Amsal 30:4: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
JohnThorne (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
k Perbaikan untuk PW:CW (Fokus: Minor/komestika; 1, 48, 64) + genfixes |
||
(14 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
'''Amsal 30:4''' (disingkat '''Ams 30:4''') adalah ayat keempat [[Amsal 30|dari pasal ke-30]] [[Kitab Amsal]] dalam [[Alkitab Ibrani]]
{{quotation|
Baris 10:
== Sumber ==
Naskah sumber utama:
* [[Teks Masoret]] ([[abad ke-10]] M)
* [[Septuaginta]] ([[abad ke-3 SM]])
Baris 20:
== Teks ==
=== Bahasa Indonesia ===
[[Terjemahan Baru]] ([[LAI]], [[1974]])
:'' Siapakah yang naik ke sorga lalu turun?
::''Siapakah yang telah mengumpulkan angin dalam genggamnya?
:''Siapakah yang telah membungkus air dengan kain?
::'' Siapakah yang telah menetapkan segala ujung bumi?
:''Siapa '''namanya''' dan siapa '''nama anaknya'''? Engkau tentu tahu!''<ref>{{Alkitab|Amsal 30:4}}</ref>
Baris 57:
:: {{Strong|mî|4310}} {{Strong|’ā·sap̄|00622}}-{{Strong|rū·aḥ|07307}} bə·{{Strong|khā·p̄ə·nāw|02651}}
: {{Strong|mî|4310}} {{Strong|tsā·rar|06887}}-{{Strong|ma·yim|04325}} baś·{{Strong|śhim·lāh|08071}},
:: {{Strong|mî|4310}} {{Strong|hê·qîm|06965}} {{Strong|kāl|03605}}-{{Strong|’ap̄·sê|00657}}-{{Strong|’ā·rets|00776}};
: {{Strong|mah|4100}}-{{Strong|shə·mōw|8034}} ū·{{Strong|mah|4100}}-{{Strong|shəm|8034}}-{{Strong|bə·nōw|01121}}, {{Strong|kî|03588}} {{Strong|ṯê·ḏā‘|03045}}.
Baris 76:
== Analisis ==
=== Umum ===
Dalam ayat ini terdapat suatu catatan nubuat mengenai Dia yang sudah turun dari sorga untuk menjadi Pengajar dan Juruselamat kita, dan kemudian naik ke sorga untuk menjadi Pembela kita. [[Mesias]] di sini disebut sebagai sosok pribadi yang berbeda dengan Sang Bapa, tetapi namanya masih rahasia. Sang Penebus Agung, dalam kemuliaan pengetahuan dan anugerah-Nya, tidak dapat dikenali dengan sempurna. kalau bukan karena [[Kristus]], dasar bumi telah runtuh di bawah tekanan beban kutukan atas tanah, akibat dosa manusia. Siapa, dan apa itu Yang Berkuasa yang melakukan semuanya itu? Tidak ada dasar untuk menduga hal lain selain dari Firman Allah; di mana menambahi Firman-Nya membuka jalan bagi kesalahan dan penyelewengan.<ref>Matthew Henry's Concise Commentary</ref>
Pertanyaan-pertanyaan yang dimuat dalam ayat ini begitu mendorong [[Agur]] untuk menyadari ketidaktahuan dan ketiadaannya di hadapan pikiran kemuliaan dan kekuasaan Sang Pencipta. Kita dapat membandingkan dengan [[Ayub 38]] dan seterusnya.<ref name=pulpit>The Pulpit Commentary, disunting oleh H.D.M. Spence dan Joseph S. Exell, 1890.</ref> Dalam [[Perjanjian Lama]] jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut, sampai "Siapa Nama-Nya" jelas adalah "[[YHWH]]" (atau ditulis "TUHAN" dalam Alkitab bahasa Indonesia), tetapi pertanyaan "Siapa nama putra-Nya?" tidak terjawab sampai [[Yesus]] [[Kristus]] menyatakannya dalam [[Yohanes 3#Ayat 13|Yohanes 3:13]]:<ref name=nelsonstudy/>
:''"<font color=green>Tidak ada seorangpun yang telah naik ke sorga, selain
=== Siapakah yang naik ke sorga lalu turun? ===
Baris 89:
=== Siapakah yang telah mengumpulkan angin dalam genggamnya? ===
