Lepa (kapal): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan S(1993)M (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Dwi irwana
Tag: Pengembalian
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.2
 
(11 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Redirect|Lepa-lepa|untuk nama generik untuk perahu layar kecil di selatan Filipina|Vinta|untuk kano dari Indonesia timur|Lepa-lepa}}[[Berkas:Old_Moro_Sailing_Boat_(A_Bajau_lepa_houseboat).jpg|jmpl|SamaRumah kapal ''lepa'' rumahsuku kapalSama dari [[Filipina]] dengan bagian buritan yang berukir (c. 1905)]]
'''''Lepa''''', juga dikenal sebagai '''''lipa''''', merupakan kapal adat  [[Suku Bajau|Suku Sama-Bajau]]  di [[Filipina]], [[Malaysia]], dan [[Indonesia]]. Secara tradisional digunakan sebagai rumah apung  bagi suku pelaut  Sama Dilaut. Karena sebagian besar Sama telah meninggalkan kehidupakehidupan laut secara esklusif, modern ''lepa'' modern kemudian digunakan sebagai kapal ikannelayan dan kapal kargo.
 
''Lepa'' adalah perahu berukuran sedang, biasanya rata-rata berukuran panjang  {{Convert|30|to|50|ft|abbr=on}}, dan lebar sekitar {{Convert|5|to|7|ft|abbr=on}}; dengan ketinggian lambung kapal berkisar  {{Convert|5|ft|m|abbr=on}}. ''Lepa''  yang berukuran besar dikenal sebagai '''''kumpit'''''. Jenis ini bisa mencapai panjang {{Convert|50|to|120|ft|abbr=on}} dan paling sering digunakan sebagai kapal-kapal dagang.<ref name="abrera">{{Cite journal|last=Maria Bernadette L. Abrera|year=2007|title=The Soul Boat and the Boat-Soul: An Inquiry into the Indigenous “Soul”|url=https://aboutphilippines.ph/files/Soul-Boat-and-the-Boat-Soul.pdf|journal=Philippine Social Sciences Review}}{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> ''Lepa'' dilengkapi dengan [[Kemudi belok|kemudi]] bukan dengan  dayung kemudi  tradisional yang disebut dengan  '''''sapit''''' (atau '''''sappit'''''). Varian lepa yang seukuran kano tunggal atau kano 2- orang kano digunakan secara khusus di perairan dangkal dan dikenal sebagai '''''buggoh''''' (atau  '''''boggo'''''', '''''buggoh jungalan''''' atau '''''buggoh-buggoh'''''). Sebuah ''buggoh'' sering ditarik oleh sebuah keluarga ''lepa'' keluarga. ''Lepa'' juga dapat digunakan sebagai istilah umum untuk "perahu" di berbagai kelompok Sama-Bajau; ''vinta'', misalnya, juga dikenal sebagai ''lepa-lepa''. ''Lepa'' saat ini semakin digantikan oleh  [[Cadik|perahu cadik]]  bertenaga mesin, ''pambot'' ("pompa perahu pompa").<ref name="lepa1">{{Cite web|url=http://www.etawau.com/Geography/Sabah/5_TawauDivision/Semporna/LEPA/LEPABoat.htm|title=The Traditional Lepa Boat|publisher=Etawau|access-date=7 May 2018}}</ref><ref name="lepa2">{{Cite web|url=http://www.etawau.com/Semporna/LEPA/LEPA.htm|title=Regatta Lepa-Lepa|publisher=Etawau|access-date=7 May 2018}}</ref><ref name="cliff">{{Cite journal|last=Clifford Sather|year=2001|title=Bajau laut boat-building in Semporna|url=https://journals.openedition.org/tc/288|journal=Traversées|issue=35-36|pages=177&ndash;198177–198}}</ref>
[[Berkas:National_Museum_of_Ethnology,_Osaka_-_Houseboat_-_Bajau_people_-_State_of_Sabah_in_Malaysia.jpg|jmpl|Bagian depan  ''lepa'' dari [[Museum Nasional Etnologi]], [[Osaka]], [[Jepang]]]]
 
== Deskripsi ==
[[Berkas:Bajau lipa lipa.jpg|jmpl|Sketsa lipa-lipa (lepa-lepa) orang Bajau.]]
Rangka  ''lepa'' terbuat dari  ''dugout '' yang dangkal dikenal sebagai ''tadas'' atau ''lunas''. Bagian  ini dibangun di sepanjang sisi dengan jalur  yang lebih sempit dari rangkanya. Tambahan tiga papan tergabung dari tepi ke tepi hingga kebagian atas jalurnya (bibir perahu), yang membentang dari buritan. Bagian ini dikenal sebagai (dari bawah ke atas) ''bengkol'', ''kapi kapi'', dan ''koyang koyang''. Bagian ini tidak memanjang sepenuhnya hingga mencapai haluan, membentuk celah khas di bagian depan lambung kapal. Lambung mengecil tajam di bagian haluan dan buritan. Seperti kapal tradisional Filipina lainnya, lambung ''lepa''  secara tradisional dipasang bersama-sama dengan pakupasak kayu tumpul  (''tambuko'') dan serat cambuk bukan paku. Struktur bingkarbongkar-pasang yang mirip rumah ( ''kubu'' atau ''balutu'') sering dibangun di tengah lambung, dengan geladak yang dapat dipindah dikenal sebagai ''lantai'' sebagai lantainya. Atap (''sapaw'') dibuat dengan anyaman daun  [[Nipah|nipa]]  dipasang pada tiang berbentuk Y yang dapat dilepas. Tungku masak portabel (''lappohan'') diletakan di dek buritan, bersama dengan penyimpanan makanan (''lutu'') dan tempat air (''kibut'').
 
