Antonie Aris van de Loosdrecht: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
BP24Lidia (bicara | kontrib)
Tag: BP2014
k clean up
 
(45 revisi perantara oleh 17 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:Antonie Aris van de Loosdrecht.jpeg|250px|ka|jmpl|Foto Antonie Aris van de Loosdrecht dalam buku ''"1901-1925 De Gereformeerde zendingsbond na 25-jaren"'' (Bahasa Belanda) koleksi PDSGI]]
{{inuseBP|BP24Lidia|25 April 2014|1 April 2014}}
'''Antonie Aris van de Loosdrecht''' (lahir di {{lahirmati|[[VeenendalVeenendaal]], [[Belanda]], [[|21 Maret |3|1885]] - meninggal di |[[Tana Toraja]], [[Sulawesi Selatan]], [[26Hindia Juli 1917Belanda]] pada umur 32 tahun|26|7|1917}}) adalah seorang tenaga pekabar [[Injil]] atau [[Zendeling]] pertama yang tiba di [[Tana Toraja]], [[Sulawesi]], [[Hindia Belanda]].<ref name="J. A. Sarira">J. A. Sarira. 1975. Benih yang Tumbuh 6 - Gereja Toraja. Jakarta: LPS DGI dan BPS Gereja Toraja. Hal. 18-23.</ref> Antonie Aris van de Loosdrecht bekerja sebagai pekabar [[Injil]] di [[Tana Toraja]], [[Sulawesi]], [[Hindia Belanda]] atas utusan [[Perhimpunan Pekabaran Injil Gereformeerd]], sebuah badan pekabaran [[Injil]] yang didirikan di kota [[Utrecht]], [[Belanda]], pada tanggal [[6 Februari 1901]].<ref name="J. A. Sarira"/> Antonie Aris van de Loosdrecht muda mengajukan diri sebagai tenaga pekabar [[Injil]] yang siap melakukan pekabaran [[Injil]] ke [[Tana Toraja]] setelah membaca majalah [[Perhimpunan Pekabaran Injil Gereformeerd]] ''[[Alle den Volcke]]''.<ref name="J. A. Sarira"/> Majalah ''[[Alle den Volcke]]'' memuat berbagai informasi mengenai [[Perhimpunan Pekabaran Injil Gereformeerd]] salah satunya mengenai perkembangan pekerjaan di lapangan.<ref name="J. A. Sarira"/> Majalah ''[[Alle den Volcke]]'' yang dibaca Antonie Aris van de Loosdrecht juga memuat informasi bahwa [[Perhimpunan Pekabaran Injil Gereformeerd]] sedang mencari tenaga pekabar [[Injil]] atau [[ZendelingMisionaris|zendeling]].<ref name="J. A. Sarira"/>
 
== Kehidupan Awal dan Pendidikan ==
'''Antonie Aris van de Loosdrecht''' (lahir di [[Veenendal]], [[Belanda]], [[21 Maret 1885]] - meninggal di [[Tana Toraja]], [[Sulawesi Selatan]], [[26 Juli 1917]] pada umur 32 tahun) adalah seorang tenaga pekabar [[Injil]] atau [[Zendeling]] pertama yang tiba di [[Tana Toraja]].<ref name="J. A. Sarira">J. A. Sarira. 1975. Benih yang Tumbuh 6 - Gereja Toraja. Jakarta: LPS DGI dan BPS Gereja Toraja. Hal. 18-23.</ref> Antonie Aris van de Loosdrecht bekerja sebagai pekabar [[Injil]] di [[Tana Toraja]] atas utusan [[Perhimpunan Pekabaran Injil Gereformeerd]], sebuah badan pekabaran [[Injil]] yang didirikan di kota [[Utrecht]], [[Belanda]], pada tanggal [[6 Februari 1901]].<ref name="J. A. Sarira"/> Antonie Aris van de Loosdrecht muda mengajukan diri sebagai tenaga pekabar [[Injil]] yang siap melakukan pekabaran [[Injil]] ke [[Tana Toraja]] setelah membaca majalah [[Perhimpunan Pekabaran Injil Gereformeerd]] ''[[Alle den Volcke]]''.<ref name="J. A. Sarira"/> Majalah ''[[Alle den Volcke]]'' memuat berbagai informasi mengenai [[Perhimpunan Pekabaran Injil Gereformeerd]] salah satunya mengenai perkembangan pekerjaan di lapangan.<ref name="J. A. Sarira"/> Majalah ''[[Alle den Volcke]]'' yang dibaca Antonie Aris van de Loosdrecht juga memuat informasi bahwa [[Perhimpunan Pekabaran Injil Gereformeerd]] sedang mencari tenaga pekabar [[Injil]] atau [[Zendeling]].<ref name="J. A. Sarira"/>
Antonie Aris van de Loosdrecht lahir pada tanggal [[21 Maret 1885]] di kota kecil [[VeenendalVeenendaal]], [[Belanda]] sebuah kota yang saat itu terkenal sebagai tempat penenunan wool dan pabrik rokok.<ref name="Anthonia A. van de Loodrecht-Muller"/> Nama belakang yang disandangnya, "Van de Loosdrecht", sebenarnya bukan berasal dari nama ayah kandungnya.<ref name="Anthonia A. van de Loodrecht-Muller"/> Nama belakang yang disandangnya mengikuti nama belakang seorang pekerja di pabrik wool yang menikahi ibunya karena merasa kasihan terhadap ibu Antonie Aris van de Loosdrecht yang dipanggil gereja di [[VeenendallVeenendaal]] untuk menjelaskan kehamilannya yang adalah kehamilan di luar pernikahan.<ref name="Anthonia A. van de Loodrecht-Muller"/>
 
