Tutunggulan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tutunggulan adalah sebuah kesenian tradisional bagi masyarakat di kecamatan Warungkondang, kabupaten Cianjur |
k Perbaikan untuk PW:CW (Fokus: Minor/komestika; 1, 48, 64) + genfixes |
||
(9 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
[[Berkas:Malasari kesenian tutunggulan.jpg|jmpl|Tutunggulan di [[Desa Wisata Malasari]], [[Kabupaten Bogor]], [[Jawa Barat]]]]
== Peralatan ==
Alat [[musik]] yang digunakan dalam [[kesenian]] ini tidak banyak. Cukup dengan menggunakan peralatan sederhana, yaitu: lisung (lesung), halu (alu), dan niru (tampi). Lesung yang terdapat di kalangan masyarakat Warungkondang sedikit khas dan unik karena masing-masing bagiannya mempunyai fungsi tersendiri. Bagian-bagian itu adalah: panyongsong (lubang kecil yang ada di bagian ekor lesung), pamebeukan (lubang kecil yang ada di bagian kepala lesung), pamoroyan (lubang yang terdapat pada badan lesung), dan hulu lesung (kepala lesung). 4503
== Fungsi ==
Awalnya, sebelum tutunggulan berkembang menjadi sebuah kesenian, ia berfungsi sebagai alat [[komunikasi]]. Fungsi utamanya adalah untuk memberitahukan kepada siapa saja yang mendengarnya bahwa di suatu tempat (asal suara tutunggulan) ada penghuninya. Kemudian, setelah menjadi sebuah kesenian pun, fungsi komunikasinya masih tetap ada, yaitu sebagai tanda untuk memberitahu bahwa seseorang sedang punya khajat dan atau untuk memberitahu bahwa calon pengantin laki-laki telah tiba. Dengan kata lain, Tutunggulan tidak hanya berfungsi sebagai alat komunikasi tetapi juga sebagai sarana [[hiburan]].
== Referensi ==▼
* http://uun-halimah.blogspot.com/2008/07/tutunggulan-kesenian-tradisional.html▼
[[Kategori:Budaya Indonesia]]
▲== Referensi ==
▲http://uun-halimah.blogspot.com/2008/07/tutunggulan-kesenian-tradisional.html
|