Saya Indonesia, Saya Pancasila: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8
Bot5958 (bicara | kontrib)
k Perbarui referensi situs berita Indonesia
 
Baris 10:
{{Quote box
|quote = Pekan Pancasila tahun ini akan diselenggarakan dari 29 Mei-4 Juni 2017 dengan tema "Saya Indonesia, Saya Pancasila”. Peringatan Hari Lahir Pancasila pada tanggal 1 Juni 2017 dipusatkan di halaman Gedung Pancasila Kementerian Luar Negeri, Jl. Pejambon, Jakarta Pusat. Pekan Pancasila kita gelar untuk menguatkan dan memperkenalkan ulang dasar-dasar Pancasila dan untuk menarik minat para generasi muda terhadap Pancasila, sehingga diharapkan seluruh komponen bangsa Indonesia dapat menerapkan nilai-nilai Pancasila ke dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Ayo sebarkan logo ini untuk mengingatkan bangsa ini memiliki perekat kebhinekaan: Pancasila. Kita gunakan tagar #PekanPancasila #SayaPancasila #PancasilaReborn #KenalPancasila #PancasilaPunyaKita #PancasilaSatu #Pancasila2017
|source = – Joko Widodo ({{tooltip|@Jokowi|Joko Widodo melalui akun Instagram-nya}}), 26 Mei 2017.<ref name="kompas2">{{citeCite news|author=Robertus Belarminus, Sandro Gatra {{tooltip|(ed.)|editor}}|url=http://nasional.kompas.com/read/2017/05/29/14030931/jokowi.dan.netizen.suarakan.sayapancasila|archiveurl=https://web.archive.org/web/20180118182450/http://nasional.kompas.com/read/2017/05/29/14030931/jokowi.dan.netizen.suarakan.sayapancasila|title=Jokowi dan Netizen Suarakan #SayaPancasila|publisher=Kompas|date=29 Mei 2017|archivedate=18 Januari 2018|accessdate=18 Januari 2018|editor-last=Gatra|editor-first=Sandro|first=Robertus|last=Belarminus|work=[[Kompas.com]]}}</ref>
|width = 30%
|align = right
Baris 16:
{{Quote box
|quote = Pancasila itu jiwa dan raga kita. Ada di aliran darah dan detak jantung kita, perekat keutuhan bangsa dan negara. Saya Jokowi, Saya Indonesia, Saya Pancasila. Kalau kamu?
|source = – Joko Widodo ({{tooltip|@Jokowi|Joko Widodo melalui akun Instagram-nya}}), 29 Mei 2017.<ref name="kompas1">{{citeCite news|author=Robertus Belarminus, Inggried Dwi Wedhaswary {{tooltip|(ed.)|editor}}|url=http://nasional.kompas.com/read/2017/05/30/06171451/jokowi.saya.indonesia.saya.pancasila.kalau.kamu.|archiveurl=https://web.archive.org/web/20180116140527/http://nasional.kompas.com/read/2017/05/30/06171451/jokowi.saya.indonesia.saya.pancasila.kalau.kamu.|title=Jokowi: Saya Indonesia, Saya Pancasila., Kalaukalau Kamu?|publisher=Kompas|date=30 Mei 2017|archivedate=16 Januari 2018|accessdate=16 Januari 2018|editor-last=Wedhaswary|editor-first=Inggried Dwi|first=Robertus|last=Belarminus|work=[[Kompas.com]]}}</ref>
|width = 30%
|align = right
}}
Pada 1 Juni 2016, [[Joko Widodo]] menetapkan 1 Juni adalah Hari Lahir Pancasila<ref>{{citeCite news|author=Ihsanuddin, Sandro Gatra {{tooltip|(ed.)|editor}}|url=http://nasional.kompas.com/read/2016/05/31/12555471/presiden.jokowi.putuskan.1.juni.hari.lahir.pancasila|archiveurl=https://web.archive.org/web/20180120182324/http://nasional.kompas.com/read/2016/05/31/12555471/presiden.jokowi.putuskan.1.juni.hari.lahir.pancasila|title=Presiden Jokowi Putuskan 1 Juni Hari Lahir Pancasila|publisher=Kompas|date=31 Mei 2016|archivedate=20 Januari 2018|accessdate=20 Januari 2018|editor-last=Gatra|editor-first=Sandro|last=Ihsanuddin|work=[[Kompas.com]]}}</ref> dan ditetapkan sebagai hari libur nasional pada tahun berikutnya<ref>{{citeCite news|author=Fabian Januarius Kuwado, Sandro Gatra {{tooltip|(ed.)|editor}}|url=http://nasional.kompas.com/read/2016/06/01/11181311/jokowi.1.juni.hari.lahir.pancasila.diliburkan|archiveurl=https://web.archive.org/web/20180120182246/http://nasional.kompas.com/read/2016/06/01/11181311/jokowi.1.juni.hari.lahir.pancasila.diliburkan|title=Jokowi: 1 Juni Hari Lahir Pancasila, Diliburkan|publisher=Kompas|date=1 Juni 2016|archivedate=20 Januari 2018|accessdate=20 Januari 2018|editor-last=Gatra|editor-first=Sandro|first=Fabian Januarius|last=Kuwado|work=[[Kompas.com]]}}</ref> berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2016 tentang Hari Lahir Pancasila.<ref>{{cite news|author=Divisi Humas Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|url=http://setkab.go.id/jadi-hari-libur-nasional-inilah-keppres-penetapan-1-juni-sebagai-hari-lahir-pancasila/|archiveurl=https://web.archive.org/web/20171022032405/http://setkab.go.id/jadi-hari-libur-nasional-inilah-keppres-penetapan-1-juni-sebagai-hari-lahir-pancasila/|title=Jadi Hari Libur Nasional, Inilah Keppres Penetapan 1 Juni Sebagai Hari Lahir Pancasila|publisher=[[Sekretariat Kabinet Republik Indonesia]]|date=6 Juni 2016|archivedate=22 Oktober 2017|accessdate=20 Januari 2018}}</ref><ref>{{citeCite news|last=Purnama|first=Basuki Eka|url=http://www.mediaindonesia.com/news/read/49161/ini-keppres-penetapan-1-juni-sebagai-libur-nasional/2016-06-06|archiveurl=https://web.archive.org/web/20180120182146/http://www.mediaindonesia.com/news/read/49161/ini-keppres-penetapan-1-juni-sebagai-libur-nasional/2016-06-06|title=Ini Keppres Penetapan 1 Juni Sebagai Libur Nasional|publisher=Media Indonesia|date=6 Juni 2016|archivedate=20 Januari 2018|accessdate=20 Januari 2018|work=[[Media Indonesia]]}}</ref> Keppres ini menyebabkan Keputusan Bersama Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 135 Tahun 2016, Nomor 109 Tahun 2016, dan Nomor 01/SKB/MENPANRB/04/2016 tentang hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2017—ditandatangani oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi [[Yuddy Chrisnandi]], Menteri Agama [[Lukman Hakim Saifuddin]], dan Menteri Tenaga Kerja [[Hanif Dhakiri]], disaksikan oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan [[Puan Maharani]] pada 14 April 2016—yang sebelumnya berjumlah 14 hari libur nasional (selama 15 hari, [[Idulfitri]] dihitung 2 hari) dan 2 cuti bersama (selama 4 hari, Idulfitri dihitung 3 hari),<ref>{{citeCite news|author=Lutfy Mairizal Putra, Sandro Gatra {{tooltip|(ed.)|editor}}|url=http://nasional.kompas.com/read/2016/04/14/17134541/Pemerintah.Total.19.Hari.Libur.Nasional.dan.Cuti.Bersama.2017|archiveurl=https://web.archive.org/web/20180131141239/http://nasional.kompas.com/read/2016/04/14/17134541/Pemerintah.Total.19.Hari.Libur.Nasional.dan.Cuti.Bersama.2017|title=Pemerintah: Total 19 Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2017|publisher=Kompas|date=14 April 2016|archivedate=31 Januari 2018|accessdate=31 Januari 2018|editor-last=Gatra|editor-first=Sandro|first=Lutfy Mairizal|last=Putra|work=[[Kompas.com]]}}</ref> bertambah menjadi 15 hari libur nasional (selama 16 hari) dan 2 cuti bersama.<ref>{{citeCite news|last=Gatra|first=Sandro {{tooltip|(ed.)|editor}}|url=http://nasional.kompas.com/read/2016/06/01/11411221/1.juni.tanggal.merah.ini.daftar.libur.nasional.dan.cuti.bersama.2017|archiveurl=https://web.archive.org/web/20180131141539/http://nasional.kompas.com/read/2016/06/01/11411221/1.juni.tanggal.merah.ini.daftar.libur.nasional.dan.cuti.bersama.2017|title=1 Juni Tanggal Merah, Ini Daftar Libur Nasional dan Cuti Bersama 2017|publisher=Kompas|date=1 Juni 2016|archivedate=31 Januari 2018|accessdate=31 Januari 2018|editor-last=Gatra|editor-first=Sandro|work=[[Kompas.com]]}}</ref> Surat Keputusan Bersama itu lalu direvisi dengan Keputusan Bersama Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 684 Tahun 2016, Nomor 302 Tahun 2016, dan Nomor SKB/02/MENPANRB/11/2016 tentang Perubahan atas Keputusan Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 135 Tahun 2016, Nomor 109 Tahun 2016, dan Nomor 01/SKB/MENPANRB/04/2016 tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2017—ditandatangani oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi [[Asman Abnur]], Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, dan Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri pada 21 November 2016.<ref>{{citeCite news|author=Ihsanuddin, Bayu Galih {{tooltip|(ed.)|editor}}|url=http://nasional.kompas.com/read/2016/12/07/07510741/resmi.ini.daftar.hari.libur.nasional.pada.2017|archiveurl=https://web.archive.org/web/20180131141205/http://nasional.kompas.com/read/2016/12/07/07510741/resmi.ini.daftar.hari.libur.nasional.pada.2017|title=Resmi, Ini Daftar Hari Libur Nasional pada 2017|publisher=Kompas|date=7 Desember 2016|archivedate=31 Januari 2018|accessdate=31 Januari 2018|editor-last=Galih|editor-first=Bayu|last=Ihsanuddin|work=[[Kompas.com]]}}</ref>
 
