adalah sebagai berikut :
{| class="wikitable"
|'''No.'''
|'''N  a  m  a'''
|'''T a h u n'''
|'''Keterangan'''
Baris 153 ⟶ 166:
|2016 – Sekarang
|L u r a h
|-
|21.
|
|
|
|-
|22.
|
|
|
|-
|23.
|
|
|
|}
'''TEMPAT / BANGUNAN KHUSUS.'''
 
1.     PAMUJAAN
 
2.     GAPURA ABAH MADKUR
 
3.     LAPANG BOLA DIPATI EWANGGA
 
4.     TPU ABAH MADKUR
 
5.     AULA MASHUD
 
6.     MASJID AL – MASHUD
 
7.     KARANG TARUNA “CAKRA”
 
8.     BALAI KAMUKTEN
 
== Pemerintahan ==
Baris 196 ⟶ 207:
 
=== Demografi ===
Penduduk kelurahan Windusengkahan berjumlah 23912727 orang, terdiri dari:
* 12091435 orang laki-laki
* 11821292 orang perempuan
Penduduk kelurahan Windusengkahan 100% beragama Islam. Banyak orang-orang juga Windusengkahan yang berdagang di Pasar Baru Kuningan, selain sebagai petani, PNS dan wiraswasta.
 
Baris 207 ⟶ 218:
* SDN Windusengkahan II (terletak di Jl. Abah Madkur)
* TKA & TPA Al Fatah terletak di Jln. Abah Madkur
* Pondok Pesantren Nurul Huda Jl Syech Muchibat
* Pondok Pesantren Syamsul Huda Jl. Abah Madkur
 
== Akses Transportasi ==
Untuk mencapai Kelurahan Windusengkahan memang agak sulit. Ada beberapa angkutan umum yang melewati jalan raya Windusengkahan yaitu:
* dari pusat kota : naik angkot 07 jurusan Pasar baru-Lengkong dilanjutkan angkot 08 jurusan terminal Cirendang-Lengkong
* dari arah terminal :angkot 08 jurusan terminal Cirendang-Lengkong
 
== Infrastruktur ==
Baris 217 ⟶ 230:
 
== Tokoh ==
* Drs. [[Mashud Wisnusaputra]]
* [[H. Yusuf Sukardi]]
* K.H. Abdul Aziz Anbar Nawawi
 
{{Kuningan, Kuningan}}
 
{{Authority control}}