Insiden Jinan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
Dinno806 (bicara | kontrib)
k merapikan halaman + referensi
 
(3 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
'''Insiden Jinan''' ([[Bahasa Jepang|Jepang]]: 済 南 事件; sebelumnya diromanisasi Tsinan) atau Tragedi 3 Mei ([[Bahasa Tionghoa Sederhana|Tiongkok sederhana]]: 五 三 惨案; [[Bahasa Tionghoa Tradisional|Tiongkok tradisional]]: 五 三 慘案; pinyin: Wŭsān Cǎn'àn) dimulai sebagai perselisihan 3 Mei 1928 antara [[Chiang Kai-shek|Chiang Kai shek]] [[Tentara Revolusioner Nasional]] (TRN) dan [[Tentara Kekaisaran Jepang]] serta warga sipil di sekitar [[Jinan]], ibu kota [[Provinsi Shandong]], yang kemudian meningkat menjadi konflik bersenjata antara TRN dan Tentara Kekaisaran Jepang. Tentara Jepang telah dikerahkan ke provinsi Shandong untuk melindungi kepentingan komersial Jepang di Provinsi itu, yang terancam oleh kemajuan [[Ekspedisi Utara|Ekspedisi Utara Chiang]] untuk menyatukan kembali Tiongkok di bawah pemerintahan [[Kuomintang]]. Ketika TRN mendekati Jinan, tentara yang berpihak pemerintahan Beiyang dari Sun Chuanfang menarik diri dari daerah itu, memungkinkan penangkapan damai kota oleh TRN. Pasukan TRN awalnya bisa hidup berdampingan dengan tentara Jepang yang ditempatkan di sekitar konsulat dan bisnis Jepang, dan Chiang Kai-shek tiba untuk menegosiasikan penarikan mereka pada 2 Mei. Perdamaian ini dipecah keesokan harinya, namun, ketika perselisihan antara Tiongkok dan Jepang mengakibatkan kematian 13 - 16 warga sipil Jepang. Konflik yang dihasilkan mengakibatkan ribuan korban di pihak TRN, yang melarikan diri dari wilayah itu untuk melanjutkan ke utara menuju Beijing, dan meninggalkan kota di bawah pendudukan Jepang hingga Maret 1929.{{Infobox military conflict|image=[[Berkas:Japanese soldiers in Jinan, May 1928.png|Frameless|350px270px]]|caption=Tentara Jepang di atas dinding gerbang kota Jinan, Mei 1928|conflict=Insiden Jinan / Tragedi 3 Mei|partof=|date=3–11 Mei 1928 (delapan hari)|place=[[Jinan]], [[Shandong]], [[Republik Tiongkok|Tiongkok]]|result=Kemenangan Jepang; Tentara Jepang menduduki Jinan hingga Maret 1929|combatant1={{Flagicon|Republic of China (1912–49)}} [[Pemerintahan Nasionalis|pemerintahan Kuomintang]]|units1={{Flagicon|Republic of China (1912–49)|army}} [[Tentara Revolusioner Nasional]]
*Tentara TRN ke-1
*Tentara TRN ke-2 (''[[Guominjun]]'')|combatant2={{flagcountry|Kekaisaran Jepang}}|units2={{flagicon|Kekaisaran Jepang|tentara}} [[Tentara Kekaisaran Jepang]]<br>
*[[Divisi ke-6 (Tentara Kekaisaran Jepang)|Divisi ke-6]]
*[[Tentara Kwantung]]|commander1=[[Chiang Kai-shek]]<br>[[Feng Yuxiang]]|commander2=[[Fukuda Hikosuke]]<br>[[Saitō Ryū]]|strength1=|strength2=|casualties1=6,123 warga sipil dan tentara terbunuh<br/>Seribu terluka{{sfn|Li|1987|p=238}}|casualties2=13–16 warga sipil terbunuh<br/>26 tentara terbunuh<br/>157 tentara terluka{{sfn|Hata|Sase|Tsuneishi|2002|pp=62–63}}|campaignbox=}}'''Insiden Jinan''' ([[Bahasa Jepang|Jepang]]: 済 南 事件; sebelumnya diromanisasi Tsinan) atau Tragedi 3 Mei ([[Bahasa Tionghoa Sederhana|Tiongkok sederhana]]: 五 三 惨案; [[Bahasa Tionghoa Tradisional|Tiongkok tradisional]]: 五 三 慘案; pinyin: Wŭsān Cǎn'àn) dimulai sebagai perselisihan 3 Mei 1928 antara [[Chiang Kai-shek|Chiang Kai shek]] [[Tentara Revolusioner Nasional]] (TRN) dan [[Tentara Kekaisaran Jepang]] serta warga sipil di sekitar [[Jinan]], ibu kota [[Provinsi Shandong]], yang kemudian meningkat menjadi konflik bersenjata antara TRN dan Tentara Kekaisaran Jepang. Tentara Jepang telah dikerahkan ke provinsi Shandong untuk melindungi kepentingan komersial Jepang di Provinsi itu, yang terancam oleh kemajuan [[Ekspedisi Utara|Ekspedisi Utara Chiang]] untuk menyatukan kembali Tiongkok di bawah pemerintahan [[Kuomintang]].{{sfn|Hata|Sase|Tsuneishi|2002|pp=62–63}} Ketika TRN mendekati Jinan, tentara yang berpihak pemerintahan Beiyang dari Sun Chuanfang menarik diri dari daerah itu, memungkinkan penangkapan damai kota oleh TRN. Pasukan TRN awalnya bisa hidup berdampingan dengan tentara Jepang yang ditempatkan di sekitar konsulat dan bisnis Jepang, dan Chiang Kai-shek tiba untuk menegosiasikan penarikan mereka pada 2 Mei. Perdamaian ini dipecah keesokan harinya, namun, ketika perselisihan antara Tiongkok dan Jepang mengakibatkan kematian 13 - 16 warga sipil Jepang. Konflik yang dihasilkan mengakibatkan ribuan korban di pihak TRN, yang melarikan diri dari wilayah itu untuk melanjutkan ke utara menuju Beijing, dan meninggalkan kota di bawah pendudukan Jepang hingga Maret 1929.{{sfn|Hata|Sase|Tsuneishi|2002|pp=62–63}}
*[[Tentara Kwantung]]|commander1=[[Chiang Kai-shek]]<br>[[Feng Yuxiang]]|commander2=[[Fukuda Hikosuke]]<br>[[Saitō Ryū]]|strength1=|strength2=|casualties1=6,123 warga sipil dan tentara terbunuh<br/>Seribu terluka{{sfn|Li|1987|p=238}}|casualties2=13–16 warga sipil terbunuh<br/>26 tentara terbunuh<br/>157 tentara terluka{{sfn|Hata|Sase|Tsuneishi|2002|pp=62–63}}|campaignbox=}}
 
