Keraton Banjar: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Alamnirvana (bicara | kontrib)
Mosmota (bicara | kontrib)
k Menambah Kategori:Keraton menggunakan HotCat
 
(7 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
'''Keraton Banjar''' adalah istana kenegaraan [[Kesultanan Banjar]] sebagai pusat pemerintahan [[Kesultanan Banjar]]. Menurut Hikayat Banjar istana yang pertama kali dibangun diperuntukkan untuk Ampu Jatmika, yang dianggap cikal bakal raja-raja Banjar.<ref>{{id icon}} {{cite book
|url=https://books.google.co.id/books?id=SNOfAAAAMAAJ&q=ampu+jatmika&dq=ampu+jatmika&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwiZr96whv_fAhUKL48KHS9iAukQ6AEIWTAJ
|author=
Baris 11:
Sampai saat ini lokasi-lokasi keraton dan wujud keraton Banjar tidak dapat diketahui dengan pasti, sebab tidak adanya data yang lengkap. Sebagai bekas negara terbesar di bagian selatan Borneo pada masa kejayaannya, tentunya Kesultanan Banjar memiliki pusat pemerintahan yang cukup baik. Keberadaan Keraton Banjar yang sudah punah, salah satunya dikarenakan pertentangan dan konflik dengan Belanda. Sikap Kesultanan Banjar dan orang Banjar pada umumnya yang tidak mau tunduk kepada kemauan Belanda.
 
Berdasar catatan sejarah, diketahui bahwa di Kalimatan Selatan pernah berdiri sebuah kerajaan yang besar yaitu kerajaan Banjar (1526–1905). Pada puncak masa kejayaannya, kerajaan Banjar memiliki wilayah kekuasaan yang sangat luas, mencakup hampir sebagian besar pulau Kalimantan sekarang. Namun demikian hingga kini tidak diketahui lagi bagaimana keberadaannya, baik lokasi maupun bentuk arsitektur istana kerajaan Banjar.<ref>{{Cite web |url=http://puslit2.petra.ac.id/gudangpaper/files/1376.pdf |title=Salinan arsip |access-date=2014-08-18 |archive-date=2014-08-19 |archive-url=https://web.archive.org/web/20140819102813/http://puslit2.petra.ac.id/gudangpaper/files/1376.pdf |dead-url=yes }}</ref>
 
Penelitian mengenai rekonstruksi keraton Banjar sudah pernah dilakukan (Kasnowihardjo, dkk.2006; Muchamad, 2006a, 2006b), namun terbatas pada masa kerajaan Banjar saat berada di Kuin (1526–1612). Berdasar penelusuran sisa-sisa reruntuhan yang didominasi susunan batu bata, maka hasil studi rekonstruksi menunjukkan bahwa keraton pertama kerajaan Banjar tersebut sangat dipengaruhi kebudayaan [[kerajaan Negara Daha]]. Diyakini bentukan istana tersebut juga merupakan sebuah “bangunan” bekas peninggalan kerajaan Negara Daha. Sedangkan keraton kerajaan Banjar setelah masa tersebut (1612-1905), yaitu saat di daerah Batang Banyu, daerah [[Kayu Tangi]], daerah Bumi Selamat, daerah Cempaka, dan terakhir di daerah Sei Mesa tidak pernah diketahui. Peristiwa perpindahan pusat pemerintahan kerajaan Banjar sendiri terjadi akibat pertikaian dengan bangsa Belanda yang dipicu oleh pertikaian dagang. Dan selama masa pertikaian tersebut, setidaknya keraton kerajaan berpindah sebanyak 5 kali. Akibat pertikaian ini, berakhir dengan dikeluarkannya pengumuman penghapusan kerajaan Banjar pada 11 Juni 1860, yang ditandatangani oleh Residen Surakarta F.N. Nieuwenhuijzen yang merangkap Komisaris Pemerintahan Belanda untuk afdeling Selatan dan Timur Kalimantan (Ideham, 2003). Penelitian terakhir yang telah dilaksanakan oleh Balitbangda Provinsi Kalimantan Selatan (Muchamad, 2009) difokuskan pada upaya mencari lokasi untuk rekonstruksi keraton kerajaan Banjar yang sesuai dari aspek kesejarahan dan pelestarian pusaka saujana budaya.<ref>http://www.academia.edu/2097093/MELACAK_ARSITEKTUR_KERATON_BANJAR</ref><ref name="KERATON BANJAR">{{id}} {{cite book
Baris 18:
|title=MELACAK ARSITEKTUR KERATON BANJAR
|author=Bani Noor Muhammad; Namiatul Aufa
|publisher=
|date=1 Desemeber 2006}}</ref>
|access-date=2019-01-13
|archive-date=2017-05-17
|archive-url=https://web.archive.org/web/20170517120423/http://eprints.unlam.ac.id/387/1/1_PETRA.pdf.no%20security.pdf
|dead-url=yes
}}</ref>
 
== Keraton [[Kuin Utara, Banjarmasin Utara, Banjarmasin|Kuin]] Tahun 1520 ==
Baris 144 ⟶ 149:
}}</ref>
 
