Konoe Fumimaro: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
(28 revisi perantara oleh 22 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox Prime Minister
|name = Fumimaro Konoe
|native_name = 近衞 文麿
|image =
|caption = Konoe pada tahun 1938
|imagesize = 250px
|office = [[Perdana Menteri Jepang]]
|monarch = [[Hirohito|Shōwa]]
|term_start = 22 Juli 1940
Baris 15 ⟶ 14:
|term_start2 = 4 Juni 1937
|term_end2 = 5 Januari 1939
|predecessor2 = [[
|successor2 = [[Hiranuma Kiichirō|Kiichirō Hiranuma]]
|office3 = Pemimpin [[Taisei Yokusankai]]
Baris 22 ⟶ 21:
|successor3 = [[Hideki Tōjō]]
|birth_date = {{birth date|1891|10|12|df=y}}
|birth_place = [[Tokyo]], [[Kekaisaran Jepang
|death_date = {{death date and age|1945|12|16|1891|10|12|df=y}}
|death_place = [[Tokyo]], [[Pekerjaan Jepang|
|resting place= [[Daitoku-ji]], [[Kyoto]]
|signature=KonoeF kao.png
|party = [[
|otherparty = [[Independen (politisi)
}}
[[Duke|Pangeran]] {{nihongo|'''Fumimaro Konoe'''|近衛 文麿|''Konoe Fumimaro''|extra=dieja ''Konoye'', {{lahirmati|[[Tokyo]], [[Kekaisaran Jepang|Jepang]]|12|10|1891|[[Tokyo]], [[Pekerjaan Jepang|Jepang]]|16|12|1945}}}} adalah Jepang [[politisi]] di [[Kekaisaran Jepang]] yang menjabat sebagai ke-34, ke-38 dan ke-39 [[Perdana Menteri Jepang]] dan pendiri/pemimpin [[Taisei Yokusankai]]. Ia menjadi Perdana Menteri dalam memimpin-up ke Jepang memasuki Perang Dunia II.▼
[[
[[
▲
== Early life ==▼
Pangeran Fumimaro Konoe dilahirkan
Pangeran Konoe berhasil melobi
Pada tahun 1925, Konoe mendapat perhatian publik yang menguntungkan
== Sebagai perdana menteri ==
▲Pada tahun 1925, Konoe mendapat perhatian publik yang menguntungkan dengan mendukung [[UU Pemilu | kedewasaan RUU hak pilih universal]]. Judul Konoe yang memberinya kursi di [[Dewan Peers (Jepang)|Atas Ruang]] dari [[Jepang Diet]], dan pada tahun 1933, ia terpilih menjadi Presiden Dewan Peers. Dia dianugerahi Grand Cordon dari [[Orde Harta Suci]] pada tahun 1934.
Pada bulan Juni 1937, Pangeran Fumimaro Konoe
Pada bulan Desember 1937, [[
Pada bulan Januari 1938, Pemerintah Konoe mengumumkan bahwa Jepang tidak lagi akan berurusan dengan Pemerintah Chiang Kai-shek, dan akan menunggu perkembangan rezim baru. Ketika diminta klarifikasi lebih lanjut, Konoe berkata bahwa maksudnya lebih dari sekadar tidak mengakui rezim Chiang, tetapi "menolaknya" dan akan "menghancurkannya".<ref>Wakabayashi, Bob Tadashi (1991). "[http://chinajapan.org/articles/04.1/04.1wakabayashi4-27.pdf Emperor Hirohito on Localized Aggression in China]". ''Sino-Japanese Studies'' '''4''' (1), p. 15.</ref>
Sementara itu, Konoe dan pihak militer memaksakan [[Undang-Undang Mobilisasi Nasional]] melalui Diet.{{cn|date=December 2012}} Undang-undang ini memungkinkan pemerintah pusat untuk menguasai semua sumber daya manusia dan bahan-bahan.
▲Pada Juni 1937, Pangeran Fumimaro Konoe menjadi Perdana Menteri Jepang. Satu bulan setelah ia datang ke kantor, pasukan Jepang bentrok dengan pasukan Cina dekat Peking di [[Insiden Jembatan Marco Polo]]. Konoe mengirim tiga divisi pasukan, mengingatkan militer untuk memastikan tidak meningkatkan konflik. Dalam waktu tiga minggu militer melancarkan serangan umum. Konoe dan kabinetnya takut bahwa tentara Jepang tidak akan menghormati perjanjian perdamaian. Dia juga yakin bahwa Chiang bisa mengendalikan kekuatan sendiri. Pada bulan Agustus, tentara Cina membunuh dua marinir Jepang di [[Shanghai]]. Konoe setuju dengan Angkatan Darat Jenderal Menteri [[Hajime Sugiyama]] untuk mengirim dua divisi untuk membela kehormatan Jepang. Kabinetnya kemudian mengeluarkan pernyataan, menuduh baik nasionalis dan komunis Cina "semakin provokatif dan menghina" perilaku menuju Jepang.
