Ular kisik: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
EmausBot (bicara | kontrib)
k r2.7.2+) (bot Menambah: eu:Xenochrophis vittatus
Adnan Chaldun (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(26 revisi perantara oleh 15 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{infobox spesies
{{Taxobox | color = pink
| name = Ular Kisik
| status =
| image = Xenoch vittatus 050507 RwG.jpg
| image_width = 240px
| image_caption = ''Xenochrophis vittatus'' dari [[Banyumas]], [[Jawa Tengah]]
| regnum = [[Animalia]]
| phylum = [[Chordata]]
| classis = [[Reptilia]]
| ordo = [[Squamata]]
| subordo = [[Serpentes]]
| familia = [[Colubridae]]
| genus = ''[[Xenochrophis]]''
| species = '''''X. vittatus '''''
| binomial = ''Xenochrophis vittatus''
| binomial_authority = ([[Linnaeus]], 1758)
| synonyms =
| range_map =
| range_map_width = 250px
| range_map_caption =
}}
 
'''Ular kisik''' adalah sejenis ular dari [[familia|suku]] [[Colubridae]]. Dalam [[bahasa Jawa]] ular ini dikenal sebagaiatau ''ula'Ular lare- angon''' (ular''Xenochrophis anak gembalavittatus'') karenaadalah spesies [[ular rumput]] yang jinak ini biasa menjadi permainan anak-anak gembalaterdapat di Jawakepulauan Tengah[[Nusantara]]. NamanyaNama umumnya dalam [[bahasa Inggris]] adalah ''striped'''Striped keelback''''', merujukmengacu pada garis-garis memanjangpita dan bentuk sisik-sisikdi punggungnya yang berlunasberwarna (''keeled'')cerah. Nama ilmiahnya adalah ''Xenochrophis vittatus'' ([[Linnaeus]], 1758).
 
== PemerianMorfologi ==
| image = [[Berkas:Xenoch vittatus 050507 RwG 8608.jpg|jmpl|kiri|250px]]
Ular kisik umumnya bertubuh kecil ramping. Panjang tubuh maksimal mencapai 70 cm, namun umumnya hanya sekitar 50 cm. Ekornya sekitar seperempat dari seluruh panjang tubuhnya.
Panjang tubuh ular kisik mencapai 70 cm (0,7 meter). Tubuh bagian atas berwarna dasar kehitaman dan dihiasi dengan empat jalur garis (pita) berwarna kuning kecokelatan. Pita-pita tersebut membentang sepanjang tubuhnya hingga ekor. Bagian bawah tubuh berwarna belang-belang kecil hitam dan keputihan.
 
Susunan sisik di bagian atas tubuhnya terdiri dari sisik-sisik dorsal sebanyak 19 (19-19-17) deret dan berlunas, kecuali satu hingga dua deret paling bawah. Di bagian bawah tubuhnya terdiri dari sisik-sisik ventral sekitar 149 buah, sisik-sisik subkaudal (di bawah ekor) sekitar 80 pasang, dan sisik anal (penutup anus) yang berpasangan. Di bagian kepalanya terdiri dari perisai (sisik) labial (bibir) atas sekitar 9 buah, dengan beberapa sisi di tepian mata, berwarna putih dengan pinggiran belakang berwarna hitam. Sisik labial bawah sebanyak 10 buah, sebagian berukuran besar. Terdapat sisik anterior temporal di kedua sisi kepala. Kedua lubang hidung mengarah ke samping.
[[Berkas:Xenoch vittatus 050507 RwG 8608.jpg|thumb|left|''close up'' kepala dan badan]]
Kepala berwarna hitam di bagian atas, dengan coret-coret putih yang berpola simetris. Moncong agak kemerahan seperti warna daging. Dorsal (sisi atas tubuh) dengan sepasang pita coklat kuning keemasan di atas warna hitam. Di bagian muka (anterior) masing-masing pita ini terbagi lagi oleh garis hitam tipis. Sisi ventral (bawah tubuh) berwarna putih, dengan garis-garis hitam pada tepi sisik ventral yang memberikan kesan warna lorek.
 
== Ekologi dan Penyebaran ==
Sisik-sisik dorsal dalam 19 (19-19-17) deret, berlunas kecuali satu-dua deret terbawah. Sisik-sisik ventral sekitar 149 buah, sisik anal (penutup anus) berpasangan, sisik-sisik subkaudal (di bawah ekor) 80 pasang.
Ular kisik tersebar di [[Semenanjung Malaya|Sem. Malaya]], [[Singapura]], dan [[Indonesia]] (Sumatra, Bangka-Belitung, Jawa, dan Sulawesi (masih diperdebatkan)).
 
