Molenvliet: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
k Perbarui referensi situs berita Indonesia |
||
(29 revisi perantara oleh 15 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM De Molenvliet op de grens van Noordwijk en Rijswijk te Batavia TMnr 60010977.jpg|
== Sejarah pembangunan ==
[[Batavia]] pada abad ke-17 merupakan dataran rendah dikelilingi [[rawa]] yang sering meluap menjadi [[banjir]] pada musim hujan dan menjadi sarang penyakit seperti [[malaria]]. Warga Tionghoa di sana pada saat itu dipimpin oleh ''kapiten'' mereka, [[Phoa Beng Gan]], bergotong royong membangun sebuah [[kanal]] untuk mengalirkan air dari sana ke laut.<ref name="bea"/><ref name=kpg/>
Sesuai dengan nama pembuatnya, saluran kanal ini diberi nama ''Bingamvaart'' yang kemudian pada tahun 1661 diubah namanya menjadi ''Molenvliet''.<ref name="kompas">{{cite book|last1 = Mulyawan Karim|title = EKSPEDISI CILIWUNG, Laporan Jurnalistik Kompas, Mata Air - Air Mata|publisher = PT. Kompas Media Nusantara|year = 2009|location = Jakarta|pages = 91-92|url = http://books.google.co.id/books?id=QMhiTccSICUC&pg=PA91&dq=Molenvliet&hl=id&sa=X&ei=rk2KUZDGBJDLrQfgxoHYCQ&redir_esc=y|accessdate = 8 Mei 2013|isbn = 978-9797094256}}</ref> Nama ''molenvliet'' berasal dari kata ''molen'' yang berarti 'kincir' dan ''vliet'' yang berarti 'aliran'. Pada sisi kanan kanal, banyak terdapat industri penggilingan gula, produksi [[arak]], dan pabrik pembuatan [[mesiu]] yang dilengkapi dengan kincir air. Oleh karena itu, kawasan ini disebut ''Molenvliet'' atau "Aliran Kincir".<ref name="ja"/>
==Pemanfaatan==▼
Selain untuk mencegah banjir, kanal Molenvliet dibuat untuk menjadi sarana transportasi angkutan kayu, bata, dan material lainnya untuk pembangunan rumah mewah warga Belanda. Selain itu, kanal ini juga digunakan untuk mengangkut kebutuhan sehari-hari seperti barang dagangan, hasil pertanian, dan juga perkebunan. Di tahun 1661, VOC menaikkan arus air Molenvliet untuk menggerakkan usaha penggilingan. Pengaturan debit air di kanal ini dibantu oleh Kanal Gunung Sahari <ref name="ja">[http://www.jakarta.go.id/web/encyclopedia/detail/1919/Molenvliet Molenvliet.] Jakarta.go.id. Dinas Komunikasi, Informatika dan Kehumasan Pemprov DKI Jakarta. Diakses pada 6 Mei 2013.</ref>. Lebar kanal adalah sekitar 15 meter dengan rancangan awal selebar 25 meter dengan tanggul sebesar 3 m x 2 m<ref name="bea">[http://books.google.co.id/books?id=XbQ63fHjMnEC&printsec=frontcover#v=onepage&q&f=false Betawi Queen of the East.] Alwi Sihab. Penerbit Repubika. 2004. Halaman 55-58. Diakses pada 6 Mei 2013.</ref>. ▼
▲== Pemanfaatan ==
Hingga tahun 1950-an, air yang mengalir di sepanjang kanal Molenvliet masih jenis sehingga dimanfaatkan untuk keperluan mencuci pakaian, mandi, dan buang air. Kawasan ini sempat dikenal sebagai pentas bathing beauties karena di antara penduduk yang mandi, ada yang tidak menggunakan pakaian. Di daerah ini juga sering digelar berbagai pertunjukan seperti pesta perahu (peh cun) di malam hari yang diiringi tanjidor dan tarian cokek. ▼
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM
▲Selain untuk mencegah banjir, kanal Molenvliet dibuat untuk menjadi sarana transportasi angkutan kayu, bata, dan material lainnya untuk pembangunan rumah mewah warga Belanda. Selain itu, kanal ini juga digunakan untuk mengangkut kebutuhan sehari-hari seperti barang dagangan, hasil pertanian, dan juga perkebunan.