Pada 26 Mei 2017, Joko Widodo mengadakan Pekan Pancasila 2017 yang dirayakan dalam rangka Hari Pancasila untuk pertama kalinya. Tema yang dipilih yaitu "Saya Indonesia, Saya Pancasila". Pekan Pancasila 2017 berlangsung dari 29 Mei hingga 4 Juni. Pekan Pancasila 2017 dipusatkan di Gedung Pancasila [[Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia|Kementerian Luar Negeri]]. Tujuan Pekan Pancasila 2017 adalah menguatkan dan memperkenalkan ulang dasar-dasar Pancasila dan untuk menarik minat para generasi muda terhadap Pancasila, sehingga diharapkan seluruh komponen bangsa Indonesia dapat menerapkan nilai-nilai Pancasila ke dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.<ref>{{citeCite news|last=Jordan|first=Ray|url=https://news.detik.com/berita/d-3512651/peringati-hari-lahir-pancasila-jokowi-gelar-pekan-pancasila|archiveurl=https://web.archive.org/web/20180120182217/https://news.detik.com/berita/d-3512651/peringati-hari-lahir-pancasila-jokowi-gelar-pekan-pancasila|title=Peringati Hari Lahir Pancasila, Jokowi Gelar 'Pekan Pancasila'|publisher=Detik|date=26 Mei 2017|archivedate=20 Januari 2018|accessdate=20 Januari 2018|work=[[Detik.com|detikcom]]}}</ref> Bersamaan dengan itu, Joko Widodo mengunggah sebuah status di Instagram yang mengajak warganet menyebarkan slogan ini ke beragam layanan media sosial dengan [[tagar]] #PekanPancasila, #SayaPancasila, #PancasilaReborn, #KenalPancasila, #PancasilaPunyaKita, #PancasilaSatu, dan #Pancasila2017. Sampai 29 Mei, atau hari pertama Pekan Pancasila 2017, tagar #Saya Pancasila menjadi topik terhangat di [[Twitter]].<ref name="kompas2"/>
 
