Adipati Panaekan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Syusuf2016 (bicara | kontrib)
k Biografi: tambah referensi
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.2
 
(13 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox Officeholder
|name = Adipati Panaekan
|honorific-suffix =
|image =
|imagesize = 150px
|caption =
|office = [[Daftar Bupati Ciamis|Bupati Ciamis/ Galuh]] pertama
|order =
|term_start = [[1618]]
|term_end = [[1625]]
|monarch =
|president = Ratu [[Wilhelmina]]
|governor =
|lieutenant =
|predecessor = Prabu [[Cipta Permana]] Raja Galuh Terakhir ([[1595]]-[[16081618]])
|successor = Mas [[Dipati Imbanagara]]
|birth_date =
|birth_place = {{negara|}} [[Jawa Barat]]
|death_date =
|death_place =
Baris 36:
}}
 
'''Raden Ujang Ngoko''' atau '''Adipati Panaekan''' adalah [[Daftar Bupati Ciamis|Bupati Ciamis]]/ Galuh pertama periode [[1618]]<ref>http://www.wisataciamis.info/2015/11/kisah-tragis-adipati-panaekan.html</ref> - [[1625]] M. <ref>http://sparmanhero.blogspot.co.id/2013/04/silsilah-para-bupati-kabupaten-ciamis.html</ref>
 
== Biografi ==
 
Namanya Raden Ujang Ngoko atau Adipati Panaekan putra Prabu Cipta Permana (1595-1618 M) putra Maharaja Sanghyang Cipta Permana Prabudigaluh Salawe (1580-1595 M), sekarang Dusun Tinggarahayu, Desa [[Cimaragas, Cimaragas, Ciamis|Cimaragas]] Kecamatan [[Cimaragas, Ciamis]]) putra Prabu Haur Koneng putra Prabu Pucuk Umum (Sunan Parung Gangsa/ Pucuk Umum Talaga menikahi Ratu Parung /Ratu Sunyalarang / Wulansari) Galuh Tanduran/ Pangauban [[Pangandaran]]. putra Prabu Munding Surya Ageung putra Prabu Anggalarang.<ref>https://www.genifacebook.com/discussionsnotes/138922pandu-radea/tapak-karuhun-galuh-kertabumi-di-gunung-susuru-2/10152063096786339</ref> <ref>{{Cite web |url=http://www.diciamis.com/situs-sang-hyang-cipta-permana-prabudigaluh-salawe.php#.Vws57Xpj_wk |title=Salinan arsip |access-date=2016-04-11 |archive-date=2016-04-07 |archive-url=https://web.archive.org/web/20160407223127/http://www.diciamis.com/situs-sang-hyang-cipta-permana-prabudigaluh-salawe.php#.Vws57Xpj_wk |dead-url=yes }}</ref> <ref>{{Cite web |url=http://nonomangaluh.org/situs-budaya/situs-sanghyang-maharaja-cipta-permana-prabudigaluh-salawe/ |title=Salinan arsip |access-date=2016-04-11 |archive-date=2016-04-20 |archive-url=https://web.archive.org/web/20160420051727/http://nonomangaluh.org/situs-budaya/situs-sanghyang-maharaja-cipta-permana-prabudigaluh-salawe/ |dead-url=yes }}</ref> <ref>https://infogaluhciamis.wordpress.com/2014/06/05/berikut-nama-nama-raja-galuh-hingga-bupati-yang-pernah-menjabat-di-tatar-galuh-ciamis/</ref>
 
== Galuh Pangauban Leluhur Adipati Panaekan ==
Kerajaan Galuh Pangauban didirikan oleh Prabu Haur Kuning (sekarang) di wilayah desa [[Putrapinggan, Kalipucang, Pangandaran]] kecamatan [[Kalipucang, Pangandaran]] (diperkirakan sekitar 1530 M). Raja ini memiliki tiga orang putra yang bernama Maharaja Upama, Maharaja Sanghyang Cipta dan Sareuseupan Agung. Sebagai anak tertua, Maharaja Upama mewarisi kerajaan Galuh Pangauban dari ayahnya. Maharaja Sanghyang Cipta diberi wilayah Salawe (Cimaragas) dan mendirikan Kerajaan Galuh Salawe. Sedangkan Sareuseupan Agung menjadi raja di wilayah Cijulang.
 
