Batavia (kapal): Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.2 |
|||
(45 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 2:
{|{{Infobox ship begin}}
{{Infobox ship image
|Ship image=[[
|Ship caption=[[Replika kapal]] ''Batavia''
}}
{{Infobox ship career
|Ship country=[[Republik Belanda]]
|Ship flag=[[
|Ship name=''Batavia''
|Ship namesake=
|Ship owner=*[[Vereenigde Oostindische Compagnie|VOC]]
*Kamar Dagang [[Amsterdam]]
Baris 33:
|}
'''''Batavia''''' ({{IPA-nl|baːˈtaːviaː|-|Nl-Batavia.ogg}}) adalah sebuah kapal milik
== Dahagi di atas ''Batavia'' ==▼
=== Keberangkatan dan pelayaran ===▼
▲==Dahagi di atas ''Batavia''==
Pada 27 Oktober 1628, kapal ''Batavia'' yang baru saja rampung dikerjakan atas pesanan
▲===Keberangkatan dan pelayaran===
▲Pada 27 Oktober 1628, ''Batavia'' yang baru saja rampung dikerjakan atas pesanan ''Vereenigde Oostindische Compagnie'', bertolak dari [[Texel]]<ref name="museum-wa">{{cite web
|url = http://www.museum.wa.gov.au/collections/databases/maritime/shipwrecks/shipdetail.asp?ID=1316&Shipname=batavia&Shipdate=&Range1=&Range2=&Shiptype=&Discovered=%&Region=0
|title = Registration Information for: Batavia
|accessdate = 11 September 2007
|work = The Department of Maritime Archaeology Online Databases
|publisher = Western Australian Museum
|publisher = Western Australian Museum}}</ref> menuju Hindia Timur Belanda, untuk mengangkut rempah-rempah. Pelayaran dipimpin oleh ''commandeur'' sekaligus ''opperkoopman'' (saudagar senior) [[Francisco Pelsaert]], dengan Ariaen Jacobsz selaku [[nahkoda|''schipper'']]. Dua orang ini sebelumnya sudah pernah bertemu di [[Surat, India|Surat]], India. Meskipun keduanya pernah berseteru di sana, tidak diketahui apakah Pelsaert masih ingat pada Jacobsz ketika naik ke atas ''Batavia''. Bersama mereka ikut pula menumpang ''onderkoopman'' (saudagar junior) [[Jeronimus Cornelisz]], seorang farmakolog bangkrut (alias apoteker sesat <ref>BBC History Magazine; Jilid 3, No. 7, hal. 70</ref>) dari [[Haarlem]] yang sedang berusaha melarikan diri dari Belanda, menghindari penangkapan atas dirinya karena mengikuti [[ajaran sesat]] yang dikait-kaitkan dengan pelukis [[Johannes van der Beeck]], alias Torrentius.▼
|archive-date = 2007-12-10
|archive-url = https://web.archive.org/web/20071210225825/http://www.museum.wa.gov.au/collections/databases/maritime/shipwrecks/shipdetail.asp?ID=1316&Shipname=batavia&Shipdate=&Range1=&Range2=&Shiptype=&Discovered=%&Region=0
|dead-url = yes
▲
=== Terdampar ===
{| style="float:right;"
|-
Baris 64 ⟶ 66:
<small>Lokasi kandas ''Batavia''</small>
|}
Pada 4 Juni 1629, kapal ''Batavia'' melanggar [[Terumbu]] ''Morning Reef'' di dekat [[Gugus
Sesampainya di Batavia, [[serang (jabatan)|serang kapal]], seorang pria bernama Jan Evertsz, ditahan dan dihukum mati atas dakwaan lalai dalam tugas dan "berperilaku tidak senonoh" sebelum kapal kandas (ia dicurigai ikut berkomplot). Jacobsz juga ditahan atas dakwaan lalai dalam tugas, meskipun keterlibatannya dalam rencana dahagi
Gubernur Jenderal Batavia, [[Jan Pieterszoon Coen|Jan Coen]], segera memberi kuasa kepada Pelsaert untuk memimpin pelayaran ''[[Sardam]]''
=== Pembunuhan ===
[[
Jeronimus Cornelisz, yang diberi kuasa untuk memimpin para penyintas, sepenuhnya sadar bahwa
Tindakan pertama yang
Cornelisz pun berhasil memegang kendali penuh. Para penyintas selebihnya harus menjalani dua bulan penuh pembantaian dan kekejaman.