Antonie Aris van de Loosdrecht pernah kuliah di [[Fakultas Teologi]] [[Universitas Heidelberg]], dan untuk itulah Antonie Aris van de Loosdrecht dan istrinya menyempatkan diri untuk mengunjungi [[Heidelberg]] dalam perjalanan dari [[Belanda]] ke [[Genoa]], [[Italia]] meskipun sebenarnya berada di luar jalur perjalanan mereka.<ref name="Anthonia A. van de Loodrecht-Muller"/> Antonie Aris van de Loosdrecht juga menyelesaikan studinya di [[Sekolah Zending]] [[Rotterdam]].<ref name="Anthonia A. van de Loodrecht-Muller"/>
==Kehidupan Awal dan Pendidikan==
Antonie Aris van de Loosdrecht lahir pada tanggal [[21 Maret 1885]] di kota kecil [[Veenendal]], [[Belanda]] sebuah kota yang saat itu terkenal sebagai tempat penenunan wool dan pabrik rokok.<ref name="Anthonia A. van de Loodrecht-Muller"/> Nama belakang yang disandangnya, "Van de Loosdrecht", sebenarnya bukan berasal dari nama ayah kandungnya.<ref name="Anthonia A. van de Loodrecht-Muller"/> Nama belakang yang disandangnya mengikuti nama belakang seorang pekerja di pabrik wool yang menikahi ibunya karena merasa kasihan terhadap ibu Antonie Aris van de Loosdrecht yang dipanggil gereja di [[Veenendall]] untuk menjelaskan kehamilannya yang adalah kehamilan di luar pernikahan.<ref name="Anthonia A. van de Loodrecht-Muller"/>
 
Antonie Aris van de Loosdrecht pernahmenikahi kuliahAlida diPetronella [[FakultasSizoo Teologi]]atau [[Universitasyang Heidelberg]],kemudian dandikenal untuksebagai itulah Antonie Aris[[Ida van de Loosdrecht dan istrinya menyempatkan diri untuk mengunjungi [[Heidelberg]] dalampada perjalanan daritanggal [[Belanda]]7 keAgustus [[Genoa1913]], [[Italia]] meskipun sebenarnya berada di luar jalur perjalanan mereka.<ref name="Anthonia A. van de Loodrecht-Muller"/>Anthonia Antonie ArisA. van de LoosdrechtLoodrecht. juga2005. menyelesaikanDari studinyaBenih diTerkecil, Tumbuh Menjadi Pohon. Jakarta: BPS Gereja Toraja.</ref> Mereka bertemu dalam sebuah kuliah umum yang diberikan oleh seorang lulusan [[Sekolah Zending]] di [[Rotterdam]].<ref name="Anthonia A. van de Loodrecht-Muller"/>
 
== Perjalan dari Belanda Menuju Hindia- Belanda ==
Antonie Aris van de Loosdrecht menikahi Alida Petronella Sizoo atau yang kemudian dikenal sebagai [[Ida van de Loosdrecht]] pada tanggal [[7 Agustus 1913]].<ref name="Anthonia A. van de Loodrecht-Muller">Anthonia A. van de Loodrecht. 2005. Dari Benih Terkecil, Tumbuh Menjadi Pohon. Jakarta: BPS Gereja Toraja.</ref> Mereka bertemu dalam sebuah kuliah umum yang diberikan oleh seorang lulusan [[Sekolah Zending]] di [[Rotterdam]].<ref name="Anthonia A. van de Loodrecht-Muller"/>
Setelah [[Perhimpunan Pekabaran Injil Gereformeerd]] mempersiapkan Antonie Aris van de Loosdrecht untuk bekerja di [[Hindia- Belanda]], maka pada tanggal [[5 September 1913]], ia dan istrinya, [[Ida van de Loosdrecht]] berangkat dari [[Stasiun Kereta Api Maas]] di [[Rotterdam]].<ref name="Anthonia A. van de Loodrecht-Muller"/> Mereka kemudian menuju [[Genoa]], [[Italia]], menyusuri [[Sungai Rhine]] dengan tebing-tebing menjulang tinggi di sampingnya.<ref name="Anthonia A. van de Loodrecht-Muller"/> Mereka tiba di [[Port Said]] dengan menggunakan kapal [[S. S. Vondel]].<ref name="Anthonia A. van de Loodrecht-Muller"/> Dari [[Port Said]] mereka menuju [[Colombo]], tepatnya di [[Pulau Ceylon]], [[Sri Lanka]]. Dari [[Colombo]] mereka kemudian menuju [[Batavia]], [[Hindia Belanda]] dan tiba pada tanggal [[4 Oktober]], tepatnya di pelabuhan [[pelabuhan Tanjung PriukPriok]].<ref name="Anthonia A. van de Loodrecht-Muller"/><ref name="W. Bieshaar">{{nl}}W. Bieshaar. 1926. 1901-1925 De Gereformeerde zendingsbond na 25-jaren. Den Haag: Gedrukt ter drukkerij van s. s korthuis. Hal. 117-131.</ref>
 
