Brongkol, Jambu, Semarang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Relly Komaruzaman (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Ariyanto (bicara | kontrib)
Hapus pranala ke "UDINUS": Menghapus pranala balik ke halaman yang dihapus UDINUS. (TW)
 
(40 revisi perantara oleh 24 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{rapikan}} <!--Tolong tag ini jangan dihapus sebelum artikel ini benar-benar rapi sesuai standar Wikipedia-->
{{desa
|peta =
Baris 7 ⟶ 6:
|nama dati2 =Semarang
|kecamatan =Jambu
|kode pos =50663
|nama pemimpin =Gunadi
|nama pemimpin =Heru Sandhora
|luas =-
|pendudukluas =-588 Ha
|penduduk =4.042 ( 2012 )
|kepadatan =-
|Dusun =6 ( Dusun )
 
}}
'''Brongkol''' adalah sebuah [[desa]] di [[kecamatan]] [[Jambu, Semarang|Jambu]], [[Kabupaten Semarang|Semarang]], [[Jawa Tengah]], [[Indonesia]]. Lokasi Di kaki [[Gunung]] [[Kelir]], sebuah gunung kecil di sebelah utara [[Gunung]] [[Telomoyo]]. SangatDesa ini sangat dikenal dengankarena merupakan daerah penghasilprodusen [[Duriandurian]] yang mempunyai citaciri-ciri rasa enak yaitu warnaberwarna [[kuning]], mempunyai rasa [[manis]] campurbercampur [[pahit]], dengandan aroma harum yang menyengat. Buah ini akan berlimpahtumbuh sekitar bulan [[Januari]], [[Februari]], dan [[Maret.]] Dijualdan dijual oleh penduduk dengan harga variasi dariantara 10.000 sampai 50.000.<br />[[rupiah]].
 
Kesadaran penduduk dalam bidang pendidikan sangat tinggi, sehingga desa ini cukup disegani karena banyak melahirkan Prestasi dan tokoh masyarakat. Banyak anak desa yang sekolah di perguruan tinggi ternama seperti '''[[UI]], [[UGM]], [[Universitas Diponegoro|UNDIP]], [[UNY]], [[UDINUS]], [[UKSW]], [[UNIKA]] dll'''.<br />
Kesadaran penduduk dalam bidang pendidikan sangat tinggi, sehingga desa ini cukup disegani karena banyak melahirkan prestasi dan tokoh masyarakat. Banyak anak desa yang sekolah di perguruan tinggi ternama seperti [[UI]], [[UGM]], [[Universitas Diponegoro|UNDIP]], [[UNY]], UDINUS, [[UKSW]], [[Universitas Katolik Soegijapranata|UNIKA]] dan lain sebagainya.
----
 
'''LELUHUR/CIKAL BAKAL DAN TRADISI'''
== Sejarah ==
 
Penduduk selalu memule leluhur tiap tahun sekali yang sering disebut sebagai "Cikal Bakal Desa Brongkol" yang bernama Ki Sontomerto dan Nyi Sontomerto Ingkang Sumare Ing Ngembat. Nama tersebut selalu dikenang pada saat acara [[kadeso]]. Tidak diketahui secara persis tahun berapa dia memulai berdomisili di desa ini. Namun nama [[Brongkol]] diambil bukan dari namanya melainkan karena daerah tersebut banyak tumbuh Bonggol Bambu Bongkol (Pring Belo). Tumbuhan tersebut sekarang sudah mulai langka.
 
Pada Zaman Perang Gerilya, desa Brongkol merupakan jalur yang dilewati oleh para pejuang. Tokoh-tokoh besar seperti Jendral [[Sudirman]] dan Kolonel [[Suharto]] pernah melewati jalur tersebut. Desa inipun sempat mendapatkan hujaman dari Bom Belanda baik dari pesawat tempur maupun yang ditembakkan dari Ambarawa. Beberapa orang mendapat penghargaan sebagai veteran diantaranya:
* Muhri (Mbah Modin)
* Ujiman (Mbah Uji)
 
