[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM De Molenvliet op de grens van Noordwijk en Rijswijk te Batavia TMnr 60010977.jpg|thumbjmpl|250px|Suasana ''Molenvliet'' temposekitar dulutahun 1925.]]
'''''Molenvliet''''' adalah suatusebuah kawasan[[kanal]] bersejarahdan yangnama terletakdaerah di sepanjangsekitar [[Jalankanal Gajahtersebut Mada (Jakarta)|Jalandi Gajah Mada[[Batavia]] dan, [[JalanHindia HayamBelanda]], Wurukyang (Jakarta)|Jalanselanjutnya Hayammenjadi Wurukbagian dari [[Jakarta]], Jakarta[[Indonesia]].<ref name="jp">[http://www.thejakartapost.com/news/2003/04/23/039molenvliet039-marked-batavia039s-golden-age.html 'Molenvliet' marked Batavia's golden age.] Sari P. Setiogi. 23 April 2003. The Jakarta Post. Diakses pada 6 Mei 2013. </ref> DiSetelah kawasanawal initahun 1960-an, dibangundaerah kanalini Molenvlietdikenal yangsebagai menghubungkan[[Jalan OudGajah BataviaMada ([[Kota Tua Jakarta)|KotaJalan Gajah TuaMada]]) dan ''[[Weltevreden]]''Jalan Hayam Wuruk ([[LapanganJakarta)|Jalan Banteng]]Hayam dan [[MonasWuruk]]).<ref name="testbea">[http://m.tnol.co.id/aktivitas/20959-kjb-siap-menjelajah-kawasan-molenvliet.html KJB Siap Menjelajah Kota Tua]</ref> KanalDibangun inidi dibangunbawah oleh seorangpimpinan ''kapiten'' Tionghoa bernama [[Phoa Beng Gan|Phoa Bing Gam]] pada tahunabad ke-17 untuk mengeringkan [[1648rawa|rawa-rawa]] dimanadi saatselatan itu [[Batavia]], dipimpinkanal oleh''Molenvliet'' Gubernurkemudian Jenderaldialiri [[Janoleh Pieterszoonaliran Coen[[Ciliwung]]<ref> {{cite book | last1 = Marcus A.S | last2 = Pax Benedanto | title = Kesastraan Melayu Tionghoa dan Kebangsaan[[Kali Indonesia | volume = Jilid 10 | publisher = KPG (Kepustaan Populer Gramedia) | year = 2007 | location = Jakarta | pages = 195-196 | url = http://booksKrukut]].google.co.id/books?id=5WfLuxiBz4IC&pg=PA193&dq=Molenvliet&hl=id&sa=X&ei=rk2KUZDGBJDLrQfgxoHYCQ&redir_esc=y#v=onepage&q=Molenvliet&f=false | accessdate<ref name= 8 Mei 2013 | isbn = 978-9799100795}}<"kompas"/ref>. DiDaerah masaini itu,menghubungkan sebelum dimulainya pembangunan kanal, tingkat kehidupan di pusat kota''Oud Batavia'' memburuk([[Kota karenaTua kualitasJakarta|Kota airTua]]) dan sanitasi''[[Weltevreden]]'' yang([[Lapangan kurangBanteng]] baik. Selain itu, Batavia pada abad ke-17 ditandai dengan mewabahnya penyakitdan [[malariaMonas]]) akibatserta dari banyaknyamenjadi daerah rawakomersial didan kawasanpermukiman tersebutelite.<ref name="kotest">[http://www1m.kompastnol.comco.id/readkotatuaaktivitas/xml/2009/04/22/15483130/beng.gam.dan.kejayaan.20959-kjb-siap-menjelajah-kawasan-molenvliet Beng Gam dan Kejayaan Molenvliet.]html 22KJB AprilSiap 2009. WARTA KOTA Pradaningrum Mijarto. WisataMenjelajah Kota Tua.]{{Pranala Diaksesmati|date=Mei pada2021 6|bot=InternetArchiveBot Mei|fix-attempted=yes 2013.}}</ref> Kondisi ini membuat banyak orang Belanda mulai berpindah tempat tinggal ke luar pusat kota Batavia. Setelah pembangunan kanal selesai, banyak juga dari mereka yang berpindah ke kawasan ini dan membangun rumah di sepanjang Molenvliet yang kemudian menjadi suatu kawasan elit <ref name="jp"/kpg>.