== Pekerjaan di Tana Toraja<ref name="Terance W. Bigalke">Terance W. Bigalke. 2005. Tana Toraja: A Social History of an Indonesian People. Singapore. p. 76-108</ref> ==
==Perjalan dari Belanda Menuju Hindia-Belanda==
Setelah tiba di [[Batavia]],[[Hindia Belanda]], Antonie Aris Van de Loosdrecht bertemu dengan Dr. [[N. Adriani]] dan konsulat [[Zending]] untuk mendapatkan penjelasan sebagai bekal menuju [[Tana Toraja]].<ref name="J. A. Sarira"/><ref name="Yesaya Todingbua' Manampa'">Yesaya Todingbua' Manampa'. 1983. Injil dan Kebudayaan.Jakarta.hal.173-178 </ref><ref name="J. A. Sarira"/> Setelah itu Antonie Aris Van de Loosdrecht dan istrinya melanjutkan perjalanan ke [[Makassar]], [[Hindia Belanda]].<ref name="J. A. Sarira"/> Di [[Makassar]], Antonie Aris Van de Loosdrecht bertemu dengan seorang guru bernama [[Manemblu]] yang bersedia menemaninya dalam perjalanan ke [[Tana Toraja]].<ref name="J. A. Sarira"/> Manemblu sekaligus menjadi rekan kerja pertamanya.<ref name="Yesaya Todingbua' Manampa'"/> Mereka bersama-sama melanjutkan perjalanan ke [[Palopo]], [[Hindia Belanda]] lalu selanjutnya menuju [[Rantepao]], [[Tana Toraja]].<ref name="J. A. Sarira"/>
Setelah [[Perhimpunan Pekabaran Injil Gereformeerd]] mempersiapkan Antonie Aris van de Loosdrecht untuk bekerja di [[Hindia-Belanda]], maka pada tanggal [[5 September 1913]], ia dan istrinya, [[Ida van de Loosdrecht]] berangkat dari [[Stasiun Kereta Api Maas]] di [[Rotterdam]].<ref name="Anthonia A. van de Loodrecht-Muller"/> Mereka kemudian menuju [[Genoa]], [[Italia]], menyusuri [[Sungai Rhine]] dengan tebing-tebing menjulang tinggi di sampingnya.<ref name="Anthonia A. van de Loodrecht-Muller"/> Mereka tiba di [[Port Said]] dengan menggunakan kapal [[S. S. Vondel]].<ref name="Anthonia A. van de Loodrecht-Muller"/> Dari [[Port Said]] mereka menuju [[Colombo]], tepatnya di [[Pulau Ceylon]], [[Sri Lanka]]. Dari [[Colombo]] mereka kemudian menuju [[Batavia]], dan tiba pada tanggal [[4 Oktober]], tepatnya di pelabuhan [[Tanjung Priuk]].<ref name="Anthonia A. van de Loodrecht-Muller"/><ref name="W. Bieshaar">W. Bieshaar. 1926. 1901-1925 De Gereformeerde zendingsbond na 25-jaren. Den Haag: Gedrukt ter drukkerij van s. s korthuis. Hal. 117-131.</ref>
 
Antonie Aris van de Loosdrecht, Manemblu dan beberapa kuli angkut yang menemaninya menginjakkan kaki di [[Rantepao]], [[Tana Toraja]] untuk pertama kalinya pada tanggal [[10 Nopember 1913]].<ref name="J. A. Sarira"/>
==Pekerjaan di Tana Toraja==
Setibanya di [[Rantepao]], Antonie Aris Van de Loosdrecht langsung bekerja.<ref name="J. A. Sarira"/> Pertama-tama Antonie Aris Van de Loosdrecht bersama rekannya menemui para pemuka masyarakat untuk merundingkan berbagai rencana yang telah disusunnya, seperti pembukaan sekolah-sekolah [[Zending]].<ref name="J. A. Sarira"/> Sekolah [[Zending]] tertua yang berhasil didirikan oleh Antonie Aris Van de Loosdrecht adalah sekolah di [[Balusu]], dengan jumlah murid tujuh puluh delapan anak.<ref name="W. Bieshaar"/> Sekolah [[Zending]] kedua dibangun di [[Nanggala]] dengan jumlah murid delapan puluh anak.<ref name="W. Bieshaar"/> Tiga bulan kemudian didirikan sekolah [[Zending]] di [[Sa’dan]] dengan jumlah murid tujuh puluh tujuh anak.<ref name="W. Bieshaar"/>
 