<blockquote>
''Bersama-sama sekelompok pengikut setia yang terdiri atas beberapa pemuda beringas, Cornelisz mulai secara sistematis membunuh siapa saja yang ia yakini sebagai ancaman bagi rezim terornya,
</blockquote>
Cornelisz sendiri tidak melakukan pembunuhan, meskipun ia pernah mencoba namun gagal meracuni seorang bayi (yang akhirnya mati dicekik). Ia justru dengan cerdik memanas-manasi orang lain untuk melakukan pembunuhan demi kepentingannya, pertama-tama dengan berdusta bahwa si korban telah melakukan kejahatan seperti mencuri. Akhirnya para pendahagi pun mulai membunuh demi kesenangan belaka, atau hanya karena sedang bosan. Ia berencana untuk menyusutkan jumlah populasi pulau itu hingga tersisa 45 orang saja sehingga perbekalan mereka dapat bertahan selama mungkin. Secara keseluruhan, para pengikutnya telah membunuh sekurang-kurangnya 110 orang laki-laki, perempuan, dan kanak-kanak.
=== Penyelamatan ===
Meskipun Cornelisz telah menelantarkan para serdadu, yang dipimpin Wiebbe Hayes, untuk mati, mereka justru berhasil menemukan sumber air dan makanan yang cukup di pulau yang mereka tinggali. Awalnya mereka tidak tahu akan peristiwa barbar yang telah terjadi di pulau seberang dan mengirim pesan asap untuk mengabarkan penemuan mereka. Akan tetapi mereka pun akhirnya mendapat laporan mengenai peristiwa pembantaian itu dari para penyintas yang berhasil melarikan diri dari pulau yang ditempati Cornelisz. Menanggapi laporan tersebut, para serdadu segera membuat senjata-senjata sederhana berbahan baku barang-barang dari bangkai kapal yang terbawa arus ke pulau mereka. Mereka juga melaksanakan tugas jaga secara bergilir agar selalu siap-sedia menghadapi para pendahagi, dan membangun sebuah benteng kecil dari batu gamping dan bongkahan karang.
Baris 91 ⟶ 93:
Tetapi para bawahan Wiebbe Hayes sekali lagi berjaya mengalahkan para pendahagi, bersamaan dengan tibanya Pelsaert. Para pengikut Cornelisz dan para serdadu berlomba-lomba mencapai kapal lebih dahulu. Wiebbe Hayes berhasil lebih dahulu naik ke kapal dan membeberkan kisahnya kepada Pelsaert. Setelah melewati sebuah pertempuran singkat, gabungan kekuatan tempur di kapal dan para serdadu ''Batavia'' berhasil membekuk seluruh pendahagi.
