Yayasan Jantung Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: perubahan kosmetika !
k top: clean up
 
(27 revisi perantara oleh 20 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox hospital
{{tidak memenuhi kriteria kelayakan|d=12|m=02|y=2010|i=14|ket=|kat=Y}}
'''Sekilas| name = Yayasan Jantung Indonesia'''
{{tone}}
| org/group =
{{paragrafpembuka|date=12 Februari 2010}}
| logo = [[Berkas:Logo-YJI-no-circle.svg|150px]]
'''Sekilas Yayasan Jantung Indonesia'''
| logo_size =
| image =
| image_size = 225
| alt =
| caption =
| coordinates =
| location = Jl. Teuku Umar No 8 Jakarta Pusat 10350
| region =
| state = [[Jakarta]]
| country = [[Indonesia]]
| healthcare = <!-- UK: NHS; AU/CA: Medicare; ELSE free-form text, e.g. Private -->
| funding =
| type =
| affiliation =
| patron =
| network =
| standards =
| emergency =
| helipad =
| beds =
| speciality =
| founded = [[1974]]
| closed =
| demolished =
| website = [http://www.inaheart.or.id]
| other_links =
| module =
}}
 
'''Yayasan Jantung Indonesia '''([[bahasa Inggris|Inggris]]: '''Indonesian Heart Foundation''') adalah lembaga nirlaba yang fokus kepada peningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya upaya pencegahan Penyakit [[Jantung]] dan [[Pembuluh darah]] melalui pemasyarakatan Panca Usaha Jantung Sehat
Yayasan Jantung Indonesia Dewi Sartika berdiri pada
tanggal 4 Oktober 1974. Para pendirinya adalahDr. Sukaman (alm), Dr. Loefti Oesman (alm), Dr.Boerman, Dr. Lily Ismudiati Rilantono, dan Dr. Dede Kusmana.
Tahun 1979 yayasan masuk sebagai anggota Federasi Jantung Sedunia. Ketika 9 November 1981 namanya menjadi Yayasan Jantung Indonesia, kegiatannya seiring perjalanan waktu kian diperluas di berbagai bidang. Ini diwujudkan antara lain melalui penyuluhan kepada masyarakat luas, membantu operasi jantung, dan menjalin kerjasama kemitraan dengan berbagai kelompok masyarakat, khususnya dengan jajaran Departemen Kesehatan.
 
== Profil ==
Untuk kelancaran pelaksanaan program-programnya, sebagai lembaga nirlaba, yayasan telah menetapkan kebijakan dana abadi. Bersama masyarakat dalam upaya mewujudkan visi dan misinya program-program yang telah dijalankan yayasan antara
Sejarah [[Yayasan]] membawa kita kembali ke tahun [[1974]] ketika anak perempuan berusia 10 tahun yang bernama Dewi Sartika menjalani operasi jantung untuk menyelamatkan nyawannya yang sepenuhnya dibiayai dari sumbangan masyarakat. Dari peristiwa itulah Yayasan Jantung Indonesia Dewi Sartika didirikan pada 4 Oktober 1974 dengan tujuan utama membantu operasi Jantung dari keluarga tidak mampu.
lain adalah : Klub Jantung Sehat, Panutan Tidak Merokok, Jambore Nasional Klub Jantung Sehat, Wanita Indonesia Tanpa Tembakau, Senam Jantung Sehat, Panca Usaha Jantung Sehat, Gerakan Jantung Sehat Remaja, Kampung Remaja dsb. Yayasan juga telah mendirikan antara lain Perpustakaan, klinik Dewi Sartika di Jakarta & klinik Jantung di Padang. Diharapkan jumlah sarana penunjang ini terus bertambah dan tersebar di seluruh Indonesia.
 
Pada tahun [[1978]] Yayasan Jantung Indonesia Dewi Sartika masuk sebagai anggota Federasi Jantung Sedunia, dan dengan semakin aktifnya Yayasan di tingkat Nasional maka pada 9 November 1981 Yayasan Jantung Indonesia Dewi Sartika berubah menjadi Yayasan Jantung Indonesia.
 