{{cite Sesuaibook|author=Phoa denganKian nama pembuatnya yaitu KapitenSioe|chapter=Sejarahnya Phoa BingBeng Gam,|editor-last1 saluran kanal ini diberi nama ''Bingamvaart'' yang kemudian pada tahun 1661 diubah namanya menjadi Molenvliet <ref name="kompas"> {{cite book A.S.| last1editor-first1=Marcus|editor-last2 = Mulyawan Karim Benedanto|editor-first2=P.| title = EKSPEDISIKesastraan CILIWUNG,Melayu LaporanTionghoa Jurnalistikdan Kompas,Kebangsaan MataIndonesia|volume Air= - Air MataJilid 10| publisher = PT.KPG Kompas(Kepustaan Media NusantaraPopuler Gramedia)| year = 2009 2007| location = Jakarta | pages = 91195-92 196| url = http://books.google.co.id/books?id=QMhiTccSICUC&pg=PA91&dq=Molenvliet&hl=id&sa=X&ei=rk2KUZDGBJDLrQfgxoHYCQ&redir_esc=y 5WfLuxiBz4IC| accessdate = 8 Mei 2013 | isbn = 978-97970942569799100795}}</ref>.
== Sejarah pembangunan ==
==Etimologi==
[[Batavia]] pada abad ke-17 merupakan dataran rendah dikelilingi [[rawa]] yang sering meluap menjadi [[banjir]] pada musim hujan dan menjadi sarang penyakit seperti [[malaria]]. Warga Tionghoa di sana pada saat itu dipimpin oleh ''kapiten'' mereka, [[Phoa Beng Gan]], bergotong royong membangun sebuah [[kanal]] untuk mengalirkan air dari sana ke laut.<ref name="bea"/><ref name=kpg/>
Molenvliet berasal dari kata ''molen'' yang berarti [[Kincir angin|kincir]] dan ''vliet'' yang berarti aliran. Pada sisi kanan kanal, banyak terdapat industri penggilingan gula, produksi [[arak]], dan pabrik pembuatan [[mesiu]] yang dilengkapi dengan kincir angin. Oleh karena itu, kawasan ini disebut Molenvliet atau "Aliran Kincir".<ref name="ja"/>
Sesuai dengan nama pembuatnya, saluran kanal ini diberi nama ''Bingamvaart'' yang kemudian pada tahun 1661 diubah namanya menjadi ''Molenvliet''.<ref name="kompas">{{cite book|last1 = Mulyawan Karim|title = EKSPEDISI CILIWUNG, Laporan Jurnalistik Kompas, Mata Air - Air Mata|publisher = PT. Kompas Media Nusantara|year = 2009|location = Jakarta|pages = 91-92|url = http://books.google.co.id/books?id=QMhiTccSICUC&pg=PA91&dq=Molenvliet&hl=id&sa=X&ei=rk2KUZDGBJDLrQfgxoHYCQ&redir_esc=y|accessdate = 8 Mei 2013|isbn = 978-9797094256}}</ref> Nama ''molenvliet'' berasal dari kata ''molen'' yang berarti 'kincir' dan ''vliet'' yang berarti 'aliran'. Pada sisi kanan kanal, banyak terdapat industri penggilingan gula, produksi [[arak]], dan pabrik pembuatan [[mesiu]] yang dilengkapi dengan kincir air. Oleh karena itu, kawasan ini disebut ''Molenvliet'' atau "Aliran Kincir".<ref name="ja"/>
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Wasplaats aan de Molenvliet te Batavia Java. TMnr 60013018.jpg|thumb|left|250px|Kegiatan mandi dan mencuci pakaian di Molenvliet tahun 1930.]] ▼