=== Kesudahan peristiwa ===
[[
Pelsaert memutuskan untuk melaksanakan sidang pengadilan di pulau itu, sebab ''Saardam'' dalam pelayarannya kembali ke Batavia akan terlalu penuh disesaki para penyintas dan tahanan. Seusai sebuah persidangan singkat, para terpidana yang paling berat kejahatannya dibawa ke [[Pulau Seal]] dan dihukum mati. Cornelisz dan beberapa pendahagi utama dipotong kedua tangannya sebelum [[hukuman gantung|dihukum gantung]].<ref name="kimberly">{{kimberly 1897}} hal. 10</ref> Wouter Loos dan seorang bujang kabin, yang dianggap lebih ringan kejahatannya, ditinggalkan telantar di daratan Australia, dan tidak pernah lagi terdengar khabarnya. Laporan-laporan warga pendatang dari Inggris di kemudian hari tentang keberadaan orang-orang [[Pribumi
Para pendahagi selebihnya diberangkatkan ke Batavia untuk diadili. Lima orang dihukum gantung dan beberapa orang lainnya [[Hukuman dera|dihukum dera]]. Wakil Cornelisz, Jacop Pietersz, diremukkan badannya di [[
Nakhoda Jacobsz, meskipun disiksa, tidak mengakui keterlibatannya dalam perencanaan dahagi dan luput dari hukuman mati karena kurang bukti. Kelanjutan nasibnya tidak diketahui. Diduga ia meninggal dalam penjara di Batavia.
Baris 105 ⟶ 107:
Dari keseluruhan 341 orang yang berangkat dengan ''Batavia'', hanya 68 orang yang selamat sampai ke bandar Batavia.
== Penemuan dan pelestarian bangkai kapal ==
==Lihat pula==▼
[[Berkas:Batavia 01 gnangarra.jpg|jmpl|Bagian buritan bangkai kapal yang sudah direstorasi dan gapura lengkung dipamerkan di Museum Maritim Fremantle]]
*[[Bangkai kapal di Australia Barat]]▼
*[[ANCODS|ANCODS (Kesepakatan antara Australia dan Belanda sehubungan dengan bangkai-bangkai kapal tua Belanda)]]▼
Sewaktu melakukan survei atas Kepulauan Abrolhos di pesisir barat laut yang diselenggarakan oleh [[Kantor laksamana|Kantor Laksamana Inggris]] pada April 1840, Kapten [[John Lort Stokes|Stokes]], nakhoda [[HMS Beagle]] melaporkan bahwa:
<blockquote>''Di ujung barat daya sebuah pulau ditemukan balok-balok dari sebuah kapal besar, dan karena awak kapal ''[[Zeewijk]]'', hilang pada 1728, melaporkan pernah melihat bangkai sebuah kapal di kawasan ini, hanya sedikit keraguan bahwa puing-puing itu berasal dari ''Batavia'', Komodor Pelsart, hilang pada 1629. Oleh karena itu tempat kami berlabuh kami namakan ''Batavia Road'', dan seluruh gugus kepulauan ini kami namakan [[Gugus Pelsaert]].''<ref name="kimberly" /></blockquote>
Namun tampaknya Stokes telah keliru mengira bangkai kapal ''Zeewijk'' sebagai bangkai kapal ''Batavia''. Pada 1950-an, sejarawan Henrietta Drake-Brockman, yang mengetahui kisah itu karena hubungannya dengan anak-anak saudagar guano dari Kepulauan Abrolhos, F. C. Broadhurst, putra [[Charles Edward Broadhurst]], mengemukakan pendapatnya, setelah melakukan penelitian mendalam atas sejumlah besar arsip dan terjemahan-terjemahan oleh E. D. Drok, bahwa bangkai kapal ''Batavia'' semestinya berada di Gugus Kepulauan Wallabi. Juru ukur Bruce Melrose dan wartawan selam Hugh Edwards setuju dengan teori ini. Bekerja sama dengan Drake-Brockman, Edwards melakukan beberapa kali ekspedisi pencarian di dekat Pulau Beacon pada permulaan 1960-an dan sedikit saja meleset dalam penentuan situs. Setelah Edwards membeberkan hasil penelitiannya kepada mereka, dan setelah diantar ke lokasi bangkai kapal oleh nelayan lobster Abrolhos, Dave Johnson (yang pernah melihat sebuah jangkar dari atas kapalnya tatkala menebar perangkap lobster), pada 4 Juni 1963 Max dan Graham Cramer beserta Greg Allen menjadi orang-orang pertama yang menyelam di situs itu. Penemuan lokasi bangkai kapal ''Batavia'', bersama-sama dengan lokasi bangkai kapal [[Vereenigde Oostindische Compagnie|VOC]] ''[[Vergulde Draeck]]'' (''Naga Bersalut Emas'') dan bangkai kapal milik Kompeni Inggris ''[[Tryall]]'' (''Tryal''), pada permulaan 1960-an, mendorong dibentuknya Departemen Arkeologi Maritim serta Departemen Konservasi dan Restorasi Benda Temuan oleh [[Western Australian Museum]].
