Orang Indonesia di Kaledonia Baru: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k ejaan, replaced: praktek → praktik (2) |
k Perbarui referensi situs berita Indonesia |
||
(7 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
'''Orang Indonesia di Kaledonia Baru''' yang anggotanya sebagian besar dari pulau [[Jawa]]
== Sejarah ==
Bermula dari aturan "Koeli Ordonantie" pada [[1880]] yang mengatur hubungan kerja antara buruh dan majikan untuk menjamin ketersediaan tenaga kerja di perkebunan Belanda di Sumatra, Prancis kemudian meminta buruh untuk pertambangan nikel dan perkebunan di Kaledonia Baru, maka dikirimlah 170 pekerja dari Pulau Jawa dan tiba di Kaledonia Baru pada 16 Februari [[1896]].
=== Gelombang Kedatangan Pekerja Jawa ===
Ada tiga gelombang kedatangan masyarakat [[Jawa]] Indonesia ke New Caledonia.
* Pertama adalah kedatangan 170 para pekerja dari pulau Jawa pada 1896 yang bekerja di tambang nikel. Saat kontrak mereka habis, ada yang kembali ke Jawa namun ada juga yang tetap tinggal di NC.
* Gelombang kedua terjadi sebelum Perang Dunia II, saat New Caledonia sedang mengalami kekurangan tenaga kerja padahal tambang nikel dan produksi kopi sedang meningkat. Pada periode 1933-1939, lebih dari 7.800 datang dengan kontrak selama lima tahun dan dipekerjakan di kawasan perkebunan, pertambangan dan juga rumah tangga.
* Kloter terakhir adalah dirinya pada tahun [[1970]] yang merupakan tahun terakhir kalinya kedatangan orang Indonesia dengan sistem kontrak. Pada akhir 1969 hingga awal 1970 lebih dari seribu orang Indonesia datang, khususnya untuk membangun jembatan Nera di Cote Ouest, jembatan di Cote Est dan menara St. Quentin di Magenta.<ref>{{
Orang Indonesia bekerja di sana bersama dengan orang Vietnam dan Jepang yang postur tubuhnya dianggap ideal untuk masuk ke terowongan bawah tanah tambang krom
== Masyarakat Indonesia ==
Berdasarkan data KJRI Noumea, masyarakat Indonesia yang masih memegang kewarganegaraan Indonesia (WNI) sebanyak 355 orang. Sementara data PMIK menyebutkan jumlah anggota komunitas Indonesia di NC, baik WNI maupun sudah menjadi Warga Negara Prancis saat ini sebanyak 7.000 orang.
Mereka tersebar merata di seluruh pelosok
Warga Indonesia dan keturunannya memiliki beragam jenis pekerjaan mulai dari pekerja tambang nikel, pekerja swasta, ibu rumah tangga yang bekerja paruh waktu sebagai penata laksana rumah tangga (femme de menas) atau pengusaha restoran.
Baris 21:
Beberapa keturunan Indonesia yang sudah menjadi WN Prancis ada yang menduduki jabatan penting seperti Roesmaeni Sanmohammad yang menjadi anggota parlemen dan aktif melestarikan seni tari Jawa kreasi baru serta pernah belajar tari Jawa di Padepokan Bagong Kusudihardjo, Yogyakarta.
Terdapat juga Corine Voisin yang sekarang menjabat sebagai
Tidak ketinggalan Emmanuelle Darman yang pernah menjadi Miss
Pemerintah setempat menaruh perhatian kepada masyarakat Indonesia karena tidak menjadi anggota masyarakat yang rewel,
== Budaya ==
Asosiasi Masyarakat Indonesia di Kaledonia Baru (INAC) didirikan pada 1984 untuk menjaga ikatan solidaritas dan praktik budaya dalam populasi ini. Asosiasi ini dibuka pada 1975 dan terletak di kawasan Robinson di Mont-Dore
Banyak praktik-praktik budaya Jawa yang diadopsi oleh seluruh penduduk Kaledonia Baru. Sebagai contoh, pada kuliner yaitu [[Bakmi]] (diucapkan dan umumnya ditulis secara lokal "Bakmi") telah menjadi salah satu hidangan yang paling populer di kaledonia Baru. Dalam Caledonian berbicara beberapa kata asal beberapa bahasa Indonesia atau Jawa bertemu: "cacane" (kadang-kadang merendahkan, yang bahasa Indonesia Kakang yang berarti "kakak", "tua").
Pada tingkat agama, keturunan Jawa sebagian besar adalah [[Muslim]] [[Sunni]]
Selain menjadi pusat kegiatan agama
== Kategori Masyarakat Indonesia di Kaledonia Baru ==
Setidaknya terdapat tiga kategori masyarakat Indonesia dan keturunannya yang tinggal di Kaledonia Baru yaitu golongan niaouli, wong baleh dan wong jukuan.
* Golongan Niaouli itu adalah keturunan pertama masyarakat Indonesia yang lahir di Kaledonia Baru dengan orang tuanya berasal langsung dari Indonesia. Asal kata niaouli yaitu dulu waktu pekerja belum ada cuti, termasuk cuti melahirkan jadi begitu si ibu melahirkan anak, tiga hari kemudian, ia harus melaksanakan tugas sebagai orang kontrak, jadi anak tersebut dibalut dengan kain batik dan ditaruh di bawah pohon niaouli saat orang tuanya bekerja.
* Golongan wong baleh artinya adalah orang-orang yang kembali (balik). Setelah kemerdekaan Indonesia, sekitar tahun 1950-an, orang-orang kontrak menuntut pulang ke Indonesia
* Golongan wong jukuan artinya adalah bawaan keluarga atau mereka yang lahir di Indonesia namun dibawa ke Kaledonia Baru oleh orang Indonesia yang tinggal di Kaledonia Baru.<ref>{{cite web |url=http://selokartojaya.blogspot.com/2011/03/115-tahun-mereka-di-new-caledonia.html | title=Masyarakat Indonesia di Kaledonia Baru |date=21 Juli 2012}}</ref>
== Catatan Kaki ==
|