[[Berkas:Kantor_Pusat_YJI.jpg|jmpl|kiri|180px|Kantor Pusat Yayasan Jantung Indonesia]]
 
== Program ==
'''Gagasan Berdirinya Yayasan'''
* Preventif
* Promotif
* Kuratif/Rehabilitatif
 
== Badan - Badan Pelaksana ==
Pada Kongres Ilmiah Kardiologi Nasional yang pertama pada tanggal 10-12 Agustus
* Bagian Komunikasi dan Informasi, ''memberikan informasi, penyuluhan, bimbingan kepada masyarakat tentang kesehatan jantung, penyakit jantung dan upaya pencegahannya''
1974 di Taman Ismail Marzuki Cikini Jakarta, dikemukakan kasus penyakit jantung Dewi Sartika gadis cilik berusia 9 tahun, putri seorang karyawan PJKA, yang kurang mampu. Para dokter peserta konperensi memutuskan untuk segera mengatasinya dengan alat pacu jantung, sebab penggunaan obat-obatan sudah tidak memberikan manfaat. Alat tersebut disamping harganya mahal, juga harus didatangkan dari luar negeri.
* Badan Pelaksana Pusat Klub Jantung, bertugas Mendorong masyarakat berperilaku hidup sehat, melalui pembentukan Klub-Klub Jantung Sehat (KJS) dan Klub Jantung Remaja.
* Bagian Bantuan Medis, Memberikan bantuan biaya operasi jantung bagi anak / remaja dari keluarga tidak mampu, meliputi pemeriksaan sampai dengan tindakan operasi, Bakti sosial pemeriksaan jantung massal untuk masyarakat umum.
* Badan Pengembangan Organisasi, memonitoring dan mengevaluasi pelaksanaan program - program Yayasan bagi penyempurnaan program kerja Yayasan berikutnya.
* Bagian Pengembangan Dana
 
== Jaringan Operasional ==
Muncul gagasan untuk mengetuk hati masyarakat Indonesia, dengan perantaraan
Yayasan Jantung Indonesia memiliki 29 kantor cabang utama (data tahun 2016), 54 cabang dan Pertumbuhan Klub Jantung Sehat, yang hingga saat ini telah berjumlah lebih dari 3700 klub (data tahun 2009) yang tersebar di seluruh indonesia.
mass-media. Diperlukan bantuan dana untuk pembelian alat pacu jantung bagi Dewi Sartika. Pada kesempatan yang sama, Menteri Kesehatan Prof. G.A. Siwabessy dan Gubernur DKI Jakarta, Ali Sadikin menyarankan agar dibentuk badan sosial yang menangani masalah-masalah penyakit jantung, dan bagaimana dapat diwujudkan pemberian layanan yang sama bagi penderita penyakit jantung baik dari kalangan mampu maupun tidak mampu. Kasus tersebut menjadi perhatian dan ekspose wartawan berhasil menggugah hati masyarakat untuk memberikan bantuan melalui mass media. Kemudian melalui Humas Departemen Kesehatan berita tersebut disebarluaskan ke seluruh Indonesia. Akhirnya terkumpullah bantuan dari berbagai lapisan masyarakat, mulai dari tukang sapu, para dokter kardiologi hingga murid-murid sekolah. Dana yang diperoleh melebihi harga sebuah alat pacu jantung.
* Pusat: Jakarta.
* Cabang Utama: 29 kantor
* Cabang: 54 kantor
 