Sejak 1970 sampai 1974, di bawah pimpinan arkeolog maritim Jeremy Green dari Western Australian Museum, beberapa pucuk meriam dari bangkai kapal ''Batavia'', sebuah jangkar, dan banyak artefak diselamatkan, termasuk balok-balok kayu dari lambung kiri [[buritan]] kapal. Benda-benda ini kemudian dikonservasi oleh laboratorium konservasi Museum di bawah pimpinan Colin Pearson dan para penggantinya Neil North dan Ian MacLeod.<ref name="green">{{cite journal|author=Green, J.N.|year=1989|title= The AVOC retourschip "Batavia", wrecked Western Australia 1629. An excavation report and catalogue of artefacts. |journal=British Archaeological Reports International Series|number= 489}}</ref> Pengawasan dan perawatan terhadap balok-balok kayu ini terus-menerus dilakukan di bawah pimpinan Ian Godfrey dan Vicki Richards.<ref>Ghisalberti, E., Godfrey, I.M.*, Kilminster, K., Richards, V.L., Williams, E., 2002, "The analysis of acid affected ''Batavia'' timbers. Dalam acara ICOM Group on Wet Organic Archaeological Materials Conference yang ke-8, Stockholm, 2001", eds P. Hoffmann, J.A. Spriggs, T. Grant, C. Cook & A. Recht, International Council of Museums, Committee for Conservation Working Group on Wet Organic Archaeological Materials, hal. 281–307.</ref>
Untuk memudahkan pengawasan dan perawatannya di masa-masa yang akan datang, papan-papan lambung kapal disusun pada sebuah rangka baja yang dirancang dan dipasang oleh Geoff Kimpton, salah satu staff Green. Rangka baja untuk papan-papan lambung kapal dan juga rangka baja untuk gapura lengkung dari batu, atau ''portico'', yang juga diangkat dari dasar laut, dirancang sedemikian rupa sehingga masing-masing bagian objek dapat dipindahkan untuk menjalani perawatan tanpa mengganggu bagian-bagian lain atau tampilan keseluruhannya.<ref>Richards, V.L., 2002, Cosmetic treatment of deacidified ''Batavia'' timbers, AICCM Bulletin, jilid 27, Australian Institute for the Conservation of Cultural Material, hal. 12–13.</ref>
Pada 1972, Belanda mengalihkan segala hak atas bangkai-bangkai kapal Belanda di persisir Australia kepada Australia. Beberapa objek, termasuk kerangka manusia hasil ekskavasi, kini dipamerkan di ''Western Australian Museum – Shipwreck Galleries'' di [[Fremantle]], Australia. Beberapa benda lain disimpan oleh ''Western Australian Museum'', Geraldton. Dua museum ini berbagi sisa-sisa ''Batavia'': ''Western Australian Museum – Shipwreck Galleries'' menyimpan replika dari gapura lengkung, sementara gapura lengkung asli disimpan oleh ''Western Australian Museum'', Geraldton (gapura ini awalnya dibuat dengan maksud untuk dipasang sebagai gapura selamat datang di kota [[Jakarta|Batavia]]); Papan-papan lambung kapal yang asli disimpan oleh ''Western Australian Museum – Shipwreck Galleries''. Meskipun ada banyak benda telah diangkat dari situs bangkai kapal ''Batavia'', sebagian besar meriam dan jangkarnya dibiarkan ''in-situ''. Kebijakan ini telah menjadikan lokasi sisa-sisa bangkai kapal ''Batavia'' menjadi salah satu situs selam utama di pesisir Australia Barat sekaligus menjadi bagian dari jalur bangkai kapal (''wreck trail''), atau konsep "museum-tanpa-dinding" bawah air.