== Tragis Nasib Galuh ==
Semasa dikuasai Cirebon, wilayah Galuh masih status kerajaan bawahan namun saat dikuasai oleh Mataram diturunkan statusnya menjadi kabupaten/ kadipaten. Galuh yang semula kerajaan diubah statusnya menjadi kabupaten dan gelar raja, prabu atau sanghyang menjadi adipati. Adipati Panaekan diangkat menjadi [[Wedana]] [[Bupati]] Mataram di tatar Priangan oleh [[Sultan Agung]] [[1613]] - [[1645]] M, penguasa Mataram.
Ketika Sultan Agung mulai bersiap untuk menyerang VOC di Batavia pada tahun [[1625]], ia memerintahkan bupati-bupati dari priangan untuk berpartispasi. Hal ini menjadikan perbedaan pendapat di antara para bupati. Perselisihan semakin panas, terutama antara Dipati Panaekan dan Singaperbangsa. Panaekan ingin secepatnya menyerang, sebelum VOC semakin kuat. Sementara, Singaperbangsa berpendapat lebih baik pasukan memperkuat dulu logistik sebelum berangkat menyerang.
Bila dilihat dari silsilah, hubungan Dipati Panaekan dengan Singaperbangsa adalah paman-keponakan. Ayah Panaekan, Prabu Cipta Permana, adalah adik dari Putri Tanduran Ageung, nenek dari Singaperbangsa. Tetapi karena Panaekan juga menikahi kakak Singaperbangsa, keduanya juga merupakan saudara ipar. Meski begitu, nampaknya hubungan di antara mereka tidak begitu bagus. Dalam hal haluan politik, Singaperbangsa lebih dipengaruhi oleh [[Sumedanglarang]], negeri asal sang kakek.
 
== Gugurnya Sang Adipati ==
Ketika Sultan Agung mulai bersiap untuk menyerang VOC di Batavia pada tahun [[1625]], ia memerintahkan bupati-bupati dari priangan untuk berpartispasi. Hal ini menjadikan perbedaan pendapat di antara para bupati. Perselisihan semakin panas, terutama antara Dipati Panaekan dan Singaperbangsa. Panaekan ingin secepatnya menyerang, sebelum VOC semakin kuat. Sementara, Singaperbangsa berpendapat lebih baik pasukan memperkuat dulu logistik sebelum berangkat menyerang.
 
Puncaknya, Adipati Panaekan terbunuh pada tahun [[1625]] M. Jenazah Sang Wadana Bupati dihanyutkan ke sungai [[Ci Muntur]]. Setelah ditemukan oleh pengikutnya, kemudian dimakamkan di [[Situs Karangkamulyan]]. Adipati Panaekan digantikan oleh putranya yang bernama Ujang Purba, yang bergelar Dipati Imbanagara ([[1625]]-[[1636]]). Konon, karena peristiwa tersebut Singaperbangsa kemudian memindahkan Kertabumi ke Bojonglopang, Banjar Kolot sekarang. Oleh karena itu, Kertabumi disebut juga [[Kabupaten]] Bojonglopang, dan merupakan cikal bakal [[Kota Banjar]].
Konon, karena peristiwa tersebut Singaperbangsa kemudian memindahkan Kertabumi ke Bojonglopang, Banjar Kolot sekarang. Oleh karena itu, Kertabumi disebut juga [[Kabupaten]] Bojonglopang, dan merupakan cikal bakal [[Kota Banjar]].
 
== Referensi ==
Baris 64 ⟶ 63:
{{s-end}}
 
{{Kabupaten Ciamis}}
{{Jawa Barat}}
{{DEFAULTSORT:Panaekan, Adipati}}
[[Kategori:Tokoh dari Galuh]]