Pabrik Gula Banjaratma: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
→‎Mitos sosok Noni Yolanda: Perbaikan kesalahan ketik
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
 
(40 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
'''Pabrik Gula Banjaratma''' atau '''''Suikerfabriek Bandjaratma''''' merupakan perusahaan industri gula yang pernah berdiri di wilayah [[Kabupaten Brebes]]. Lokasi Pabrik Gula Banjaratma ini terletak di desa [[Banjaratma, Bulakamba, Brebes]] atau yang sekarang ini telah menjadi Rest Area KM 260B Banjaratma.
[[Berkas:RestFB areaIMG km260 Bandjaratma16292230122217472(1).jpg|jmpl|Bangunan Pabrik Gula Banjaratma yang kini menjadi Rest Area KM 260 Banjaratma]]
[[Berkas:SF Bandjaratma 1926-27(1).jpg|jmpl|Rel kereta api yang menuju Pabrik Gula Banjaratma digunakan untuk mengangkut hasil produksi gula pada tahun 1926-1927.]]
 
== Sejarah ==
=== Berdirinya Pabrik Gula Banjaratma ===
[[Berkas:BeberapaBrieven pgen terdapatdocumenten padavan sebuahde suratsuikerfabrieken van Adiwerna, Bandjaratma, Kemantran en Doekoewringin. circa 1926..jpg|jmpl|Beberapa surat yang ditunjukkan kekepada [[Pabrik Gula Adiwerna]], Banjaratma, [[Pabrik Gula Kemantran|Kemantran]], dan [[Pabrik Gula Dukuhwringin|Dukuhwringin]] pada tahun 1926.]]
SF Bandjaratma dibangun pada tahun 1908 oleh perusahaan perkebunan Belanda '''Handelsvereniging Amsterdam'' (HVA),''' HVAyang merupakan perusahaan perkebunan Belanda berpusat di [[Amsterdam]], kemudian mendirikandibentuklah '''N.V. Cultuurmaatschappij Bandjaratma''' yang bertujuan untuk menjalankan pengoperasian pada perusahaan industri gula Banjaratma. Pabrik gula yang dibangun pada tahun 1908 ini merupakan pabrik gula paling muda yang ada di [[Kabupaten Brebes]]. Namun Pabrik GulaPG Banjaratma ini baru memulaimulai beroperasi padadi tahun 1913.
 
Pabrik Gula Banjaratma ini dibangun lengkap dengan rumah karyawan pabrik, jalur kereta lori untuk mengangkut tebu, dan beberapa fasilitas lainnya. Jalur kereta lori nya sendiri terhubung juga dengan [[Pabrik Gula Jatibarang]] dan Pabrik Gula Ketanggungan Barat. Selain memproduksi gula, SF Bandjaratma ini juga digunakan sebagai Proefstation atau Stasiun pengujian gula.
 
Terdapat juga jalur kereta api yang digunakan untuk membawa hasil distribusi gula PG Banjaratma, jalur kereta api ini dibangun dari hasil kerja sama dengan perusahaan kereta api Hindia Belanda [[Semarang–Cheribon Stoomtram Maatschappij]] (SCS). Jalur kereta api ini berasal dari jalur [[Jalur kereta api segitiga Cirebon Prujakan–Prupuk–Tegal|KA Cirebon Prujakan-Tegal]] yang memiliki percabangan didaerah [[Klampok, Wanasari, Brebes|Klampok]] yang kemudian menuju ke arah selatan melewati desa [[Siasem, Wanasari, Brebes|Siasem]], [[Sigentong, Wanasari, Brebes|Sigentong]], dan berakhir di Pabrik Gula Banjaratma. Bekas jalur kereta api yang bercabang menuju PG Banjaratma saat ini menjadi Jalan Pabrik Gula Banjaratma.
[[Berkas:Mesin Pompa udara PG Banjaratma 1920-39(1).jpg|jmpl|Roda gila dan mesin sistem pompa udara di Pabrik Gula Banjaratma sekitar tahun 1910-1920.]]
 