<ref>Souter, C., 2006, Cultural Tourism and Diver Education. In Maritime Archaeology: Australian Approaches. The Springer Series in Underwater Archaeology. Staniforth, M. & Nash, M. (eds) Springer, New York</ref>
== Replika ==
[[Berkas:Holland Batavia at shipyard.jpg|jmpl|Tampilan bagian buritan dari [[replika kapal]] ''Batavia'']]
Sebuah [[replika kapal|replika]] ''Batavia'' dikerjakan di ''Bataviawerf'' (Galangan Kapal Batavia) di [[Lelystad]], Belanda. Proyek ini dikerjakan sejak 1985 sampai dengan 7 April 1995, dan dilaksanakan sebagai sebuah proyek pemberdayaan pemuda yang dipimpin oleh [[Pembuatan kapal|''scheepsbouwmeester'']] (arsitek kapal) Willem Vos. Galangan kapal ini juga menjadi tempat rekonstruksi sebuah kapal lain dari abad ke-17. Berbeda dari ''Batavia'' yang adalah sebuah kapal dagang, [[Kapal bendera|Kapal Bendera]] Laksamana [[Michiel de Ruyter]], [[De Zeven Provinciën (1665)|''Zeven Provinciën'']], adalah sebuah [[ship of the line|kapal perang]].
Replika ''Batavia'' dikerjakan dengan menggunakan bahan-bahan baku tradisional, seperti [[ek]] dan [[hemp|rami ganja]], dan menggunakan peralatan dan metode dari zaman kapal aslinya dikerjakan. Rancangannya dibuat dengan mempelajari puing-puing kapal asli di Fremantle (dan kapal [[Vasa (kapal)|''Vasa'']] di Stockholm), juga sumber-sumber bersejarah, misalnya deskripsi-deskripsi bangunan abad ke-17 (orang belum membuat denah bangunan di masa itu), dan cetakan-cetakan serta lukisan-lukisan karya para seniman (yang umumnya melukis sesuai kenyataan di masa itu), dari kapal-kapal serupa.
Pada 25 September 1999, ''Batavia'' yang baru dibawa ke Australia dengan menggunakan [[tongkang]], dan ditambatkan di [[Australian National Maritime Museum|Museum Maritim Nasional]] di Sydney. Pada 2000, ''Batavia'' dijadikan kapal bendera Tim Olimpiade Belanda semasa [[Olimpiade Musim Panas 2000|Olimpiade 2000]]. Selama berlabuh di Australia, kapal ini pernah [[kapal tunda|ditunda]] ke laut lepas, kemudian dibiarkan berlayar sendiri. Pada 12 Juni 2001, kapal ini kembali ke ''Bataviawerf'' di Lelystad, dan dijadikan pajangan bagi para pengunjung. Pada malam hari tanggal 13 Oktober 2008, kebakaran melanda seluruh kawasan galangan kapal. Bengkel-bengkel museum, hanggar, toko-toko, kantor-kantor, bagian dari sebuah rumah makan, dan seperangkat layar jahitan tangan habis dimakan api, tetapi replika "[[De Zeven Provinciën (1665)|''De Zeven Provinciën'']]" di dekatnya tidak mengalami kerusakan. ''Batavia'' yang sedang ditambatkan sama sekali tidak terkena dampak kebakaran.
