Arif Bagus Prasetyo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
k clean up, removed stub tag
 
(13 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox artis indonesiaperson
| name = Arif Bagus Prasetyo
|name = {{BASEPAGENAME}}
| image = Arif Bagus Prasetyo2592016.jpg
| caption =
|imagesize =
| alt =
|caption =
| birth_name =
|birthdate = {{birth date|1971|9|30}}
| birth_date = {{birth date|1971|9|30}}
|birthplace = [[Madiun]], [[Indonesia]] {{flagicon|Indonesia}}
| birth_place = [[Madiun]], [[Indonesia]] {{flagicon|Indonesia}}
|birthname =
| baptised =
|othername =
| disappeared_date =
|deathdate =
| disappeared_place =
|deathplace =
| disappeared_status =
|yearsactive = [[1990]] - sekarang
| death_date =
|occupation = [[Sastrawan]]<br>Penerjemah<br>Kritikus sastra<br>[[Kurator]] [[seni rupa]]
| death_place =
|spouse = [[Oka Rusmini]]
| death_cause =
|partner =
| body_discovered =
|children =
| resting_place =
|parents =
| resting_place_coordinates =
|influences =
| burial_place =
|influenced =
| burial_coordinates =
|website =
| monuments =
| nationality =
| other_names =
| siglum =
| citizenship =
| education =
| alma_mater =
| occupation = [[Sastrawan]]<br>Penerjemah<br>Kritikus sastra<br>[[Kurator]] [[seni rupa]]
| years_active = [[1990]] - sekarang
| era =
| employer =
| organization =
| agent = <!-- Discouraged in most cases, specifically when promotional, and requiring a reliable source -->
| known_for =
| notable_works = <!-- produces label "Notable work"; may be overridden by |credits=, which produces label "Notable credit(s)"; or by |works=, which produces label "Works"; or by |label_name=, which produces label "Label(s)" -->
| style =
| net_worth = <!-- Net worth should be supported with a citation from a reliable source -->
| height = <!-- "X cm", "X m" or "X ft Y in" plus optional reference (conversions are automatic) -->
| television =
| title = <!-- Formal/awarded/job title. The parameter |office=may be used as an alternative when the label is better rendered as "Office" (e.g. public office or appointments) -->
| term =
| predecessor =
| successor =
| party =
| movement =
| opponents =
| boards =
| criminal_charges = <!-- Criminality parameters should be supported with citations from reliable sources -->
| criminal_penalty =
| criminal_status =
| spouse = [[Oka Rusmini]]
| partner =
| children =
| parents =
| mother = <!-- may be used (optionally with father parameter) in place of parents parameter (displays "Parent(s)" as label) -->
| father = <!-- may be used (optionally with mother parameter) in place of parents parameter (displays "Parent(s)" as label) -->
| relatives =
| family =
| callsign =
| awards =
| website =
| module =
| module2 =
| module3 =
| module4 =
| module5 =
| module6 =
| signature =
| signature_size =
| signature_alt =
| footnotes =
}}
{{#if:Arif Bagus Prasetyo2592016.jpg||
'''Arif Bagus Prasetyo''' ({{lahirmati|[[Madiun]], [[Jawa Timur]]|30|9|1971}}) adalah [[sastrawan]] berkebangsaan [[Indonesia]]. Namanya dikenal luas sebagai [[penyair]], kritikus [[sastra]], dan penerjemah. Karya-karyanya dipublikasikan di sejumlah [[surat kabar]] dan terhimpun di beberapa antologi [[puisi]]. Tahun 2018, Arif Bagus Prasetyo dipercaya menjadi salah satu anggota dewan juri [[Kusala Sastra Khatulistiwa]].<ref>ID Writers: [http://www.idwriters.com/writers/arif-bagus-prasetyo/ Arif Bagus Prasetyo] diakes 3 Desember 2018</ref>
}}
'''Arif Bagus Prasetyo''' ({{lahirmati|[[Madiun]], [[Jawa Timur]]|30|9|1971}}) adalah [[budayawan]] [[Indonesia]] yang dikenal luas sebagai pemikir dan pekerja kebudayaan yang kini menetap di Bali. Ia adalah kritikus [[sastra]] dan seni rupa, [[penyair]] angkatan 2000-an, kurator lukisan, dan ahli penerjemahan yang meraih berbagai penghargaan, antara lain: Pemenang II Kritik Seni Rupa 2005, Dewan Kesenian Jakarta, Pemenang I Kritik Sastra 2007, Dewan Kesenian Jakarta, Anugerah “Widya Pataka“ 2009 Pemerintah Provinsi Bali, serta Anugerah Puisi CSH 2009. Sebagai penerjemah, ia telah menerjemahkan lebih dari 20 buku asing ke dalam Bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh berbagai penerbit besar.
 