Permintaan untuk mendirikan sekolah semakin meningkat, informasi mengenai hal ini didukung sejumlah fakta, seperti surat yang dikirimkan oleh istri Antonie Aris van de Loosdrecht, [[Ida van de Loosdrecht]] kepada isteri [[A. C. Kruyt]], [[J. Moulijn]].<ref name="Th. van den End"/> Surat yang tertanggal [[25 Mei 1914]] tersebut berisi kesan-kesan pertama [[Ida van de Loosdrecht]] mengenai [[Tana Toraja]].<ref name="Th. van den End"/> Dalam surat tersebut ia juga bercerita bahwa suaminya bepergian ke berbagai tempat di [[Tana Toraja]], bahkan hingga berhari-hari oleh karena banyaknya permintaan untuk membangun sekolah.<ref name="Th. van den End"/> Oleh karena itu [[Ida van de Loosdrecht]] berharap agar [[Perhimpunan Pekabaran Injil Gereformeerd]] mengirimkan lebih banyak lagi [[Zendeling]] atau pekabar [[Injil]] ke [[Tana Toraja]].<ref name="Th. van den End"/>
Setelah tiba di [[Batavia]], Antonie Aris Van de Loosdrecht bertemu dengan Dr. [[N. Adriani]] dan konsulat [[Zending]] untuk mendapatkan penjelasan sebagai bekal menuju [[Tana Toraja]].<ref name="Yesaya Todingbua' Manampa'">Yesaya Todingbua' Manampa'. 1983. Injil dan Kebudayaan.Jakarta.hal.173-178 </ref><ref name="J. A. Sarira"/> Setelah itu Antonie Aris Van de Loosdrecht dan istrinya melanjutkan perjalanan ke [[Makassar]].<ref name="J. A. Sarira"/> Di [[Makassar]], Antonie Aris Van de Loosdrecht bertemu dengan seorang guru bernama [[Manemblu]] yang bersedia menemaninya dalam perjalanan ke [[Tana Toraja]].<ref name="J. A. Sarira"/> Manemblu sekaligus menjadi rekan kerja pertamanya.<ref name="Yesaya Todingbua' Manampa'"/> Mereka bersama-sama melanjutkan perjalanan ke [[Palopo]] lalu selanjutnya menuju [[Rantepao]], [[Tana Toraja]].<ref name="J. A. Sarira"/>
 
== Di Poso ==
Antonie Aris van de Loosdrecht, Manemblu dan beberapa kuli angkut yang menemaninya menginjakkan kaki di [[Rantepao]], [[Tana Toraja]] untuk pertama kalinya pada tanggal [[10 Nopember 1913]].<ref name="J. A. Sarira"/>
Di tengah keberhasilan pembangunan sekolah, Antonie Aris van de Loosdrecht segera menghadapi masalah utamanya: persoalan bahasa, tidak adanya literatur untuk mendukung proses belajar mengajar dan tidak adanya tenaga pendidik, guru.<ref name="J. A. Sarira"/><ref name="Yesaya Todingbua' Manampa'"/> Dalam rangka mengatasi masalah tersebut, pada bulan [[Desember]] [[1913]] Antonie Aris van de Loosdrecht berangkat bersama istri dan tiga orang pemuda [[Toraja]] menuju [[Poso]], [[Hindia Belanda]] untuk belajar bahasa [[Toraja]] dari ahli bahasa [[N. Adriani]].<ref name="J. A. Sarira"/>
Setibanya di [[Rantepao]], Antonie Aris Van de Loosdrecht langsung bekerja.<ref name="J. A. Sarira"/> Pertama-tama Antonie Aris Van de Loosdrecht bersama rekannya menemui para pemuka masyarakat untuk merundingkan berbagai rencana yang telah disusunnya, seperti pembukaan sekolah-sekolah [[Zending]].<ref name="J. A. Sarira"/> Sekolah [[Zending]] tertua yang berhasil didirikan oleh Antonie Aris Van de Loosdrecht adalah sekolah di [[Balusu]], dengan jumlah murid tujuh puluh delapan anak.<ref name="W. Bieshaar"/> Sekolah [[Zending]] kedua dibangun di [[Nanggala]] dengan jumlah murid delapan puluh anak.<ref name="W. Bieshaar"/> Tiga bulan kemudian didirikan sekolah [[Zending]] di [[Sa’dan]] dengan jumlah murid tujuh puluh tujuh anak.<ref name="W. Bieshaar"/>
 
Di [[Poso]], terciptalah buku yang akan dipakai sebagai bahan bacaan para murid.<ref name="J. A. Sarira"/><ref name="Yesaya Todingbua' Manampa'"/> Judul buku tersebut adalah “''Iate Soera’ Dinii Melada’ Mbasa Soera’''”, sebuah buku yang diciptakan oleh Antonie Aris van de Loosdrecht dan [[N. Adriani]] dalam [[Bahasa Toraja]].<ref name="Yesaya Todingbua' Manampa'"/> Buku ini sekaligus menjadi buku pertama yang ditulis dalam [[Bahasa Toraja]].<ref name="Yesaya Todingbua' Manampa'"/> Setelah itu menyusul buku lain juga dalam [[Bahasa Toraja]] yang berjudul “''Boenga’ Lalan, Soera’ Pembasan''”, yang juga disusun oleh Antonie Aris van de Loosdrecht.<ref name="Yesaya Todingbua' Manampa'"/>
Permintaan untuk mendirikan sekolah semakin meningkat, informasi mengenai hal ini didukung sejumlah fakta, seperti surat yang dikirimkan oleh istri Antonie Aris van de Loosdrecht, [[Ida van de Loosdrecht]] kepada isteri [[A. C. Kruyt]], [[J. Moulijn]].<ref name="Th. van den End"/> Surat yang tertanggal [[25 Mei 1914]] tersebut berisi kesan-kesan pertama [[Ida van de Loosdrecht]] mengenai [[Tana Toraja]].<ref name="Th. van den End"/> Dalam surat tersebut ia juga bercerita bahwa suaminya bepergian ke berbagai tempat di [[Tana Toraja]], bahkan hingga berhari-hari oleh karena banyaknya permintaan untuk membangun sekolah.<ref name="Th. van den End"/> Oleh karena itu [[Ida van de Loosdrecht]] berharap agar [[Perhimpunan Pekabaran Injil Gereformeerd]] mengirimkan lebih banyak lagi [[Zendeling]] atau pekabar [[Injil]] ke [[Tana Toraja]].<ref name="Th. van den End"/>
 