Pada 29 Mei 2017, tepat pada hari pertama Pekan Pancasila 2017, Joko Widodo mengunggah sebuah video berdurasi 34 detik{{efn|group=note|Berita lain menyebut 33 detik.<ref name="kompas1"/>}} yang menandai Pekan Pancasila 2017 resmi dimulai.<ref name="kumparan"/><ref name="bbc">{{cite news|last1=Franciska|first1=Christine|last2=Affan|first2=Heyder|url=http://www.bbc.com/indonesia/trensosial-40091809|archiveurl=https://web.archive.org/web/20170713074900/http://www.bbc.com/indonesia/trensosial-40091809|title='Saya Pancasila': Melawan ancaman ideologi bangsa|publisher=BBC Indonesia|date=30 Mei 2017|archivedate=13 Juli 2017|accessdate=27 Januari 2018}}</ref> Video ini segera menjadi viral di dunia maya.<ref>{{citeCite news|author=Rachmatunnisa|url=https://inet.detik.com/cyberlife/d-3517384/netizen-viralkan-saya-indonesia-saya-pancasila|archiveurl=https://web.archive.org/web/20180118182059/https://inet.detik.com/cyberlife/d-3517384/netizen-viralkan-saya-indonesia-saya-pancasila|title=Netizen Viralkan 'Saya Indonesia Saya Pancasila'|publisher=Detik|date=1 Juni 2017|archivedate=18 Januari 2018|accessdate=18 Januari 2018|last=Rachmatunnisa|work=[[Detik.com|detikcom]]}}</ref> Sampai 30 Mei, video ini ditonton lebih dari 290.000 pengguna.<ref name="kompas1"/> Tagar #SayaPancasila juga menjadi semakin viral karena video ini.<ref name="kompas3">{{citeCite news|last=Tashandra|first=Nabilla|url=http://nasional.kompas.com/read/2017/07/04/08395691/viralnya.tagar.saya.indonesia.saya.pancasila.jadi.bagian.keteladanan|archiveurl=https://web.archive.org/web/20180118182454/http://nasional.kompas.com/read/2017/07/04/08395691/viralnya.tagar.saya.indonesia.saya.pancasila.jadi.bagian.keteladanan|title=Viralnya Tagar "Saya Indonesia, Saya Pancasila" jadiJadi Bagian Keteladanan|publisher=Kompas|date=4 Juli 2017|archivedate=18 Januari 2018|accessdate=18 Januari 2018|editor-last=Asril|editor-first=Sabrina|work=[[Kompas.com]]}}</ref> Sampai 30 Mei, tagar ini sudah digunakan lebih dari 38.000 kali.<ref name="bbc"/>
 
== Dampak ==
[[Berkas:Pratikno Official.jpg|jmpl|ka|200px|Pratikno memperkenalkan slogan "Saya Indonesia, Saya Pancasila" kepada mahasiswa baru UGM pada 7 Agustus 2017.]]
Slogan "Saya Indonesia, Saya Pancasila" menjadi terkenal karena dipasang bersamaan dengan foto profil di banyak ragam media sosial. Banyak warganet, termasuk seniman dan pebulutangkis, mengunggah foto profil mereka bersama slogan "Saya Indonesia, Saya Pancasila".<ref name="detik1">{{citeCite news|author=Rachmatunnisa|url=https://inet.detik.com/cyberlife/d-3518919/kemeriahan-saya-indonesia-saya-pancasila-tuai-kontroversi|archiveurl=https://web.archive.org/web/20170623042251/https://inet.detik.com/cyberlife/d-3518919/kemeriahan-saya-indonesia-saya-pancasila-tuai-kontroversi|title=Kemeriahan 'Saya Indonesia, Saya Pancasila' Tuai Kontroversi|publisher=Detik|date=3 Juni 2017|archivedate=23 Juni 2017|accessdate=10 Maret 2018|last=Rachmatunnisa|work=[[Detik.com|detikcom]]}}</ref> Dari kalangan seniman, misalnya [[Sophia Latjuba]], [[Donna Agnesia]], [[Tata Janeeta]], [[Luna Maya]], [[Lukman Sardi]], [[Krisdayanti]], [[Rossa]], dan [[Regina Ivanova]].<ref>{{citeCite news|author=Triroessita Intan Pertiwi, Delta Lidina Putri {{tooltip|(ed.)|editor}}|url=http://style.tribunnews.com/2017/05/31/unggahan-saya-indonesia-saya-pancasila-viral-di-instagram-gaya-5-artis-ini-bisa-jadi-inspirasimu?page=all|archiveurl=https://web.archive.org/web/20180118182416/http://style.tribunnews.com/2017/05/31/unggahan-saya-indonesia-saya-pancasila-viral-di-instagram-gaya-5-artis-ini-bisa-jadi-inspirasimu?page=all|title=Unggahan 'Saya Indonesia Saya Pancasila' Viral di Instagram, Gaya 5 Artis Ini Bisa Jadi Inspirasimu!|publisher=Tribunnews|date=31 Mei 2017|archivedate=18 Januari 2018|accessdate=18 Januari 2018|first=Triroessita Intan|last=Pertiwi|language=id|work=[[Tribunnews|Tribunnews.com]]}}</ref><ref>{{citeCite news|author=Sinta Manilasari, Desi Kris {{tooltip|(ed.)|editor}}|url=http://style.tribunnews.com/2017/05/31/menjelang-hari-lahir-pancasila-3-selebritis-ini-posting-foto-dengan-tema-pekanpancasila?page=all|archiveurl=https://web.archive.org/web/20180119001038/http://style.tribunnews.com/2017/05/31/menjelang-hari-lahir-pancasila-3-selebritis-ini-posting-foto-dengan-tema-pekanpancasila?page=all|title=Menjelang Hari Lahir Pancasila, 3 Selebritis Ini Posting Foto dengan Tema #Pekanpancasila|publisher=Tribunnews|date=31 Mei 2017|archivedate=19 Januari 2018|accessdate=18 Januari 2018|first=Sinta|last=Manilasari|language=id|work=[[Tribunnews|Tribunnews.com]]}}</ref> Dari kalangan pebulutangkis, misalnya [[Liliyana Natsir]], [[Debby Susanto]], [[Hendra Setiawan]], [[Eng Hian]], [[Yuni Kartika]], dan [[Taufik Hidayat]].<ref>{{cite news|last=Akhsan|first=Oka|url=http://www.bola.com/ragam/read/2973984/insan-bulutangkis-suarakan-saya-indonesia-saya-pancasila|archiveurl=https://web.archive.org/web/20180127202638/http://www.bola.com/ragam/read/2973984/insan-bulutangkis-suarakan-saya-indonesia-saya-pancasila|title=Insan Bulutangkis Suarakan Saya Indonesia Saya Pancasila|publisher=Bola|date=1 Juni 2017|archivedate=27 Januari 2018|accessdate=27 Januari 2018}}</ref> Meskipun demikian, terdapat sebagian warganet yang menganggap slogan "Saya Indonesia, Saya Pancasila" berlebihan dan tak perlu.<ref name="detik1"/>
 