<blockquote>The Dutch fort is situated on the outside of the town oi Banjarmassing or Tatas, at a place named C'ayang on the west of the river. It was of pentagonal form and fortified with palisades, with three bulwarks towards 'he river, and two to - aids the land. Banjar is under the immediate authority of the sultan's eldest son, who has the title of '''Pangerang Dupa'''. The residence of the sultan was at. Kayu Tangi previous to the year 1771, when it was removed by '''Sultan Soliman Shahid Alia''' to Martapura. about three days journey up the river. This is a fine hunting station, as the name seems to indicate, and the sultan and his court are said to be greatly devoted to this amusement, which they pursue on horseback, and catch deer with nooses. Large horses are accordingly in high request at Banjar. (Benteng Belanda terletak di luar kota Banjarmassing atau Tatas, di sebuah tempat bernama C'ayang di sebelah barat sungai. Itu adalah bentuk pentagonal dan dibentengi dengan pagar, dengan tiga benteng menuju sungai, dan dua untuk membantu tanah. Banjar berada di bawah wewenang langsung putra sulung sultan, yang memiliki gelar '''Pangeran Dupa'''. Tempat tinggal sultan berada di. Kayu Tangi sebelum tahun 1771, ketika itu dihapus oleh '''Sultan Soliman Shahid Alia''' ke Martapura. sekitar tiga hari perjalanan menyusuri sungai. Ini adalah stasiun perburuan yang bagus, seperti namanya, dan sultan dan istananya dikatakan sangat mengabdi pada hiburan ini, yang mereka kejar dengan menunggang kuda, dan menangkap rusa dengan jerat. Kuda besar sesuai permintaan tinggi di Banjar.)<blockquote/blockquote>
 
Balai Seba adalah sebuah bangunan dalam kompleks keraton Bumi Kencana yang dibangun tahun [[1780]] oleh [[Panembahan Batuah]] dengan ukuran lebar 50 kaki, panjang 120 kaki dan tinggi 25 kaki.<ref>{{id}} [[Amir Hasan Kiai Bondan]], Suluh sedjarah Kalimantan, Penerbit Fadjar, 1953</ref><ref name="Nusantara pada abad ke-18 dan ke-19">{{id}} {{cite book|pages=114|url=http://books.google.co.id/books?id=N5jc0h1BktwC&lpg=PA114&ots=yQx7ftqEBl&dq=rumah%20balai%20laki&hl=id&pg=PA114#v=onepage&q=rumah%20balai%20laki&f=false|author=Marwati Djoened Poesponegoro, Nugroho Notosusanto, Indonesia. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan|title=Sejarah nasional Indonesia: Nusantara pada abad ke-18 dan ke-19|publisher=PT Balai Pustaka|year=1992|isbn=9794074101}}{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}ISBN 978-979-407-410-7</ref>
 
Tentang perubahan nama Keraton Bumi Kencana menjadi keraton Selamat dapat dibaca pada perjanjian antara Kerajaan Banjar dengan Belanda pada tanggal [[11 Agustus]] [[1806]]. ''Ini hormat sudah kita sempurnakan serta kita patrikan tiap-tiap dimana tempat [[paseban]] [[istana|Dalam]] negeri Bumi kintjana jang sekarang ganti nama Bumi Selamat. Sebelas hari dari bulan Agustus tahun seribu delapan ratus enam''
Baris 182 ⟶ 187:
 
== Pranal luar ==
* https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbkaltim/pola-tata-ruang-kota-karangintan-martapura-dan-banjarmasin-sebagai-penanda-perwajahan-kota-di-kesultanan-banjar/
* http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbkaltim/lanjutan-pola-tata-ruang-kota-karangintan-martapura-dan-banjarmasin-sebagai-penanda-perwajahan-kota-di-kesultanan-banjar/peta-kedudukan-sultan-adam-dan-pangeran-mangkubuni-di-banjarmasin/
* https://docplayer.info/37722879-Rekonstruksi-tipologi-ruang-dan-bentuk-istana-kerajaan-banjar-di-kalimantan-selatan.html
* [http://kalsel.antaranews.com/berita/571/banjarmasin-siap-bangun-keraton-banjar Banjarmasin Siap Bangun Keraton Banjar ]
Baris 189 ⟶ 196:
* [http://kesultananbanjar.com/index.php?option=com_content&view=article&id=78:keraton-banjar-dibangun-di-telok-selong-dananya-dari-provinsi-dan-sumbangan-perantau&catid=38:berita-lakkb Keraton Banjar Dibangun di Telok Selong]
* [http://bubuhanbanjar.wordpress.com/2011/04/17/model-arsitektur-keraton-banjar/ MODEL ARSITEKTUR KERATON BANJAR ]
* [http://www.kalimantanpost.com/tri-banjar/martapura/2594-pemkab-siapkan-lahan-replika-keraton-banjar.html Pemkab Banjar Siapkan Lahan Replika Keraton Banjar] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100819082948/http://www.kalimantanpost.com/tri-banjar/martapura/2594-pemkab-siapkan-lahan-replika-keraton-banjar.html |date=2010-08-19 }}
* [http://www.metrobalikpapan.co.id/index.php?mib=berita.detail&id=46414 Gubernur Kalsel Tolak Danai Pembangunan Keraton Banjar]
* [http://sijaka.wordpress.com/2011/03/18/pembangunan-keraton-banjar-perlu-lahan-10-ha/ Pembangunan Keraton Banjar Perlu Lahan 10 Ha]
Baris 205 ⟶ 212:
[[Kategori:Kesultanan Banjar]]
[[Kategori:Istana Kesultanan|Keraton Banjar]]
[[Kategori:Keraton]]