==Pekerjaan diKembali ke Tana Toraja ==
==Di Poso==
DiPada tengahtanggal keberhasilan[[9]] pembangunan[[Mei]] sekolah,[[1914]] Antonie Aris van de Loosdrecht segeradan menghadapirombongan masalahkembali utamanya:ke persoalan[[Tana bahasaToraja]], tidakikut adanyabersama literaturdengan untukmereka mendukungdua prosesanggota belajarbaru, mengajaryakni dandua tidakorang adanyaguru, tenagaRuntuwene pendidik,dan guruAbraham.<ref name="J. A. Sarira"/><ref name="YesayaSetelah Todingbua'itu Manampa'"/>Antonie DalamAris rangkavan mengataside masalahLoosdrecht menghadapi masa-masa yang tersebutsulit, padakarena bulankurangnya minat orang [[DesemberToraja]] terhadap ajaran [[1913Kekristenan]] Antonieyang Arisdengan vangiat dediperkenalkannya.<ref Loosdrechtname="J. berangkatA. bersamaSarira"/> istriNamun, danAntonie tigaAris orangvan pemudade [[Toraja]]Loosdrecht menujutetap [[Poso]]bersemangat untukmasuk belajarkeluar bahasakampung [[Toraja]]untuk darimemberitakan ahli bahasa [[N. Adriani]]Injil.<ref name="J. A. Sarira"/>
 
DiPada tahun [[Poso1914]], terciptalahada buku900 orang [[Toraja]] yang akantelah dipakaitercatat sebagai bahanmurid bacaandi parasekolah-sekolah murid.<ref[[Zending]] name="Yesayayang Todingbua'didirikan Manampa'"/>oleh Antonie Aris van de Loosdrecht.<ref name="J. A. Sarira"/> JudulOleh bukukarena tersebutpentingnya adalahbahasa “''Iatesebagai Soera’metode Diniipekabaran Melada’ Mbasa Soera’''”[[Injil]], sebuah buku yang diciptakan oleh Antonie Aris van de Loosdrecht danmengusulkan kepada [[N.Perhimpunan Adriani]]Pekabaran dalamInjil [[Bahasa TorajaGereformeerd]].<ref name="Yesayaagar Todingbua'segera Manampa'"/>dikirimkan Buku ini sekaligus menjadi buku pertama yangahli ditulisbahasa dalamke [[BahasaTana Toraja]].<ref name="Yesaya Todingbua' Manampa'"/> SetelahIa itumengusulkan menyusulsendiri bukunama lainseorang jugaahli dalam [[Bahasa Toraja]]bahasa yang berjudulsudah “''Boenga’menyelesaikan Lalan,promosinya Soera’di Pembasan''”[[Belanda]], yang juga disusun oleh Antonie Aris[[Hendrik van deder LoosdrechtVeen]].<ref name="Yesaya Todingbua' Manampa'"/>
 
Pada bulan [[Mei 1997]], tepatnya pada hari [[Pentakosta]], Antonie Aris van de Loosdrecht membaptis dua puluh sembilan orang, sebelas diantaranya adalah orang dewasa.<ref name="Th. van den End"/> [[Baptisan]] tersebut dilakukan di rumah Antonie Aris van de Loosdrecht.<ref name="Th. van den End"/> Pertama-tama ia membacakan [[Firman Allah]], lalu kemudian membaptis satu persatu keduapuluhsembilan orang yang telah dipersiapkan.<ref name="Th. van den End"/> Setelah itu Antonie Aris van de Loosdrecht membacakan formulir baptisan kepada orang-orang dewasa, lalu mereka menjawab sesuai pertanyaan.<ref name="Th. van den End"/> Formulir yang dipakai Antonie kemungkinan formulir berbahasa [[Melayu]], yang dapat dilihat dalam [[Mazmoer dan Tahlil]], karangan [[C. Ch. J Schroder]], sebuah formulir yang disadur dari [[Bahasa Belanda]].<ref name="Th. van den End"/>
==Kembali ke Tana Toraja==
Pada tanggal [[9]] [[Mei]] [[1914]] Antonie Aris van de Loosdrecht dan rombongan kembali ke [[ Tana Toraja]], ikut bersama dengan mereka dua anggota baru, yakni dua orang guru, Runtuwene dan Abraham.<ref name="J. A. Sarira"/> Setelah itu Antonie Aris van de Loosdrecht menghadapi masa-masa yang sulit, karena kurangnya minat orang [[Toraja]] terhadap ajaran [[Kekristenan]] yang dengan giat diperkenalkannya.<ref name="J. A. Sarira"/> Namun demikian, Antonie Aris van de Loosdrecht tetap bersemangat masuk keluar kampung untuk memberitakan Injil.<ref name="J. A. Sarira"/>
 
