Amsal 30:4: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k menghapus Kategori:Kitab Amsal menggunakan HotCat
Bot5958 (bicara | kontrib)
k Perbaikan untuk PW:CW (Fokus: Minor/komestika; 1, 48, 64) + genfixes
 
(4 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
'''Amsal 30:4''' (disingkat '''Ams 30:4''') adalah ayat keempat [[Amsal 30|dari pasal ke-30]] [[Kitab Amsal]] dalam [[Alkitab Ibrani]] dan [[Perjanjian Lama]] di [[Alkitab]] [[Kristen]].<ref name="Blom">J. Blommendaal. Pengantar kepada perjanjian lama. Jakarta:BPK Gunung Mulia, 1983. ISBN 979-415-385-0, 9789794153857</ref><ref name="Lasor">{{id}} WS Lasor, ''Pengantar Perjanjian Lama 2, sastra dan nubuatan''. Jakarta: BPK Gunung Mulia. 1994.</ref> Merupakan salah satu tulisan yang oleh orang [[Kristen]] dianggap sangat jelas menunjuk kepada nubuat mengenai [[Mesias]],<ref name=nelsonstudy>The Nelson Study Bible. Thomas Nelson, Inc. 1997</ref> yaitu kedatangan [[Kristus]], Sang Putra Allah.<ref>{{Citation | last = The American Tract Society | title = The Great Prophecies and Allusions to Christ in the Old Testament | year = ca. 1800s | url = http://www.biblehelpsonline.com/prophecies/pofchristss01.htm | accessdate = 2008-07-18 | archive-date = 2006-05-22 | archive-url = https://web.archive.org/web/20060522044447/http://www.biblehelpsonline.com/prophecies/pofchristss01.htm | dead-url = yes }}</ref> Pandangan ini juga dinyatakan dalam tulisan [[:en:John Witherspoon|John Witherspoon]] [http://books.google.com/books?id=6McOAAAAIAAJ&pg=PA204&lpg=PA204&dq=agur+prophet&source=web&ots=VqREPDxGRn&sig=5qrrAOMPuNd3c9UKu3-3ZME63UA#PPA204,M1 "On the Purity of The Heart"] ("Mengenai Kesucian Hati"). Lihat pula [http://www.icr.org/home/resources/resources_tracts_hissonsname/ "His Son's Name"] ("Nama Putra-Nya") tulisan Dr. [[Henry M. Morris]] dari [[Institute for Creation Research|Institute for Creation Research (ICR)]]. Sebaliknya, penafsir Yahudi, antara lain [[:en:Rashi|Rashi]], menafsirkan ayat ini dan ayat sebelumnya ({{Alkitab|Amsal 30:3}}) merujuk kepada [[Musa]], terutama Hikmat [[Taurat]] yang diketahui dan dipahami oleh Musa, dan tidak ada nabi yang bangkit setelah itu yang seperti Musa.<ref>Bandingkan {{Alkitab|Ulangan 34:10}}</ref><ref>{{Citation| last = Chabad.org | title = Proverbs Chapter 30 with Rashi Commentary | url = http://www.chabad.org/library/bible_cdo/aid/16401/jewish/Chapter-30.htm | accessdate = 2013-03-19}}</ref>
 
{{quotation|
Baris 96:
 
=== Siapakah yang telah membungkus air dengan kain? ===
Air yang ada di awan-awan menutupi tempat penyimpanan di langit, dan tertahan, sebagaimana oleh secarik "kain", sehingga meskipun berat muatannya, tidak jatuh ke bumi. Seperti yang dikatakan oleh [[Ayub]], "Ia '''membungkus air''' di dalam awan-Nya, namun awan itu tidak robek." ({{Alkitab|Ayub 26:8}}; kata "membungkus air" dalam kedua ayat ini sama persis ejaannya); yang ditambah lagi, "Siapa dapat menghitung awan dengan hikmat, dan siapa dapat mencurahkan tempayan-tempayan langit?" ({{Alkitab|Ayub 38:37}}; "tempayan-tempayan langit" = {{lang-en|the bottles of heaven}} menekankan gambaran bahwa awan-awan itu menyimpan air yang diatas<ref name=sacredtext/>) Demikian pula pemazmur menyatakan, "Dengan samuderasamudra raya Engkau telah menyelubunginya (bumi); air telah naik melampaui gunung-gunung." ({{Alkitab|Mazmur 104:6}}; Lihat pula {{Alkitab|Amsal 8:27}}; {{Alkitab|Yesaya 50:2}} dan lain-lain).<ref name=pulpit/><ref name=gill/>
 
