Mahalabiu: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Pinerineks (bicara | kontrib) |
Wagino Bot (bicara | kontrib) |
||
(5 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Yatim|Oktober 2022}}
'''Mahalabiu''' adalah salah satu bentuk [[sastra lisan]] [[Suku Banjar|Banjar]] berupa ujaran pendek atau cerita singkat, umumnya tidak lebih dari 15 kalimat, yang mengandung candaan atau teka-teki/tebakan. Mahalabiu biasanya membuat orang memikirkan makna [[konotasi]] dari cerita tersebut. Meskipun kadang mengandung teka-teki, tetapi mahalabiu dapat dibedakan dari [[cucupatian]] (teka-teki khas Banjar) yang lebih tradisional/kuno. Bahasa Banjar yang digunakan dalam bermahalabiu tidak banyak terpengaruh dari bahasa lain atau [[bahasa Indonesia]].<ref name=":0">{{Cite journal|last=Effendi|first=Rustam|year=|title=EKSISTENSI SASTRA LISAN MAHALABIU BAGI MASYARAKAT BANJAR KALIMANTAN SELATAN|url=|journal=LITERA, Volume 11, Nomor 2, Oktober 2012|volume=|issue=|pages=|doi=}}</ref><ref name=":1">{{Cite web|url=https://www.scribd.com/document/373994551/11111-pdf|title=WACANA HUMOR CERITA MAHALABIU|last=Ramadhan|first=Juhairi|date=|website=Scribd|language=id|access-date=2020-02-08}}</ref>
Baris 7 ⟶ 8:
Mahalabiu dapat dibagi menjadi dua, yakni mahalabiu yang berupa candaan dan yang berisi teka-teki.<ref name=":0" /> Contoh mahalabiu yang mengandung candaan:<ref name=":1" />
{{cquote|''Orang nagara bajual parang panjang gasan orang bahuma, ujar orang nagara, parangku ngini kada sadidikit wajanya, bila
Penjelasan: Ternyata maksud kembalikan adalah dibetulkan sendiri, bukan dikembalikan ke penjualnya.</blockquote>
▲{{cquote|Orang Nagara berjualan parang yang panjang untuk petani. Kata orang Nagara, “Parangku ini banyak besinya, bila bengkok kembalikan saja. Ketika itu orang Halabiu yang membelinya. Setelah dipakai untuk memotong rerumputan di sawah ternyata bengkok mata parangnya. Dikembalikanlah parang itu tadi ke pembelinya. Lalu kata orang Negara, “Kembalikan sendiri, bukan dikembalikan kepadaku.}}
Mahalabiu yang mengandung teka-teki umumnya dibarengi kata "''Tangguh Ikam, napa nah?''" yang artinya "Kamu tebak apa ya?" Contoh mahalabiu yang mengandung tebakan:<ref name=":0" />
▲Penjelasan: Ternyata maksud kembalikan adalah dibetulkan sendiri, bukan dikembalikan ke penjualnya.</blockquote>Mahalabiu yang mengandung teka-teki umumnya dibarengi kata "
{{cquote|
Jawaban: "orang mengail". Orang mengail jika melihat ke depan, mengharapkan pemberian Tuhan berupa ikan. Ketika kail sudah menjerat ikan dan ditarik, maka orang melihat ke arah atas pancingnya, mengharap mendapatkan ikan yang besar. Kalau melihat ke bawah, orang tersebut akan melihat tempat berdiri dirinya sendiri.</blockquote>
▲{{cquote|Kalau memandang ke depan mengharapkan pemberiannya. Kalau memandang ke atas mengharapkan besarnya pemberiannya. Kalau memandang ke bawah melihat tempat berdirinya. Kamu tebak, apa ya?}}
Contoh mahalabiu yang pendek, hanya berupa satu kalimat:<ref name=":0" />
▲Jawaban: "orang mengail". Orang mengail jika melihat ke depan, mengharapkan pemberian Tuhan berupa ikan. Ketika kail sudah menjerat ikan dan ditarik, maka orang melihat ke arah atas pancingnya, mengharap mendapatkan ikan yang besar. Kalau melihat ke bawah, orang tersebut akan melihat tempat berdiri dirinya sendiri.</blockquote>Contoh mahalabiu yang pendek, hanya berupa satu kalimat:<ref name=":0" /><blockquote>''"Takuliling masigit kada taliat tikar sambahiyang."''
{{cquote|''"Takuliling masigit kada taliat tikar sambahiyang."''}}
"Sekeliling mesjid tidak terlihat tikar sembahyang."
Penjelasan: Permainan kata yang bermakna ganda, yakni "tikar untuk sembahyang" dan "tikar yang melakukan sembahyang."
== Catatan kaki ==
|