== Kondisi Alam dan Peluang Investasi ==
 
Desa [[Brongkol]] bisa dikatakan desa makmur karena mempunyai kebun di lereng gunung, dan di kaki gunung terbentang luas sawah yang subur. Hal ini disebabkan banyaknya sumber air yang berfungsi sebagai pengairan diantaranya adalah sumber [[Ngancar]] dan [[Mbalong]]. Tidak keliru jika Pemerintah [[Kabupaten]] merencanakan desa ini dikembangkan menjadi desa Agro Bisnis [[Durian]]. Tapi sayang [[durian]] adalah [[buah musiman]] sehingga tentu saja panennya hanya setahun sekali. Buah Durian Brongkol sudah berkali-kali memenangkan kejuaraan tingkat Nasional. Adapun jenis duriannya adalah kendil, kopek, jambon, sukun, dan kenteng. Dari durian yang berlimpah ini, bisa saja penduduk diajari untuk membuat berbagai produk. Buah durian diawetkan dengan cara mengeringkan daging buahnya menjadi kue durian, dodol, difermentasi, atau dijadikan asinan. Kini arilus durian juga diciutkan dan dibungkus lalu dibekukan untuk memperpanjang penyediaan durian. Dengan cara ini buah durian dapat diterima di pasaran ekspor. Rasa durian lebih disenangi dalam bentuk es krim dan kue-kue. Biji durian yang direbus atau dibakar dimakan sebagai makanan kecil.
Sebetulnya jika melihat kondisi alamnya terlebih sumber air yang berlimpah membuat adanya peluang bagi masyarakat atau investor.Memanfaatkan menjadi perikanan, atau sangat memungkinkan jika sumber air tersebut dibangun kolam permandian dan tempat wisata. Selama ini masyarakat [[Ambarawa]] kalau berenang harus pergi ke [[Muncul]], lokasi yang sangat jauh. Kalau ada investor membangun permandian di desa ini, maka sangat dimungkinkan masyarakat Ambarawa dan sekitarnya akan memanfaatkan waktu senggangnya untuk berenang atau berlibur di Desa Brongkol.
 
== Daftar Lurah ==
 
||Daftar Lurah dari tahun ke tahun adalah:||
Penduduk selalu memule leluhur tiap tahun sekali, leluhur yang sering disebut-sebut sebagai ''cikal bakal desa Brongkol adalah Ki [[SONTOMERTO]] lan Nyi [[SONTOMERTO]] Ingkang Sumare Ing Ngembat''. Nama tersebut selalu dikenang pada saat acara [[kadeso]]. Tidak diketahui secara persis tahun berapa beliau memulai berdomisili di desa ini. Namun nama [[Brongkol]] diambil bukan dari namanya melainkan karena daerah tersebut banyak tumbuh Bonggol Bambu Bongkol(Pring Belo). Tumbuhan tersebut sekarang sudah mulai langka.<br />
{| class="wikitable"
----
! No.
'''KONDISI ALAM DAN PELUANG INVESTASI'''
! Nama Lurah
! Masa Jabatan
|-
|| 1 || Kaji || ? - 1920
|-
|| 2 || Tegaron || 1920 - 1939
|-
|| 3 || Ranudiharjo || 1939 - 1958
|-
|| 4 || Djasman Sastro Atmojo || 1958 - 1973
|-
|| 5 || Thayib Admosuharjo || 1973 - 1989
|-
|| 6 || Ahmad Djuremi || 1989 - 1998
|-
|| 7 || Gunadi || 1998 - 2013
|-
|| 8 || Heru Sandhora S.Pd || 2013
|-
 
