Uranium alam: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Penggantian teks otomatis (-  + )
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.2
 
(2 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
'''Uranium alam (NU, U<sub>nat</sub><ref name="WorldNuclear">{{cite web|url=http://www.world-nuclear.org/info/Nuclear-Fuel-Cycle/Introduction/Nuclear-Fuel-Cycle-Overview/|title=Nuclear Fuel Cycle Overview|date=October 2014|publisher=World Nuclear Association|accessdate=2014-10-15|archive-date=2016-01-30|archive-url=https://web.archive.org/web/20160130090805/http://www.world-nuclear.org/info/Nuclear-Fuel-Cycle/Introduction/Nuclear-Fuel-Cycle-Overview/|dead-url=yes}}</ref>)''' mengacu pada [[uranium]] yang sama dengan [[Kelimpahan alami unsur|rasio isotop]] seperti yang ditemukan di alam. Uranium ini mengandung 0,711% [[uranium-235]], 99,284% [[uranium-238]], dan jejak [[uranium-234]] 0,0055%. Dalam hal jumlah [[Peluruhan radioaktif|radioaktivitas]], sekitar 2,2% berasal dari uranium-235, 48,6% uranium-238, dan 49,2% uranium-234.
 
Uranium alam dapat digunakan sebagai bahan bakar Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN), baik untuk yang bertenaga rendah maupun tinggi. Secara historis, reaktor moderator grafit dan reaktor moderator [[air berat]] telah menggunakan bahan bakar uranium alam pada logam murni uranium (U) atau uranium dioksida (UO<sub>2</sub>) [[Keramik|bentuk keramik]]. Namun, percobaan pengisian bahan bakar dengan uranium trioksida (UO<sub>3</sub>) dan triuranium octaoxide, (U<sub>3</sub>O<sub>8</sub>) telah menunjukkan hasil yang menjanjikan.<ref>{{cite web|url=http://www.ornl.gov/~webworks/cppr/y2001/rpt/115351.pdf|title=Design Parameters for a Natural Uranium UO3- or U3O8-Fueled Nuclear Reactor|editor=Oak Ridge National Laboratory}}</ref>
 
Uranium-235 sebesar 0,72% tidak cukup untuk menghasilkan reaksi berantai kritis mandiri dalam reaktor air ringan atau di [[senjata nuklir]]; aplikasi tersebut harus menggunakan [[Pengayaan uranium|uranium yang diperkaya]]. Senjata nuklir membutuhkan konsentrasi uranium-235 sebesar 90%, dan reaktor air ringan memerlukan konsentrasi kira-kira 3% uranium-235.<ref>{{cite book|url=http://oregonstate.edu/instruct/ch374/ch418518/Chapter%2016%20Nuclear%20Reactor%20Chemistry.pdf|title=Modern Nuclear Chemistry|first1=W.|last2=Morrissey|first2=D.J.|last3=Seaborg|first3=G.T.|year=2006|chapter=Chapter 16 Nuclear Reactor Chemistry|last1=Loveland|access-date=2018-01-29|archive-date=2016-03-03|archive-url=https://web.archive.org/web/20160303190712/http://oregonstate.edu/instruct/ch374/ch418518/Chapter%2016%20Nuclear%20Reactor%20Chemistry.pdf|dead-url=yes}}</ref> Uranium alam tidak diperkaya merupakan bahan bakar yang sesuai untuk reaktor air berat, seperti reaktor CANDU.
 
Dalam kesempatan langka, dalam sejarah geologi sebelumnya ketika uranium-235 lebih berlimpah, bijih uranium ditemukan secara alami terlibat dalam reaksi fisi, membentuk [[Reaktor nuklir alam|reaktor nuklir fisi alam]]. Uranium-235 meluruh pada tingkat yang lebih cepat ([[waktu paruh]] 700 juta tahun) dibandingkan dengan uranium-238, yang meluruh sangat perlahan (waktu paruh 4,5 miliar tahun). Oleh karena itu, satu miliar tahun yang lalu, ada uranium-235 dua kali lebih banyak dibandingkan dengan sekarang.