(25 revisi perantara oleh 21 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
'''Plasmolisis''' merupakanadalah dampak dari peristiwa [[osmosis]].
[[ImageBerkas:Turgor pressure on plant cells diagram.svg|thumbjmpl|300px|rightka|Sel tumbuhan dalam kondisi lingkungan berbeda]][[ImageBerkas:Rhoeo Discolor epidermis.jpg|leftkiri|thumbjmpl|Sebelum plasmolisis]][[ImageBerkas:Rhoeo Discolor - Plasmolysis.jpg|thumbnailjmpl|rightka|Sesudah plasmolisis]]
Jika [[sel tumbuhan]] diletakkan di larutan garam terkonsentrasiberkonsentrasi tinggi ([[hipertonik]]), sel tumbuhan akan kehilangan air dan juga [[tekanan turgor]], menyebabkan sel tumbuhan lemah. Tumbuhan dengan sel dalam kondisi seperti ini layu. Kehilangan air lebih banyak akan menyebabkan terjadinya plasmolisis: tekanan terus berkurang sampai di suatu titik di mana [[protoplasma]] sel terkelupas dari [[dinding sel]], menyebabkan adanya jarak antara dinding sel dan membran. Akhirnya ''cytorrhysis'' - runtuhnya seluruh dinding sel - dapat terjadi. TidakAda adabeberapa mekanisme di dalam sel tumbuhan untuk mencegah kehilangan air secara berlebihan, juga mendapatkan air secara berlebihan, tetapi plasmolisis dapat dibalikkan jika sel diletakkan di larutan [[hipotonik]]. Proses sama pada sel hewan disebut [[krenasi]]. Cairan di dalam sel hewan keluar karena peristiwa [[difusi]].
Plasmolisis hanya terjadi pada kondisi ekstrem, dan jarang terjadi di alam. Biasanya terjadi secara sengaja di laboratorium dengan meletakkan sel pada larutan bersalinitas tinggi atau larutan gula untuk menyebabkan [[ekosmosis]], seringkalisering kali menggunakan tanaman [[Elodea]] atau sel epidermal [[bawang]] yang memiliki pigmen warna sehingga proses dapat diamati dengan jelas.
* [http://www.pgjr.alpine.k12.ut.us/science/whitaker/Cell_Chemistry/Plasmolysis.html Gambar plasmolisis pada [[Elodea]] dan kulit bawang] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080416083006/http://www.pgjr.alpine.k12.ut.us/science/whitaker/Cell_Chemistry/Plasmolysis.html |date=2008-04-16 }}