Ismail Abdul Wahab: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
kTidak ada ringkasan suntingan
 
(8 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Nama Batak|[[Suku Angkola|Angkola]]|[[Harahap]]}}
{{Infobox Ulama Muslim
|honorific_prefix =
|notability =
<!-- ----------- -->
|image = 20171128 154102.jpg
|caption =
<!-- ----------- -->
Baris 91 ⟶ 92:
|party =
|spouse =
|almamateralmamater1 =[[Universitas Al-Azhar]]
}}
 
'''Assyahid fisabilillah Tuan Syekh Ismail Abdul Wahab''' (1897-1947) adalah seorang [[Ulama]], [[Penulis]] dan [[Politikus]] Indonesia. Ia pernah menjabat sebagai ketua DPRD Asahan pertama.<ref name="Berita Analisadaily 2017">{{cite web | title=Syekh Ismail Abdul Wahab Pahlawan Nasional | website=Berita Analisadaily | date=2017-04-29 | url=http://harian.analisadaily.com/sumut/news/syekh-ismail-abdul-wahab-pahlawan-nasional/342508/2017/04/29 | language=id | access-date=2018-10-10 | archive-date=2018-09-25 | archive-url=https://web.archive.org/web/20180925002156/http://harian.analisadaily.com/sumut/news/syekh-ismail-abdul-wahab-pahlawan-nasional/342508/2017/04/29 | dead-url=yes }}</ref><ref name=taslab>{{cite news |url= http://www.taslabnews.com/2016/05/melirik-sepak-terjang-syeh-ismail-abdul.html?m=0 |title= Melirik Sepak Terjang Syeh Ismail Abdul Wahab, Ketua DPRD Asahan Pertama (bag 1) |publisher= www.taslabnews.com |access-date= 2018-09-10 |archive-date= 2018-09-11 |archive-url= https://web.archive.org/web/20180911002513/http://www.taslabnews.com/2016/05/melirik-sepak-terjang-syeh-ismail-abdul.html?m=0 |dead-url= yes }}</ref><ref>{{cite news |url=https://sumut2.kemenag.go.id/berita/495933/tuan-syech-ismail-abdul-wahab-layak-diusulkan-sebagai-pahlawan-nasional |title=Tuan Syech Ismail Abdul Wahab Layak Diusulkan Sebagai Pahlawan Nasional |publisher=sumut2.kemenag.go.id |access-date=2018-09-10 |archive-date=2018-09-11 |archive-url=https://web.archive.org/web/20180911044612/https://sumut2.kemenag.go.id/berita/495933/tuan-syech-ismail-abdul-wahab-layak-diusulkan-sebagai-pahlawan-nasional |dead-url=yes }}</ref>
'''Assyahid fisabilillah Tuan Syekh Ismail Abdul Wahab''' (1897-1947) adalah seorang [[Ulama]], [[Penulis]] dan [[Politikus]] Indonesia. Ia pernah menjabat sebagai ketua DPRD Asahan pertama.<ref>{{cite news |url=http://harian.analisadaily.com/news?r=342508 |title = Syekh Ismail Abdul Wahab Pahlawan Nasional
Diusulkan |publisher=harian.analisadaily.com}}</ref> <ref name=taslab>{{cite news |url= http://www.taslabnews.com/2016/05/melirik-sepak-terjang-syeh-ismail-abdul.html?m=0 |title = Melirik Sepak Terjang Syeh Ismail Abdul Wahab, Ketua DPRD Asahan Pertama (bag 1) | publisher = www.taslabnews.com}}</ref> <ref>{{cite news |url=https://sumut2.kemenag.go.id/berita/495933/tuan-syech-ismail-abdul-wahab-layak-diusulkan-sebagai-pahlawan-nasional |title= Tuan Syech Ismail Abdul Wahab Layak Diusulkan Sebagai Pahlawan Nasional |publisher= sumut2.kemenag.go.id}}</ref>
 
== Latar belakang ==
 
Syekh Ismail Abdul Wahab yang memiliki nama lengkap, Assyahid Fi Sabilillah Syeikh Ismail bin Abdul Wahab Tanjungbalai. Lahir di Kom Bilik, Bagan Asahan, pada tahun 1897 dari seorang ayah bernama H Abdul Wahab Harahap dan ibu bernama Sariaman. Ayahnya berasal dari Huta Imbaru, [[Padang Lawas]], [[Tapanuli Selatan]].
Setelah menyelesaikan sekolah dasar, dia melanjutkan pendidikan, khususnya, agama ke salah seorang ulama di Tanjungbalai, kepada al-Marhum Syeikh Hasyim Tua serta beberapa ulama lainnya. Tanjungbalai, selain kota pelabuhan yang sangat ramai, juga merupakan pusat pendidikan agama Islam di [[Kesultanan Asahan]]. Para mahasiswa dari berbagai negeri menjadikan Tanjungbalai sebagai tujuan pendidikan, seperti, [[Kerajaan Kotapinang]], [[Kerajaan Pane]] dan lain sebagainya.
Pada tahun 1925, untuk melengkapi ilmu pengetahuan yang dimilikinya, dia berangkat ke [[Mekkah]], yang menjadi pusat pertemuan intelektual-intelektual Islam sedunia. Di sana dia mengembangkan kemampuannya selama lima tahun sambil menunaikan ibadah haji.
Tidak puas dengan standarisasistandardisasi ilmu di Mekkah, dia melanjutkan studinya ke [[Universitas al-Azhar]] di Kairo, Pada tahun 1930. Dia menamatkan berbagai jenjang di antaranya, Aliyah, Alimiyah, Syahadah Kulliah Syar'iyah dan Takhassus selama dua tahun.
Syahadah Aliyah saat itu setingkat dengan sarjana. Alimiyah setingkat dengan master. Syahadah Kuliah Syar'iyah merupakan pendidikan spesialisasi. Takhassus merupakan pendidikan tingkat Doktor sesuai dengan kurikulum Islam saat itu.
Pendidikan yang sangat lama itu tidak menjadi halangan baginya, walau dengan pengorbanan meninggalkan putrinya yang masih kecil, bernama Hindun, yang lahir sesaat sebelum dia berangkat di Mekkah.
Baris 112:
 
[[Kategori:Ulama Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh AngkolaBatak]]
[[Kategori:Tokoh dariBatak AsahanAngkola]]
[[Kategori:Tokoh Angkola]]
[[Kategori:Marga Harahap]]
[[Kategori:Tokoh Angkoladari Asahan]]