Brahmacarya: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika |
M. Adiputra (bicara | kontrib) k M. Adiputra memindahkan halaman Brahmacharya ke Brahmacarya dengan menimpa pengalihan lama: penyesuaian ejaan |
||
(1 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
'''
''Brahmacarya'' adalah bagian dari [[Caturasrama]], yang berarti empat tingkatan kehidupan atas dasar keharmonisan hidup dalam ajaran [[Hindu]]. ''Brahmacarya'' merupakan tahapan pertama dari ''Caturasrama'', yang diikuti ''Grehasta'', ''Wanaprasta,'' dan ''Biksuka''/''Sanyasin''. ''Brahmacarya'' adalah masa belajar, masa menuntut ilmu pengetahuan, terutama ilmu pengetahuan tentang ketuhanan (spiritual). Kata Brahmacarya sering dijabarkan melalui pernyataan berikut : ''brahmacarati iti Brahmacarya'', mereka yang berkecimpung di bidang pengetahuan (mencari ilmu pengetahuan) disebut Brahmacarya.<ref>{{Cite journal|last=Kastana|first=I. Wayan|date=2018-11-13|title=PENEKANAN KONSEP Brahmacarya ASRAMA DI SEKOLAH DALAM MENGATASI KENAKALAN REMAJA|url=http://www.ejournal.ihdn.ac.id/index.php/GW/article/view/639|journal=GUNA WIDYA: JURNAL PENDIDIKAN HINDU|language=id-ID|volume=5|issue=2|doi=10.25078/gw.v5i2.639|issn=2655-0156}}</ref>
Dalam konteks pertama, ''brahmacharya'' adalah tahap pertama dalam empat ''[[ashrama (tahap)|ashrama]]'' (tahap usia) kehidupan manusia, dan tiga asrama lainnya adalah [[grihastha]] (penghuni rumah), [[vanaprastha]] (penghuni hutan), dan [[sannyasa]] (penolakan). Tahap brahmacharya (siswa lajang) dalam kehidupan seseorang (hingga ia berusia dua puluh lima tahun) berfokus pada pendidikan dan ia harus [[selibat]].<ref name=rks>RK Sharma (1999), Indian Society, Institutions and Change, {{ISBN|978-8171566655}}, hlm. 28</ref> Dalam konteks ini, istilah brahmacharya menandakan kesucian selama tahap tersebut dengan tujuan untuk belajar dari seorang guru, dan selama tahap akhir kehidupan untuk mencapai pembebasan spiritual ([[moksha]]).<ref>[[Georg Feuerstein]], ''The Encyclopedia of Yoga and Tantra'', Shambhala Publications, {{ISBN|978-1590308790}}, 2011, hlm. 76, Quote - "Brahmacharya essentially stands for the ideal of chastity"</ref><ref>W.J. Johnson (2009), "The chaste and celibate state of a student of the ''Veda''", Oxford Dictionary of Hinduism, Oxford University Press, {{ISBN|978-2713223273}}, hlm. 62</ref>▼
Tingkatan hidup ''Brahmacarya'' sering juga disebut dengan kehidupan ''aguron-guron'' atau ''aseweka guru'' adalah satu tingkatan kehidupan yang memerlukan ketekunan dan kesungguhan, karena dalam masa ini seorang ''Brahmacarya'' akan menerima pembelajaran dari guru sekaligus menerima ilmu pengetahuan yang memerlukan pemikiran yang sungguh-sungguh. Dalam ''Brahmacarya'' seseorang akan dibentuk dan membentuk wataknya melalui pengembangan pengetahuan, ketrampilan, pemahaman, sikap, prilaku, serta nilai, guna memiliki pribadi yang utama berdasarkan dengan ajaran agama dan Dharma sehingga dapat berguna bagi dirinya sendiri dan juga orang lain.<ref>{{Cite journal|last=Santika|first=Ni Wayan Ramini|date=2018-12-03|title=Pendidikan Agama Hindu Sebagai Dasar Dalam Pembentukan Karakter|url=https://ejournal.iahntp.ac.id/index.php/satya-widya/article/view/47|journal=Satya Widya: Jurnal Studi Agama|language=en-US|volume=1|issue=2|pages=153–163|doi=10.33363/swjsa.v1i2.47|issn=2655-1454}}</ref>
Dalam konteks lain, ''brahmacharya'' adalah kebajikan berselibat saat tidak menikah dan kesetiaan apabila sudah menikah.<ref name=caf>[http://ebooks.gutenberg.us/himalayanacademy/sacredhinduliterature/lws/lws_ch-10.html Brahmacharyam Pativratyam cha - Celibacy and Fidelity] {{webarchive |url=https://web.archive.org/web/20130630071725/http://ebooks.gutenberg.us/himalayanacademy/sacredhinduliterature/lws/lws_ch-10.html |date=30 June 2013 }} Himalayan Academy, Gutenberg Archives (2006)</ref><ref name=brahmacarya2>'''[a]''' Louise Taylor (2001), A Woman's Book of Yoga, Tuttle, {{ISBN|978-0804818292}}, hlm. 3;<br>'''[b]'''Jeffrey Long (2009), Jainism: An Introduction, IB Tauris, {{ISBN|978-1845116262}}, hlm. 109; Kutipan: The fourth vow - brahmacarya - means for laypersons, marital fidelity and pre-marital celibacy; for ascetics, it means absolute celibacy; John Cort explains, "Brahmacharya involves having sex only with one's spouse, as well as the avoidance of ardent gazing or lewd gestures (...) - Quoted by Long, ibid, hlm. 101</ref> Istilah ini juga mencakup gaya hidup penuh kebajikan yang meliputi hidup sederhana, bermeditasi dan perilaku-perilaku lainnya.<ref name=mkha>M Khandelwal (2001), Sexual Fluids, Emotions, Morality - Notes on the Gendering of Brahmacharya, in Celibacy, Culture, and Society: The Anthropology of Sexual Abstinence (Editors: Elisa Sobo and Sandra Bell), University of Wisconsin Press, {{ISBN|978-0299171643}}, hlm. 157-174</ref><ref name=joseph>Joseph Alter (2012), Moral Materialism, Penguin, {{ISBN|978-0143417415}}, hlm. 65-67</ref>▼
== Pengertian ==
Dalam tradisi biara Hindu, Jain dan Buddham, ''brahmacharya'' salah satunya berarti kewajiban untuk tidak melakukan hubungan seks dan pernikahan.<ref>Carl Olson (2007), Celibacy and Religious Traditions, Oxford University Press, {{ISBN|978-0195306323}}, hlm. 227-233</ref> Hal ini dianggap penting untuk praktik spiritial seorang biksu.<ref>DR Pattanaik (1998), The Holy Refusal, MELUS, Vol. 23, No. 2, 113-127</ref>▼
▲Dalam konteks pertama, ''
▲Dalam konteks lain, ''
▲Dalam tradisi biara Hindu, Jain dan
== Catatan kaki ==
|