Yayasan Supersemar: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
k clean up
 
(3 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 105:
 
== Penerima beasiswa ==
Setahun setelah berdiri yaitu pada tahun akademi 1975, yayasan ini untuk kali pertama menyalurkan beasiswa kepada 3.135 mahasiswa perguruan tinggi negeri di lingkungan [[Departemen Pendidikan dan Kebudayaan|Depdikbud]]. Rinciannya, Rayon A dengan uang beasiswa Rp 15.000 per bulan untuk mahasiswa di Jakarta, Rayon B dengan uang beasiswa Rp 12.500 per bulan.<ref>{{Cite webnews|url=https://www.cnnindonesia.com/nasional/20150915111203-12-78795/penerima-beasiswa-supersemar-hanya-untuk-mahasiswa-kusut|title=Penerima Beasiswa: Supersemar Hanya untuk Mahasiswa 'Kusut'|last=Megiza|websitework=nasional[[CNN Indonesia]]|language=en|access-date=2019-10-03}}</ref>
 
Kemudian pada 1976 diberikan beasiswa kepada siswa SMTA kejuruan negeri sebanyak 667 santunan beasiswa sebesar Rp 500.000 dan Rp600.000 setiap siswa. Beranjak pada tahun 1978, diberikan beasiswa untuk perguruan tinggi Islam, Institut Agama Islam Negeri (IAIN).
 
Jumlah penerima beasiswa yayasan ini kemudian bertambah baik dari sisi pemberian beasiswanya maupun dalam jumlah penerimanya. Mulai dari tahun 1975 hingga 2015 yayasan ini telah memberikan beasiswa dan bantuan pendidikan atas lebih dari dua juta mahasiswa S1, S2 hingga S3, dengan lebih dari seribu alumnusnya telah menjadi professor. <ref>{{Cite webnews|url=https://www.antaranews.com/berita/773300/seribu-penerima-beasiswa-supersemar-jadi-profesor|title=Seribu Penerimapenerima Beasiswabeasiswa Supersemar Jadijadi Professorprofesor|last=Rizky BMWAsmalyah|websitework=nasional[[Lembaga Kantor Berita Nasional Antara|ANTARA News]]|language=en|access-date=2019-10-29|first=Susylo|editor-last=Siga|editor-first=M. Arifin}}</ref>
 
Yayasan Supersemar juga mendukung kesuksesan program pemerintah dengan memberikan bantuan bagi atlet olahragawan berprestasi dan pembinanya melalui [[Komite Olahraga Nasional Indonesia|KONI]], beasiswa anak peserta KB Lestari, bantuan anak asuh untuk program wajib belajar pendidikan dasar, dan beasiswa bagi anak pengamat gunung api di daerah terpencil. Juga diberikan beasiswa khusus untuk putra-putri anggota [[Legiun Veteran Republik Indonesia|LVRI]], Pepabri, anak veteran dan anak-anak berkebutuhan khusus. Juga beasiswa kepada [[Sekolah Taman Siswa|Perguruan Tamansiswa]] dan [[Muhammadiyah|Perguruan Muhammadiyah]].
Baris 115:
Hingga kini Yayasan Supersemar telah membantu jutaan penerima beasiswa dari semua kelas sekolah, mulai SD-SMP-SMA, Mahasiswa, para peneliti yang menjalani studi pascasarjana, guru, pelatih dan olahragawan berprestasi.
 
Selain beasiswa, Yayasan Supersemar juga menjadi agen pemantik ''gerakan literasi dan menulis nasional'', melalui para ribuan kader penerima beasiswa yang menjadi relawannya melakukan gerakan seperti membuat perpustakaan, perlombaan, pengajaran bagi para buta huruf hingga seluruh pelosok negeri. Pada tahun [[1995]] atas gagasan dari Ibu [[Tien Soeharto]] akan membangun Taman Pustaka dan Literasi Indonesia atau Tampusindo seluas 130 hektare di [[Jonggol, Bogor]] bersama [[Balai Pustaka]]. Ibu [[Tien Soeharto]] mengharapkan dari dibangunnya Tampusindo ini dapat semakin memantik minat membaca dan menulis rakyat [[Indonesia]], khususnya generasi muda. Proyek ini dihentikan akibat penyitaan yang dilakukan oleh [[Kejaksaan Agung]]. <ref name:="sejarah">[https://www.viva.co.id/berita/nasional/660744-sejarah-yayasan-supersemar-dan-kasusnya "Sejarah Yayasan Supersemar dan Kasusnya"],''Viva.co.id'', 13 Agustus 2015</ref>
 
== Kasus ==
Pada tahun 2007, yayasan ini dan Soeharto digugat [[Kejaksaan Agung Republik Indonesia|Kejaksaan Agung]] karena diduga telah menyalahgunakan dana donasi dari pemerintah yang besarnya mencapai Rp 1,5 triliun,<ref name="digugat">[http://www.tempointeraktif.com/hg/nasional/2007/02/08/brk,20070208-92751,id.html "Yayasan Supersemar Milik Suharto Digugat Perdata Bulan Ini"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090507021518/http://www.tempointeraktif.com/hg/nasional/2007/02/08/brk,20070208-92751,id.html |date=2009-05-07 }}, ''Tempo'', 8 Februari 2007</ref> namun hanya Yayasan Supersemar yang terbukti bersalah dan diharuskan mengembalikan kerugian negara sebesar Rp185,92 miliar.<ref name="putusan">[http://www.kapanlagi.com/h/kejaksaan-ajukan-kasasi-terkait-putusan-yayasan-supersemar.html "Kejaksaan Ajukan Kasasi Terkait Putusan Yayasan Supersemar"]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}, ''KapanLagi.com'', 27 Februari 2009</ref>
 
Putusan ini mendapatkan perhatian dari para alumni penerima beasiswa Yayasan Supersemar, yang tergabung dalam Keluarga Mahasiswa dan Alumni Penerima Beasiswa Supersemar (KMAPBS). Salah satu upayanya dengan membuat petisi agar masalah itu tidak merugikan mahasiswa penerima beasiswa. Petisi itu kemudian dikirimkan ke Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), staf khusus Presiden dan kejaksaan. <ref name="MahfudMD">[https://nasional.sindonews.com/read/1095362/13/mahfud-md-minta-pemerintah-bijak-soal-dana-yayasan-supersemar-1458748056 "Mahfud MD minta pemerintah bijak soal dana yayasan supersemar"], ''Sindonews.com'', 24 Maret 2016</ref>
 
Para penerima beasiswa juga mempersoalan putusan itu serta siap mengembalikan uang beasiswa yang diterima jika negara meminta. Namun, mereka juga balik mempertanyakan tentang kerugian akibat kasus [[Bantuan Likuiditas Bank Indonesia]] yang jumlah jauh melebihi nilai itu, apakah akan dikembalikan juga ke negara atau tidak.<ref>{{Cite webnews|url=https://nasional.sindonews.com/read/1032775/13/yayasan-supersemar-kalah-penerima-beasiswa-bereaksi-di-media-sosial-1439476693|title=Yayasan Supersemar Kalah Penerima Beasiswa Bereaksi di Media Sosial|date=2015-08-13|websitework=[[Sindonews.com]]|language=en-US|access-date=2020-01-20}}</ref>
 
== Referensi ==
{{reflist}}
{{indo-stub}}
 
[[Kategori:Yayasan di Indonesia|Supersemar]]
Baris 133 ⟶ 132:
[[Kategori:Donatur Orde Baru]]
[[Kategori:Perserikatan Orde Baru]]
 
 
{{indo-stub}}