=== Siapakah yang telah menetapkan segala ujung bumi? ===
Baris 110:
Tidaklah cukup untuk mengetahui kekuatan dan cara kerja maupun kekuasaan Sosok misterius ini; Agur (si penulis) rindu untuk mengenal lebih jauh hakikat-Nya, esensi-Nya. Tentunya Ia memiliki kepribadian; Ia bukan sosok yang abstrak, suatu daya, suatu kualitas; Ia adalah suatu Pribadi. Maka, siapa Nama-Nya? Nama yang menunjukkan siapa dia sendiri? Manusia mempunyai penyebutan (''appellation'') berbeda-beda untuk Sosok Mahatinggi ini, menurut sifat-sifat tertentu yang diperhatikan mereka; apakah ada satu nama yang mencakup semuanya, yang memberikan keterangan memadai akan Pencipta yang tak terjangkau akal? Pertanyaan ini tidak dapat dijawabnya secara tegas dalam hidupnya. "...Kita tahu, bahwa apabila [[Kristus]] menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya."<ref name=pulpit/><ref>{{Alkitab|1 Yohanes 3:2}}</ref>
 
Pertanyaan selanjutnya, "Siapa nama putranya?" telah menyebabkan banyak kesulitan dalam penafsiran. [[Septuaginta]] menerjemahkan sebagai, "Siapa nama anak-anaknya (τοῖς τέκνοις αὐτοῦ)?" seakan-akan merujuk kepada bangsa Israel, yang oleh [[Midrash]] dan Zohar disebut "anak sulung Allah". Namun naskah aslinya tidak mendukung interpretasi ini, yang juga bertentangan dengan ide teka-teki yang diajukan. Pertanyaan ini mungkin bermakna - Apakah kita menerapkan kepada Sosok Ilahi istilah hubungan alami yang sama dengan hubungan kekeluargaan kita? Tetapi ini nampaknyatampaknya konsep yang rendah dan tidak layak. Atau sang "putra" dapat berarti manusia yang pertama ({{Alkitab|Ayub 15:7}}) atau orang bijak; namun jawabannya nampaktampak tidak memuaskan, atau tidak memecahkan pertanyaan agung itu. Ada dua jawaban yang dapat diberikan atas penyelidikan Agur. Melihat pemerian yang menakjubkan dari "Hikmat" pada {{Alkitab|Amsal 8:22}} dan seterusnya, kita dapat mempertimbangkan "Hikmat" sebagai penyebutan Anak Allah, dan si penanya ingin tahu nama dan sifat pribadi ini, yang kehadirannya sudah dipastikannya. Atau ia sampai pada pengetahuan bahwa Anak Tunggal Allah, karena ide mengenai "Firman" (''Logos'') lebih kurang dikembangkan dalam Kitab Hikmat, dalam tulisan-tulisan [[Filo]], dan dalam sekolah Alexandrian; serta menginginkan pengetahuan yang lebih sempuran. Sesungguhnya, hal ini tersembunyi: "... pada-Nya ada tertulis suatu nama yang tidak diketahui seorangpun, kecuali Ia sendiri." ({{Alkitab|Wahyu 19:12}}). Sia-sia menanyakan hal ini pada sesama manusia; pikiran manusia tidak dapat memahami hakikat Allah, atau melacak tindakan-tindakan-Nya (Kebijaksanaan 18:4, dan seterusnya).<ref name=sacredtext/><ref name=pulpit/>
 
Para penafsir Yahudi menafsirkan kata "anak" atau "putra" (<big>בנו</big>) sebagai "sarana pencipta" (''causa media'') pada penciptaan dunia. Arama, dalam karyanya "<big>עקדת יצחק</big>", sect. xvi., berpendapat bahwa bahwa kata "anak" di sini dipahami sebagai elemen primordial (perdana) Rabbi Levi ben Gerson (Ralbag) menjelaskan "anak" ini berarti "penyebab yang disebabkan oleh penyebab utama" (''the cause caused by the supreme cause''), dengan kata lain: "the principium principaiatum" penciptaan dunia. Kami katakan: si penanya memaksudkan ini sebagai suatu kekuatan ilahi (''demiurgic might'') yang keluar dari Allah, dan melayani Putra Allah dalam penciptaan dunia; yang sama dengan "Hikmat" pada [[Amsal 8]] dan digambarkan sebagai "Anak yang dikasihi Allah".<ref name=sacredtext/> Mengenai nama Sang Putra ini setelah diketahui, ternyata "nama yang dikaruniakan kepada-Nya jauh lebih indah daripada nama para malaikat."<ref>{{Alkitab|Ibrani 1:4}}</ref> (Catatan: Komentari itu mengemukakan: Adalah suatu "nama lengkap surgawi dari yang Maha Tinggi", {{lang-he|<big>שׁם המפורשׁ</big>}}, {{lang-la|nomen explicitum}}, yang di sisi sini tidak dapat memasuki hati (manusia) siapapun, dan tidak terucapkan oleh lidah siapapun, {{lang-el|ὄνομα ὁ οὑδεὶς οῖδεν εἰ μὴ ὁ αὐτός}}, {{Alkitab|Wahyu 19:12}}).<ref name=sacredtext/>