Aziddin: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
−Kategori:Pengusaha Indonesia; −Kategori:Tokoh Sumatra Utara menggunakan HotCat |
||
(6 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
'''Aziddin''' ({{lahirmati|[[Bandar Durian, Aek Natas, Labuhanbatu Utara]]|11|12|1942|sisip=<ref>{{cite Q|Q110695705|page=83}}</ref>|[[Jakarta]]|13|02|2015}})<ref>{{Cite web|title=Mengenang Sosok Almarhum H. Aziddin, Selalu Tenang Hadapi Persoalan : Kabar Washliyah|url=https://kabarwashliyah.com/2015/02/13/mengenang-sosok-almarhum-h-aziddin-selalu-tenang-hadapi-persoalan/|website=kabarwashliyah.com|access-date=2021-10-02}}</ref> adalah anggota [[Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia|Komisi VIII]] [[DPR|DPR RI]] periode [[Daftar anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia periode 2004–2009|2004-2009]] dari [[Partai Demokrat|Fraksi Demokrat]].<ref>{{Cite
▲'''Aziddin''' ({{lahirmati|[[Bandar Durian, Aek Natas, Labuhanbatu Utara]]|11|12|1942|[[Jakarta]]|13|02|2015}})<ref>{{Cite web|title=Mengenang Sosok Almarhum H. Aziddin, Selalu Tenang Hadapi Persoalan : Kabar Washliyah|url=https://kabarwashliyah.com/2015/02/13/mengenang-sosok-almarhum-h-aziddin-selalu-tenang-hadapi-persoalan/|website=kabarwashliyah.com|access-date=2021-10-02}}</ref> adalah anggota [[Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia|Komisi VIII]] [[DPR|DPR RI]] periode [[Daftar anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia periode 2004–2009|2004-2009]] dari [[Partai Demokrat|Fraksi Demokrat]].<ref>{{Cite web|last=Mediatama|first=Grahanusa|date=2014-09-10|title=Direktur utama GTIS Aziddin ditahan Polda Metro|url=https://nasional.kontan.co.id/news/direktur-utama-gtis-aziddin-ditahan-polda-metro|website=kontan.co.id|language=id|access-date=2021-10-02}}</ref>
== Kasus ==
Baris 13 ⟶ 12:
Yaitu kasus yang terjadi pada GTIS, perusahaan penipuan emas ilegal.
Aziddin bertindak sebagai direktur utama, sementara teman sejawatnya Marzukie alie sebagai penasihat perusahaan.
Upaya nasabah korban investasi bodong PT
"Kami merasa keberatan bila hanya Aziddin saja yang dijadikan tersangka, karena faktanya Aziddin tidak bermain sendiri. Namun ada dugaan kuat bahwa dua pejabat [[Majelis Ulama Indonesia|Majelis Ulama Indonesia (MUI)]] yang mendukung kegiatan Aziddin yakni [[Ma'ruf Amin|KH. Maruf Amin]] dan KH Amidhan yang dalam laporan kami sebut sebagai terlapor, harus dijadikan tersangka juga," ujar kuasa hukum nasabah GTIS Sugito Atmo Pawiro. Sugito bilang, berdasarkan bukti-bukti yang mereka miliki, Aziddin hanyalah pelaksana operasional harian GTIS saja. Sementara otak intelektual di belakangnya adalah ''KH Ma'aruf Amin dan KH Amidhan'', di mana dibantu oleh beberapa SAP (Senior Perush GTIS/Kepala Cabang GTIS) yakni ''Anita Sarlim'' dari Bandung,''Yuli dari Bali, Roni (GM GTIS), Agus Subarkah, Vera, Jimmy, Marselo'' dkk. Maka sudah seharusnya mereka ikut bertanggungjawab atas pengembalian uang klien nasabah GTIS. Karena itu, nasabah GTIS mendesak agar status keduanya (KH Ma'aruf Amin dan KH Amidhan) segera ditingkatkan jadi tersangka.
Baris 21 ⟶ 20:
== Sumber ==
{{reflist}}
[[Kategori:Tokoh dari Labuhanbatu]]
[[Kategori:Tokoh dari Labuhanbatu Utara]]
|