▲Hingga tahun 1950-an, air yang mengalir di sepanjang kanal Molenvliet masih
==Bangunan di Sepanjang Molenvliet==▼
{{clear}}
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Het voormalige landhuis van gouverneur-generaal R. de Klerk Batavia TMnr 60012604.jpg|thumb|250px|Vila milik Reiner de Klerk yang kini menjadi Gedung Arsip Nasional]]▼
▲[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM De Molenvliet met sociëteit Harmonie TMnr 60027088.jpg|thumb|250px|Gedung Harmonie di tepi kanal Molenvliet]]
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Filiaal van de factorij van de NHM langs de Molenvliet in Noordwijk Batavia TMnr 10015447.jpg|thumb|250px|Kantor cabang NHM di Molenvliet]]▼
Pada abad ke-18, para pejabat dan bangsawan Belanda banyak yang membangun rumah luar-kota (buitenverblijven) di daerah Molenvliet. Salah satunya adalah Reiner de Klerk, [[Gubernur Jenderal Hindia-Belanda|Gubernur Jenderal VOC]] tahun 1777-1790 yang membangun sebuah vila atau rumah berukuran 27.000 meter persegi di tahun 1760. Pada tahun 1925, bangunan tersebut menjadi [[Gedung Arsip Nasional]] dan hanya tersisa 9.000 meter persegi.<ref name="jp"/><ref name="ja">[http://www.indonesiamedia.com/2012/09/06/mengenal-gedung-arsip-nasional/ Mengenai Gedung Arsip Nasional.] 6 September 2012. MediaIndonesia.com. Diakses pada 6 Mei 2013.</ref> Di dekat Gedung Arsip Nasional ini, terdapat sebuah jalan kecil yang dinamai Jalan Kesejahteraan. Dulunya, jalan ini disebut Gang Madat karena kawasan tersebut merupakan pusat perdagangan [[opium]] sekaligus daerah prostitusi.<ref name="jp"/> ▼
Bangunan bersejarah lain yang dibangun di sepanjang kawasan ini adalah pabrik gas pertama di Batavia yang terletak di Gang Ketapang, [[Gedung Harmoni|Gedung Harmonie]], Hotel Ernst, dan [[Hotel des Indes]]. Hotel Ernst yang terletk di ujung Jalan Hayam Wuruk (Molenvliet Oost) merupakan bangunan milik Gubernur Jenderal VOC tahun 1761-1775 yang bernama PA van de Parra. Di tahun 1890, hotel tersebut berubah nama menjadi Hotel Wisse hingga dihancurkan pada tahun 1920<ref name="ko"/>. Juga terdapat kantor cabang dari [[Factorij]] atau NHM ({{lang-nl|Nederlandsehe Handel Maatsehappij}}) yang merupakan perusahaan dagang milik [[Belanda]]. Perusahaan dagang ini disebut-sebut sebagai penerus ''[[Dutch East India Company]]'' atau yang lebih dikenal dengan nama VOC ({{lang-nl|Vereenigde Oostindische Compagnie}}) yang telah dibubarkan pada tahun 1799 <ref>[http://www.jakarta.go.id/web/encyclopedia/detail/2019/Nederlandsche-Handel-Maatschappij-NHM Nederlandsehe Handel Maatsehappij (NHM)]; Jakarta.go.id; Diakses pada 8 Mei 2013.</ref>. Perusahaan tersebut kemudian dinasionalisasi hingga kantor pusat dari perusahaan tersebut sekarang menjadi [[Museum Bank Mandiri]]<ref>[http://www.abnamro.com/en/about-abn-amro/history/nederlandsche-handel-maatschappij.html Nederlandsche Handel-Maatschappij]; ABNAmro.com; Diakses pada 8 Mei 2013.</ref>.▼
▲Pada abad ke-18, para pejabat dan bangsawan Belanda banyak yang membangun rumah luar-kota (buitenverblijven) di daerah Molenvliet. Salah satunya adalah