== Latar belakang ==
Selama [[Ekspedisi Utara]], pasukan [[Tentara Revolusi Nasional|Tentara Revolusi Nasional Tiongkok]] diserang oleh beberapa konsulat asing dengan pandangan [[Antiimperialisme|anti-Imperialisme]] dengan apa yang dikenal sebagai [[Insiden Nanjing]] Maret 1917.{{sfn|Iriye|1990|pp=125–126}}<ref>{{harvnb|''The New York Times'', 30 May|1928}}</ref> [[Chiang Kai-shek]] berusaha menghindari pengulangan insiden seperti itu, dan pada November 1927 ia bertemu dengan [[Tanaka Giichi]], yang telah menjadi perdana Jepang pada bulan April tahun itu (dan juga memegang porfolio Menteri Luar Negeri) sebagian, pada kekuatan janji untuk mengambil langkah-langkah yang lebih aktif dan agresif dari padadaripada pendahulunya terhadap perlindungan Jepang. Kehidupan, properti, dan kepentingan ekonomi di Tiongkok. Chiang hanya mengambil kekuasaan yang lemah di Tiongkok dan mengandalkan langkah-langkah bedar pada janji untuk mengakhiri dominasi asing dan menyatukan kembali negara itu untuk memperkuat legistimasinya.
 
Tanaka baru menyadari bahwa penggunaan kekuatan belum tentu merupakan cara terbaik untuk melindungi kepentingan Jepang, dan Chiang ingin sama-sama menjauhkan pasukannya dari Jinan dan risiko bentrokan yang mahal tetapi tidak berguna. Tanpa jaminan bahwa Tentara Revolusi Nasional Tiongkok akan melewati Jinan, komitmen politik sebelumnya dan pasukan tentara Kekaisaran Jepang memaksa Tanaka untuk memperkuat pasukan Jepang di wilayah sewaan Shandong. Pertama (第一 山東 出兵, Dai-ichi Santo Shuppei?) Skrip kesalahan. Baik pemerintah koalisi panglima utara di [[Beijing]] (Peking), dan pemerintah Kuomintang di [[Nanjing]] (Nanking) memprotes dengan keras bahwa ini adalah pelanggaran kedaulatan Tiongkok, dan padukan Jepang mundur ketika Chiang menghentikan sementara kemajuan utaranya.<ref>{{Cite news|title=Jinan Incident|url=https://military.wikia.org/wiki/Jinan_Incident|newspaper=Military Wiki|access-date=2019-11-05|language=en}}</ref>
Baris 21 ⟶ 20:
 
== Referensi ==
{{Reflist}}{{Kekaisaran Jepang}}
 
[[Kategori:Tiongkok dalam tahun 1928]]
[[Kategori:Jepang dalam tahun 1928]]
[[Kategori:Pertempuran yang melibatkan Tiongkok]]
[[Kategori:Kejahatan perang Jepang]]