== Surat-surat Antonie Aris Van de Loosdrecht ==
Pada tahun [[1914]], ada 900 orang [[Toraja]] yang telah tercatat sebagai murid di sekolah-sekolah [[Zending]] yang didirikan oleh Antonie Aris van de Loosdrecht.<ref name="J. A. Sarira"/> Oleh karena pentingnya bahasa sebagai metode pekabaran [[Injil]], Antonie Aris van de Loosdrecht mengusulkan kepada [[Perhimpunan Pekabaran Injil Gereformeerd]] agar segera dikirimkan ahli bahasa ke [[Tana Toraja]].<ref name="Yesaya Todingbua' Manampa'"/> Ia mengusulkan sendiri nama seorang ahli bahasa yang sudah menyelesaikan promosinya di [[Belanda]], [[Hendrik van der Veen]].<ref name="Yesaya Todingbua' Manampa'"/>
Pada bulan [[Januari 1914]], Antonie Aris Van de Loosdrecht menulis surat kepada para Pengurus [[Perhimpunan Pekabaran Injil Gereformeerd]].<ref name="Th. van den End">Th. van den End. 1994. Sumber-sumber Zending tentang Sejarah Gereja Toraja 1901-1961. Jakarta: BPK Gunung Mulia.</ref> Surat tersebut dimuat dalam majalah [[Perhimpunan Pekabaran Injil Gereformeerd]], ''[[Alle den Volcke]]'', tahun [[1914]] <ref name="Th. van den End"/> Melalui surat tersebut, Antonie Aris Van de Loosdrecht menulis pandangannya mengenai hubungan antara Pemerintah dan [[Zending]] atau badan pekabaran [[Injil]].<ref name="Th. van den End"/>
 
PadaIa memulai bulantulisannya [[Meidengan 1997]],menceritakan tepatnyaagama padasuku hariyang dianut oleh masyarakat di [[PentakostaTana Toraja]],.<ref name="Th. Antonievan Arisden vanEnd"/> deIa Loosdrechtberpendapat membaptisbahwa duaagama puluhsuku sembilantersebut orang,berusaha sebelasuntuk diantaranyadibasmi adalaholeh orangpemerintah dewasasampai ke akar-akarnya, termasuk ritual-ritualnya.<ref name="Th. van den End"/> [[Baptisan]]Dalam tersebutbanyak dilakukanhal, dipemerintah rumahhadir Antoniehanya Arismemberi vaninstruksi dedan Loosdrechttidak membuka ruang diskusi dengan para leluhur orang [[Toraja]].<ref name="Th. van den End"/> Pertama-tamaBahkan iadalam membacakanbeberapa [[Firman Allah]]kasus, lalu kemudian membaptisdiadakan satupengadilan persatubagi keduapuluhsembilanbeberapa orang yang telahdianggap dipersiapkanpenyihir.<ref name="Th. van den End"/> SetelahSelain itu, Antoniepemerintah Arisjuga vanmenggagas depenghapusan Loosdrechtsistem membacakanbudak, formuliryang baptisandalam kepadamasyarakat orang-orang[[Toraja]] dewasa,merupakan lalubagian merekadari menjawabsistem sesuaikehidupan pertanyaanmereka.<ref name="Th. van den End"/> FormulirAntonie yangAris dipakaiVan Antoniede kemungkinanLoosdrecht formulirmengkritik berbahasatindakan-tindakan [[Melayu]],pemerintah karena dianggap sebagai tindakan yang dapatinstan.<ref dilihatname="Th. dalamvan [[Mazmoerden danEnd"/> Tahlil]],Antonie karanganAris [[C.Van Ch.de JLoosdrecht Schroder]],saat sebuahitu formulirlebih yangmemilih disaduruntuk darimelakukan usaha pekabaran [[Bahasa BelandaInjil]] melalui sekolah-sekolah yang didirikannya.<ref name="Th. van den End"/>
 
Surat Antonie Aris van de Loosdrecht yang lain, yang juga dimuat dalam majalah ''[[Alle den Volcke]]'' menceritakan tentang metode pekabaran [[Injil]] yang ia gunakan.<ref name="Th. van den End"/> Pertama-tama ia mengajak para ketua adat [[Toraja]] berbincang-bincang dengan suasana santai sambil mengisap rokok.<ref name="Th. van den End"/> Percakapan dimulai dari keadaan sehari-hari penduduk hingga Antonie Aris van de Loosdrecht menyelipkan sedikit demi sedikit kisah-kisah yang ada di [[Alkitab]], seperti kisah Adam dan Hawa di [[Taman Eden]].<ref name="Th. van den End"/> Melalui cerita-cerita tersebut, Antonie Aris van de Loosdrecht menegaskan bahwa pada dasarnya nenek moyang semua orang sama, dan oleh karena itu semua orang harus menyembah Allah yang sama.<ref name="Th. van den End"/> Cerita-cerita tersebut kemudian menarik perhatian orang [[Toraja]].<ref name="Th. van den End"/>
==Surat-surat Antonie Aris Van de Loosdrecht==
Pada bulan [[Januari 1914]], Antonie Aris Van de Loosdrecht menulis surat kepada para Pengurus [[Perhimpunan Pekabaran Injil Gereformeerd]].<ref name="Th. van den End">Th. van den End. 1994. Sumber-sumber Zending tentang Sejarah Gereja Toraja 1901-1961. Jakarta: BPK Gunung Mulia.</ref> Surat tersebut dimuat dalam majalah [[Perhimpunan Pekabaran Injil Gereformeerd]], ''[[Alle den Volcke]]'', tahun [[1914]] <ref name="Th. van den End"/> Melalui surat tersebut, Antonie Aris Van de Loosdrecht menulis pandangannya mengenai hubungan antara Pemerintah dan [[Zending]] atau badan pekabaran [[Injil]].<ref name="Th. van den End"/>
 