Sejumlah tokoh yang terdiri dari [[Hermann Josis Mokalu]], [[Djoni Permato]], [[Tika Panggabean]], [[Astrid Tiar]], [[Nafa Urbach]], Rejoz ([[The Groove]]), [[Guntur Simbolon]], [[Lukman Sardi]], [[Wulan Guritno]], [[Nia Dinata]] [[Andini Effendi]], [[Hilbram Dunar]], [[Grace Natalie]], [[Bayu Oktara]], [[Charles Bonar Sirait]], [[Ammho]], dan [[Pandji Pragiwaksono]] berkolaborasi membuat video kompilasi berjudul "Saya Indonesia, Saya Pancasila" yang terilhami dari video unggahan Joko Widodo lewat akun Instagram-nya. Video tersebut berdurasi dua menit, dengan rincian 24 detik pertama berisi suara Joko yang berasal dari video unggahan Joko sendiri, lalu diikuti dengan semua tokoh yang tampil bergantian, mengucapkan slogan "Saya Indonesia, Saya Pancasila", dengan latar suara yaitu lagu kebangsaan "[[Indonesia Raya]]". Video kompilasi ini bermula dari pembicaraan di grup jejaring media sosial. Setiap orang membuat rekaman sendiri, yang kemudian dipadukan menjadi satu video. Video kompilasi ini diunggah oleh Hermann pada 31 Mei 2017 lewat akun Twitter-nya.<ref>{{citeCite news|last=WirastamaDeviyana|first=PurbaNia|url=https://www.medcom.id/hiburan/selebritas/yNLe48vb-selebritas-buat-video-kompilasi-saya-indonesia-saya-pancasila|archiveurl=https://web.archive.org/web/20180311042856/https://www.medcom.id/hiburan/selebritas/yNLe48vb-selebritas-buat-video-kompilasi-saya-indonesia-saya-pancasila|title=Selebritas Buat Video Kompilasi Saya Indonesia, Saya Pancasila|publisher=Media Indonesia|date=1 Juni 2017|archivedate=11 Maret 2018|accessdate=10 Maret 2018|work=[[Medcom.id]]}}</ref>
 