Tahun 2011, melalui koran ''Kompas,'' Prasetyo menulis esai yang menegaskan pemikirannya mengenai bentuk baru kritik sastra dan menimbulkan polemik. Polemikus di koran ''Kompas'' menggugat Prasetyo yang melontarkan gagasan bahwa era kematian kritikus memungkinkan kritik seni (termasuk kritik sastra) untuk dilahirkan kembali sebagai seni kritik. Prasetyo kukuh menilai bahwa kritik sastra lama bekerja dalam paradigma kaji, yakni pencarian makna. Sebagai alternatif terhadap kritik sastra usang, Prasetyo menawarkan suatu bentuk kritik sastra baru yang dapat menempati wilayah paradigma seni, yakni penciptaan makna.
 
== Kehidupan Pribadi ==
Arif Bagus Prasetyo dilahirkan di Madiun, 30 September 1971, tumbuh di Surabaya, dan tinggal di Denpasar, Bali. Saat masih menjadi mahasiswa Teknik Elektro di [[Institut Teknologi Sepuluh Nopember]] di Surabaya, Prasetyo muda bergabung dengan komunitas seni budaya ''Bengkel Muda Surabaya'' pada awal 1990-an di masa [[Orde Baru]]. Di Surabaya, Prasetyo muda dikenal sebagai salah satu pendiri ''Kelompok Seni Rupa Bermain'' pada 1994 yang giat melemparkan kritik sosial terhadap kondisi sosial-politik yang totalitarian pada periode akhir pemerintahan diktator Jenderal [[Soeharto]]. Sejak masa Reformasi tahun 2000-an, Ia mulai menerjemahkan karya-karya sastrawan dan akademisi dunia ke dalam Bahasa Indonesia.
 
Kini ia menetap di Bali bersama istrinya, [[Oka Rusmini]], seorang penyair dan novelis[[Oka Rusmini|.]]
 
== Pendidikan ==
Prasetyo adalah alumni Program Studi Sastra Inggris dengan bidang minat penerjemahan di [[Universitas Terbuka]] dan International Writing Program (2002) di [[Universitas Iowa|University of Iowa]], Iowa City, Amerika Serikat, serta Magister Ilmu Linguistik dengan konsentrasi penerjemahan di [[Universitas Udayana]], Denpasar. Sebagai penerjemah, ia telah menerjemahkan lebih dari 20 buku asing ke dalam Bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh berbagai penerbit besar.
 
== LatarAktivitas belakangKebudayaan ==
Karya-karyanya dipublikasikan di sejumlah [[surat kabar]] dan terhimpun di beberapa antologi [[puisi]]. Tahun 2018, Arif Bagus Prasetyo ditunjuk menjadi salah satu anggota dewan juri [[Kusala Sastra Khatulistiwa]].<ref>ID Writers: [http://www.idwriters.com/writers/arif-bagus-prasetyo/ Arif Bagus Prasetyo] diakes 3 Desember 2018</ref> Sebagai penulis, karyanya banyak disiarkan di berbagai media di dalam dan luar negeri, seperti Majalah Sastra ''Horison, Jurnal Kebudayaan Kalam, Kompas, Majalah Tempo, Koran Tempo, Media Indonesia, Republika, Visual Arts, Sarasvati, Asian Art News'' (Hong Kong), ''Perisa'' (Malaysia), ''Bahana'' (Brunei), ''Iowa Review'' (Amerika Serikat) dan ''Inside Indonesia'' (Australia). Sebagai pemikir seni budaya, Prasetyo juga rutin diundang sebagai [[narasumber]] dalam forum seni-budaya tingkat internasional, antara lain, Seminar Low Stream Echoes di Jeju Museum of Contemporary Art, Jeju, Korea Selatan (2014), Democratic Human Rights and Peace Exhibition Workshop di Gwangju Museum of Art, Gwangju, Korea Selatan (2015) dan International Symposium Asian Art and Network di Jeju Museum of Art, Jeju, Korea Selatan (2016).
Arif Bagus Prasetyo dilahirkan pada 30 September 1971 di Madiun, tumbuh di Surabaya, tinggal di Denpasar, Bali. Dia dikenal sebagai [[penyair]], kritikus [[sastra]], penerjemah dan [[kurator]] [[seni rupa]]. Bergabung dengan Bengkel Muda Surabaya pada awal 1990-an, dan ikut mendirikan Kelompok Seni Rupa Bermain pada 1994. Pada 2002, ia mengikuti International Writing Program di University of Iowa, Iowa City, Amerika Serikat.
 