Bangunan bersejarah lain yang dibangun di sepanjang kawasan ini adalah pabrik gas pertama di Batavia yang terletak di Gang Ketapang, [[Gedung Harmoni]]e, Hotel Ernst, dan [[Hotel des Indes]]. Hotel Ernst yang terletk di ujung Jalan Hayam Wuruk (Molenvliet Oost) merupakan bangunan milik Gubernur Jenderal VOC tahun 1761-1775 yang bernama PA van de Parra. Pada tahun 1890, hotel tersebut berubah nama menjadi Hotel Wisse hingga dihancurkan pada tahun 1920. Beberapa bangunan penting yang juga sudah tidak tersisa lagi adalah toko pakaian pria "Bazar" di Jalan Gajah Mada, Marine Hotel di ujung Molenvliet West, Toko [[Van Arcken & Co.]], dan pusat perbelanjaan Eigen Hulp.<ref name="ko">{{Cite news|url=http://travel.kompas.com/read/2009/04/22/15483130/Beng.Gam.dan.Kejayaan.Molenvliet|title=Beng Gam dan Kejayaan Molenvliet|date=2 April 2009|first=P.|last=Mijarto|accessdate=3 Juni 2013|work=[[Kompas.com]]}}</ref> Toko Van Arcken & Co yang menjual jam dan perhiasan mewah dari emas, perak, permata ini, pertama kali didirikan tahun 1861 di dekat Gedung Harmoni.<ref>[http://www.jakarta.go.id/english/encyclopedia/detail/3478 Van Arcken & Co.]{{Pranala mati|date=April 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }} Jakarta.go.id. Diakses pada 7 Mei 2013.</ref>
Aliran Molenvliet yang dihubungkan Sungai Ciliwung dan membentang dari Pancoran di utara hingga persimpangan Jalan Majapahit di selatan, semakin diperpendek pada abat ke-20. Penimbunan Ciliwung di Jembatan Toko Tiga dan Pasar Glodok, serta ditambah penimbunan di Jalan Pintu Besar Selatan hingga Jalan Labu menyebabkan aliran kanal ini memendek.<ref name="ja"/>▼
▲
==Referensi==▼
▲Aliran Molenvliet yang dihubungkan [[Sungai Ciliwung]] dan membentang dari [[Pancoran]] di utara hingga persimpangan Jalan Majapahit di selatan, semakin diperpendek pada abat ke-20. Penimbunan Ciliwung di Jembatan Toko Tiga dan [[Glodok|Pasar Glodok]], serta ditambah penimbunan di Jalan Pintu Besar Selatan hingga Jalan Labu menyebabkan aliran kanal ini memendek.<ref name="ja"/>
<div align="center"><gallery caption="Galeri Foto Molenvliet">
Image:COLLECTIE TROPENMUSEUM De Molenvliet met sociëteit Harmonie TMnr 60027088.jpg|Gedung Harmonie (1870-1900)
▲
Image:COLLECTIE TROPENMUSEUM Hotel des Indes te Batavia gelegen aan de Molenvliet West-Java circa 1880. TMnr 60009493.jpg|Hotel des Indes (1880)
Image:COLLECTIE TROPENMUSEUM De winkel van Eigen Hulp aan de Molenvliet West, Batavia TMnr 60000070.jpg|Pusat perbelanjaan Eigen Hulp (1890-1892)
Image:COLLECTIE TROPENMUSEUM De winkel Van Arcken & Co. aan de Molenvliet in Noordwijk te Batavia West-Java circa 1880. TMnr 60009496.jpg|Toko Van Arcken & Co.
Image:COLLECTIE TROPENMUSEUM Molenvliet Batavia TMnr 10014888.jpg|Kawasan Molenvliet (1953)
▲
Image:National Archives of Indonesia Building (Gedung Arsip Nasional).JPG|Gedung Arsip Nasional (2013)
Image:COLLECTIE TROPENMUSEUM Het huis van een rijke Chinese familie aan de Molenvliet in Batavia TMnr 60043588.jpg|Gedung Candra Naya (1860-1872)
Image:Candra Naya.JPG|Gedung Candra Naya (2013)
Image:COLLECTIE TROPENMUSEUM Molenvliet Djakarta TMnr 10014948.jpg|Ruas Jalan Molenvliet (1940)
Image:Jalan Gajah Mada - Hayam Wuruk.JPG|Ruas Jalan Molenvliet (2013)
</gallery></div>
▲== Referensi ==
{{Reflist}}
{{Batavia}}
[[Kategori:Tempat bersejarah di Jakarta]]▼
{{commonscat|Molenvliet, Batavia}}
▲[[Kategori:Tempat bersejarah di Jakarta]]
|