Karōshi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8
Bot5958 (bicara | kontrib)
k Perbarui referensi situs berita Indonesia
 
(3 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
'''Karōshi''' (過労死) merupakan peristiwa kematian yang disebabkan jam kerja yang berlebih. Fenomena ini terjadi di negara [[Jepang]]. Pola kerja yang tiada henti membuat para pekerja stres dan mengakibatkan penyakit jantung dan stroke. Tetsunojo Uehat, seorang ahli medis [[Jepang]] mengartikan '''Karōshi''' sebagai kondisi seseorang yang menjalani pola kerja yang secara psikologis tidak sehat dan mengganggu pola hidup.
 
== Sejarah ==
'''Karōshi''' pertama kali muncul pada tahun 1969. Seorang pria berusia 29 tahun yang bekerja di Departemen Surat kabar terbesar di [[Jepang]] mendadak meninggal terserang stroke. The Workers Compensation Bureau of Japan’s Ministry of Labor menganggap kematian pria tersebut akibat kerja yang berlebih.<ref>{{Cite news|url=http://nationalgeographic.co.id/berita/2013/12/di-jepang-banyak-pekerja-meninggal-akibat-kerja-berlebihan|title=Di Jepang Banyak Pekerja Meninggal Akibat Kerja Berlebih|date=2013-12-17|newspaper=National Geographic Indonesia|language=id|access-date=2018-04-29|archive-date=2018-04-29|archive-url=https://web.archive.org/web/20180429221920/http://nationalgeographic.co.id/berita/2013/12/di-jepang-banyak-pekerja-meninggal-akibat-kerja-berlebihan|dead-url=yes}}</ref> Pada bulan Juli 2013, '''Karōshi''' kembali merenggut nyawa. [[Miwa Sado]], seorang jurnalis politik NHK [[Jepang]] ditemukan meninggal di apartemen nya. Miwa diketahui bekerja selama 159 jam sebulan dan hanya mendapatkan libur selama dua hari.<ref>{{Cite news|url=https://www.liputan6.com/global/read/3120206/karoshi-fenomena-mengerikan-yang-menghantui-karyawan-di-jepang|title=Karoshi, Fenomena Mengerikan yang Menghantui Karyawan di Jepang|last=Liputan6.comFerida|newspaperwork=liputan6[[Liputan6.com]]|access-date=2018-04-29|editor-last2=Ferida|editor-first2=Khairisa|editor-last3=Suro|editor-first3=Ezri Tri|first=Khairisa|editor-last=Yulianingsih|editor-first=Tanti}}</ref>
 
Pada tahun 2015, Departemen Kesehatan, Perburuhan, dan Kesejahteraan [[Jepang]] mengungkapkan jumlah kematian yang diakibatkan Karoshi di Jepang mencapai 1456 kasus dalam kurun 1 tahun.<ref name="Liputan6.com">{{Cite news|url=https://www.liputan6.com/bisnis/read/3060352/6-fakta-fenomena-karoshi-di-jepang-kerja-tanpa-cuti-sampai-mati|title=6 Fakta Fenomena Karoshi di Jepang, Kerja Tanpa Cuti Sampai Mati|last=Liputan6.comMuliana|newspaperwork=liputan6[[Liputan6.com]]|access-date=2018-04-29|editor-last=Wahyuni|editor-first=Nurseffi Dwi|first=Vina A}}</ref> Hasil investigasi Pemerintah Jepang pada tahun 2016 menyatakan jika 12 persen staf di Perusahaan Jepang bekerja lebih dari 100 jam selama sebulan.
 
== Kebijakan Pemerintah Jepang ==
Untuk mengatasi fenomena '''Karōshi''' yang semakin meningkat, Pemerintah Jepang meluncurkan sebuah kampanye "Jumat Premium" yang berisi agar para karyawan pulang lebih awal setiap Jumat terakhir di tiap bulannya <ref>{{Cite news|url=http://www.bbc.com/indonesia/majalah-40141942|title=Cerita kaum muda Jepang yang bekerja keras sampai tewas|last=Lane|first=Edwin|date=2017-06-03|newspaper=BBC News Indonesia|language=en-GB|access-date=2018-04-29}}</ref> dan membatasi jam lembur, yakni maksimal 30 jam dalam satu bulan.<ref>{{Cite news|url=https://www.liputan6.com/bisnis/read/3060352/6-fakta-fenomena-karoshi-di-jepang-kerja-tanpa-cuti-sampai-mati|title=6 Fakta Fenomena Karoshi di Jepang, Kerja Tanpa Cuti Sampai Mati|lastname="Liputan6.com|newspaper=liputan6.com|access-date=2018-04-29}}<"/ref>
 
== Referensi ==
<references />
 
{{Authority control}}
 
[[Kategori:Kematian]]