[[Saykoji]] mengunggah video lagu rap bertema "Saya Indonesia, Saya Pancasila" di Instagram pada 1 Juni 2017.<ref>{{cite news|last=Nurohmah|first=Aprilia|url=https://www.brilio.net/musik/persembahan-saykoji-di-hari-lahir-pancasila-ini-banjir-pujian-netizen-170601x.html|archiveurl=https://web.archive.org/web/20180124195613/https://www.brilio.net/musik/persembahan-saykoji-di-hari-lahir-pancasila-ini-banjir-pujian-netizen-170601x.html|title=Persembahan Saykoji pada hari Lahir Pancasila ini banjir pujian netizen|publisher=Brilio|date=1 Juni 2017|archivedate=24 Januari 2018|accessdate=24 Januari 2018}}</ref> Video ini telah ditonton sebanyak 27.678 kali dalam jangka waktu hanya 8 jam sejak pengunggahannya.<ref>{{citeCite news|author=Triroessita Intan Petiwi, Diah Ana Pratiwi {{tooltip|(ed.)|editor}}|url=http://style.tribunnews.com/2017/06/01/lirik-kece-saya-indonesia-saya-pancasila-ala-saykoji-dibanjiri-pujian-berani-tiruin-guys?page=all|archiveurl=https://web.archive.org/web/20180125015509/http://style.tribunnews.com/2017/06/01/lirik-kece-saya-indonesia-saya-pancasila-ala-saykoji-dibanjiri-pujian-berani-tiruin-guys?page=all|title=Lirik Kece 'Saya Indonesia, Saya Pancasila' Ala Saykoji Dibanjiri Pujian, Berani Tiruin, Guys?|publisher=Tribunnews|date=1 Juni 2017|archivedate=25 Januari 2018|accessdate=24 Januari 2018|first=Triroessita Intan|last=Pertiwi|language=id|work=[[Tribunnews|Tribunnews.com]]}}</ref> Traviata Bianca Berliana Putri, alumni [[SMA Negeri 1 Jember]], juga membuat lagu berjudul "Saya Indonesia, Saya Pancasila". Lagu tersebut dibuat dalam dua versi. Versi pertama, selain lagu [[Indonesia Raya]], dinyanyikan oleh 60.000 siswa SD/MI dan SMP/MTs penerima [[Kartu Indonesia Pintar]] yang diturunkan oleh Pemerintah [[Kabupaten Jember]]<ref>{{cite news|author=Moh. Ali Mahrus, Heryanto {{tooltip|(ed.)|editor}}|url=http://m.jatimtimes.com/baca/156699/20170810/100116/kedatangan-presiden-jokowi-di-jember-disambut-lagu-saya-indonesia-saya-pancasila-oleh-60-ribu-siswa/|archiveurl=https://web.archive.org/web/20180127202345/http://m.jatimtimes.com/baca/156699/20170810/100116/kedatangan-presiden-jokowi-di-jember-disambut-lagu-saya-indonesia-saya-pancasila-oleh-60-ribu-siswa/|title=Kedatangan Presiden Jokowi di Jember Disambut Lagu "Saya Indonesia, Saya Pancasila" oleh 60 Ribu Siswa|publisher=Jatim Times|date=10 Agustus 2017|archivedate=27 Januari 2018|accessdate=27 Januari 2018}}</ref> untuk menyambut kedatangan [[Joko Widodo]] sebagai lagu persembahan khusus di Stadion Jember Sport Garden.<ref>{{citeCite news|author=Zumrotun Solichah, Slamet Hadi Purnomo {{tooltip|(ed.)|editor}}|url=https://jatim.antaranews.com/lihat/berita/203091/presiden-jokowi-akan-disambut-dengan-lagu-saya-indonesia-saya-pancasila|archiveurl=https://web.archive.org/web/20180127143322/https://jatim.antaranews.com/lihat/berita/203091/presiden-jokowi-akan-disambut-dengan-lagu-saya-indonesia-saya-pancasila|title=Presiden Jokowi akan Disambut dengan Lagu "Saya Indonesia, Saya Pancasila"|publisher=Antara Jatim|date=10 Agustus 2017|archivedate=27 Januari 2018|accessdate=27 Januari 2018|work=[[Lembaga Kantor Berita Nasional Antara|ANTARA News]]}}</ref> Versi kedua termotivasi dari rasa nasionalisme, dan didedikasikan untuk meningkatkan rasa bangga anak muda zaman sekarang terhadap Pancasila yang mulai luntur.<ref>{{cite news|author=Divisi Humas Pemerintah Kabupaten Jember|url=https://jemberkab.go.id/lagu-saya-indonesia-saya-pancasila-diharapkan-bisa-menasional/|archiveurl=https://web.archive.org/web/20180127150256/https://jemberkab.go.id/lagu-saya-indonesia-saya-pancasila-diharapkan-bisa-menasional/|title=Lagu “Saya Indonesia, Saya Pancasila”, Diharapkan Bisa Menasional|publisher=Pemerintah [[Kabupaten Jember]]|date=4 November 2017|archivedate=27 Januari 2018|accessdate=27 Januari 2018}}</ref>
 
Ketua [[Wahdah Islamiyah]] [[Zaitun Rasmin]] menggunakan slogan "Saya Indonesia, Saya Bela Al-Aqsa"—yang terilhami dari slogan "Saya Indonesia, Saya Pancasila"—dalam pembukaan orasi aksi solidaritas bela Al Aqsa di Lapangan Masjid Al-Azhar Jakarta. Al Aqsa dalam keadaan memprihatinkan.<ref>{{cite news|last1=Pratiwi|first1=Fuji|last2=Yulianto|first2=Agus {{tooltip|(red.)|redaktur}}|url=http://internasional.republika.co.id/berita/internasional/palestina-israel/17/07/22/oth9z6396-saya-indonesia-saya-bela-al-aqsa|archiveurl=https://web.archive.org/web/20171002014142/http://internasional.republika.co.id/berita/internasional/palestina-israel/17/07/22/oth9z6396-saya-indonesia-saya-bela-al-aqsa|title=Saya Indonesia, Saya Bela Al Aqsha|publisher=Republika|date=22 Juli 2017|archivedate=2 Oktober 2017|accessdate=10 Maret 2018}}</ref>
Baris 40:
== Tanggapan ==
[[Berkas:Mahyudin Official Portrait.jpg|200px|ka|jmpl|Mahyudin mengaku gembira mengetahui fenomena "Saya Indonesia, Saya Pancasila" dan menyebut masyarakat Indonesia masih mengingat Pancasila di tengah isu perpecahan sebagai dampak dari Pilgub Jakarta 2017.]]
Satu di antara Wakil [[Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia|Majelis Permusyawaratan Rakyat]] [[Mahyudin]] mengaku gembira ketika slogan "Saya Indonesia, Saya Pancasila" menjadi viral. Menurut Mahyudin, itu menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia masih mengingat Pancasila di tengah isu perpecahan sebagai dampak dari [[Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017|Pilgub Jakarta 2017]]. Mahyudin menegaskan bahwa isu perpecahan tidak memengaruhi masyarakat Indonesia. Mahyudin juga menegaskan bahwa pada dasarnya masyarakat Indonesia adalah Pancasilais. Namun, bergantung pada bagaimana masyarakat melaksanakan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.<ref>{{citeCite news|last=Purba|first=Gervin Nathaniel|url=http://news.metrotvnews.com/politik/5b2jGQVb-kata-wakil-ketua-mpr-soal-slogan-saya-indonesia-saya-pancasila|archiveurl=https://web.archive.org/web/20180125015337/http://news.metrotvnews.com/politik/5b2jGQVb-kata-wakil-ketua-mpr-soal-slogan-saya-indonesia-saya-pancasila|title=Kata Wakil Ketua MPR Soal Slogan 'Saya Indonesia, Saya Pancasila'|publisher=Metro TV News|date=12 Juni 2017|archivedate=25 Januari 2018|accessdate=24 Januari 2018|work=[[MetroTV|Metrotvnews.com]]}}</ref>
 