IaPada memulaiperiode tulisannyaselanjutnya, denganAntonie menceritakan agama suku yang dianut oleh masyarakat di [[Tana Toraja]]. <ref name="Th.Aris van dende End"/>Loosdrecht Iajuga berpendapatmelancarkan bahwakegiatannya agamadengan sukumenjadikan tersebutpasar berusahasebagai untuksalah dibasmisatu olehsasaran pemerintahpekabaran sampai ke akar-akarnya, termasuk ritual-ritualnya[[Injil]].<ref name="Th. van den End"/> Dalam banyak hal, pemerintah hadir hanya memberi instruksi dan tidak membuka ruang diskusi dengan para leluhur orangSuku [[Toraja]].<ref name="Th.saat vanitu denmenghadiri End"/>pasar Bahkantradisional dalampada beberapahari-hari kasus,tertentu diadakandan pengadilan bagi beberapajumlah orang yang dianggaphadir mencapai penyihirribuan.<ref name="Th. van den End"/> SelainUntuk itu,menarik pemerintahperhatian juga menggagas penghapusan sistem budakmereka, yang dalam masyarakat [[Toraja]] merupakan bagian dari sistem kehidupan mereka.<ref name="Th. van den End"/> Antonie Aris Vanvan de Loosdrecht mengkritikmengerahkan tindakanmurid-tindakanmurid pemerintahyang belajar karenadi dianggapsekolah sebagai tindakan yang instan[[Zending]].<ref name="Th. van den End"/> AntonieSetelah Arisselesai Vansekolah, depara Loosdrechtmurid diajak saatke itupasar, lebihmereka memilihdiatur untukmenjadi melakukandua usahabarisan pekabaranlalu [[Injil]]berjalan melaluike sekolah-sekolahpasar yangsambil didirikannyabernyanyi.<ref name="Th. van den End"/>
 
SuratPada Antoniemasa Arisitu, vanorang de[[Toraja]] Loosdrechtjuga yangmemiliki lain,kebiasaan yangadu jugakerbau, dimuatsehingga dalamribuan majalahorang ''[[Alleyang denhadir Volcke]]''dalam menceritakanpasar tentangitu metodememusatkan pekabaranperhatiannya [[Injil]]pada yangadu iakerbau gunakantersebut.<ref name="Th. van den End"/> Pertama-tamaUntuk iamenanggulangi mengajakhal paraini, ketuaAntonie adatAris [[Toraja]]van berbincang-bincangde denganLoosdrecht suasanasekali santailagi sambilmemanfaatkan mengisapmuri-muridnya rokokuntuk mencari perhatian.<ref name="Th. van den End"/> PercakapanPara dimulaimurid daridiatur keadaansedemikian sehari-harirupa pendudukdalam hinggaberbagai Antoniepermainan Arisyang vandapat demenjadi Loosdrechthiburan menyelipkanbagi sedikit demi sedikit kisahorang-kisahorang yang ada di [[Alkitab]], seperti kisah Adam dan Hawa di [[Taman Eden]]dewasa.<ref name="Th. van den End"/> MelaluiSetelah cerita-ceritapermainan tersebut selesai, Antonie Aris van de Loosdrecht menegaskanmulai bahwa pada dasarnya nenek moyang semuamengajak orang sama, dan oleh karena itu semua -orang harusyang menyembahmenonton Allahuntuk yangmendekat samapadanya.<ref name="Th. van den End"/> Cerita-ceritaPada tersebutawal kemudianusaha menarikini, perhatianAntonie Aris van de Loosdrecht berhasil mengumpulkan sekitar lima ratus orang [[Toraja]]untuk mendengarkan khotbahnya dan kebanyakan di antara mereka adalah para perempuan.<ref name="Th. van den End"/>
 
== Akhir Hidup ==
Pada periode selanjutnya, Antonie Aris van de Loosdrecht juga melancarkan kegiatannya dengan menjadikan pasar sebagai salah satu sasaran pekabaran [[Injil]].<ref name="Th. van den End"/> Suku [[Toraja]] saat itu menghadiri pasar tradisional pada hari-hari tertentu dan jumlah orang yang hadir mencapai ribuan.<ref name="Th. van den End"/> Untuk menarik perhatian mereka, Antonie Aris van de Loosdrecht mengerahkan murid-murid yang belajar di sekolah [[Zending]].<ref name="Th. van den End"/> Setelah selesai sekolah, para murid diajak ke pasar, mereka diatur menjadi dua barisan lalu berjalan ke pasar sambil bernyanyi.<ref name="Th. van den End"/>
Pada tanggal [[26 Juli 1917]], Antonie Aris van de Loosdrecht memiliki rencana untuk pergi ke [[Nanggala]], salah satu daerah di [[Tana Toraja]], namun tiba-tiba ia mengubah rencananya dan memutuskan untuk melihat pembangunan sekolah di [[Bori']], salah satu kampung di [[Tana Toraja]].<ref name="Anthonia A. van de Loodrecht-Muller"/> Ketika Antonie Aris van de Loosdrecht sedang berbincang-bincang dengan salah seorang guru di [[Bori']], sekelompok orang tiba-tiba muncul di depan rumah guru tersebut dan menombak dirinya.<ref name="J. A. Sarira"/> Beberapa orang dalam kelompok tersebut berhasil ditangkap, antara lain bernama [[Bujang]], [[Ne'Malandong]], [[Tandi Bua]] dan [[Pong Masangka]].<ref name="Anthonia A. van de Loodrecht-Muller"/>
 