Selain untuk mencegah banjir, kanal Molenvliet dibuat untuk menjadi sarana transportasi angkutan kayu, bata, dan material lainnya untuk pembangunan rumah mewah warga Belanda. Selain itu, kanal ini juga digunakan untuk mengangkut kebutuhan sehari-hari seperti barang dagangan, hasil pertanian, dan juga perkebunan. Di tahun 1661, [[VOC]] menaikkan arus air Molenvliet untuk menggerakkan usaha penggilingan. Pengaturan debit air di kanal ini dibantu oleh Kanal Gunung Sahari <ref name="ja">[http://www.jakarta.go.id/web/encyclopedia/detail/1919/Molenvliet Molenvliet.] Jakarta.go.id. Dinas Komunikasi, Informatika dan Kehumasan Pemprov DKI Jakarta. Diakses pada 6 Mei 2013.</ref>. Lebar kanal adalah sekitar 15 meter dengan rancangan awal selebar 25 meter dengan tanggul sebesar 3 m x 2 m<ref name="bea">[http://books.google.co.id/books?id=XbQ63fHjMnEC&printsec=frontcover#v=onepage&q&f=false Betawi Queen of the East.] Alwi Sihab. Penerbit Repubika. 2004. Halaman 55-58. Diakses pada 6 Mei 2013.</ref>. ▼
Hingga tahun 1950-an, air yang mengalir di sepanjang kanal Molenvliet masih jenis sehingga dimanfaatkan untuk keperluan mencuci pakaian, mandi, dan buang air. Kawasan ini sempat dikenal sebagai pentas bathing beauties karena di antara penduduk yang mandi, ada yang tidak menggunakan pakaian. Di daerah ini juga sering digelar berbagai pertunjukan seperti pesta perahu (peh cun) di malam hari yang diiringi tanjidor dan tarian cokek. ▼
▲[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Wasplaats aan de Molenvliet te Batavia Java. TMnr 60013018.jpg| thumbjmpl| leftkiri|250px|Kegiatan mandi dan mencuci pakaian di Molenvliet tahun 1930.]]
▲Selain untuk mencegah banjir, kanal Molenvliet dibuat untuk menjadi sarana transportasi angkutan kayu, bata, dan material lainnya untuk pembangunan rumah mewah warga Belanda. Selain itu, kanal ini juga digunakan untuk mengangkut kebutuhan sehari-hari seperti barang dagangan, hasil pertanian, dan juga perkebunan. DiPada tahun 1661, [[VOC]] menaikkan arus air Molenvliet untuk menggerakkan usaha penggilingan. Pengaturan debit air di kanal ini dibantu oleh Kanal Gunung Sahari .<ref name="ja">[http://www.jakarta.go.id/web/encyclopedia/detail/1919/Molenvliet Molenvliet.] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20130322181310/http://www.jakarta.go.id/web/encyclopedia/detail/1919/Molenvliet |date=2013-03-22 }} Jakarta.go.id. Dinas Komunikasi, Informatika dan Kehumasan Pemprov DKI Jakarta. Diakses pada 6 Mei 2013.</ref> . Lebar kanal adalah sekitar 15 meter dengan rancangan awal selebar 25 meter dengan tanggul sebesar 3 m x× 2 m .<ref name="bea">[http://books.google.co.id/books?id=XbQ63fHjMnEC&printsec=frontcover#v=onepage&q&f=false Betawi Queen of the East.] Alwi Sihab. Penerbit Repubika. 2004. Halaman 55-58. Diakses pada 6 Mei 2013.</ref> .
▲Hingga tahun 1950-an, air yang mengalir di sepanjang kanal Molenvliet masih jenisjernih sehingga dimanfaatkan untuk keperluan mencuci pakaian, mandi, dan buang air. Kawasan ini sempat dikenal sebagai pentas bathing beauties karena di antara penduduk yang mandi, ada yang tidak menggunakan pakaian. Di daerah ini juga sering digelar berbagai pertunjukan seperti pesta perahu (peh cun) di malam hari yang diiringi tanjidor dan tarian cokek.
