Intuisi (Bergson): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
 
(5 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Yatim|Oktober 2022}}
[[Berkas:Bergson-Nobel-photo.jpg|ka|jmpl|210x210px| Henri Bergson pada tahun 1927.]]
'''Intuisi''' adalah metode [[Filsafat|filosofis]] yang dibuat oleh filsuf [[Prancis]] [[Henri Bergson]].
Baris 4 ⟶ 5:
Dalam ''An Introduction to Metaphysics'', Bergson memperkenalkan dua cara di mana suatu objek dapat diketahui, yaitu secara absolut dan relatif. Berkenaan dengan mode pengetahuan, Bergson mendefinisikannya sebagai metode yang melaluinya dapat diperoleh pengetahuan. Metode yang terakhir adalah apa yang disebut Bergson sebagai analisis, sedangkan metode intuisi termasuk ke dalam bagian pertama.<ref name="The_Creative_Mind">Henri Bergson, ''[[iarchive:in.ernet.dli.2015.223138/page/n288/mode/thumb|The Creative Mind: An Introduction to Metaphysics]]'', halaman 159 hingga 162.</ref>
 
Intuisi adalah semacam pengalaman, yang memungkinkan seseorang untuk masuk ke dalam hal-hal yang ada pada diri mereka sendiri. Dengan demikian ia menyebut filsafatnya sebagai [[empirisme]] sejati.<ref name="Creative_Mind">Henri Bergson, ''The Creative Mind: An Introduction to Metaphysics'', pagehalaman 175 hingga 176.</ref> Dalam artikel berikut, analisis dan relatif akan dijelaskan sebagai awal untuk memahami intuisi, dan kemudian intuisi dan yang absolut akan diuraikan.
 
== Analisis dan Relatif ==
Baris 16 ⟶ 17:
Henri Bergson mendefinisikan [[metafisika]] sebagai ilmu yang membuang simbol-simbol untuk memahami yang mutlak.<ref name="The_Creative_Mind" /> Oleh karena itu metafisika melibatkan inversi dari cara berpikir yang berdasarkan kebiasaan dan membutuhkan metodenya sendiri, yang ia identifikasi sebagai intuisi.
 
Henri Bergson mendefinisikan intuisi sebagai pengalaman simpati yang sederhana dan tak terpisahkan yang melaluinya seseorang digerakkan ke dalam batin suatu objek untuk memahami apa yang unik dan tak terlukiskan di dalamnya. Kemutlakan yang dipahami selalu sempurna dalam arti bahwa ia adalah apa adanya, dan tak terbatas dalam arti bahwa ia dapat dipahami secara keseluruhan melalui tindakan intuisi yang sederhana dan tak terpisahkan, namun cocok untuk penghitungan tak terbatas ketika dianalisis.<ref name="The_Creative_Mind" /><ref name="intuition" group="notescatatan">Untuk penggunaan Whiteheadian dari intuisi Bergsonian, lihat [[Michel Weber]]'s ''[https://www.academia.edu/279953/Whiteheads_Pancreativism._The_Basics Whitehead’s Pancreativism. The Basics]''. Kata Pengantar oleh [[Nicholas Rescher]], Frankfurt / Paris, Ontos Verlag, 2006.</ref>
 
Dua gambaran yang diberikan Henri Bergson dalam esainya ''An Introduction to Metaphysics'' dapat membantu dalam memahami ide-ide intuisi, analisis, absolut dan relatif. Gambar pertama adalah kota yang direkonstruksi dengan foto-foto yang disandingkan yang diambil dari setiap sudut pandang dan sudut. Rekonstruksi tidak pernah bisa memberi kita nilai dimensi berjalan melalui kota yang sebenarnya. Ini hanya bisa dipahami melalui intuisi sederhana. Hal yang sama berlaku untuk pengalaman membaca satu baris [[Homeros|Homer]]. Jika Anda ingin menjelaskan pengalaman ini kepada seseorang yang tidak dapat berbicara bahasa Yunani kuno, Anda dapat menerjemahkan baris dan memberikan komentar atas komentar, tetapi komentar ini tidak akan pernah memahami nilai dimensi mengalami puisi dalam bahasa aslinya.<ref name="The_Creative_Mind" />
Baris 26 ⟶ 27:
Metode ini kemudian dibentuk atas penempatan diri di dalam Durasi, yang selalu mengandung pengertian dari semua Durasi lainnya dalam Durasi absolut. Dari sini, seseorang harus memperluas Durasinya menjadi heterogenitas berkelanjutan. Setelah ini dilakukan, seseorang membedakan dua ekstremitas dalam Durasi untuk menciptakan dualisme, seperti halnya seseorang membedakan antara merah dan kuning dalam spektrum warna, sebelum menunjukkan bahwa mereka sebenarnya satu.<ref>[http://plato.stanford.edu/entries/bergson/ The Stanford Encyclopedia of Philosophy] ''This series of acts is why Bergson calls intuition a method. The first act is a kind of leap, and the idea of a leap is opposed to the idea of a re-constitution after analysis. One should make the effort to reverse the habitual mode of intelligence and set oneself up immediately in the duration. But then, second, one should make the effort to dilate one's duration into a continuous heterogeneity. Third, one should make the effort to differentiate (as with the color orange) the extremes of this heterogeneity. [...] Then one shows how the duality is actually a monism, how the two extremes are “sewn” together, through memory, in the continuous heterogeneity of duration.''</ref>
 