=== Keberadaan Pabrik Gula Banjaratma yang terdapat dalam surat kabar ===
[[Berkas:Molen penghancur PG Banjaratma 1920-1939(1).jpg|jmpl|Sistem molen penghancur di Pabrik Gula Banjaratma sekitar tahun 1920-1939.]]
Keberadaan Pabrik Gula Banjaratma ini termuat dalam berbagai peta, buku, dan surat kabar Belanda serta beberapa sumber lain. Berita penerbitan saham baru untuk pendirian Pabrik Gula Banjaratma terdata pada surat kabar Belanda di tahun 1914. Dalam surat kabar ''[[De Locomotief]]'' yang diterbitkan pada tanggal 19 Mei 1917 terdapat sebuah iklan lowongan pekerjaan sebagai pegawai timbangan tebu di Pabrik Gula Banjaratma.
 
Surat kabar ''[[De Indische Courant]]'' yang diterbitkan pada tanggal 11 Agustus 1925 menyebutkan bahwa Tuan Hommes yang merupakan seorang kepala teknisi PG Banjaratma itu tewas karena tersengat listrik. Kemudian surat kabar ''[[De Indische Courant]]'' yang diterbikan pada tanggal 8 September 1926 mengatakan bahwa Mr. Levert yang saat itu menjabat sebagai Administratur PG Banjaratma akan dipindahkan tugasnya ke Pabrik Gula Medari di [[Daerah Istimewa Yogyakarta|Jogjakarta]], di sana Mr. Levert akan menjadi lagi sebagai Administratur di PG Medari. Beberapa tahun kemudian jabatan Administratur Pabrik Gula Banjaratma dijabat oleh Jacobus Simon SangerSänger.
[[Berkas:JS Sanger di magetan.jpg|jmpl|Jacobus Simon Sanger ketika sedang berlibur di [[Sarangan, Plaosan, Magetan|Sarangan, Magetan]] pada tahun 1937.]]
[[Berkas:JS Sanger (in het midden) met twee collagenen terwijl hij op vakantie was in Sarangan Magetan.jpg|jmpl|J.S. Sanger (ditengah) bersama dengan dua kolagennya ketik sedang berlibur di Sarangan, Magetan pada tahun 1937.]]
Pada tahun 1932 Pabrik Gula Banjaratma berhenti beroperasi karena mengalami kekurangan modal, hal ini diakibatkan oleh dampak dari [[Depresi Besar|Krisis Malaise]] yang terjadi sekitar tahun 1930-an. Pada saat itu ekonomi dunia mengalami kekacauan yang mengakibatkan beberapa perusahaan mengalami gulung tikar. Beberapa tahun kemudian perusahaan industri gula Banjaratma ini kembali bangkit dan mencoba untuk beroperasi kembali.
 
Dalam surat kabar ''[[De Indische Courant]]'' yang terbit pada hari Senin 13 Juni 1938 menyebutkan bahwa telah terjadi kecelakan pada kereta api yang mengangkut hasil distribusi gula dari PG Banjaratma; ''"Pada hari Jumat tanggal 10 Juni 1938 sekitar pukul setenghsetengah delapan pagi telah terjadi sebuah kecelakaan, sembilan gerbong kereta berisi gula dan tetes tebu dari PG Banjaratma tergelincir ketika kereta api sedang berjalan disekitar kawasan Banjaratma sampai Klampok. Kondektur Soewardjo dari Tegal tewas dalam peristiwa itu, ia terjebak diantara dua gerbong kereta. Seorang juru rem mengalami luka di bagian tumit. Belum diketahui penyebab dari peristiwa kecelakaan tersebut".'' Kemudian dalam surat kabar ''[[De Locomotief]]'' yang diterbitkan pada tanggal 8 November 1938 mengatakan bahwa gudang ampas di Pabrik Gula Banjaratma mengalami kebakaran. Api berhasil dipadamkan dengan bantuan petugas pabrik.
[[Berkas:Sistem Evaporator PG Banjaratma 1920-39(1).jpg|jmpl|Tabung panci masak di Sistem Evaporator Pabrik Gula Banjaratma sekitar tahun 1920-1939.]]
Menjelang kedatangan pasukan Jepang membuat Pabrik Gula Banjaratma ini seringkalisering kali mengalami pencurian, pada saat itu banyak masyarakat sekitar yang bersikap anti Belanda, sekitar 30 karung pupuk senilai 300 gulden berhasil dicuri. Tersangka kasus ini ternyata adalah seorang masyarakat sekitar yang bekerja sebagai mandor dan petugas keamanan pabrik. Hal ini termuat pada surat kabar ''[[De Indische Courant]]'' yang diterbitkan pada 18 Februari 1942. Pada masa [[Sejarah Nusantara (1942–1945)|pendudukan Jepang]] Pabrik Gula Banjaratma ditutup, hal ini membuat perusahaan industri gula ini berhenti beropersi pada tahun 1942-1945.
 