== Publikasi dan media lain ==
[[Berkas:Ongeluckige voyagie vant schip Batavia (Frontispiece).jpg|jmpl|Halaman judul dari pamflet ''Ongeluckige voyagie van 't schip Batavia'' (1647) oleh [[Francisco Pelsaert]]]]
Daftar di bawah ini bersifat selektif – ketertarikan terhadap peristiwa kandasnya ''Batavia'' telah menciptakan sebuah industri – dengan ditulisnya banyak buku dan artikel lain, selain yang tertera di bawah ini.
* 1647 – Komodor Pelsaert wafat setahun sesudah kandasnya ''Batavia'', meninggalkan jurnalnya mengenai peristiwa-peristiwa itu. Jurnal ini, serta pamflet ''Ongeluckige voyagie van 't schip Batavia'' (''Pelayaran malang kapal Batavia''), terbit pada 1647, yang memungkinkan ditemukannya bangkai kapal.
* 1897 – ''[[Tragedi Abrolhos]]'' karya [[Willem Siebenhaar]], sebuah terjemahan dari ''Ongeluckige voyagie''. Dibeli dan didanai oleh saudagar guano Florance Broadhurst (lihat artikel mengenai [[Charles Edward Broadhurst]] dan keluarganya), terjemahan ini akhirnya diterbitkan dalam surat khabar mingguan [[Western Mail (Australia Barat)|''Western Mail'']]. Uraian peristiwa dalam tulisan ini juga dijadikan dasar penulisan sebuah novel berjudul ''Marooned on Australia'' (1896), karya penjelajah [[Ernest Favenc]]. Peristiwa-peristiwa tersebut juga ditampilkan dalam ''Sailorman's ghosts'' (1940) karya [[Malcolm Uren]], dan drama radio karya [[Douglas Stewart (pujangga)|Douglas Stewart]], ''Shipwrecked'' (1947).
* 1963 – Penulis Australia ternama [[Henrietta Drake-Brockman]] menghasilkan sebuah karya tulis non-fiksi yang komprehensif berjudul ''Voyage to Disaster''. Penulisannya menyita waktu Drake-Brockman selama sepuluh tahun. Ia juga menulis sebuah cerita fiksi berdasarkan kisah ''Batavia'', ''The Wicked and the Fair'' pada 1957. Hasil penelitian Drake-Brockman inilah, dibantu wartawan Hugh Edwards (termasuk memperhitungkan selisih antara mil laut Belanda awal abad ke-17 dan mil laut Inggris), yang menuntun para penyelam mencapai lokasi bangkai kapal.
* 1966 – Wartawan [[Hugh Edwards (wartawan)|Hugh Edwards]] menerbitkan sebuah karya tulis mengenai bangkai kapal dan penemuannya oleh Dave Johnson, Max dan Graham Cramer, serta Greg Allen, dengan judul ''[[Islands of Angry Ghosts]]: Murder, Mayhem and Mutiny'' (1966).
* 1970-an dan 80-an – Riwayat ''Batavia'' diceritakan kembali oleh sejumlah penulis, termasuk puisi Lee Knowles ''"Batavia incident"'' dalam ''Cool Summers'', ''"Batavia Suite"'' karya [[Hal Gibson Pateshall Colebatch|Hal Colebatch]], rangkaian puisi Mark O'Connor ''The Batavia'', dan dalam ''The Bellarmine Jug'' karya [[Nicholas Hasluck]].
* 1970-an dan 1980-an - Western Australia Museum menerbitkan laporan-laporan mengenai ekskavasi dan penelitian bangkai kapal Batavia. Terbitan ini didasarkan pada laporan arkeologi Jeremy Green.<ref name="green"/>
* 1990 – Buku karya Deborah Lisson, ''The Devil's Own'', yang ditujukan bagi pembaca remaja, juga didasarkan atas riwayat dahagi dan pembantaian penumpang dan awak ''Batavia''. Buku ini memenangkan penghargaan ''Western Australian Premier's Award'' pada 1991.