Pengamat politik [[Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia]] Syamsuddin Haris menilai upaya yang dilakukan pemerintah untuk mengingatkan kembali semangat Pancasila adalah hal penting yang dilakukan karena Pancasila memang terancam sebagai ideologi nasional bangsa oleh kelompok-kelompok yang menamakan diri 'Bela Agama' atau 'Bela Islam' yang menganggap Pancasila itu tidak penting dan malah mungkin digantikan dengan ideologi yang lain. Namun, tentu butuh upaya lain yang dilakukan pemerintah untuk mengatasi ancaman, tetapi tidak mudah.<ref name="bbc"/>
Baris 46:
Direktur Eksekutif Maarif Institute, Muhammad Abdullah Darraz, menyebutkan bahwa viralnya video yang diunggah Joko Widodo menjadi salah satu contoh dari cerminan keteladanan dalam ber-Pancasila, menjadikan Pancasila tak sekadar menjadi dasar negara, namun sesuatu yang lebih luas, yakni pandangan hidup. Direktur Eksekutif Setara Institute Ismail Hasani menyebutkan, hal yang disampaikan Joko tersebut merupakan keteladanan. Keteladanan merupakan hal yang masih belum tercipta dalam cara hidup ber-Pancasila. Negara, kata Ismail, sering kali juga masih bingung dalam mendorong kehidupan ber-Pancasila tersebut. Ismail mencontohkan, kehidupan ber-Pancasila yang sangat sederhana adalah membuang sampah pada tempatnya. Namun, hal itu pun masih gagal dijalankan pemerintah. Ismail juga menuturkan, kerap kali anggaran dikembalikan ke kas negara karena pemerintah pun tak tahu bagaimana membangun karakter bangsa dan mendorong kehidupan ber-Pancasila tersebut. Karenanya, tantangan ke depan adalah mencari pola pendidikan Pancasila yang riang gembira bagi warga negara, sehingga Pancasila tumbuh berkembang dalam imajinasi kebudayaan anak bangsa. Tanpa itu, Pancasila hanya akan menjadi jargon.<ref name="kompas3"/>
 
Jodhi Yuwono dari ''[[Kompas]]'' menyebutkan bahwa viralnya slogan "Saya Indonesia, Saya Pancasila" menandakan bahwa bangsa Indonesia merupakan bangsa yang sastrawi, yang gemar bersahut-sahutan dalam pernyataan, misalnya berbalas [[pantun]].<ref>{{citeCite news|last=YuwonoYudono|first=Jodhi|url=http://entertainment.kompas.com/read/2017/06/01/132509610/saya.pancasila.kamu.|archiveurl=https://web.archive.org/web/20170805201836/http://entertainment.kompas.com/read/2017/06/01/132509610/saya.pancasila.kamu.|title=Saya Pancasila, Kamu?|publisher=Kompas|date=1 Juni 2017|archivedate=5 Agustus 2017|accessdate=27 Januari 2018|editor-last=Yudono|editor-first=Jodhi|work=[[Kompas.com]]}}</ref>
 
== Kritik ==
Baris 57:
Dosen Filsafat [[Universitas Gadjah Mada]] Iva Ariani menyatakan penggunaan ungkapan 'Saya Pancasila' kurang tepat dari sisi bahasa maupun pemaknaan. Kata 'Pancasila' seharusnya dibubuhi tambahan -is yang berarti penganut ideologi atau pandangan Pancasila. Menurut Iva, penggunaan ungkapan ini menjadi perdebatan di antara dosen Filsafat di universitas tersebut. Sedangkan menyangkut ungkapan 'Saya Indonesia', lanjut Iva, memang agak berbeda dengan ungkapan 'Saya Pancasila'. 'Saya Indonesia' menyiratkan kebangsaan, seperti halnya penyebutan ''American'', yang artinya 'orang Amerika'. Ini berarti, 'Saya Indonesia' tidak perlu dipermasalahkan, tetapi ‘Saya Pancasila’ menjadi sedikit rancu. Bagi Iva, persoalan apakah seseorang sudah Pancasilais atau belum, justru datang dari pandangan pihak ketiga atau orang lain. Jadi, pilihan kata yang tepat adalah ‘Saya ber-Pancasila’.<ref name="beritasatu"/>
 
Seperti halnya ketiga tokoh di atas, Ketua Umum Depinas Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia sekaligus mantan ketua [[Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia|Dewan Perwakilan Rakyat]] [[Ade Komarudin]] juga menganggap keliru slogan "Saya Indonesia, Saya Pancasila". Menurutnya, kalimat yang tepat adalah "Saya Indonesia, Saya Pancasilais". Pendapat Ade berasal dari penjelasan beberapa pemimpin redaksi media massa nasional.<ref name="merdeka1">{{citeCite news|last=Habibie|first=Nur|url=https://www.merdeka.com/politik/mantan-ketua-dpr-kritik-tren-saya-pancasila-saya-indonesia.html|archiveurl=https://web.archive.org/web/20170602164902/https://www.merdeka.com/politik/mantan-ketua-dpr-kritik-tren-saya-pancasila-saya-indonesia.html|title=Mantan Ketua DPR kritik tren 'Saya Pancasila, Saya Indonesia'|publisher=Merdeka|date=2 Juni 2017|archivedate=2 Juni 2017|accessdate=11 Maret 2018|editor-last=Firdaus|editor-first=Randy Ferdi|language=id|work=[[Merdeka.com]]}}</ref>
 
