Angin Pantai Sanleko: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ariodamar R. B. (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Pengembalian manual VisualEditor
Ariyanto (bicara | kontrib)
k →‎Referensi: clean up
 
(4 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox film
'''''Angin Pantai Sanleko''''' adalah sebuah film dokumenter Indonesia tahun 2018 yang disutradarai oleh [[Yogi Fuad]]. Film tersebut menyinggung soal pembuangan sekitar 12.000 terduga simpatisan dan anggota [[Partai Komunis Indonesia]] yang dibuang ke [[Pulau Buru]]. Film tersebut mengikuti Hersri kembali ke Desa Savanajaya tempat tinggalnya semasa pengasingan. Pantai Sanleko, tempat pendaratan pertama para tapol di masanya jadi tempat di mana ia menceritakan masa-masa pahit ini kepada anaknya, Ken. Tanpa peninggalan situs sejarah sebagai bukti ditambah dengan ingatan yang mulai meredup. ''Angin Pantai Sanleko'' secara puitis dan naratif, adalah usaha untuk merajut kembali tali-temali ingatan kelam kolektif melalui napak tilas seorang Hersri.<ref>http://www.warningmagz.com/film-indonesia-terbaik-2018/</ref>
| name = Angin Pantai Sanleko
| image =
| alt =
| caption =
| film name =
| director = Rahung Nasution <br /> Yogi Fuad
| producer = Wisnu Yonar <br /> Amerta Kusuma
| writer =
| screenplay =
| story =
| based on =
| starring =
| narrator =
| music =
| cinematography =
| editing = Aprilingga Dani
| studio = Artofact Media <br /> Liarliar Films
| distributor =
| released = 2018
| runtime = 19 menit
| country = [[Indonesia]]
| language = Indonesia
| budget =
| gross =
}}'''''Angin Pantai Sanleko''''' ([[Bahasa Inggris]]: ''Still Sway on Sanleko'') adalah sebuah [[film dokumenter]] [[Film pendek|pendek]] [[Indonesia]] tahun 2018 yang disutradarai oleh [[Rahung Nasution dan Yogi Fuad]]. Film tersebut menyinggung soal pembuangan sekitar 12.000 terduga simpatisan dan anggota [[Partai Komunis Indonesia]] yang dibuang ke [[Pulau Buru]]. Film tersebut mengikuti Hersri kembali ke Desa Savanajaya tempat tinggalnya semasa pengasingan. Pantai Sanleko, tempat pendaratan pertama para tapol di masanya jadi tempat di mana ia menceritakan masa-masa pahit ini kepada anaknya, Ken. Tanpa peninggalan situs sejarah sebagai bukti ditambah dengan ingatan yang mulai meredup. ''Angin Pantai Sanleko'' secara puitis dan naratif, adalah usaha untuk merajut kembali tali-temali ingatan kelam kolektif melalui napak tilas seorang Hersri.<ref>http://www.warningmagz.com/film-indonesia-terbaik-2018/</ref>
 
== Penghargaan ==
Pada 2019, film tersebut dinominasikan untuk [[Film Dokumenter Terbaik Festival Film Indonesia|Film Dokumenter Pendek Terbaik]] di [[Festival Film Indonesia]].<ref>{{Cite news|last=Sundari|date=2018-11-10|title=Inilah Daftar Lengkap Nominasi FFI 2018|url=https://www.liputan6.com/showbiz/read/3688940/inilah-daftar-lengkap-nominasi-ffi-2018|work=[[Liputan6.com]]|language=id|access-date=2021-06-14|editor-last=Rusmitantri|editor-first=Telni|first=Zulfa Ayu}}</ref>
 
== Referensi ==
{{reflist}}
{{film-stub}}
 
[[Kategori:Film dokumenter Indonesia]]
[[Kategori:Film Indonesia]]
 
 
{{film-stub}}