* 1991 – Sebuah cabang alur cerita (''sub-plot'') dalam novel karya [[Gary Crew]], ''[[Strange Objects]]'', mengisahkan tentang dua orang pria yang berlayar dengan ''Batavia'', Wouter Loos, dan Jan Pelgrom.
* 1993 – Buku karya Philippe Godard, ''The First and Last Voyage of the Batavia'', memuat ilustrasi berlimpah, serta rincian pengerjaan, tujuan, dan tentunya peristiwa-peristiwa traumatis di kepulauan off the West Australian coast. At the end of the book is an English translation of Pelsaert's pamphlet regarding the events on ''Batavia''. The construction of ''Batavia's'' second incarnation is also covered, with a number of detailed photographs of the new ship.
* 1995 – [[Prospero Productions]] membuat sebuah film dokumenter sepanjang 52 menit berjudul ''Batavia Wreck, mutiny and murder'', film dibuat di lokasi kejadian sesungguhnya.
* 2000 – Novel karya Arabella Edge, ''The Company'', juga didasarkan pada peristiwa-peristiwa tahun 1629, demikian pula dengan novel karya [[Kathryn Heyman]], ''The Accomplice'' (2003). Jika Edge mengisahkan peristiwa itu dari sudut pandang Cornelisz, pemimpin pendahagi, ''The Accomplice'' Heyman didasarkan atas nasib malang Judith Bastiaansz, putri pendeta.
* 2000 – Riwayat Batavia diceritakan kembali dalam sebuah drama radio sepanjang satu jam, ''Southland'', ditulis oleh D. J. Britton dan disiarkan pada bulan September 2000 oleh [[BBC Radio 4]].
* 2001 – Riwayat Batavia diceritakan kembali dalam bentuk opera, berjudul ''[[Batavia (opera)|Batavia]]'', digubah oleh [[Richard Mills (pencipta lagu)|Richard Mills]] dan pertama kali dipentaskan oleh [[Opera Australia]].
* 2002 – Arsitek [[Frits van Dongen]], perancang grafis [[Kees Nieuwenhuijzen]], dan pujangga [[Gerrit Kouwenaar]] membangun sebuah kompleks apartemen di Amsterdam yang dinamakan Batavia. Sebuah puisi tentang kapal Batavia dicetak pada dinding bangunan itu.<ref>[http://www.classic.archined.nl/news/0011/batavia_tasmania.html ArchiNed Nieuws]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}, situs jaringan terkait gedung apartemen "Batavia" di Amsterdam, diakses 3 Desember 2007.</ref>
* 2002 – Buku karya sejarawan [[Mike Dash]], ''[[Batavia's Graveyard]]: The True Story of the Mad Heretic Who Led History's Bloodiest Mutiny'', menuturkan keseluruhan kisah dengan sangat terperinci melebihi yang sudah-sudah, menggunakan sejumlah besar arsip Belanda sebagai sumber untuk menggali lebih dalam masa lalu Cornelisz, serta beberapa penumpang dan awak ''Batavia''.
* 2006 – Penulis [[Simon Leys]] menerbitkan ''The Wreck of the Batavia: A True Story'', mengisahkan nasib ''Batavia'' dan para awaknya. Versi bahasa Prancisnya, ''Les Naufragés du Batavia'' (2003), memenangi [[Guizot Prize]].
* 2010 – Penulis Greta van der Rol menerbitkan ''Die a Dry Death'', sebuah novel sejarah berdasarkan kejadian-kejadian nyata peristiwa kandasnya ''Batavia''. Novel ini memberikan argumentasi bagi ketidakbersalahan nakhoda ''Batavia'', Adriaen Jacobsz. (2010)
* 2010 – ''The Blue-eyed Aborigine'' karya Rosemary Hayes adalah sebuah novel sejarah untuk kalangan remaja yang berisi kisah seorang penyintas kapal kandas. portraying a wreck survivor's story.<ref>London: Frances Lincoln. ISBN 978-1-84780-078-7.</ref>
* 2011 – ''Batavia'' karya [[Peter FitzSimons]] adalah sebuah buku non-fiksi kreatif mengenai ''Batavia''.