=== Polemik Kritik Sastra Baru ===
Tulisannya disiarkan di berbagai media di dalam dan luar negeri, seperti Majalah Sastra ''Horison, Jurnal Kebudayaan Kalam, Kompas, Majalah Tempo, Koran Tempo, Media Indonesia, Republika, Visual Arts, Sarasvati, Asian Art News'' (Hong Kong), ''Perisa'' (Malaysia), ''Bahana'' (Brunei), ''Iowa Review'' (Amerika Serikat) dan ''Inside Indonesia'' (Australia). Ia juga kerap diundang sebagai [[narasumber]] dalam forum seni-budaya tingkat internasional, antara lain, Seminar Low Stream Echoes di Jeju Museum of Contemporary Art, Jeju, Korea Selatan (2014), Democratic Human Rights and Peace Exhibition Workshop di Gwangju Museum of Art, Gwangju, Korea Selatan (2015) dan International Symposium Asian Art and Network di Jeju Museum of Art, Jeju, Korea Selatan (2016).
Tahun 2010, melalui forum Temu Sastrawan Indonesia III di Tanjungpinang, Prasetyo menawarkan suatu bentuk kritik sastra baru yang memadukan analisis kritis dan penulisan kreatif untuk mengatasi periode kematian kritik seni di Indonesia. Ia menilai bahwa karya sastra di Indonesia sudah berada di posisi yang tidak membutuhkan kritikus untuk berbicara kepada pembaca. Karya sastra tidak membutuhkan jembatan penyambung lidah. Prasetyo memandang perlunya pembaharuan kritik sastra kontemporer yang berkonsentrasi membangun jembatan antara karya sastra dan sang kritikus sendiri, sebagai bagian dari proyek penciptaan arsitektur makna baru yang memperluas dan memperkaya makna karya sastra. Menurut pendapat Prasetyo, kritikus dapat menelaah karya sastra tanpa terpancang pada pencarian makna orisinal. Ia memandang bahwa kritikus tidak perlu berusaha merekonstruksi makna orisinal karya, melainkan membubuhkan makna baru pada karya. Dalam esainya, ia melemparkan argumen bahwa kritikus dapat memperlakukan karya sastra sebagai bahan mentah untuk menyusun narasi baru, menciptakan karya baru yang berasal dari, tapi berdiri sejajar dengan, karya yang ditelaah.
 
Tahun 2011, melalui koran ''Kompas,'' Prasetyo menulis esai yang menegaskan pemikirannya mengenai bentuk baru kritik sastra dan menimbulkan polemik.
Dalam forum Temu Sastrawan Indonesia III di Tanjungpinang pada 2010, dia melontarkan gagasan bahwa era kematian kritikus memungkinkan kritik seni (termasuk kritik sastra) dilahirkan kembali sebagai seni kritik. Dulu, kritik sastra bekerja dalam paradigma kaji, yakni pencarian makna. Namun kini kritik sastra dapat menempati wilayah paradigma seni, yakni penciptaan makna. Kini kritikus dapat menelaah karya sastra tanpa terpancang pada pencarian makna orisinal. Kritikus tidak perlu berusaha merekonstruksi makna orisinal karya, melainkan membubuhkan makna baru pada karya. Kritikus dapat memperlakukan karya sastra sebagai bahan mentah untuk menyusun narasi baru, menciptakan karya baru yang berasal dari, tapi berdiri sejajar dengan, karya yang ditelaah. Di sini, kritik sastra memadukan analisis kritis dan penulisan kreatif. Karya sastra tidaklah ditulis untuk menyembunyikan pesan atau maksud pengarang. Pengarang sudah menyampaikan seluruh pesan dan maksudnya secara total dan final dalam karyanya. Karena itu, karya sastra tidak butuh kritikus untuk berbicara kepada pembaca. Karya sastra tidak butuh jembatan penyambung lidah. Jadi, kritik sastra pada masa kini sebaiknya berkonsentrasi membangun jembatan antara karya sastra dan sang kritikus sendiri, sebagai bagian dari proyek penciptaan arsitektur makna baru yang memperluas dan memperkaya makna karya sastra. Pada 2011, gagasan tentang seni kritik dikemukakan lagi dalam koran Kompas, dan menimbulkan polemik.
 
== Bibliografi ==
Baris 65 ⟶ 129:
* Serambi Kekerasan oleh Anthony Reid dkk.
* Prasasti Nusantara oleh Arlo Griffiths
*Wali Berandal Tanah Jawa oleh George Quinn
 
== Penghargaan ==
* Hadiah II Kritik Seni Rupa dari [[Dewan Kesenian Jakarta]], 2005.
* Hadiah I Kritik Sastra dari Dewan Kesenian Jakarta, 2007.
* Anugerah “Widya Pataka” dari Pemerintah Provinsi [[Bali]], 2009.
 
== Lihat pula ==
Baris 76 ⟶ 136:
== Referensi ==
{{reflist}}
{{bio-stub}}
 
[[Kategori:Artikel artis Indonesia yang perlu diberi gambar|Arif Bagus Prasetyo]]
[[Kategori:Sastrawan]]
[[Kategori:Sastrawan Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Bali]]
[[Kategori:Tokoh dari Denpasar]]
[[Kategori:Alumni Universitas Terbuka]]