Masjid Djami Keraton Landak: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Irul 901 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
BisikiNG (bicara | kontrib)
Membalikkan revisi 22158695 oleh 114.10.69.196 (bicara) Detail yang tidak diperlukan....
Tag: Pembatalan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(13 revisi perantara oleh 10 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 23:
 
== Sejarah ==
Sejarah [[masjid]] ini bermula sejak masa pemerintahan Panembahan Gusti [[Abdulazis Kusuma Akamuddin]] ([[1895]]-[[1899]]) atau [[raja Landak]] ke-21. Pada awalnya, Masjid Djami Keraton Landak terletak di tepi [[Sungai Landak]] atau di timur istana. Kemudian, beliaudia memerintahkan agar [[masjid]] yang dibangun dengan bahan utama kayu belian khas Kalimantan ini dipindahkan ke sebelah utara [[istana]]. Bangunan masjid yang lama kini sudah tidak ada lagi. Saat ini, lokasi masjid lama telah menjadi sebuah kompleks pondok [[pesantren]] untuk belajar agama Islam bagi anak-anak di sekitar istana. Kala itu, setelah masjid dipindahkan ke utara istana, Bilal Achmad menjadi Maha Sultan Imam masjid sampai masa pemerintahan Panembahan Gusti Abdulhamid ([[1922]]-[[1943]]) atau [[Sultan Landak]] ke-22. Selanjutnya, Bilal Achmad digantikan oleh Osu Anang dari Banjor hingga [[Jepang]] berkuasa di [[Kalimantan Barat]] pada medio tahun [[1943]]. Sebagai cagar budaya dan situs sejarah, masjid ini telah beberapa kali mengalami renovasi yang dilakukan oleh [[Departemen Pendidikan dan Kebudayaan]] pada tahun 1980-an dan pemerintah daerah pada tahun 2000-an.
 
== Keistimewaan ==
Masjid Djami Keraton Landak memiliki luas bangunan sekitar 400 m² berlokasi di Desa [[Pedalaman, Ngabang, Landak|Pedalaman]] yang berada di sekeliling kompleks istana. Apabila mengunjungi masjid ini di kala hari melangkah senja, tampak orang-orang mulai mendatangi masjid. Di dalam masjid itu, jamaah puteri menempati bagian kiri yang disekat dengan tirai kain berwarna putih. Sementara, jamaah laki-laki membuat shaf di bagian tengah depan. Selesai sembahyang, sebagian dari mereka biasanya meluangkan waktunya untuk berdzikir sejenak.
[[Berkas:M djami kraton landak.JPG|thumb|left|Masjid Djami]]
Masjid Djami Keraton Landak memiliki luas bangunan sekitar 400 m² berlokasi di Desa [[Pedalaman, Ngabang, Landak|Pedalaman]] yang berada di sekeliling kompleks istana. Apabila mengunjungi masjid ini di kala hari melangkah senja, tampak orang-orang mulai mendatangi masjid. Di dalam masjid itu, jamaah puteri menempati bagian kiri yang disekat dengan tirai kain berwarna putih. Sementara, jamaah laki-laki membuat shaf di bagian tengah depan. Selesai sembahyang, sebagian dari mereka biasanya meluangkan waktunya untuk berdzikir sejenak.
 
Memasuki masjid ini, wisatawan akan mendapati konstruksi bangunan masjid yang tampak sederhana namun kokoh. Dengan kayu belian sebagai unsur utama dan atap sirap yang berbahan serupa, masjid yang memiliki empat pilar dari kayu utuh ini tetap memesona. Hal ini lantaran di tiap sudutnya nampaktampak dihiasi ornamen-ornamen dari kayu berukir ayat-ayat suci [[Al-Quran]] dan motif-motif khas [[Melayu]]. Perpaduan warna biru muda dan putih gading pada dinding dan pilar-pilar masjid juga menambah sejuk gambaran keseluruhan masjid.<ref>[http://wisatamelayu.com/id/object/662/masjid-djami-keraton-landak/?nav=cat Profil Masjid Djami Keraton Landak]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
 
== Status ==
Pangeran Ratu Ismahayana Landak, Gusti Suryansyah sempat mengusulkan untuk mengubah status Masjid Jami’ Keraton Ismahayana menjadi Masjid Agung Keraton Ismahayana Landak, namuntetapi mengundang pro dan kontra.<ref>[http://www.equator-news.com/lintas-barat/landak/status-masjid-agung-keraton-pro-kontra Status Masjid Agung Keraton Pro-Kontra]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}. Harian ''Rakyat Kalbar''. Diakses pada 29 Juli 2012</ref>
== Renovasi ==
[[Berkas:Masjid Djami Keraton Landak 3.jpg|jmpl|Masjid Djami Karaton Landak setelah di renovasi]]
Pada tanggal 11 Agustus 2009 yang lalu sudah di adakandiadakan upacara peletakan batu pertama pembangunan kembali Masjid Jami’ Keraton Ismahayana Landak secara resmi oleh Bupati Landak DR Drs [[Adrianus Asia Sidot Msi]] dan Pangeran Ratu Ismahayana Landak Drs Gusti Suryansyah Msi. Pembangunan kembali tersebut menimbulkan pro kontra oleh berbagai pihak karena merubahmengubah total bentuk Masjid Djami Kraton Landak. Masjid ini juga di usulkan oleh Pangeran Ratu Ismahayana Landak Drs Gusti Suryansyah Msi agar berubah status Masjid Jami’ menjadi Masjid Agung Keraton Ismahayana Landak.
 
== Referensi ==
{{reflist}}
{{Masjid di Indonesia}}
{{DEFAULTSORT:Djamik Keraton Landak}}
 
{{DEFAULTSORT:Djamik Keraton Landak}}
[[Kategori:Masjid di Kalimantan Barat]]
[[Kategori:Kabupaten Landak]]
[[Kategori:Artikel menggunakan foto WikiIstanaKalbar]]