▲[[File:Fumimaro Konoe.jpg|thumb|image|right|Konoe pada tahun 1938]]
Ketidakpuasan terhadap Perdana Menteri [[Mitsumasa Yonai]] membuat Angkatan Darat Jepang memanggil kembali Konoe sebagai perdana menteri. Pada 23 Juni, Konoe mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketua Dewan Penasihat Kaisar,<ref>The Ambassador in Japan (Joseph C. Grew) to the Secretary of State, 24 June 1940, ''Foreign Relations of the United States, 1940'', vol. IV, p. 962</ref> dan kabinet Yonai bubar pada 16 Juli 1940. Konoe kembali ditunjuk sebagai perdana menteri. Salah satu dari tindakan pertamanya adalah membentuk [[Liga Anggota Parlemen Realisasi Perang Suci]] untuk mengimbangi oposisi dari politikus seperti [[Saitō Takao]] yang telah menentang [[Perang Tiongkok-Jepang Kedua]] di parlemen pada 2 Februari 1940.
▲Pada bulan Desember, [[Imperial Markas Umum]], struktur yang sama sekali otonom dari pemerintah terpilih, memerintahkan pasukannya di China untuk bergerak menuju [[Nanking]], ibukota Cina. Nanking ditangkap dalam beberapa minggu, setelah itu Angkatan Darat berkomitmen terkenal [[Nanking pembantaian]].
[[Berkas:Fumimaro Konoe Cabinet 19400722.jpg|jmpl|ka|250px|Konoe bersama menteri kabinetnya, termasuk Menteri Perang [[Hideki Tōjō]] (baris kedua, nomor dua dari kiri), 22 Juli 1940)]]
▲[[Image:Fumimaro Konoe 6.jpg|left|thumb|Konoe ipada tanggal April 1939]]
Matsuoka
▲Kemenangan Jepang terus di Sücou, Hankow, Canton, Wuchang, Hanyang - tapi masih Cina terus berjuang. Konoe, menyatakan bahwa ia lelah menjadi "robot" untuk militer, mengundurkan diri pada bulan Januari tahun 1939, dan diangkat ketua [[Privy Council]]. [[Kiichiro Hiranuma]] menggantikannya sebagai Perdana Menteri. Konoe dianugerahi kelas 1 dari [[Orde Matahari Terbit]] pada tahun 1939.
Pada [[1944]] Konoe mulai berpendapat bahwa pemerintah Jepang harus memulai perundingan untuk menentukan akhir [[Perang Dunia II]]. Ia juga memimpin delegasi perdamaian ke [[Moskwa]] namun [[Vyacheslav Molotov]] menolak menemuinya.
▲==Jabatan kedua Konoe, kebijakan luar negeri Matsuoka==
Konoe menjabat sebagai wakil pimpinan dalam pemerintahan penyerahan pasca perang Jepang. Fumimaro Konoe [[bunuh diri]] pada 16 Desember 1945 setelah Jenderal [[Douglas MacArthur]] mengumumkan bahwa ia akan diadili karena [[kejahatan perang]].
== Referensi ==
▲Terhadap saran dari sekutu politiknya dan Kaisar, Konoe ditunjuk [[Yosuke Matsuoka]] sebagai menteri luar negeri. Matsuoka populer dengan Angkatan Darat dan masyarakat Jepang, setelah membuktikan dirinya sebagai orang yang marah membawa Jepang keluar dari Liga Bangsa-Bangsa pada tahun 1933. Konoe dan Matsuoka berdasarkan kebijakan luar negeri mereka pada sebuah dokumen yang telah disusun oleh Angkatan Darat. Sebagai akibat dari kebijakan ini, disepakati bahwa Jepang akan mencoba untuk mengamankan posisinya di China, meredakan konflik dengan Uni Soviet, memindahkan pasukan ke Indochina, dan mempersiapkan diri untuk respon militer dari Inggris dan mungkin Amerika Serikat.
{{reflist}}
▲[[Image:Second Cabinet of Fumimaro Konoe.jpg|thumb|right|250px|Konoe dengan menteri kabinet, termasuk Menteri Perang [[Hideki Tojo]], baris kedua, kedua dari kiri (22 Juli 1940)]]
== Pranala luar ==
▲Menyusul jatuhnya Pemerintah Perancis, Jepang ditempatkan pasukan di [[Indocina Perancis]] pada bulan September 1940. Pada tanggal 27 September 1940, [[Tripartit Pakta]] ditandatangani, menyelaraskan Jepang, Jerman dan [[Italia]].
* [http://www.spartacus.schoolnet.co.uk/2WWkondo.htm Biografi Konoe] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20081017143522/http://www.spartacus.schoolnet.co.uk/2WWkondo.htm |date=2008-10-17 }}
▲Matsuoka berusaha untuk mengamankan posisi Jepang dengan perjanjian netralitas antara Jepang dan Uni Soviet (melalui Molotov dan Stalin). Jepang setuju untuk melepaskan hak ekstraksi mineral di bagian utara [[Sakhalin]], tetapi sebaliknya tidak membuat konsesi. Untuk Jepang, pakta tersebut membuatnya kurang mungkin bahwa Amerika Serikat dan Uni Soviet akan bergabung melawan mereka. Ini perjanjian netralitas dihormati oleh kedua belah pihak sampai 1945.
{{lifetime|1891|1945|}}
{{Perdana Menteri Jepang}}
▲[[Image:Corpse of Fumimaro Konoe.jpg|thumb|right|150px|A [[Panglima Tertinggi Sekutu Powers untuk|SCAP]] koroner melakukan otopsi pada Konoe (17 Desember 1945)]]
[[Kategori:Perdana Menteri Jepang]]
[[Kategori:Tokoh yang bunuh diri]]
[[Kategori:Alumni Universitas Kyoto]]
[[Kategori:Meninggal usia 54]]
|