* 2014 – ''Hell & High Water'' dengan musik oleh Matthew Samer dan lirik oleh Jacqueline Ozorio & Kieran Davey adalah sebuah drama musikal, dibuat sebagai sebuah produksi semi-pentas di ''Queensland Conservatorium'', Brisbane, Australia, dan pertama kali direncanakan pada 2007.
* 2016 - ''Batavia'', karya Shabbir Khanbhai dan Paul Dickson, dalah sebuah drama radio empat babak yang diadaptasi dari kisah kandasnya Batavia. Produksinya dirampungkan oleh para mahasiswa musik dan drama yang ambisius dari [[Australian National University]], dengan musik oleh Gen Kinoshita.
* 2016 - [[Russell Crowe]], via his movie production company Fear of God, telah membeli hak untuk mengangkat kisah kandasnya Batavia menjadi sebuah film berdasrkan buku terbitan 1966, ''[[Islands of Angry Ghosts]]'', karya [[Hugh Edwards (wartawan)|Hugh Edwards]]. Jika produksinya berlanjut, maka diperkirakan akan berlangsung selama beberapa tahun karena buku itu sendiri pertama-tama harus diadaptasi menjadi sebuah naskah film.<ref>http://www.abc.net.au/news/2016-03-29/russell-crowe-buys-rights-to-batavia-book-island-of-angry-ghosts/7282468</ref>
▲== Lihat pula ==
▲* [[Bangkai kapal di Australia Barat]]
▲* [[ANCODS|ANCODS (Kesepakatan antara Australia dan Belanda sehubungan dengan bangkai-bangkai kapal tua Belanda)]]
== Catatan ==
{{reflist}}
== Referensi ==
* Balkan, Evan. ''Shipwrecked! Deadly Adventures and Disasters at Sea''. Birmingham, AL: Menasha Ridge, 2008, hal. 68–78
* Crew, Gary. ''Strange Objects'' Port Melbourne, Vic.: Mammoth Australia, 1991. ISBN 1-86330-113-5
* [[Mike Dash|Dash, Mike]]. ''Batavia's graveyard'' London: Weidenfeld & Nicolson, 2002. ISBN 0-575-07024-2
* Drake-Brockman, Henrietta. ''Voyage to Disaster'' (edisi baru dengan kata pengantar yang baru) Western Australia: University of Western Australia Press, 1995. ISBN 1-875560-32-7
* Edge, Arabella.'' The company
* Edwards, Hugh, ''Islands of angry ghosts'' London: Hodder & Stoughton, 1966
* [[Rupert Gerritsen|Gerritsen, Rupert]], ''And their Ghosts May Be Heard'' 1994, Fremantle Arts Centre Press ISBN 1-86368-063-2
Baris 124 ⟶ 174:
* Leys, Simon ''The Wreck of the Batavia & Prosper'' Melbourne: Black Inc., 2005. ISBN 1-86395-150-4
== Pranala luar ==
{{Commons category|Batavia (ship, 1628)|Batavia (kapal, 1628)}}
{{Wikisource|Tragedi Abrolhos}}
* [http://members.iinet.com.au/~bill/batavia.html "Kisah ''Batavia''"], sebuah keterangan rinci mengenai pemberontakan di atas kapal Batavia
* [http://modelshipbuilder.com/page.php?44 model kapal ''Batavia''], sebuah replika berskala dari replika kapal Batavia
* [http://bataviaphotos.com www.bataviaphotos.com ] Galeri foto dari ''Batavia'' baru yang dikerjakan di Belanda oleh Willem Vos
|