Kata "angin" diterjemahkan dari [[bahasa Ibrani]] ''{{Strong|rū·aḥ|07307}}'' yang dapat berarti "roh". Jadi pertanyaan itu dapat pula ditulis: Siapa yang telah mengumpulkan '''roh''' dalam genggamnya? Siapa yang memiliki kontrol akan angin yang tidak kelihatan, sehingga dapat seenaknya menahan atau melepaskannya menurut kehendak-Nya? ({{Alkitab|Mazmur 135:7; Amos 4:13}}). Dalam [[Septuaginta]] tertulis, "Siapa yang mengumpulkan angin dalam pelukannya ({{lang-en|his bosom}}; {{lang-el|κόλῳ}})?"<ref name=pulpit/> Bukan makhluk biasa; maupun seseorang atau sekelompok orang tertentu; bukan dalam kekuasaan siapapun, manusia maupun malaikat, untuk menahan maupun melepaskan angin seenaknya; juga bukan Iblis, meskipun disebut penguasa di udara, yaitu roh-roh jahat di udara, dapat memerintahkan angin. Hanya yang menciptakan angin yang dapat memerintahkan untuk bertiup atau menjadi diam; Dialah, yang mengeluarkan dari perbendaraharaan-Nya, dengan Putra-Nya sendiri, yang ditaati oleh angin dan lautan; lihat {{Alkitab|Mazmur 135:7}}, juga [[Mujizat Yesus|mujizat]] [[Angin ribut diredakan|Yesus meredakan angin ribut]] ({{Alkitab|Matius 8:23-27; Markus 4:35-41; Lukas 8:22-25}}).<ref name=gill/> Orang-orang bukan Kristen sendiri menyadari hal ini, bahwa kekuasaan angin hanya milik Allah, bahwa mereka membentuk dewa bernama "Aeolus"; yang diciptakan oleh Sosok Ilahi menjadi semacam penjaga penyimpanan angin, dan diberi kuasa untuk menenangkan atau membangkitkan angin sesuai kemauannya.<ref>Homer. Odyss. 10. v. 21, 22. "Aeole, namque tibi divum pater atque hominum rex, et mulcere dedit fluctus, et tollere vento", Virgil Aeneid. l. v. 69, 70.
<!--
Pertanyaan kedua paling tidak ditutup dengan suatu [[Pazer]], tetapi berlawanan dengan aturan, Pazer tidak terulang sendiri dalam ayat ini; Cod. Erfurt. 2, dan beberapa edisi lebih lama, mempunyai untuk בחפניו lebih tepatnya בחפניו dengan Rebia.<ref name=sacredtext/>-->
Kata "<big>חפנים</big>" {{Strong|khā·p̄ə·nim|02651}} bukan bermakna "kepalan" dua tangan, karena kepalan - yaitu, tangan yang dikepalkan menjadi berbentuk seperti bola, {{lang-la|pugnus}} - disebut אגרף; sedangkan, sebaliknya, חפן (dalam semua tiga dialek) menyatakan telapak tangan, {{lang-la|vola}} (lihat {{Alkitab|Imamat 16:12}}); namun di sini tangan-tangan digambarkan memegang sesuatu erat-erat, jadi berupa "genggaman". Poin ganda di sini menunjuk kepada dualisme aliran angin yang dihasilkan dari perubahan keseimbangan alam; Ia yang memerintah gerakan ini seakan-akan menggenggam angin utara atau timur di satu tangan, dan angin selatan atau barat di tangan yang lain, dan melepaskannya sesuai kehendak-Nya dari ikatan ini
=== Siapakah yang telah membungkus air dengan kain? ===
Air yang ada di awan-awan menutupi tempat penyimpanan di langit, dan tertahan, sebagaimana oleh secarik "kain", sehingga meskipun berat muatannya, tidak jatuh ke bumi. Seperti yang dikatakan oleh [[Ayub]], "Ia '''membungkus air''' di dalam awan-Nya, namun awan itu tidak robek." ({{Alkitab|Ayub 26:8}}; kata "membungkus air" dalam kedua ayat ini sama persis ejaannya); yang ditambah lagi, "Siapa dapat menghitung awan dengan hikmat, dan siapa dapat mencurahkan tempayan-tempayan langit?" ({{Alkitab|Ayub 38:37}}; "tempayan-tempayan langit" = {{lang-en|the bottles of heaven}} menekankan gambaran bahwa awan-awan itu menyimpan air yang diatas<ref name=sacredtext/>) Demikian pula pemazmur menyatakan, "Dengan