=== Pabrik Gula Banjaratma pada masa kemerdekaan Republik Indonesia ===
Setelah masa [[Proklamasi Kemerdekaan Indonesia|Kemerdekaan Indonesia]], [[Belanda]] saat itu kembali lagi ke negeri ini berusaha untuk menancapkan koloninya lagi, Belanda [[Aksi Polisionil|melancarkan serangannya]] itu berhasil menduduki wilayah [[Indonesia]]. HasilPada [[Perundingansaat Linggarjati]]itu padasemangat tanggalanti 25Belanda Maretdiwujudkan 1947dengan membuatperlawanan wilayahradikal RIyang semakindikenal berkurangsebagai dan[[Peristiwa banyakTiga wilayahDaerah]] yangyaitu berhasilrevolusi dikuasaiyang olehterjadi Belanda, termasuk jugadi wilayah Brebes, Tegal, dan sekitarnya berhasil dikuasai BelandaPemalang. DiPabrik tahun 1947 inilah kontrol perusahaan pabrik gulaGula Banjaratma diperolehpada kembalisaat Belanda. Namunitu beberapaterkena serangandampak dari pihakperistiwa Republikitu, masihpabrik kerapini terjadimengalami dipenjarahan sekitar area Pabrik Gula Banjaratmamassal.
 
Hasil [[Perundingan Linggarjati]] pada tanggal 25 Maret 1947 membuat wilayah RI semakin berkurang dan banyak wilayah yang berhasil dikuasai oleh Belanda, termasuk juga wilayah Brebes dan sekitarnya berhasil dikuasai Belanda. Di tahun 1947 inilah kontrol perusahaan pabrik gula Banjaratma diperoleh kembali Belanda. Namun beberapa serangan dari pihak Republik masih kerap terjadi di sekitar area Pabrik Gula Banjaratma.
Serangan bukan hanya dari pihak Republik Indonesia saja, terdapat juga serangan dari pihak [[Partai Komunis Indonesia|sayap kiri]] dan kelompok [[Negara Islam Indonesia|Darul Islam]]. Pemberontakan Darul Islam yang dipimpin oleh [[Amir Fatah]] membuat terjadinya pemberontakan di [[Jawa Tengah]]. Pada saat itu Darul Islam kerap kali melancarkan serangan pada perusahaan milik Belanda disekitar [[Kabupaten Tegal|Tegal]] dan [[Kabupaten Brebes|Brebes]]. Termasuk juga PG Banjaratma yang saat itu seringkali mengalami penjarahan dan pengrusakan dari Darul Islam.
 