PadaAntonie masaAris itu,van orangde [[Toraja]]Loosdrecht jugabertahan memilikikurang kebiasaandari adu15 kerbau,menit sehinggadan ribuandi orangsaat-saat yangterakhirnya, hadiria dalammeminta pasarditinggalkan ituseorang memusatkandiri perhatiannyauntuk padaberdoa, aduhingga kerbauia tersebuttertidur untuk selamanya.<ref name="ThJ. van denA. EndSarira"/><ref Untukname="Anthonia menanggulangiA. halvan ini,de Loodrecht-Muller"/> Antonie Aris van de Loosdrecht sekalikemudian lagidikenal memanfaatkansebagai muri-muridnyasyahid untukInjil mencaripertama perhatiandi [[Tana Toraja]].<ref name="Th.Yesaya vanTodingbua' den EndManampa'"/> ParaPada muridhari diaturSabtu, sedemikian[[28 rupaJuli dalam1917]], berbagaiiring-iringan permainanduka yang dapatbesar menjaditerlihat hiburandi bagi[[Rantepao]], orang-orangmengantarkan dewasa.<ref name="Th. van den End"/> Setelah permainan tersebut selesai,jenazah Antonie Aris van de Loosdrecht mulaiuntuk mengajakdikuburkan orang-orangdi yangpemakaman menontonorang untuk mendekat padanya[[Toraja]].<ref name="ThW. van den EndBieshaar"/> Pada awal usaha ini, Antonie Aris van de Loosdrecht berhasilmeninggalkan mengumpulkanistrinya, sekitar[[Ida limavan ratusde orangLoosdrecht]] untukdan mendengarkankedua khotbahnyaanak danmereka kebanyakanyang dimasih antarakecil, merekaserta adalahsatu paraorang anak yang masih dalam perempuankandungan.<ref name="ThW. van den EndBieshaar"/>
 
== Kontribusi ==
Salah satu kontribusi atau sumbangan terbesar Antonie Aris van de Loosdrecht bagi kehidupan orang-orang Toraja adalah rintisannya dalam dunia pendidikan bagi orang Toraja yang nyata melalui pembangunan sekolah-sekolah Zending.<ref name="J. A. Sarira"/><ref name="Th. van den End"/> Selain itu, Antonie Aris van de Loosdrecht juga menjadi orang pertama yang menyediakan bahan bacaan bagi murid-murid dalam [[Bahasa Toraja]].<ref name="J. A. Sarira"/><ref name="Yesaya Todingbua' Manampa'"/> “''Iate Soera’ Dinii Melada’ Mbasa Soera’''” merupakan buku pertama yang diciptakan oleh Antonie Aris van de Loosdrecht sebagai bahan bacaan bagi para murid.<ref name="Yesaya Todingbua' Manampa'"/> Buku dalam [[Bahasa Toraja]] dengan judul “''Boenga’ Lalan, Soera’ Pembasan''” merupakan karya lain dari Antonie Aris van de Loosdrecht.<ref name="Yesaya Todingbua' Manampa'"/>
 
Pekerjaan Antonie Aris van de Loosdrecht yang cukup singkat di Tana Toraja (tiga tahun) merupakan sebuah rintisan terhadap sebuah hasil yang lebih besar di masa depan yakni berdirinya sebuah gereja suku, [[Gereja Toraja]].<ref name="J. A. Sarira"/><ref name="Yesaya Todingbua' Manampa'"/>
==Akhir Hidup==
Pada tanggal [[26 Juli 1917]], Antonie Aris van de Loosdrecht sedang berada di rumah salah seorang guru di [[Bori']] ketika tiba-tiba sekelompok orang tiba-tiba muncul di depan rumah dan menombak dirinya.<ref name="J. A. Sarira"/> Dalam kelompok tersebut salah satu yang ikut adalah ne’Malandong.<ref name="Anthonia A. van de Loodrecht-Muller"/> Antonie Aris van de Loosdrecht sempat berdoa namun hanya sebentar saja lalu ia meninggal di tempat.<ref name="J. A. Sarira"/> Pada hari Sabtu, [[28 Juli 1917]], iring-iringan duka yang besar terlihat di [[Rantepao]], mengantarkan jenazah Antonie Aris van de Loosdrecht untuk dikuburkan.<ref name="W. Bieshaar"/> Antonie Aris van de Loosdrecht meninggalkan istrinya, [[Ida van de Loosdrecht]] dan kedua anak mereka yang masih kecil, serta satu orang anak yang masih dalam kandungan.<ref name="W. Bieshaar"/>
 
==Kontribusi Referensi ==
 
==Referensi==
{{reflist}}
 
{{DEFAULTSORT:Loosdrecht, Antonie Aris van de}}
[[Kategori:Tokoh dari Veenendaal]]
[[Kategori:Tokoh Kristen Belanda]]
[[Kategori:Teolog Kristen]]
[[Kategori:OrangMisionaris BelandaKristen]]
[[Kategori:ZendelingMisionaris di Indonesia]]