Teuku Jacob: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Zekti (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(25 revisi perantara oleh 19 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 4:
|honorific-prefix =
|name = {{PAGENAME}}
|image = Teuku Jacob.jpg
|imagesize =
|caption =
|office = Rektor Universitas Gadjah Mada
|order = ke-7
|term_start = [[1981]]
|term_end = [[1986]]
|predecessor = [[Sukadji Ranuwihardjo|Prof. Dr. Sukadji Ranuwihardjo, MA]]
|successor = [[Koesnadi Hardjasoemantri|Prof. Dr. Koesnadi Hardjasoemantri, SH,ML LLM]]
|birth_date = {{birth date|df=yes|1929|12|6}}
|birth_place = {{negara|Belanda}} [[Peureulak]], [[Aceh]], [[Hindia Belanda]] (sekarang [[Indonesia]])
|language =
|death_date = {{death date and age|df=yes|2007|10|17|1929|12|06}}
|death_place = {{negara|Indonesia}}[[Yogyakarta]], [[Jawa Tengah]], [[Indonesia]]
|party =
|spouse =
Baris 26:
|religion = Islam
|known_for = [[antropologi biologis]]
|influences = [[William Montague Cobb]] <br /> [[G. H. R. von Koenigswald]]
}}
 
'''[[Profesor|Prof.]] [[Doktor|Dr.]] Teuku Jacob, [[Magister|M.S.]], D.S.''' ({{lahirmati|[[Peureulak]], [[Aceh Timur]]|6|12|1929|[[Yogyakarta]]|17|10|2007}}) adalah [[guru besar]] emeritus dalam bidang [[antropologi]] ragawi [[Universitas Gajah Mada]] (UGM). Ia dikenal sebagai peneliti berbagai [[fosil]] yang ditemukan di berbagai tempat di [[Pulau Jawa]]. Menjelang akhir hidupnya, ia sempat menghebohkan kalangan antropologi atas kritiknya terhadap asal- usul ''[[Homo floresiensis]]''. Selain itu ia juga dikenal sebagai seorang [[ilmuwan]] yang tekun pada bidangnya dan menghasilkan banyak karya tulis, penelitian, buku, artikel, makalah di berbagai [[surat kabar]], dan [[jurnal]]. Dia merupakan bapak [[paleoantropologi]] Indonesia.
 
== Kehidupan ==
Prof. Dr. Teuku Jacob adalahialah putra bungsu dari tiga bersaudara, anak dari Teuku Sulaiman, Jacob tamat SMA di Banda Aceh, 1949 dan Lulus FK UGM, 1956, kemudian ia belajar di Universitas Amerika, Washington DC, tetapi mengambil gelar doktor di Rijksuniversiteit, Utrecht, Negeri Belanda, 1970. Di dua perguruan tinggi ini, Jacob dibimbing dua arkeolog ternama yakni Prof. Dr. W. Montague Cobb, dan Prof. Dr. [[G.H.R. Koenigswald]].
 
Gagasannya di bidang pendidikan terasa orisinil. Misalnya, ia pernah melempar gagasan untuk menerima lulusan SMA IPS di fakultas kedokteran. Ia juga gusar melihat sebagian besar insinyur bekerja di kota. ‘’Kalau dokter bisa menjadi dokter [[Inpres]], mengapa insinyur tidak,’’ katanya.Tetapi, memenuhi harapan Menteri P & K untuk mencetak kader penerus kegiatan bidang ilmu yang digelutinya, ia malah merasa sulit. Orang tidak banyak tertarik bidang ini karena hasilnya tidak langsung dirasakan. Lagi pula, bidang ini erat berkaitan dengan antardisiplin: ilmu [[kedokteran]], [[biologi]], kedokteran gigi, [[arkeologi]], dan [[antropologi budaya]]. ‘’Menyiapkan program pendidikannya pun menjadi susah,’’ ujarnya.
 
Di beberapa negara, Jacob tercatat sebagai anggota sejumlah perkumpulan. Ia juga menulis beberapa karya. Jacob menolak anggapan para ahli Barat bahwa manusia purba di kawasan Sangiran, Solo, bertradisi [[mengayau]] — memenggal kepala lalu memakan otak sesamanya. Ia menyatakan, ‘’Temuan-temuan tengkorak [[Sangiran]] umumnya sudah tidak bertulang dasar, rusak karena lemah. Lagi pula, manusia purba cukup bekerja dua jam untuk makan sepanjang hari, sehingga rangsangan untuk membunuh menjadi berkurang.’’
Baris 40:
Menikah dengan Nuraini, Jacob dikaruniai seorang anak wanita. Kegemarannya cuma membaca. Bila bepergian, ia sering membawa banyak kopor. Bukan pakaian, melainkan tulang belulang. Ketika membawa [[fosil]] ke Tokyo, 1977, ‘’Saya dijaga ketat, pakai polisi bersirene, dan lampu merah segala,’’ ceritanya.
 