[[Berkas:Pemberontakan Darul Islam(1).jpg|jmpl|Pemebrontakan Darul Islam yang juga terjadi di PG Banjaratma yang termuat dalam surat kabar ''De vrije pers : ochtendbulletin'' pada tahun 1949.]]
Serangan bukan hanya dari pihak Republik Indonesia saja, terdapat juga serangan dari pihak [[Partai Komunis Indonesia|sayap kiri]] dan kelompok [[Negara Islam Indonesia|Darul Islam]]. Pemberontakan Darul Islam yang dipimpin oleh [[Amir Fatah]] membuat terjadinya pemberontakan di [[Jawa Tengah]]. Pada saat itu Darul Islam kerap kali melancarkan serangan pada perusahaan milik Belanda disekitar [[Kabupaten Tegal|Tegal]] dan [[Kabupaten Brebes|Brebes]]. Termasuk juga PG Banjaratma yang saat itu seringkalisering kali mengalami penjarahan dan pengrusakan dari Darul Islam.
Pada 15 November 1950, Administratur Pabrik Gula Banjaratma yaitu Jacobus Simon Sanger tewas dibunuh bersama sopirnya dalam peristiwa serangan disekitar PG Banjaratma yang diduga dilakukan oleh Darul Islam. Keduanya tewas di mobil jip mereka yang terparkir di area pabrik sekitar pukul 9 pagi. serangan masih kerap terjadi sampai beberapa tahun berikutnya. Peristiwa ini tercatat dalam beberapa surat kabar Belanda.
[[Berkas:Jacobus Sanger Adm.Banjaratma foto tahun 1937(1).jpg|jmpl|J.S. Sanger (ditengah) bersama dengan dua kolagennya disebuah hotel di [[Sarangan, Plaosan, Magetan|Sarangan, Magetan]] pada tahun 1937.]]
Pada 15 November 1950, Administratur Pabrik Gula Banjaratma yaitu Jacobus Simon SangerSänger tewas dibunuh bersama sopirnya dalam peristiwa serangan disekitar PG Banjaratma yang diduga dilakukan oleh Darul Islam. Keduanya tewas di mobil jip mereka yang terparkir di area pabrik sekitar pukul 9 pagi. serangan masih kerap terjadi sampai beberapa tahun berikutnya. Peristiwa ini tercatat dalam beberapa surat kabar Belanda.
[[Berkas:Stasiun Penggilingan tebu SF Banjaratma 1920-1939(1).jpg|jmpl|Stasiun penggilingan tebu PG Banjaratma sekitar tahun 1920-1939.]]
Kemudian pada 16 Agustus 1952 telah terjadi penjarah disejumlah pabrik gula didaerah [[Kabupaten Tegal|Tegal]] dan [[Kabupaten Brebes|Brebes]]. Pabrik Gula Banjaratma sendiri mengalami penjarahan besar-besaran pada msein-mesinnya, rumah-rumah karyawan dan seluruh area pabrik berhasil diduduki oleh para pemberontak. Hal ini termuat pada surat kabar ''De Vrije pers : ochtendbulletin'' yang diterbitkan ditahun 1952.
 
Pada tahun 1957, perusahaan industri gula Banjaratma ini dinasionalisasi oleh pemerintah Indonesia, hal tersebut menandakan berakhirnya kepemilikan Pabrik Gula Banjaratma dari tangan Belanda yang diserahkan kepada pemerintah Indonesia.
 
Di tahun 1960-an Perusahaan Pabrik Gula Banjaratma kemudian mengelola dua pabrik gula lain yaitu Pabrik Gula Petarukan dan [[Pabrik Gula Pagongan|Pagongan]]. Hal ini termuat Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1963, ''Sisa Pabrik Gula Petarukan dan [[Pabrik Gula Pagongan|Pagongan]] diserahkan kepada Perusahaan Perkebunan Gula Negara "Banjaratma"'', termasuk dalam Peraturan Pemerintah No. 1 Tahun 1963.

Pabrik Gula Petarukan pada saat itu masih beroperasi dibawa kendali PPGN Banjaratma. Sedangkan [[Pabrik Gula Pagongan]] pada saat itu tidak beroperasi sejak lama, sayangnya ditahun 1970-an [[Pabrik Gula Pagongan|PG Pagongan]] akhirnya dibongkar dan area pabrik menjadi pangkalan militer Kodim 0712 Pagongan.
[[Berkas:Surat(1).jpg|jmpl|SK Pemerintah Nomor 1 Tahun 1963]]
 
== Berakhirnya Pabrik Gula Banjaratma dan Kondisi Saat ini ==
Pada tahun 1997 Pabrik Gula Banjaratma berhenti beroperasi karena kerugian terjadi secara terus menerus, biaya operasional tidak sebanding dengan keuntungan yang diperoleh. Beberapa bagian mesin yang masih dapat digunakan dipindahkan ke pabrik gula lain seperti [[Pabrik Gula Jatibarang]] untuk menggantikan kerusakan mesin di pabrik gula tersebut.
[[Berkas:Lokomotif PG Bandjaratma mengakut tebu, 1993(1).jpg|jmpl|Lokomotif uap membawa gerbong berisi tebu pada tahun-tahun terakhir beroperasinya Pabrik Gula Banjaratma sekitar tahun 1993-1996.]]
[[Berkas:FB IMG 16292499687283727(1).jpg|jmpl|Bangunan Pabrik Gula Banjaratma ketika masih terbengkalai.]]
Selama 20 tahun kompleks pabrik gula ini terbengkalai dan membuat kesan angker. Sebagaian besar bangunan pabrik dan rumah karyawannya banyak menggalami kerusakan. Keberadaan proyek pembangunan Tol Trans-Jawa berdampak juga pada PG Banjaratma ini, saat itu area pabrik hampir tergusur dari proyek jalan Tol. Namun bangunan PG Banjaratma yang termasuk cagar budaya dan memiliki nilai sejarah ini pada akhirnya disulap menjadi sebuah rest area. Pada Mei 2018, Kementrian BUMN memerintahkan PT PP Propetri untuk merevitalisasi pabrik gula ini menjadi rest area di ruas jalan Tol Trans-Jawa.
 