''Lepa'' memiliki layar tunggal (''lamak''), dipasang pada tiang yang disimpan pada rangka kapal melalui dek bagian depan. Seperti tiang atap, Tiangtiang ini juga dapat dilepas sesuai kebutuhan. ''Lepa'' juga dapat didorong dengan  dayung (''dayung'') atau tiang quantgalah. ''Lepa''  modern hampir semuanya dilengkapi dengan mesin.<ref name="paquibot">{{Cite book|url=http://ichcourier.ichcap.org/wp-content/uploads/2017/01/v29_web_eng2PS.pdf|title=Tradtional Shipbuilding Techniques|last=Jesusa L. Paquibot|publisher=Intangible Cultural Heritage Courier of Asia and the Pacific, UNESCO|year=2016|editor-last=Kwon Huh|volume=29|pages=16&ndash;1716–17|chapter=Lepa: The Sea as Home|issn=2092-7959|access-date=2018-06-11|archive-date=2018-05-07|archive-url=https://web.archive.org/web/20180507222303/http://ichcourier.ichcap.org/wp-content/uploads/2017/01/v29_web_eng2PS.pdf|dead-url=yes}}</ref>
 
''Lepa'' dapat dibedakan dari kapal tradisional lainnya di wilayah itu yang mana kapal jenis ini tidak memiliki cadik. Haluan dan buritan juga dibuat dari balok kayu datar berukir, dan tanpa tiang tataupun lengkungan papan seperti pada  ''balangay''. Haluan (''mundaˊ'') dan buritan (''buliˊ'') yang rendah memudahkan untuk melempar dan menarik jaring, serta memfasilitasi pemasangan tiang dan mendayung.
[[Berkas:Semporna_Sabah_Regatta-Lepa-2015-11.jpg|jmpl|Sebuah  ''lepa'' di festival  Regatta Lepa  2015 di [[Semporna]], [[Malaysia]]]]
''Lepa'' secara tradisional dihiasi dengan desain bunga yang rumit yang dikenal sebagai ''okil'' (juga dieja ''ukkil''). Haluan, khususnya, sering dilengkapi dengan  [[Tiang cucur |cucur]] besar yang diukir dengan indah disebut ''jungal''.<ref name="gma">{{Cite web|url=http://www.gmanetwork.com/news/opinion/content/132563/carvers-kumpit-builders/story/|title=Carvers, kumpit builders|last=Jun Mercado|date=10 November 2008|publisher=GMA News Online|access-date=7 May 2018}}</ref><ref name="nm">{{Cite web|url=http://www.nationalmuseum.gov.ph/nationalmuseumbeta/Collections/Ethno/Boat.html|title=Lepa Boat|publisher=National Museum of the Philippines|access-date=7 May 2018|archive-date=2019-07-28|archive-url=https://web.archive.org/web/20190728224025/http://nationalmuseum.gov.ph/nationalmuseumbeta/Collections/Ethno/Boat.html|dead-url=yes}}</ref>
 
== Tradisi ==
Di Filipina dan Malaysia, biasanya tidak ada ritual yang terlibat dalam pembuatan maupun pelepasan  ''lepa'', kemungkinan dikarenakan tingginya tingkat  [[Islamisasi]] atas keyakinan adat suku Sama. Namun di Indonesia bagian timur, doa dan ritual dikaitkan dengan penggabungan rangka dengan bagian haluan dan buritan, dan pelubangan posisi tiang kapal ("pusat" kapal). Setelah yang terakhir, kapal ini diluncurkan untuk pertama kalinya, dan secara simbolis menjadi anak dari pemilik perahu.
 
Di masa nomaden Sama Dilaut terdahulu, sebelum seorang pria muda akan menikah, keluarganya akan membangun atau membeli sebuah ''lepa'', agar ia dan istrinya bisa hidup sebagai anggota nelayan independen. Setelah kematiannya, ''lepa'' akan dibongkar dan digunakan sebagai peti matinya untuk pemakaman.
 
Sebelum melakukan perjalanan yang panjang atau berbahaya, ''lepa'' sering diberkati dengan mantra sihir (''haligmun'') oleh dukun desa. Ini termasuk mantra yang seharusnya membuat mereka tidak terlihat oleh bajak laut atau dapat membelokankebal peluru. Sama-Bajau juga terkadang membuat ikrar (''magjanji''') kepada Tuhan  atau arwah nenek moyang (''umboh'') dalam krisis di laut, atau ketika perahu gagal kembali ke rumah. Ketika perahu kembali dengan selamat, ikrar tersebut dibayar dengan jamuan terimakasih yang disebut ''magmaulud'' atau ''magbajanji''.
 
== Regatta Lepa ==
Baris 31 ⟶ 32:
 
== Referensi ==
{{reflist|2}}{{Kapal dan perahu tradisional Indonesia}}
 
[[Kategori:Jenis kapal]]