Tidak selamanya serius, Jacob juga suka berkelakar. ‘’Orang bisa memancarkan wibawanya lewat berbusana bersih, rapi, dan wangi,’’ katanya. TetapiNamun, ‘’Di dunia kami lain. Semakin kumal baju yang dikenakan seorang peneliti, apalagi kalau ada lubang di sana-sini, ia akan semakin tampak berwibawa, dan lebih dihormati.
 
Mantan guru besar emeritus dan antropolog ragawi [[Universitas Gadjah Mada]] (UGM). Ia sempat menghebohkan dengan penemuannya mengenai kontroversi keberadaan manusia [[Flores]]. Selain itu ia juga dikenal sebagai seorang ilmuwan yang tekun pada bidangnya dan menghasilkan banyak karya tulis, penelitian, buku, artikel, makalah di berbagai surat kabar dan jurnal. BeliauDia merupakan putera [[Aceh]] yang diakui sebagai ilmuwan [[antropologi]] internasional.
 
== Pendidikan ==
 
* SD, Langsa ([[1943]])
* SMP, [[Banda Aceh|Kutaraja]] ([[1946]])
Baris 53 ⟶ 54:
 
== Karier ==
 
* Asisten Ahli Antropologi UGM ([[1954]]-[[1963]])
* Lektor Muda, kemudian Lektor Kepala Antropologi UGM ([[1963]]-[[1971]])
Baris 64 ⟶ 66:
 
== Kegiatan Lain ==
 
* Pemimpin Redaksi Berkala Ilmu Kedokteran (sejak [[1969]])
* Anggota American Association of Physical Anthropologists
* Anggota Society for the Study of Social Biology
* Anggota American Association for the Advancement of Science
* Anggota SocieteSociété d’Anthropologie de Paris
* Anggota Society for Medical Anthropology
 
== Karya ==
 
* ''The Sixth Skull Cap of Pithecanthropus Erectus'', American Journal of Physical Anthropology (1966)
* ''Some Problems Pertaining to the Racial History of the Indonesia Region'', Neerlandia, Utrecht (1967)
* ''The Phitecanthropus of of Indonesia'', Bulletins et MemoiresMémoires de SocieteSociété d’Anthropologie de Paris (1975)
* ''Menuju Teknologi Berperikemanusiaan'' (1996)
* ''Tahun-Tahun Yang Sulit'' (2001)
* ''Tragedi Negara Kesatuan Kleptokratis'' (2004)
* ''Pygmoid Australomelanesian Homo sapiens skeletal remains from Liang Bua'', Flores: Population affinities and pathological abnormalities (2005)
 
== Penghargaan ==
 
* Bintang Mahaputra Nararya (tahun 2002) dari Presiden Megawati Soekarnoputri.
 
{{kotak mulai}}
{{s-aca}}
{{Kotak_suksesi | jabatan = [[Universitas Gadjah Mada#Rektor|Rektor Universitas Gadjah Mada]] | tahun = [[1981]] - [[1986]] | pendahulu = [[Sukadji Ranuwihardjo|Prof. Dr. Sukadji Ranuwihardjo, MA]]| pengganti =[[Koesnadi Hardjasoemantri|Prof. Dr. Koesnadi Hardjasoemantri, SH,ML]]}}
{{Kotak_selesai}}
 
{{DEFAULTSORT:Jacob, Teuku}}
 
{{lifetime|1929|2007|}}
 
{{DEFAULTSORT:Jacob, Teuku}}
[[Kategori:Antropolog Indonesia]]
[[Kategori:Profesor Indonesia]]
[[Kategori:Rektor Universitas Gadjah MadaIndonesia]]
[[Kategori:AlumniRektor Universitas Gadjah Mada]]
[[Kategori:Alumni Universitas Gadjah Mada]]
[[Kategori:Tokoh Aceh]]
[[Kategori:Alumni Universitas Gadjah Mada]]
[[Kategori:Rektor Universitas Gadjah Mada]]
[[Kategori:Bangsawan Aceh]]
[[Kategori:Tokoh dari Aceh Timur]]
 
[[Kategori:Tokoh dari Peureulak]]
[[cs:Teuku Jacob]]
[[de:Teuku Jacob]]
[[en:Teuku Jacob]]