{{clear}}
==Bangunan di Sepanjang Molenvliet== ▼
Pada abad ke-18, para pejabat dan bangsawan Belanda banyak yang membangun rumah luar-kota (buitenverblijven) di daerah Molenvliet. Salah satunya adalah [[Reinier de Klerk]], [[Gubernur Jenderal Hindia-Belanda|Gubernur Jenderal VOC]] tahun 1777-1790 yang membangun sebuah vila atau rumah berukuran 27.000 meter persegi di tahun 1760. Pada tahun 1925, bangunan tersebut menjadi [[Gedung Arsip Nasional]] dan hanya tersisa 9.000 meter persegi.<ref name="jp"/><ref name="ja">[http://www.indonesiamedia.com/2012/09/06/mengenal-gedung-arsip-nasional/ Mengenai Gedung Arsip Nasional.] 6 September 2012. MediaIndonesia.com. Diakses pada 6 Mei 2013.</ref> Di dekat Gedung Arsip Nasional ini, terdapat sebuah jalan kecil yang dinamai Jalan Kesejahteraan. Dulunya, jalan ini disebut Gang Madat karena kawasan tersebut merupakan pusat perdagangan [[opium]] sekaligus daerah prostitusi.<ref name="jp"/> ▼
▲== Bangunan di Sepanjangsepanjang Molenvliet ==
Bangunan bersejarah lain yang dibangun di sepanjang kawasan ini adalah pabrik gas pertama di Batavia yang terletak di Gang Ketapang, [[Gedung Harmoni|Gedung Harmonie]], Hotel Ernst, dan [[Hotel des Indes]]. Hotel Ernst yang terletk di ujung Jalan Hayam Wuruk (Molenvliet Oost) merupakan bangunan milik Gubernur Jenderal VOC tahun 1761-1775 yang bernama PA van de Parra. Di tahun 1890, hotel tersebut berubah nama menjadi Hotel Wisse hingga dihancurkan pada tahun 1920. Beberapa bangunan penting yang juga sudah tidak tersisa lagi adalah toko pakaian pria "Bazar" di Jalan Gajah Mada, Marine Hotel di ujung Molenvliet West, Toko [[Van Arcken & Co.]], dan pusat perbelanjaan Eigen Hulp<ref name="ko"/>. Toko Van Arcken & Co yang menjual jam dan perhiasan mewah dari emas, perak, permata ini, pertama kali didirikan tahun 1861 di dekat Gedung Harmoni.<ref>[http://www.jakarta.go.id/english/encyclopedia/detail/3478 Van Arcken & Co.] Jakarta.go.id. Diakses pada 7 Mei 2013. </ref>. ▼
▲Pada abad ke-18, para pejabat dan bangsawan Belanda banyak yang membangun rumah luar-kota (buitenverblijven) di daerah Molenvliet. Salah satunya adalah [[Reinier de Klerk]], [[Gubernur Jenderal Hindia - Belanda|Gubernur Jenderal VOC]] tahun 1777-1790 yang membangun sebuah vila atau rumah berukuran 27.000 meter persegi dipada tahun 1760. Pada tahun 1925, bangunan tersebut menjadi [[Gedung Arsip Nasional]] dan hanya tersisa 9.000 meter persegi.<ref name="jp"/><ref name="ja">[http://www.indonesiamedia.com/2012/09/06/mengenal-gedung-arsip-nasional/ Mengenai Gedung Arsip Nasional.] 6 September 2012. MediaIndonesia.com. Diakses pada 6 Mei 2013.</ref> Di dekat Gedung Arsip Nasional ini, terdapat sebuah jalan kecil yang dinamai Jalan Kesejahteraan. Dulunya, jalan ini disebut Gang Madat karena kawasan tersebut merupakan pusat perdagangan [[opium]] sekaligus daerah prostitusi.<ref name="jp"/>
▲Bangunan bersejarah lain yang dibangun di sepanjang kawasan ini adalah pabrik gas pertama di Batavia yang terletak di Gang Ketapang, [[Gedung Harmoni |Gedung Harmonie]] e, Hotel Ernst, dan [[Hotel des Indes]]. Hotel Ernst yang terletk di ujung Jalan Hayam Wuruk (Molenvliet Oost) merupakan bangunan milik Gubernur Jenderal VOC tahun 1761-1775 yang bernama PA van de Parra. DiPada tahun 1890, hotel tersebut berubah nama menjadi Hotel Wisse hingga dihancurkan pada tahun 1920. Beberapa bangunan penting yang juga sudah tidak tersisa lagi adalah toko pakaian pria "Bazar" di Jalan Gajah Mada, Marine Hotel di ujung Molenvliet West, Toko [[Van Arcken & Co.]], dan pusat perbelanjaan Eigen Hulp .<ref name="ko" /> {{Cite news|url=http://travel. kompas.com/read/2009/04/22/15483130/Beng.Gam.dan.Kejayaan.Molenvliet|title=Beng Gam dan Kejayaan Molenvliet|date=2 April 2009|first=P.|last=Mijarto|accessdate=3 Juni 2013|work=[[Kompas.com]]}}</ref> Toko Van Arcken & Co yang menjual jam dan perhiasan mewah dari emas, perak, permata ini, pertama kali didirikan tahun 1861 di dekat Gedung Harmoni.<ref>[http://www.jakarta.go.id/english/encyclopedia/detail/3478 Van Arcken & Co.] {{Pranala mati|date=April 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }} Jakarta.go.id. Diakses pada 7 Mei 2013. </ref> .