Tak banyak yang tersisa dari bangunan utama Pabrik Gula Banjaratma kecuali tembok-tembok utama dengan gaya bata ekspos dan struktur fondasi ketel uap serta penyangga mesin-mesin giling didalamnya. Seluruh mesin dan peralatan produksi PG Banjaratma itu sudah lama hilang atau dipindahkan ke pabrik gula lain. Bahkan sebuah lokomotif uap pengangkut tebu didatangkan dari [[Pabrik Gula Jatibarang|PG Jatibarang]] untuk dipajang di Rest Area Banjaratma ini.
 
KIni bangunan utama pabrik ini diperbaiki dan dipercantik tanpa mengubah struktur bentuk aslinya. Namun saat ini Pabrik Gula Banjaratma telah beralih fungsi menjadi Rest Area Kilometer 260 Banjaratma di ruas Tol Pejagan-Pemalang. Rest area yang digunakan untuk lokasi istirahat ini dilengkapi Masjid, Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), serta berbagai macam pedagang makanan. Area yang luas memungkinkan pemudik ataupun pelancong singgah untuk berkeliling menikati suasana di bekas pabrik gula ini.
[[Berkas:Bagian dalam rest area(1).jpg|jmpl|Sisa-sisa tempat pembakaran tebu PG Banjaratma yang ada didalam Rest Area KM 260 Banjaratma]]
[[Berkas:Lokomotif uap(1).jpg|jmpl|Sebuah lokomotif uap yang didatangkan dari PG Jatibarang yang dipajangkan di Rest Area KM 260 Banjaratma.]]
 
== Mitos sosok Noni Yolanda ==
[[Berkas:Rumah karyawan(1).jpg|jmpl|Rumah Administratur Pabrik Gula Banjaratma]]
Gedung tua identik dengan peristiwa mistis atau kelam yang terjadi di masa lalu, dan rest area ini juga memiliki cerita tersendiri. Sejak awal masa Kemerdekaan Indonesia, Pabrik Gula Banjaratma sudah mengalami beberapa rangkaian serangan, penjarahan, dan pengrusakan. Lahan area pabrik ini selalu jadi rebutan antara massa, terjadilah beberapa gerakan perlawanan rakyat baik dari para pejuang RI, pihak [[Partai Komunis Indonesia|Sayap Kiri]], maupun dari pihak [[Negara Islam Indonesia|Darul Islam]]. Disebutkan bahwa pada saat itu banyak keluarga Belanda yang jadi korban perebutan lahan diarea PG Banjaratma ini.
 
Salah satunya diketahui adalah mitos sosok hantu Belanda yang dikenal dengan sebutan Noni Yolanda, mitos sosok ini sangat terkenal dari cerita kalangan masyarakat sekitar pabrik gula. Diketahui bahwa sosok Noni Yolanda ini merupakan seorang anak berkebangsaan Belanda yang menjabat sebagai Administratursalah satu karyawan di Pabrik Gula Banjaratma. Yolanda, hidup pada masa Nasionalis Radikal, dimana saat itu ada semangat anti Belanda yang sangat luas. Anti Belanda ini diwujudkan sebuah perlawanan yang dikenal sebagai [[Peristiwa Tiga Daerah]] yaitu revolusi yang terjadi diwilayah [[Kabupaten Brebes|Brebes]], [[Kabupaten Tegal|Tegal]], dan [[Kabupaten Pemalang|Pemalang]] pada masa awal Kemerdekaan Indonesia.
 
