Lat-lat: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
k Perbarui referensi situs berita Indonesia |
||
(4 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
'''Lat-lat''' adalah sebuah hidangan khas masyarakat [[kepulauan Kei]] (Maluku Tenggara dan Kota Tual, Provinsi [[Maluku]]). Hidangan ini berupa sayur dan sudah menjadi warisan leluhur dengan cita dan rasanya yang lezat. Sayur ini dibuat dari [[anggur laut]] serta memiliki keunikan tersendiri karena diolah menjadi [[urap]] tanpa dimasak. Bahan baku utama lat-lat memiliki penyebutan yang berbeda di tiap daerah. Seperti di [[Sulawesi]] yang menyebutnya Lawi-lawi sedangkan di [[Lombok]] menyebutnya Latoh.
== Perairan kepulauan Kei ==
Wilayah pesisir dari [[kepulauan Kei]] Kecil secara geomorfologi merupakan pantai berpasir dan berkarang (''coral reef coast'') dengan beberapa [[laguna]] dan teluk-teluk semi tertutup (''estuary''). Perairan nya ditumbuhi [[Hutan bakau|hutan mangrove]], lalang laut dan beberapa jenis rumput laut dan tergolong sebagai perairan yang subur dengan nilai klorofil-a fitoplankton antara 1,5–5 mg/m3. Perairan Kei Kecil merupakan perairan teluk dengan kondisi [[oseanografi]] perairan didominasi oleh perairan dengan kedalaman dangkal kurang dari 200 meter. Kelandaian perairan berkisar antara 2 hingga 6% sehingga dapat dikategorikan sebagai perairan landai. Kecerahan perairan bervariasi antara 4 hingga 13 meter dengan nilai rerata 9,5 meter. Kandungan padatan tersuspensi (TSS) berkisar antara 0,38-0,89 mg/L dengan nilai rata-rata 0,63 mg/L. Nilai TSS yang diperoleh masih dapat digolongkan rendah dan memungkinkan bagi penetrasi cahaya [[matahari]] masuk jauh ke dalam kolom perairan sehingga proses [[fotosintesis]] tumbuhan akuatik yang terdapat di dalam perairan dapat berlangsung dengan baik.<ref>{{Cite journal|last=Tapotubun|first=Alfonsina|date=2018|title=KOMPOSISI KIMIA RUMPUT LAUT Caulerpa lentillifera DARI PERAIRAN KEI MALUKU DENGAN METODE PENGERINGAN BERBEDA|url=journal.ipb.ac.id/index.php/jphpi|journal=Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia|volume=JPHPI 2018, Volume 21 Nomor 1|issue=|pages=13 - 23|doi=DOI: 10.17844/jphpi.v21i1.21257}}</ref>
== Bahan-bahan ==
Bahan baku dari hidangan lat-lat ini ialah jenis [[rumput laut]] yang juga disebut oleh masyarakat setempat dengan anggur laut. Anggur laut atau ''seaweed'' merupakan jenis tumbuhan laut yang tergolong [[makro alga]] yang hidup melekat di dasar perairan. Rumput laut ini tidak bisa dibedakan antara akar, batang, dan daun. Seluruh bagian tumbuhan disebut tallus sehingga dimasukkan ke dalam tumbuhan tingkat rendah.<ref>{{Cite web|url=https://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:6gki2Ae8_5gJ:https://ojs3.unpatti.ac.id/index.php/biopendix/article/download/1002/843+&cd=15&hl=en&ct=clnk&gl=id|title=KEANEKARAGAMAN DAN POLA DISTRUBUSI ANGGUR LAUT (Caulerpa sp) DI DESA LETMAN KECAMATANKEI KECIL KABUPATEN MALUKU TENGGARA|website=webcache.googleusercontent.com|access-date=2020-07-15}}</ref> Rumput laut tersebut diambil oleh [[masyarakat]] dari dasar [[laut]] atau dari pinggiran-pinggiran [[pantai]] yang agak dalam. Rumput laut yang diambil tersebut merupakan rumput laut yang tumbuh alami di dasar laut. Selain bahan dasarnya rumput laut, lat-lat tersebut juga di tambahkan dengan dengan parutan [[kelapa]].<ref>{{Cite
== Proses pembuatan ==
Baris 8 ⟶ 11:
== Manfaat ==
Hidangan khas [[Maluku]] ini memiliki beberapa manfaat kalau di konsumsi. [[Hidangan]] yang berbahan baku [[anggur laut]] tersebut memiliki sejumlah manfaat untuk [[kesehatan]] tubuh. Pertama, Menkonsumsi lat-lat dapat menjaga kecantikan rambut dan kulit. Antioksidan, vitamin, dan kolagen yang terkandung dalam anggur laut juga sangat baik untuk kecantikan kulit dan rambut. Kedua, dapat mengurasi
== Warisan masyarakat ==
|