Gubernur DKI Jakarta terpilih [[Anies Baswedan]],<ref name="kumparan">{{cite news|last=Harni|first=Diah|url=https://kumparan.com/@kumparannews/anies-kritik-kalimat-saya-indonesia-saya-pancasila|title=Anies Kritik Kalimat 'Saya Indonesia Saya Pancasila'|archiveurl=https://web.archive.org/web/20180117131508/https://kumparan.com/@kumparannews/anies-kritik-kalimat-saya-indonesia-saya-pancasila|publisher=Kumparan|date=3 Juni 2017|archivedate=17 Januari 2018|accessdate=17 Januari 2018}}</ref> Komisioner [[Komisi Nasional Hak Asasi Manusia]] [[Hafidz Abbas]],<ref name="cnn">{{citeCite news|last=WiwiohoWiwoho|first=Bimo|url=https://www.cnnindonesia.com/nasional/20170609144023-20-220619/jargon-saya-indonesia-saya-pancasila-rawan-disalahgunakan|archiveurl=https://web.archive.org/web/20180118182247/https://www.cnnindonesia.com/nasional/20170609144023-20-220619/jargon-saya-indonesia-saya-pancasila-rawan-disalahgunakan|title=Jargon 'Saya Indonesia, Saya Pancasila' Rawan Disalahgunakan|publisher=CNN Indonesia|date=10 Juni 2017|archivedate=18 Januari 2018|accessdate=18 Januari 2018|work=[[CNN Indonesia]]}}</ref> dan Budayawan [[Eros Djarot]]<ref>{{citeCite news|last=Pratama|first=Fajar|url=https://news.detik.com/berita/d-3519840/kritik-eros-djarot-untuk-saya-pancasila|archiveurl=https://web.archive.org/web/20180130204458/https://news.detik.com/berita/d-3519840/kritik-eros-djarot-untuk-saya-pancasila|title=Kritik ⁠⁠⁠⁠⁠Eros Djarot untuk 'Saya Pancasila'|publisher=Detik|date=4 Juni 2017|archivedate=30 Januari 2018|accessdate=30 Januari 2017|work=[[Detik.com|detikcom]]}}</ref> menyatakan tata bahasa slogan "Saya Indonesia, Saya Pancasila" kurang tepat. Anies dan Hafidz menyarankan agar slogan tersebut diganti menjadi "Kita Indonesia, Kita Pancasila", karena dapat merangkul satu sama lain.<ref name="kumparan"/><ref name="cnn"/>
 
Kepala [[Badan Ekonomi Kreatif]] [[Triawan Munaf]] menampik kritik terkait slogan "Saya Indonesia, Saya Pancasila" yang dianggap keliru oleh sebagian pihak. Triawan mengatakan penggunaan idiom tersebut merupakan bagian dari memperkenalkan Pancasila kepada kaum muda. Triawan juga menanggapi adanya sejumlah pihak yang menganggap penggunaan slogan tersebut tidak tepat secara bahasa. Triawan menilai mereka yang mengkritik tidak memahami dunia kaum muda saat ini. Triawan justru mengatakan slogan tersebut banyak diterima masyarakat dan menjadi viral di media sosial.<ref name="Liputan 6">{{citeCite news|last=Rimadi|first=Luqman|url=http://news.liputan6.com/read/2977555/slogan-saya-indonesia-saya-pancasila-dikritik-ini-kata-barekraf|archiveurl=https://web.archive.org/web/20180117131559/http://news.liputan6.com/read/2977555/slogan-saya-indonesia-saya-pancasila-dikritik-ini-kata-barekraf|title=Slogan Saya Indonesia, Saya Pancasila Dikritik, Ini Kata Barekraf|publisher=Liputan 6|date=4 Juni 2017|archivedate=17 Januari 2018|accessdate=17 Januari 2018|editor-last2=Muhammad|editor-first2=Djibril|editor-last3=Hida|editor-first3=Ramdania El|language=id|work=[[Liputan6.com]]|editor-last=Rimadi|editor-first=Luqman}}</ref>
 
=== Kekhawatiran akan kediktatoran ===
Dewan Pakar [[Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia]], Anton Tabah Digdoyo, menyebutkan bahwa pemimpin yang berkata "Saya Indonesia, Saya Pancasila" akan mudah jadi diktator dan merasa diri selalu benar. Anton menyamakan hal ini dengan ucapan [[Louis XIV dari Prancis]], "''[[L'État c'est moi]]''" ("Negara adalah saya"). Anton menambahkan dengan mengatakan "Saya Indonesia, Saya Pancasila" berarti perbuatan yang belum tentu sesuai dengan Pancasila dianggap Pancasilais.<ref>{{cite news|last=Siregar|first=Zulhidayat|url=http://politik.rmol.co/read/2017/06/12/295228/Kampanye-Saya-Pancasila,-Jokowi-Bisa-Bisa-Jadi-Diktator-|archiveurl=https://web.archive.org/web/20180125022229/http://politik.rmol.co/read/2017/06/12/295228/Kampanye-Saya-Pancasila,-Jokowi-Bisa-Bisa-Jadi-Diktator-|title=Kampanye Saya Pancasila, Jokowi Bisa-Bisa Jadi Diktator|publisher=Rakyat Merdeka Online|date=12 Juni 2017|archivedate=25 Januari 2018|accessdate=24 Januari 2018}}</ref> Namun, Joko Widodo membantah segala tuduhan bahwa dirinya diktator.<ref>{{citeCite news|author=Fabian Januarius Kuwado, Sandro Gatra {{tooltip|(ed.)|editor}}|url=http://nasional.kompas.com/read/2017/08/08/13215881/jokowi--masa-wajah-saya-kayak-gini-dibilang-diktator|archiveurl=https://web.archive.org/web/20180124195823/http://nasional.kompas.com/read/2017/08/08/13215881/jokowi--masa-wajah-saya-kayak-gini-dibilang-diktator|title=Jokowi: Masa Wajah Saya Kayak Gini Dibilang Diktator|publisher=Kompas|date=8 Agustus 2017|archivedate=24 Januari 2018|accessdate=24 Januari 2018|editor-last=Gatra|editor-first=Sandro|first=Fabian Januarius|last=Kuwado|work=[[Kompas.com]]}}</ref> Joko juga memastikan bahwa tiada satupun institusi di Indonesia yang mempunyai kekuasaan diktator dalam [[Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945|konstitusi Indonesia]]. Konstitusi memastikan adanya perimbangan kekuasaan antarlembaga negara. Setiap lembaga negara bisa saling mengendalikan dan mengawasi dari kewenangan yang diberikan konstitusi. Dengan adanya hal itu, demokrasi juga akan berjalan secara sehat.<ref>{{citeCite news|last=Rizqo|first=Kanavino Ahmad|url=https://news.detik.com/berita/3592128/jokowi-tak-ada-institusi-di-indonesia-yang-diktator|archiveurl=https://web.archive.org/web/20180125023938/https://news.detik.com/berita/3592128/jokowi-tak-ada-institusi-di-indonesia-yang-diktator|title=Jokowi: Tak Ada Institusi di Indonesia yang Diktator|publisher=Detik|date=9 Agustus 2017|archivedate=25 Januari 2018|accessdate=24 Januari 2018|work=[[Detik.com|detikcom]]}}</ref>
 