Yolanda hidup pada masa Nasionalis Radikal, dimana saat itu ada semangat anti Belanda yang sangat luas. Anti Belanda ini diwujudkan sebuah perlawanan yang dikenal sebagai [[Peristiwa Tiga Daerah]] yaitu revolusi yang terjadi diwilayah [[Kabupaten Brebes|Brebes]], [[Kabupaten Tegal|Tegal]], dan [[Kabupaten Pemalang|Pemalang]] pada masa awal Kemerdekaan Indonesia.
Pusat perlawanan masyarakat adalah dengan perebutan penguasaan perusahaan atau pabrik dari tangan Belanda serta terjadinya pembantaian keluarga-keluarga Belanda yang menguasai perusahaan, seperti yang terjadi di PG Banjaratma. Di siniah kisah miris Yolanda dengan tragedi pembataiannya mulai terrjadi.
 
Pusat perlawanan masyarakat adalah dengan perebutan penguasaan perusahaan atau pabrik-perusahaan dari tangan Belanda serta terjadinya pembantaian keluarga-keluarga Belanda yang menguasai perusahaan, seperti yang terjadi di PG Banjaratma. Di siniah kisah miris Yolanda dengan tragedi pembataiannya mulai terrjadi.
Konon pada saat itu sebagian massa sudah mengepung dan hendak menguasai Pabrik Gula Banjaratma. Melihat massa yang beringas merengsek di perumahan sekitar PG Banjaratma, Yolanda yang saat itu terbilang masih gadis, ketakutan dan mencoba lari dari kepungan massa. Di perkiraan, Yolanda hendak bersembunyi di suatu ruangan kamar depan rumahnya, yanng juga terdapat fasilitas kamar mandi dan WC untuk tempat berlindung Yolanda dari amukan massa. Namun nahas, saat Yolanda mencoba berlari, dia tersandung sebuah benda hingga dia terjatuh. Parahnya lagi seletah terjatuh, wajahnya sempat terkena benda tajam, hal itu mengakibatkan matanya tertancap benda tajam tersebut hingga mengeluarkan darah. Nyawa Yolandan pun akhirnya melayang, jasadnya kemudian dipulangkan ke negeri asalnya negara Belanda yang disanalah Yolanda dimakamkan.
Konon pada saat itu sebagian massa sudah mengepung dan hendak menguasai Pabrik Gula Banjaratma. Melihat massa yang beringas merengsek di perumahan sekitar PG Banjaratma, Yolanda yang saat itu terbilang masih gadis, ketakutan dan mencoba lari dari kepungan massa. Di perkiraan, Yolanda hendak bersembunyi di suatu ruangan kamar depan rumahnya, yanngyang juga terdapat fasilitas kamar mandi dan WC untuk tempat berlindung Yolanda dari amukan massa. Namun nahas, saat Yolanda mencoba berlari, dia tersandung sebuah benda hingga dia terjatuh. Parahnya lagi seletah terjatuh, wajahnya sempat terkena benda tajam, hal itu mengakibatkan matanya tertancap benda tajam tersebut hingga mengeluarkan darah. Nyawa Yolandan pun akhirnya melayang, jasadnya kemudian dipulangkan ke negeri asalnya negara [[Belanda]] yang disanalah Yolanda dimakamkan.
 
Walaupun jasadnya Yolanda sudah dibawa dan dimakamkan di Belanda, tetapi arwahnya dipercaya masyarakat sekitar masih sering muncul disekitar area PG Banjaratma.
 
''"Yolanda adalah korban massa anti Belanda, pada saat pergerakan revousi radikal ([[Peristiwa Tiga Daerah]]) di tiga daerah, yakni revolusi diwilayah kabupaten Brebes, Tegal, dan Kabupaten Pemalang,"'' ujar Widjanarto kepadaketua BREBESNEWS.COTim Ahli Cagar Budaya (TACB) Brebes, Jumat (13/12/2013).
[[Berkas:Rumah pegawai(1).jpg|jmpl|Salah satu rumah karyawan PG Banjaratma yang terbengkalai berada di pinggir rest area.]]
Penampakan hantu Yolanda biasanya sering kali muncul di rumah Administratur dan perumahan karyawan pabrik yang berwujud seorang gadis dengan pakaian pengantin Eropa tampak anggun dan cantik. Sesekali juga berwujud gadis biasa dengan wajah yang matanya penuh darah. cerita dari sosok hantu Noni Yolanda masih berkembang hingga saat ini.
 