||Daftar Nama Perangkat Desa Brongkol:||
Desa [[Brongkol]] bisa dikatakan desa makmur karena mempunyai kebun di lereng gunung, dan dikaki Gunung terbentang luas sawah yang subur. Hal ini disebabkan banyaknya sumber air yg berfungsi sebagai pengairan diantaranya adalah sumber [[Ngancar]] dan [[Mbalong]]. Tidak Keliru jika Pemerintah [[Kabupaten]] merencanakan desa ini dikembangkan menjadi desa Agro Bisnis [[Durian]]. Tapi sayang [[Durian]] adalah buah [[Musiman]], sehingga tentu saja ramainya hanya setahun sekali. Buah Durian Brongkol sudah berkali-kali memenangkan kejuaraan tingkat Nasional. Adapun jenis duriannya adalah '''kendil, kopek, jambon, sukun, dan kenteng'''. Dari durian yang berlimpah ini, bisa saja penduduk diajari untuk membuat berbagai produk. Buah durian diawetkan dengan cara mengeringkan daging buahnya menjadi kue durian, atau diolah menjadi dodol; dapat pula difermentasi atau dijadikan asinan. Kini arilus durian juga diciutkan dan dibungkus, lalu dibekukan untuk memperpanjang penyediaan durian; dengan cara ini buah durian dapat diterima di pasaran ekspor. Rasa durian lebih disenangi di dalam es krim dan kue-kue. Biji durian yang direbus atau dibakar dimakan sebagai makanan kecil.<br />
{| class="wikitable"
Sebetulnya jika melihat kondisi alamnya terlebih sumber air yang berlimpah, ini peluang bagi masyarakat atau Investor.Memanfaatkan menjadi perikanan, atau sangat memungkinkan jika sumber air tersebut dibangun kolam permandian dan tempat wisata. Selama ini masyarakat [[Ambarawa]] kalau berenang harus pergi ke [[Muncul]], lokasi yang sangat jauh. Kalau ada investor membangun permandian di Desa ini maka sangat dimungkinkan masyarakat Ambarawa dan sekitarnya akan memanfaatkan waktu senggangnya untuk berenang atau berlibur di Desa Brongkol. <br />
! No.
----
! Nama Nama Perangkat
'''LURAH DARI TAHUN KE TAHUN'''
! Jabatan
|-
|| 1 || Y Parman Al Hadi Suparman || Kasi Kesra
|-
|| 2 || Ig Sri Purwanto || Kasi Pemerintahan
|-
|| 3 || Mukhamat Eko Setiawan || Kaur Keuangan
|-
|| 4 || Sri Lestari || Kasi Pelayanan
|-
|| 5 || Yamtirah || Kaur Umum dan Perencanaan Umum
|-
|| 6 || Imroni || Kadus Krajan
|-
|| 7 || Sugiyono || Kadus Kunir
|-
|| 8 || Dwi Triyanto || Kadus Cantingan
|-
|| 9 || Ig Sumardi || Kadus Tabag Gunung
|-
|| 10 || Echwan Martono || Kadus Gembongan
|-
|| 11 || Sukarmin Haryoko || Kadus Gertas
|-
|| 12 || Septina Sari Radityo|| Staf Teknis
|- 13 Suparwanto Sekretaris Desa
 
== Sekolah ==
Daftar Lurah dari tahun ke tahun adalah:
 
Terdapat 4 [[SD]] yaitu:
* [[Gunadi]] (1998 s/d 2009)
* [[Ahmad Djumari]] (1989 s/d 1998)
* [[Thayib Admosuharjo]](1973 s/d 1989)
* [[Djasman Sastro Atmojo]] ( 1958 s/d 1973)
* [[Lurah Ranudiharjo]] (1939 s/d 1958)
* [[Lurah Tegaron]] (1920 s/d 1939)
* [[Lurah Kaji]] (-1920)
----
'''TOKOH DESA YANG DIKENAL'''<br />
Putra Desa yang cukup dikenal adalah [[H.Y.Hartiyo]] guru [[SMP Pangudi Luhur Ambarawa]] dari tahun 1962 s/d 1993, berdomisili di Krajan Rt.01 RW.02 Brongkol [[Jambu]] [[Ambarawa]]. Tahun 1962 s/d 1972 aktif sebagai penggerak pemuda di desa tersebut, yang kebetulan Lurah pada waktu itu adalah Pamannya. Tahun 1973 s/d 1982 menjadi Ketua [[LKMD]], dan sampai sekarang masih aktif nguri-uri budaya [[Jawa]] baik [[Gamelan]], [[tarian]] dll. Selain berkiprah di desa, juga aktif dalam pelayanan [[Gereja]]. Menjadi [[Prodiakon]] dan Ketua [[Stasi]] di [[Paroki]] [[Santo Yusuf Ambarawa]]. Selain Guru, dikenal sebagai Ahli [[Refleksi syaraf]] yang mampu menyembuhkan berbagai macam penyakit. Dua anaknya meneruskan kiprahnya sebagai [[dosen]] yaitu M.[[Tyas Tri Arsoyo]], SH, MSi Dosen [[UKSW]] yang sekaligus [[Pengacara]] dan Y. [[Tyas Catur Pramudi]], S.Si,M.Kom Dosen [[UDINUS]] Semarang menjadi Wakil Rektor III tahun 2001 s/d 2009. .<br />Desa ini juga merupakan kelahiran Keluarga Pak Guru [[Broto]], yang salah satu anaknya adalah pendiri [[AKA]] Semarang, yang bernama L. Noeryono. Selain itu banyak keluarganya yang semuanya berawalan Noer, yang bekerja sebagai dosen IKIP Yogyakarta (Sekarang UNY). Pak Broto adalah keluarga pendatang yang berprofesi sebagai Guru jaman Belanda.<br />
Ada juga pendatang dari Gombong yang dikenal dengan nama Pak Guru [[Marto]], yang salah satu cucunya adalah [[Sutanto]] Suami dari Bu [[Lusiah]] Sutanto pendiri Lembaga Pendidikan [[Santa Lusia]] yang cukup dikenal di Jakarta.<br /> Ada pula putra desa yang menjadi dosen [[UGM]], yaitu Agus Sihabuddin, S.Si, M.Kom. <br />
Adapula tokoh-tokoh putra desa yang terus hijrah ke luar kota, dan mungkin sudah agak melupakan keberadaan Desa kelahiranya. Seperti <u>Hartomo Ranudiharjo</u> (Om Har)anak dari Mbah Lurah Ranudiharjo yang sekarang menjabat '''Direktur PT Prima Vista''' yang salah satu kapalnya adalah '''KM Senopati''' yang tenggelam di perairan Jepara tahun 2007.
----
'''JAMAN PERJUANGAN KEMERDEKAAN'''
 