=== Siapakah yang telah menetapkan segala ujung bumi? ===
Baris 108:
"Anak" di sini dalam [[bahasa Ibrani]] ''{{Strong|bən|01121}}'' merujuk kepada "anak laki-laki" atau "putra". Pembicara mencari jawaban untuk teka-teki mengenai alam semesta dalam kata-kata yang mengingatkan akan tantangan Allah kepada Ayub dalam {{Alkitab|Ayub 38:4-9}}. Dia mencari Allah. Pertanyaan mengenai anak Allah adalah aneh. Greenstone membantah bahwa nama itu dipakai untuk [[Israel]] atau [[Musa]] atau [[Yesus|sang Firman]], tetapi dia tidak memberikan pendapat positif untuk menjelaskan hal itu. Menurut Delitzsch, nama itu merujuk pada sang perantara dalam penciptaan, yang pada akhirnya menyatakan diri sebagai Anak Allah. Delitzsch dengan baik mengemukakan, "Dia tentu tidak akan mengajukan pertanyaan ini kalau dia tidak beranggapan bahwa Allah bukanlah satu kesatuan, yang tanpa banyak pribadi di dalam Diri-Nya".<ref>Kyle M. Yates, Sr. Th.D., Ph.D.; Philip C. Johnson, Th.D.; dll. Tafsiran Alkitab Wycliffe. Wycliffe Bible Commentary of the Old Testament. Chicago: Moody Press, 1962.</ref>
Tidaklah cukup untuk mengetahui kekuatan dan cara kerja maupun kekuasaan Sosok misterius ini; Agur (si penulis) rindu untuk mengenal lebih jauh
Pertanyaan selanjutnya, "Siapa nama putranya?" telah menyebabkan banyak kesulitan dalam penafsiran. [[Septuaginta]] menerjemahkan sebagai, "Siapa nama anak-anaknya (τοῖς τέκνοις αὐτοῦ)?" seakan-akan merujuk kepada bangsa Israel, yang oleh [[Midrash]] dan Zohar disebut "anak sulung Allah". Namun naskah aslinya tidak mendukung interpretasi ini, yang juga bertentangan dengan ide teka-teki yang diajukan. Pertanyaan ini mungkin bermakna - Apakah kita menerapkan kepada Sosok Ilahi istilah hubungan alami
Para penafsir Yahudi menafsirkan kata "anak" atau "putra" (<big>בנו</big>) sebagai "sarana pencipta" (''causa media'') pada penciptaan dunia. Arama, dalam karyanya "<big>עקדת יצחק</big>", sect. xvi., berpendapat bahwa bahwa kata "anak" di sini dipahami sebagai elemen primordial (perdana) Rabbi Levi ben Gerson (Ralbag) menjelaskan "anak" ini berarti "penyebab yang disebabkan oleh penyebab utama" (''the cause caused by the supreme cause''), dengan kata lain: "the principium principaiatum" penciptaan dunia. Kami katakan: si penanya memaksudkan ini sebagai suatu kekuatan ilahi (''demiurgic might'') yang keluar dari Allah, dan melayani Putra Allah dalam penciptaan dunia; yang sama dengan "Hikmat" pada [[Amsal 8]] dan digambarkan sebagai "Anak yang dikasihi Allah".<ref name=sacredtext/> Mengenai nama Sang Putra ini setelah diketahui, ternyata "nama yang dikaruniakan kepada-Nya jauh lebih indah
Jadi hanya Allah sendiri yang dapat melakukan semua hal dalam pertanyaan sebelumnya, dan Putra Tunggal-Nya, yang juga ditanyakan nama-Nya; yaitu
== Lihat pula ==
Baris 126:
{{Amsal}}
[[Kategori:
[[Kategori:Amsal 30|04]]
|