'''== Sejarah Gagasan Berdirinya Yayasan''' ==
Ibu Tien Suharto yang tertarik usaha amal ini, turut memberikan sumbangan sehingga dapat diadakan alat yang juga sangat dibutuhkan yaitu Promonitor Jantung. Dalam gelora kisah kemanusiaan ini, timbul gagasan dan kongres akhirnya mengeluarkan pernyataan bahwa dirasakan perlu adanya satu lembaga bertingkat nasional yang bertujuan membantu para penderita penyakit jantung dari kalangan
Pada Kongres Ilmiah Kardiologi Nasional yang pertama pada tanggal 10-12 Agustus 1974 di Taman Ismail Marzuki Cikini Jakarta, dikemukakan kasus penyakit jantung Dewi Sartika gadis cilik berusia 9 tahun, putri seorang karyawan PJKA, yang kurang mampu. Para dokter peserta konperensi memutuskan untuk segera mengatasinya dengan alat pacu jantung, sebab penggunaan obat-obatan sudah tidak memberikan manfaat. Alat tersebut disamping harganya mahal, juga harus didatangkan dari luar negeri. Muncul gagasan untuk mengetuk hati masyarakat Indonesia, dengan perantaraan mass-media. Diperlukan bantuan dana untuk pembelian alat pacu jantung bagi Dewi Sartika. Pada kesempatan yang sama, Menteri Kesehatan Prof. G.A. Siwabessy dan Gubernur DKI Jakarta, [[Ali Sadikin]] menyarankan agar dibentuk badan sosial yang menangani masalah-masalahmasalahmasalah penyakit jantung, dan bagaimana dapat diwujudkan pemberian layanan yang sama bagi penderita penyakit jantung baik dari kalangan mampu maupun tidak mampu. Kasus tersebut menjadi perhatian dan ekspose wartawan berhasil menggugah hati masyarakat untuk memberikan bantuan melalui mass media. Kemudian melalui Humas Departemen Kesehatan berita tersebut disebarluaskan ke seluruh Indonesia. Akhirnya terkumpullah bantuan dari berbagai lapisan masyarakat, mulai dari tukang sapu, para dokter kardiologi hingga murid-murid sekolah. Dana yang diperoleh melebihi harga sebuah alat pacu jantung.
kurang mampu. Lima ahli kardiologi terkemuka yaitu (alm.) Dr. Sukaman, (alm.) Dr. Loetfi Oesman, Dr. Lily Ismudiati Rilantono, Dr. Dede Kusmana, dan Dr. Boerman mengambil inisiatif mendirikan sebuah yayasan. Atas persetujuan orang tua gadis di atas, organisasi nirlaba ini dinamakan Yayasan Jantung Indonesia Dewi Sartika, berdiri pada tanggal 4 Oktober 1974 dengan modal Rp. 3.081.000,- melalui akta notaris Soeleman Ardjasasmita.
 
Ibu Tien Suharto yang tertarik usaha amal ini, turut memberikan sumbangan sehingga dapat diadakan alat yang juga sangat dibutuhkan yaitu Promonitor Jantung. Dalam gelora kisah kemanusiaan ini, timbul gagasan dan kongres akhirnya mengeluarkan pernyataan bahwa dirasakan perlu adanya satu lembaga bertingkat nasional yang bertujuan membantu para penderita penyakit jantung dari kalangan
para penderita penyakit jantung dari kalangann kurang mampu. Lima ahli kardiologi terkemuka yaitu (alm.) Dr. Sukaman, (alm.) Dr. Loetfi Oesman, Dr. Lily Ismudiati Rilantono, Dr. Dede Kusmana, dan Dr. Boerman mengambil inisiatif mendirikan sebuah yayasan. Atas persetujuan orang tua gadis di atas, organisasi nirlaba ini dinamakan Yayasan Jantung Indonesia Dewi Sartika, berdiri pada tanggal 4 Oktober 1974 dengan modal Rp. 3.081.000,- melalui akta notaris Soeleman Ardjasasmita.
 
== Kegiatan Internasional ==
Dalam peranannya didunia internasional Yayasan Jantung Indonesia adalah pemrakarsa berdirinya Asean Federation of Heart Foundation dan Asia Pacific Heart Network serta turut aktif dalam berbagai kegiatan internasional Federasi Jantung Sedunia seperti ; rangkaian acara Hari Jantung Sedunia dan Go Red for Women untuk mengingatkan kaum perempuan akan bahaya penyakit jantung dan pembuluh darah yang juga dilaksanakan di beberapa negara.
 
Yayasan Jantung Indonesia turut membantu WHO untuk menanggulangi masalah rokok sebagai faktor risiko, antara lain dalam kegiatan Southeast Asia Tobacco Control Alliance (SEATCA). berupa pawai obor beranting keliling Asia termasuk Indonesia. Kegiatan Hari Tanpa Rokok Sedunia sebagai salah satu program WHO,
 
== Pranala luar ==
* {{Resmi|http://www.inaheart.or.id/}}
* [http://www.world-heart-federation.org/what-we-do/world-heart-day/worldwide-activities-2009/south-east-asia/indonesia-2009/ World Heart Federation: Indonesia 2009] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20091126053629/http://www.world-heart-federation.org/what-we-do/world-heart-day/worldwide-activities-2009/south-east-asia/indonesia-2009 |date=2009-11-26 }}
 
[[Kategori:Yayasan di Indonesia|Jantung Indonesia]]