Juga terdapat kantor cabang dari [[Factorij]] atau NHM ({{lang-nl|Nederlandsehe Handel Maatsehappij}}) yang merupakan perusahaan dagang milik [[Belanda]]. Perusahaan dagang ini disebut-sebut sebagai penerus ''[[Dutch East India Company]]'' atau yang lebih dikenal dengan nama VOC ({{lang-nl|Vereenigde Oostindische Compagnie}}) yang telah dibubarkan pada tahun 1799 <ref>[http://www.jakarta.go.id/web/encyclopedia/detail/2019/Nederlandsche-Handel-Maatschappij-NHM Nederlandsehe Handel Maatsehappij (NHM)]; Jakarta.go.id; Diakses pada 8 Mei 2013.</ref>. Perusahaan tersebut kemudian dinasionalisasi hingga kantor pusat dari perusahaan tersebut sekarang menjadi [[Museum Bank Mandiri]]<ref>[http://www.abnamro.com/en/about-abn-amro/history/nederlandsche-handel-maatschappij.html Nederlandsche Handel-Maatschappij]; ABNAmro.com; Diakses pada 8 Mei 2013.</ref>. ▼
▲Juga terdapat kantor cabang dari [[Factorij]] atau NHM ({{lang-nl| NederlandseheNederlandsche Handel Maatsehappij-Maatschappij}}) yang merupakan perusahaan dagang milik [[Belanda]]. Perusahaan dagang ini disebut-sebut sebagai penerus ''[[Dutch East India Company]]'' atau yang lebih dikenal dengan nama VOC ({{lang-nl|Vereenigde Oostindische Compagnie}}) yang telah dibubarkan pada tahun 1799 .<ref>[http://www.jakarta.go.id/web/encyclopedia/detail/2019/Nederlandsche-Handel-Maatschappij-NHM Nederlandsehe Handel Maatsehappij (NHM)] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160929122449/http://www.jakarta.go.id/web/encyclopedia/detail/2019/Nederlandsche-Handel-Maatschappij-NHM |date=2016-09-29 }}; Jakarta.go.id; Diakses pada 8 Mei 2013.</ref> . Perusahaan tersebut kemudian dinasionalisasi hingga kantor pusat dari perusahaan tersebut sekarang menjadi [[Museum Bank Mandiri]] .<ref>[http://www.abnamro.com/en/about-abn-amro/history/nederlandsche-handel-maatschappij.html Nederlandsche Handel-Maatschappij]; ABNAmro.com; Diakses pada 8 Mei 2013.</ref> .
Aliran Molenvliet yang dihubungkan [[Sungai Ciliwung]] dan membentang dari [[Pancoran]] di utara hingga persimpangan Jalan Majapahit di selatan, semakin diperpendek pada abat ke-20. Penimbunan Ciliwung di Jembatan Toko Tiga dan [[Glodok|Pasar Glodok]], serta ditambah penimbunan di Jalan Pintu Besar Selatan hingga Jalan Labu menyebabkan aliran kanal ini memendek.<ref name="ja"/>
</gallery></div>
== Referensi ==
{{Reflist}}
{{Batavia}}
[[Kategori:Tempat bersejarah di Jakarta]] ▼
{{commonscat|Molenvliet, Batavia}}
▲[[Kategori:Tempat bersejarah di Jakarta]]
|