Manusia Balangoda: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k perubahan sub-judul |
k perapian (via JWB) |
||
(4 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 26:
}}
'''Manusia Bangaloda''' (''Homo sapiens balangodensis''<ref name="deri:55">{{cite journal|author=Deraniyagala, P. E. P. A. R.|year=1955|title=Some aspects of the prehistory of Ceylon|journal=Spolia Zeylanica|volume=27|issue=2|pages=295–303}}</ref>)
Terdapat penemuan lain seperti berbagai jenis tanaman dan hewan yang dianggap telah menjadi menu makanan Manusia Balangoda; seperti [[pisang]] liar, [[Sukun (pohon)|sukun]], dan tulang ikan. Terdapat pula benda-benda yang digunakan sebagai ornamen pribadi seperti liontin yang terbuat dari kerang dan manik-manik dari tulang ikan hiu, yang menunjukkan bahwa Manusia Balangoda sesekali melakukan kontak dengan pantai yang jaraknya sekitar 40 km. Ini juga menandakan bahwa Manusia Balangoda pernah mengunjungi [[dataran Horton]] yang berada di tengah-tengah dataran tinggi Sri Lanka selama siklus tahunan untuk mengumpulkan makanan berupa tumbuhan-tumbuhan [[serealia]], dan juga berburu hewan; seperti sapi liar, [[Rusa sambar|sambur]], dan rusa.
Baris 36:
Data [[arkeologi]]s dari zaman [[Pleistosen Akhir|pleistosen akhir]] di [[Asia Selatan]] sangat penting untuk memberikan kita pemahaman tentang evolusi perilaku manusia modern dan cara persebaran manusia purba melalui [[Dunia Lama]].<ref name="james:05">{{cite journal|author=James, Hanna V. A.|author2=Petraglia, Michael D.|last-author-amp=yes|year=2005|title=Modern human origins and the evolution of behavior in the later pleistocene record of South Asia|journal=Current Anthropology|publisher=The University of Chicago Press|volume=46|pages=S3–S27|doi=10.1086/444365}}</ref> Pada zaman prasejarah, pergerakan manusia dan populasi [[fauna]] lainnya dari daratan India ke Sri Lanka atau sebaliknya, melalui jembatan darat yang berupa [[landas benua]] antara kedua negara. Jembatan darat telah terendam sejak lebih dari 7000 BP (~9.000 SM) di bawah [[Selat Palk]] dan disebut sebagai [[Jembatan Adam]] .<ref name="kennedy:13">{{cite book|title=Connections and complexity: New approaches to the archaeology of South Asia|last=Kennedy|first=Kenneth A. R.|year=2013|editor=Abraham, Shinu|pages=35–44|editor2=Gullapalli, Praveena|editor3=Raczek, Teresa P.|editor4=Rizvi, Uzma Z.}}</ref><ref name="bossuyt:04">{{cite journal|last=Milinkovitch|first=Madhava|year=2004|title=Local Endemism Within the Western Ghats-Sri Lanka Biodiversity Hotspot|journal=Science|volume=306|issue=5695|pages=479–481|bibcode=2004Sci...306..479B|doi=10.1126/science.1100167|pmid=15486298}}</ref> Daerah ini hanya memiliki kedalaman sekitar 70 meter, pengurangan ketinggian permukaan laut akibat perubahan iklim (contoh: zaman es), yang terjadi setidaknya pada 500.000 tahun terakhir, secara berkala telah mengakibatkan landas jembatan darat ini muncul kepermukaan dengan lebar lebih dari 100 km dan panjang lebih dari 50 km .
Dari analisis endapan pesisir di dekat daerah [[Bundala]], [[distrik Hambantota]]
Secara umum, di daerah Asia Selatan, terdapat bukti kuat berupa pemukiman awal dari manusia prasejarah. Meskipun tidak dianggap memiliki anatomi yang sama dengan ''Homo sapiens'' modern, sebuah tengkorak yang ditemukan di tengah lembah Narmada, [[Madhya Pradesh]], India, yang kini disebut sebagai ''Manusia Narmada'', adalah penemuan tengkorak hominid pertama yang terkonfirmasi berasal dari periode akhir [[zaman pleistosen tengah]] (sekitar 200.000 BP), di Asia Selatan. Penemuan ini memicu banyak perdebatan mengenai posisi dari spesies tersebut dalam taksonomi hominid era [[pleistosen]]. Sifat-sifat morfometrik dari tengkorak tersebut tidak cocok dengan tengkorak-tengkorak ''[[Homo erectus]] ''yang telah ditemukan. Alih-alih, tengkorak tersebut memiliki keterkaitan kepada spesimen tengkorak hominid yang disebut [[Manusia purba|''Homo sapiens'']] ''kuno'', seperti manusia [[Neanderthal|pre-Neanderthal]] dari Eropa dan Asia Barat. Terdapat juga klasifikasi lain dari tengkorak tersebut yaitu ''[[Homo heidelbergensis|h. heidelbergensis]],'' dan evolusi lanjut dari ''Homo erectus'', tetapi klasifikasi yang terakhir telah dibantah oleh beberapa ahli dan dianggap tidak memiliki makna taksonomi.