Namun hal tersebut tidak menyurutkan minat masyarakat sekitar maupun orang yang singgah di Rest Area KM 260 Banjaratma untuk datang dan melakukan swafoto yang saat ini menjadi tempat instagramable tersebut.
 
== Galeri ==
[[Berkas:MesinTabung Pompauntuk udarasistem Evaporator PG Banjaratma 1920-39(1).jpg|jmpl|RodaTabung gilapanci danmasak mesindi sistem pompaevaporator udara di Pabrik GulaPG Banjaratma sekitar tahun 19101915-19201930.]]
[[Berkas:MolenPG penghancurBandjaratma PG Banjaratmatahun 1920-19391983(1).jpg|jmpl|SistemLokomotif molen penghancuruap di Pabrik Gula Banjaratma sekitarpada tahun 1920-19391983.]]
[[Berkas:Lokomotif PG Bandjaratma 1983(1).jpg|jmpl|Locomotif uap yang baru keluar dari Dipo lokomotif Pabrik Gula Banjaratma pada tahun 1983.]]
[[Berkas:Kereta membawa ampas tebu 1993-96(1).jpg|jmpl|Lokomotif uap menarik gerbong berisi sisa-sisa dari pembakaran tebu pada tahun-tahun terakhir beroperasinya Pabrik Gula Banjaratma sekitar tahun 1993-1996.]]
[[Berkas:Banjaratma04 1993-96(1).jpg|jmpl|Lokomotif uap yang keluar dari PG Banjaratma menuju ke perkebunan tebu sekitar tahun 1993-1996.]]
[[Berkas:Kepulan asap lokomotif uap pembawa tebu 1993-1996(1).jpg|jmpl|kepulan asap yang dikeluarkan oleh lokomotif uap yang membawa gerbong lori berisi tebu pada tahun-tahun terakhir PG Banjaratma beroperasi sekitar tahun 1993-1996.]]
[[Berkas:FB IMG 16292757132594088(1).jpg|jmpl|Pabrik Gula Banjaratma yang terbengkalai pada tahun 2018.]]
[[Berkas:PG Bandjaratma(1).jpg|jmpl|Pabrik Gula Banjaratma yang saat ini disulap menjadi rest area.]]
[[Berkas:Bagian dalam sf Bandjaratma(1).jpg|jmpl|Suasana dibagian dalam Rest Area KM 260B Banjaratma.]]
[[Berkas:Mesin SF Bandjaratma(1).jpg|jmpl|Sebuah mesin yang dulu digunakan pada pabrik gula]]
[[Berkas:Rel kereta lori 2(1).jpg|jmpl|Sisa rel kereta lori PG Banjaratma yang dulu digunakan untuk jalur pengangkutan tebu dari perkebunan.]]
[[Berkas:Rel kereta lori 1(1).jpg|jmpl|Sisa rel kereta lori PG Banjaratma.]]
[[Berkas:Nr 1 Banjaratma sugar mill 12-08-95(1).jpg|jmpl|Lokomotif uap nomor 1 di PG Banjaratma pada 12 Agustus 1995.]]
[[Berkas:Nr 1 molasses in Banjaratma sugar mill 12-08-1995(1).jpg|jmpl|Lokomotif uap nomor 1 menarik gerbong lori berisi abu dari sisa pembakaran tebu PG Banjaratma pada 12 Agustus 1995.]]
 