=== Serangan terhadap kelompok tertentu ===
Baris 70:
 
=== Sindiran ===
Pemusik [[Ahmad Dhani]] lewat akun [[Twitter]]-nya menyindir warganet yang mengunggah foto profil mereka bersama slogan "Saya Indonesia, Saya Pancasila" adalah orang-orang yang baru mendalami makna Pancasila.<ref>{{citeCite news|url=https://www.viva.co.id/gaya-hidup/921523-dhani-sindir-netizen-posting-saya-indonesia-saya-pancasila|archiveurl=https://web.archive.org/web/20171019203839/https://www.viva.co.id/gaya-hidup/921523-dhani-sindir-netizen-posting-saya-indonesia-saya-pancasila|title=Dhani Sindir Netizen Posting Saya Indonesia, Saya Pancasila|publisher=Viva|date=1 Juni 2017|archivedate=19 Oktober 2017|accessdate=10 Maret 2018|first=Eko|last=Priliawito|work=[[VIVA.co.id]]}}</ref> Mantan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat [[Ade Komarudin]] menyindir slogan "Saya Indonesia, Saya Pancasila" sebagai "kalau saya Indonesia, saya bukan Ade Komarudin".<ref name="merdeka1"/> Ketua [[Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia|Majelis Permusyawaratan Rakyat]] [[Zulkifli Hasan]] mempermasalahkan video "Saya Indonesia, Saya Pancasila". Zulkifli berujar bahwa jika berperilaku dengan tepat, maka Pancasila bisa jadi pemersatu. Namun, kalau diperalat, itu bisa memecah belah. Zulkifli juga menyindir slogan "Saya Indonesia, Saya Pancasila" sebagai "Saya bukan Pancasila, saya Zulkifli Hasan, belum pernah ganti nama".<ref>{{citeCite news|author=[[Media Indonesia]]|url=http://news.metrotvnews.com/politik/3NO0wayb-saya-bukan-pancasila-saya-zulkifli-hasan|archiveurl=https://web.archive.org/web/20180125015306/http://news.metrotvnews.com/politik/3NO0wayb-saya-bukan-pancasila-saya-zulkifli-hasan|title=Saya bukan Pancasila, Saya Zulkifli Hasan|publisher=Metro TV News|date=26 Juli 2017|archivedate=25 Januari 2018|accessdate=24 Januari 2018|work=[[MetroTV|Metrotvnews.com]]}}</ref> Menteri Keuangan [[Sri Mulyani Indrawati]] menyindir banyak warga negara yang memiliki paspor dan KTP, menyatakan "Saya Indonesia, Saya Pancasila", tetapi tidak membayar pajak dengan tambahan kalimat "Saya Tidak Bayar Pajak".<ref>{{cite news|author= Sapto Andika Candra, Bayu Hermawan {{tooltip|(red.)|redaktur}}|url=http://www.republika.co.id/berita/ekonomi/makro/17/06/21/orwjcs-sri-mulyani-bilang-saya-indonesia-saya-pancasila-tapi-tak-bayar-pajak|archiveurl=https://web.archive.org/web/20180125015329/http://www.republika.co.id/berita/ekonomi/makro/17/06/21/orwjcs-sri-mulyani-bilang-saya-indonesia-saya-pancasila-tapi-tak-bayar-pajak|title=Sri Mulyani: Bilang "Saya Indonesia, Saya Pancasila" Tapi tak Bayar Pajak|publisher=Republika|date=21 Juni 2017|archivedate=25 Januari 2018|accessdate=24 Januari 2018}}</ref> Menurut Sri, jika mereka memang merasa sebagai warga negara Indonesia, maka harusnya mereka membayar pajak, sehingga kalimat tersebut bisa dilanjutkan dengan "Saya Bayar Pajak".<ref>{{citeCite news|last=Sembiring|first=Lidya Julita|url=https://economy.okezone.com/read/2017/06/21/20/1721972/sri-mulyani-banyak-orang-yang-bilang-saya-pancasila-tapi-tidak-bayar-pajak|archiveurl=https://web.archive.org/web/20180124195703/https://economy.okezone.com/read/2017/06/21/20/1721972/sri-mulyani-banyak-orang-yang-bilang-saya-pancasila-tapi-tidak-bayar-pajak|title=Sri Mulyani: Banyak Orang yang Bilang 'Saya Pancasila' tapi Tidak Bayar Pajak|publisher=Okezone|date=21 Juni 2017|archivedate=24 Januari 2018|accessdate=24 Januari 2018|work=[[Okezone.com]]}}</ref>
 
== Catatan kaki ==