Don Bosco Selamun: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Fazily (bicara | kontrib)
k Suntingan 140.213.5.89 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Arya-Bot
Tag: Pengembalian Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
(28 revisi perantara oleh 19 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{fanpov}}
{{Infobox Journalist
|name = Don Bosco Selamun
<!-- Disembunyikan sebagai komentar: |image = DonBoscoSelamun.JPG -->
|birthname = Selamun Yoanes Bosco
|birthdatebirth_date = {{birth date and age|1958|4|21}}
|birthplacebirth_place = {{flagicon|Indonesia}} [[Bonda]], [[Manggarai]], [[Flores]], [[Nusa Tenggara Timur]], [[Indonesia]]
|residence = [[Cibubur]]
|deathdate =
Baris 13 ⟶ 14:
|children =
|parents =
|almameter = Fakultas Hukum, [[Universitas||Universitas Brawijaya]]
|religion = [[Agama Katolik|Katolik]]
|website = http://www.donboscoselamun.com
Baris 20 ⟶ 21:
}}
 
'''Don Bosco Selamun''' atau Selamun Yoanes Bosco atau biasa dikenal dengan DBS sesuai inisial namanya, ({{lahirmati|[[Bonda]], [[Manggarai]], [[Flores]], [[Nusa Tenggara Timur]]|21|4|1958}},) adalah Jurnalis senior Indonesia yang membesarkan Metro TV dan mendirikan BeritaSatu TV. Setelah 5 tahun membesarkan BeritaSatu TV, tepat 25 November 2016, atau di HUT ke-16 Metro TV, Don Bosco Selamun kembali ke Metro TV dan menggantikan [[Putra Nababan]] sebagai Direktur Pemberitaan sekaligus Pemimpin Redaksi Metro TV .<ref name="beritasatu.com">http://www.beritasatu.com/figur/400891-setelah-5-tahun-don-bosco-tinggalkan-beritasatu-tv.html</ref> Pada [[9 September]] [[2019]] saat [[Arief Suditomo]] masuk sebagai pemimpin redaksi MetroTV, Don hanya berposisi sebagai Direktur Pemberitaan....
 
== Kisah Masa Kecil ==
DBS terlahir sebagai anak kampung. Jauh, di sebuah kampung yang berhawa sejuk, Bonda, di Manggarai Flores, Nusa Tenggara Timur. Sebagai anak petani di pelosok. Sebagai anak kampung, DBS terbiasa dengan keadaan yang serba jauh dari kecukupan, jauh dari akses sekolah, tempat ibadah, apalagi tempat belanja dan hiburan. Jangankan mall, untuk pergi ke pasar saja, DBS sebagaimana orang-orang di kampung, harus berjalan kaki sejauh 9 &nbsp;km. Ayahnya punya usaha kecil-kecilan. Ibunya memilih mengabdikan seluruh hidupnya sebagai ibu rumah tangga. Merawat, membesarkan, dan mendidiknya bersama 3 adik-adiknya yang lain, yang kebetulan semuanya putri. Keluarga yang hidup bahagia dalam kesederhanaan. Sederhana dalam kebahagiaan. Mungkin karena tak ada pilihan lain baginya dan keluarga, kecuali sederhana dan membahagiakan diri sebisanya.
Sewaktu keluarganya memutuskan dirinya harus melanjutkan pendidikan di SMP Seminari Pius VIIXII Kisol, Manggarai yang berjarak sekitar 120 &nbsp;km dari kampungnya di Bonda, DBS girang bukan kepalang. Tapi jangan membayangkan hal yang serba mudah tentang masa-masa sekolah bagi anak-anak di kampungnya. Perjalanan 12 &nbsp;km pergi dan pulang, harus dia capai dengan berjalan kaki. Menaiki dan menuruni satu bukit dengan bukit berikutnya. Bahkan harus mencopot sepatu dan baju karena harus berenang menyeberangi satu sungai. Kalau kisah ini diceritakannya ke anak-anaknya di rumah, mereka semua tak percaya, bahwa untuk bisa sampai ke sekolah, anak-anak sepertinya saat itu harus berjuang demikian panjang.<ref>http://donboscoselamun.com/blog{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
 
== KarirKarier ==
DBS memulai karirkarier jurnalistiknya puluhan tahun silam dari media cetak. KarirKarier ini ditekuninya dengan tekun meskipun berbagai media mengujinya sebagai wartawan ulung. Don Bosco Selamun merupakan jurnalis yang sudah malang melintang di dunia pertelevisian. Dia cukup lama di SCTV dan pernah menjabat Wakil Pemimpin Redaksi SCTV. Namun, kemudian dia pindah ke [[Metro TV]] dan didapuk menjadi Pemimpin Redaksi pada tahun 2003.<ref>http://news.detik.com/berita/1085974/kembali-ke-sctv-don-bosco-tinggalkan-kpi</ref> Pada 2007, Don Bosco keluar dari [[Metro TV]], karena terpilih sebagai anggota KPI periode 2007-2010. Ia mundur dari KPI tahun 2009, lalu kembali ke SCTV dan didapuk sebagai Pemimpin Redaksi Liputan 6 SCTV, dan dipada tahun 2011 diminta [[James Riady]] membidani kelahiran [[BeritaSatu TV]] di bawah [[Lippo Group]]. 5 tahun DBS membesarkan BeritaSatu TV menjadi salah satu stasiun televisi berita yang diakui dan percaya diri.
 
24 November 2016, Don Bosco Selamun, salah satu tokoh utama yang membangun industri televisi berita di Indonesia, akhirnya harus mengucapkan selamat berpisah kepada Beritasatu News Channel, yang selama lima tahun mendapat polesan sang maestro dan tumbuh menjadi salah satu sumber berita video yang disegani di tanah air.
Baris 39 ⟶ 40:
Teladan ini menular kepada semua jajaran di bawahnya, sehingga reporter dan kameramen bertugas dengan bangga dan tanpa ragu meskipun brand yang mereka wakili ketika itu belum dikenal luas oleh masyarakat dan narasumber.
 
Selain itu, Don Bosco punya keluwesan bersikap yang membuatnya tetap difungsikan sebagai pewarta berita di luar tugasnya sebagai pemimpin redaksi. Dia tidak segan mengamati dan memberi saran bagi mereka yang baru pertama kali tampil di depan kamera. Namun dia juga menempatkan diri sebagai news anchor papan atas yang disegani sehingga dari menteri, pimpinan KPK sampai presiden bisa lebih dari sekali tampil di program yang membawa inisial namanya: "DBS to the Point".<ref>http://www. name="beritasatu.com"/figur/400891-setelah-5-tahun-don-bosco-tinggalkan-beritasatu-tv.html</ref>
 
DBS kembali ke [[Metro TV]], kembali ke rumah lamanya sebagai Pemimpin Redaksi setelah terakhir meninggalkan jabatan itu satu dekade lalu. Membidani lagi tugasnya, dimana ia pernah menjadi pemimpin televisi itu saat melewati peliputan bencana tsunami dan penyaderaanpenyanderaan [[Meutya Hafid]] dan Budiyanto di Irak: memori yang tak akan hilang dari kenangan pemirsa terhadap [[Metro TV]] yang kini besar itu. Saat ini, ia membawakan acara mingguan "Metro TV Newsroom" bersama dengan wakil pemimpin redaksi [[MetroTV]], [[Kania Sutisnawinata]].
 
== Referensi ==
{{reflist}}
 
[[Kategori:JurnalisWartawan Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Nusa Tenggara Timur]]