== Referensi ==
<ref>{{Cite web|title=Album 0915, Pagina 16 {{!}} Foto zoekt familie|url=https://fotozoektfamilie.nl/nl/gallery/album/page/?iv=ALB-0915&page=3626|website=fotozoektfamilie.nl|access-date=2021-08-18}}</ref><ref>{{Cite web|title=Gevonden in Delpher - De Indische courant|url=https://www.delpher.nl/nl/kranten/view?coll=ddd&identifier=ddd:010277858:mpeg21:a0052|website=www.delpher.nl|language=nl|access-date=2021-08-18}}</ref><ref>{{Cite web|title=Gevonden in Delpher - De locomotief|url=https://www.delpher.nl/nl/kranten/view?coll=ddd&identifier=MMKB23:001662034:mpeg21:a00111|website=www.delpher.nl|language=nl|access-date=2021-08-18}}</ref><ref name=":0">{{Cite web|title=Gevonden in Delpher - Bataviaasch nieuwsblad|url=https://www.delpher.nl/nl/kranten/view?coll=ddd&identifier=ddd:011037492:mpeg21:a0008|website=www.delpher.nl|language=nl|access-date=2021-08-18}}</ref><ref>{{Cite web|title=Suikerdrooginstallatie, anonymous, 1932|url=https://www.rijksmuseum.nl/en/collection/NG-2002-84-A-6|website=Rijksmuseum|language=en|access-date=2021-08-18}}</ref><ref>{{Cite web|title=Gevonden in Delpher - De Indische courant|url=https://www.delpher.nl/nl/kranten/view?coll=ddd&identifier=ddd:010286000:mpeg21:a0003|website=www.delpher.nl|language=nl|access-date=2021-08-18}}</ref><ref>{{Cite web|title=Gevonden in Delpher - Algemeen Indisch dagblad : de Preangerbode|url=https://www.delpher.nl/nl/kranten/view?coll=ddd&identifier=ddd:010896611:mpeg21:a0025|website=www.delpher.nl|language=nl|access-date=2021-08-18}}</ref><ref>{{Cite book|last=Indies|first=Dutch East|date=1918|url=https://books.google.co.id/books?id=GDxBAQAAMAAJ&pg=PA445&lpg=PA445&dq=suikerfabriek+bandjaratma&source=bl&ots=UvtmIl47Op&sig=ACfU3U26Kf59Kq5q2RevlPfCcvPs_Je5cw&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwj8gN2c6bXyAhV34zgGHWkMBMI4RhDoAXoECAYQAg#v=onepage&q=suikerfabriek%20bandjaratma&f=false|title=Regeerings almanak voor Nederlandsch-Indië ...|language=nl}}</ref><ref>{{Cite web|title=Gevonden in Delpher - De vrije pers : ochtendbulletin|url=https://www.delpher.nl/nl/kranten/view?coll=ddd&identifier=ddd:011210282:mpeg21:a0023|website=www.delpher.nl|language=nl|access-date=2021-08-18}}</ref><ref>{{Cite web|title=Those were the days... Banjaratma Sugar Mill|url=https://www.internationalsteam.co.uk/sweetdreams/banjaratma.htm|website=www.internationalsteam.co.uk|access-date=2021-08-18}}</ref><ref>{{Cite web|date=2013-12-13|title=Tukul Kupas Hantu ‘ Noni Yolanda ‘ Penghuni PG Banjaratma Di Trans7|url=https://brebesnews.co/2013/12/tukul-arwana-kupas-hantu-noni-yolanda-penghuni-pg-banjaratma-di-trans7/|website=Situs Berita Online Brebes|language=en-US|access-date=2021-08-18}}</ref><ref>{{Cite web|title=Suikermachinerie. Order 13243/63444, Suikerfabriek Bandjaratma, verdamplichaam. - The Memory|url=https://geheugen.delpher.nl/en/geheugen/view?identifier=HCO01:FDSTORK-A155-47|website=geheugen.delpher.nl|access-date=2021-08-18}}</ref><ref name=":0" />
 
[[Kategori:Pabrik gula di Jawa Tengah|Banjaratma]]
Kepala Pengamanan PG Banjaratma yang bernama bapak Raisan, yang sudah mengabdi jadi pengaman PG Banjaratma sejak tahun 1990 mengungkapkan, penampakan hantu Yolanda biasanya berwujud seorang gadis dengan pakaian pengantin Eropa tampak anggun dan cantik. Sesekali juga berwujud gadis biasa dengan wajah yang matanya penuh darah. Namun hal tersebut tidak menyurutkan minat masyarakat sekiatr maupun orang yang singgah di Rest Area KM 260 Banjaratma untuk datang dan melakukan swafoto yang saat ini menjadi tempat instagramable tersebut.
<references />
[[Kategori:Kabupaten Brebes]]
[[Kategori:Bulakamba, Brebes]]