# '''SD Negri Brongkol I''' di Krajan ( Merger SD N Brongkol I dan SDN Brongkol III ) Tahun pelajaran 2018/2019
Pada Jaman Perang Geriliya, Desa Brongkol sebagai jalur yang dilewati para pejuang. Tokoh-tokoh besar seperti '''Djendral [[Soedirman]] dan Kolonel [[Soeharto]]''' pernah melalui jalur tersebut. Desa inipun sempat mendapat hunjaman Bom Belanda baik dari pesawat tempur maupun yang ditembakkan dari Ambarawa. Beberapa orang mendapat penghargaan sebagai veteran diantaranya:
# '''SD Negri Brongkol II''' di Dusun Gertas
*Muhri (Mbah Modin)
# '''SD Negri Brongkol IV''' di Dusun Tabah Gunung
*Ujiman (Mbah Uji)
 
Terdapat 2 [[TK]] Yaitu:
----
DAFTAR SEKOLAH
 
# '''TK Pertiwi 1''' di Krajan
Terdapat 4 Sekolah Dasar yaitu :
# '''TK Pertiwi 2''' di Gertas
 
Terdapat 1 [[PAUD]] Yaitu:
# [[SD Negri Brongkol I]] di Krajan
# [[SD Negri Brongkol II]] di Dusun Gertas
# [[SD Negri Brongkol III]] di Dusun Kunir
# [[SD Negri Brongkol IV]] di Dusun Tabah Gunung
 
# '''PAUD Sinar Kasih''' di Krajan
----
'''KATA-KATA HARAPAN SEBAGAI PUTRA DESA'''
# Siapa saja yang menyadari pernah dibesarkan di desa ini, dan ari-arinya juga terkubur di desa ini, atau yang mempunyai nenek moyang dari desa ini mari kita bangun bersama desa ini. Karena masih terdapat anak-anak yang kurang beruntung, tidak mampu meneruskan ke jenjang sekolah lebih tinggi, sedikit kalau kita berikan bersama-sama akan menjadi bukit.
# Ingat disaat kita kecil, berlari-lari dipematang sawah, mencari ikan dan bermain di halaman, mencari jangkrik dan bambu tulup, membuat Egrang dan bersundamanda. Mari sejenak kita ingat peristiwa yang tidak terulang tersebut, dan sempatkan diri tempo hari untuk berkunjung. Mari kita sadari dari sari tanah air itulah tubuh kita pernah dibentuk menjadi sekarang ini.
# Bung Karno pernah mengatakan [[JASMERAH]], Jangan sekali-kali melupakan sejarah. Mari kita telusuri nenek moyang kita, karena orang yang berjiwa besar adalah orang yang tahu dari mana kita berasal, dan siapa saja yang sudah mengukir jiwa raga kita, termasuk siapakah nenekmoyang kita. Disitulah kita menyadari arti dari ikatan kekeluargaan dan Gotong Royong.
# Barang siapa yang tahu informasi Desa brongkol, tolong tambahkan tulisan ini.
----
GALLERY FOTO DESA BRONGKOL
 
== Galeri ==
Foto Menuju Desa Brongkol:
 
<gallery>
Berkas:Brongkol1.JPG|Menuju Desa Brongkol dari Jambu
Berkas:Brongkol3.JPG|Menuju Desa Brongkol dari Desa Klurahan
Berkas:Brongkol4.JPG|Irung Petruk, Trowongan Rel Kereta Api Bergerigi
</gallery>
{{kelurahan-stubJambu, Semarang}}