Baris 67:
Terlepas dari penemuan mikrolit, kapak genggam yang terbuat dari tulang kaki gajah dan berasal dari periode meso-neolitikum ditemukan di Bellanbandi Palassa. Selain itu, ditemukan juga [[belati]] atau [[baji]] yang terbuat dari tanduk [[Rusa sambar|sambar]]. Dari periode yang sama, situs arkeologi ini dan juga situs lainnya telah menghasilkan bukti-bukti dari penggunaan luas dari oker atau [[boreh]], [[domestikasi]] anjing, pembedaan penggunaan ruang, penguburan, dan penggunaan api untuk keperluan sehari-hari.
[[Berkas:Srilankamountainforest.jpg|jmpl|Dataran Horton, yang diyakini sebagai salah satu pusat aktivitas awal manusia di Sri Lanka]]
Penemuan-penemuan lain yang berkaitan dengan kebudayaan manusia pada periode meso-neolitikum adalah pernak pernik pribadi dan hewan yang digunakan sebagai makanan seperti
Penemuan benda-benda yang terkait hewan laut di situs arkeologi yang berupa gua-gua menunjukan bahwa, penghuni gua kemungkinan besar telah melakukan kontak langsung dengan pantai yang berjarak sekitar 40 km; Penemuan di situs Belilena juga menunjukkan tanda-tanda bahwa terdapat garam yang dibawa dari pantai.
Baris 77:
== Kaitan dengan masyarakat asli saat ini ==
[[Berkas:Ceylon_Native_Village.jpg|jmpl|Masyarakat asli Vedda di desa Wanniyala-Aetto, Sri Lanka (1910).]]
Seperti manusia prasejarah lainnya, sumber-sumber sejarah menggambarkan penduduk asli Sri Lanka— [[masyarakat Vedda]]—sebagai [[pemburu-pengumpul]]. Mereka juga digambarkan mendiami gua-gua alam dan memperdagangkan hasil [[Berburu|buruan]] dan madu yang mereka miliki dengan desa lainnya untuk mendapatkan anak panah dan ujung tombak dari logam. Penduduk desa ini sebagian besar berasal dari populasi manusia di Timur Tengah, Eropa dan daratan India,
Penelitian lebih lanjut terhadap keteraturan dan sifat morfometrik dari sisa-sia tulang yang digali dari gua-gua di Sri Lanka menunjukan kemiripan anatomi yang mengindikasikan terdapat keberlanjutan biologois antara pemburu-pengumpul pada zaman prasejarah dengan masyarakat Vedda, dan keterkaitan biologis ini terhitung sangat dekat untuk periode 16.000 tahun. Hal ini tidak mengherankan, mengingat pulau Sri Lanka relatif terisolasi secara geografis hingga abad kelima SM, sampai akhirnya pemukim baru tiba dari daratan India. Oleh karena itu, masyarakat Vedda merupakan subjek yang relevan untuk dijadikan sebagai subjek pertanyaan dan penelitian terkait tingkat isolasi relatif terhadap ''Homo sapiens ''kuno dan modern di Sri Lanka, dari populasi ''Homo sapiens ''lainnya di India bagian selatan.
Baris 86:
== Daftar situs-situs prasejarah di Sri Lanka ==
* [[Belilena]]
* [[Wavula Pane]]
* [[Batadombalena]]
* [[Gua Fa Hien]]
* [[Bellanbandi Palassa]]
* [[Dataran Horton]]
* [[Dorawaka Lena]]
== Referensi ==
Baris 99:
== Pranala luar ==
* [http://www.archaeology.gov.lk/ Department of Archaeology, Sri Lanka]
* [http://www.srilankaecotourism.com/caving_home.htm Caving tours in Sri Lanka] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080618063247/http://www.srilankaecotourism.com/caving_home.htm |date=2008-06-18 }}
* [http://www.lankalibrary.com/geo/palle2.html "Here they lived and died" by Tharuka Dissanaike]
* [http://www.lankalibrary.com/geo/prehistory.htm An interview with S. U. Deraniyagala]
{{artikel bagus}}
{{Taxonbar|from=Q1626170}}
[[Kategori:Arkeologi]]
|