== Ekologi dan perilaku ==
Perisai labial (bibir) atas berjumlah 9 buah, yang ke-4 hingga ke-6 menyentuh mata, putih dengan tepi belakang berwarna hitam. Labial bawah 10, no 4-7 membesar. ''Sebuah sisik anterior temporal'' terdapat di masing-masing sisi kepala. Lubang hidung mengarah ke samping.
Ular kisik menghuni daerah lembap di dataran rendah hingga ketinggian 1200 mdpl. Ular ini berkelana pada siang hari dan biasanya dekat dengan sumber air seperti sungai, rawa-rawa, kolam, perairan sawah, atau di rerumputan yang lembap. Makanan utamanya adalah [[kodok]] dan [[ikan]] kecil.
 
Ular kisik tidak berbahaya bagi manusia. Di beberapa perkampungan di [[Jawa Tengah]], ular ini sering kali diburu dan dijadikan mainan oleh anak-anak.
== Ekologi dan Penyebaran ==
Ular kisik merupakan ular darat yang hidup tidak jauh dari perairan. Ia menghuni hutan-[[hutan hujan dataran rendah]] hingga [[hutan pegunungan bawah]] sampai ketinggian sekitar 1200 m dpl., serta lingkungan pertanian dan pemukiman di sekitarnya. Ular kisik terutama menyukai lingkungan dekat [[sungai]], saliran, [[rawa]], [[sawah]] dan [[kolam]], di mana ular ini dapat berenang dengan baik.
 
Ular kisik berkembang biak dengan bertelur (ovipar). Jumlah telur yang dihasilkan sebanyak 8 butir.
Ia sering didapati menyelusup di antara rerumputan atau [[herba]] tepi air yang lebat, memburu [[kodok]], [[berudu]] dan [[ikan]] kecil-kecil. Tidak jarang, pada saat matahari terbit ular ini telah terlihat menjalar di antara tanaman padi di sawah. Ular kisik juga kerap berkeliaran di pekarangan dan halaman rumah, terutama dekat genangan air.
 
== Referensi ==
Ular ini tidak seberapa takut dengan manusia. Anak-anak di pedesaan di [[Kabupaten Banyumas|Banyumas]] sering menangkapnya untuk dijadikan permainan karena ular ini tidak menggigit. Hanya saja, apabila merasa terganggu, ular kisik mengeluarkan bau tidak enak yang keras dari kelenjar di dekat anusnya. Apabila terjadi demikian, biasanya ular ini segera dilepaskan kembali oleh anak-anak tersebut.
* {{NRDB species|genus=Xenochrophis|species=vittatus}}
 
* [http://ularindonesian.blogspot.com/p/xenochrophis-vittatus.html Ular Asli Indonesia: ''Xenochrophis vittatus'']
Ular kisik terbatas menyebar di [[Sumatra]], termasuk beberapa pulau di sekitarnya seperti Pulau We dan [[Kabupaten Bangka|Bangka]] dan [[Jawa]]. Diintroduksi ke [[Singapura]].
 
Ular kisik bertelur hingga delapan butir.
 
== Pranala luar ==
* [http://www.embl-heidelberg.de/~uetz/ EMBL reptile database]
 
== Rujukan ==
* David, P and G. Vogel. 1996. ''The Snakes of Sumatra. An annotated checklist and key with natural history.'' Edition Chimaira. Frankfurt. ISBN 3-930612-08-9.
* Linnaeus, 1758 : ''[[Systema naturae]] per regna tria naturae, secundum classes, ordines, genera, species, cum characteribus, differentiis, synonymis, locis'', ed. 10 ([http://gdz.sub.uni-goettingen.de/dms/load/toc/?IDDOC=265099 lihat teks]).
 
{{Taxonbar|from=Q2708631}}
{{DEFAULTSORT:Kisik, ular}}
 
[[Kategori:Ular]]
 
[[Kategori:Ular Indonesia]]
[[en:Xenochrophis vittatus]]
[[Kategori:Natricidae]]
[[eu:Xenochrophis vittatus]]
[[Kategori:Natricinae]]
[[fr:Xenochrophis vittatus]]
[[uk:Вуж-рибалка смугастий]]