Dari penjelasan sebelumnya dapat dipahami bahwa Henri Bergson sebenarnya tidak puas dengan [[Kantianisme]], yang membatasi batas-batas akal sedemikian rupa sehingga menganggap pengetahuan tentang yang mutlak tidak mungkin. Metode intuisinya sebenarnya dapat dilihat sebagai tanggapan terhadap [[Immanuel Kant]], yang percaya bahwa kita hanya dapat mengetahui dunia seperti yang tampak bagi kita, bukan sebagaimana adanya. Dia berpendapat bahwa upaya untuk mengetahui yang absolut selalu menghasilkan antinomi, semacam paradoks filosofis yang disebabkan oleh batas-batas akal.<ref>Immanuel Kant, ''[https://drive.google.com/file/d/1M0zzYOlQ6R62aBADQHIgRpDnRSAuxZYQ/view?usp=drivesdk Critique of Pure Reason]'' andhalaman 439 dan ''[https://books.google.co.id/books?id=h-GM2-3WWbAC&printsec=frontcover&dq=Prolegomena+to+Any+Future+Metaphysics&hl=id&sa=X&redir_esc=y#v=snippet&q=Limits%20of%20reason&f=false Prolegomena to Any Future Metaphysics]'' halaman 88.</ref><ref>[http://plato.stanford.edu/entries/bergson/ The Stanford Encyclopedia of Philosophy] ''As we already noted, Bergson's thought must be seen as an attempt to overcome Kant. In Bergson's eyes, Kant's philosophy is scandalous, since it eliminates the possibility of absolute knowledge and mires metaphysics in antinomies. Bergson's own method of intuition is supposed to restore the possibility of absolute knowledge – here one should see a kinship between Bergsonian intuition and what Kant calls intellectual intuition – and metaphysics.''</ref>
 
Bergson menanggapi dengan mengatakan bahwa antinomi adalah hasil analisis, bukan intuisi.<ref>Henri Bergson, ''[https://books.google.co.id/books?id=Wh-1-5sLPh8C&printsec=frontcover&dq=matter+and+memory+bergson&hl=id&sa=X&redir_esc=y#v=onepage&q=matter%20and%20memory%20bergson&f=false Matter and Memory]'', halaman 183 hingga 185.</ref><ref name="intuition" group="notescatatan" /> Contohnya adalah Durasi itu sendiri, yang menurut Bergson bukanlah multiplisitas atau kesatuan.<ref name="multiplicity" /> Bergantung pada sudut pandang dari mana seseorang memulai, ia akan merekonstruksi Durasi absolut sebagai satu kesatuan atau multiplisitas. Oleh karena itu antinomi dari pluralisme substansi dan [[Monisme|monisme substansi]], yang hanya dapat diselesaikan dengan menunjukkan bahwa mereka adalah dua representasi dari hal yang sama melalui tindakan intuisi yang sederhana. Jadi filsafat sejati terdiri dari menempatkan diri di atas perdebatan mazhab pemikiran oposisi.<ref name="Creative_Mind" /><ref name="intuition" group="notescatatan" />
 
== Catatan ==
{{Reflist|group=catatan}}
 
 
== Referensi ==
{{Reflist}}
 
[[Kategori:Metafisika]]
[[Kategori:Epistemologi]]