Konferensi Karyawan Pengarang Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Robot: Perubahan kosmetika
 
(2 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
'''Konferensi Karyawan Pengarang Indonesia (KKPI)''' adalah suatu [[konferensi]] yang dihadiri oleh 540 [[sastrawan]] dan [[budayawan]] se-[[Indonesia]]. Diselenggarakan di [[Jakarta]] pada tanggal 1-7 Maret [[1964]]. Konferensi ini diselenggarakan oleh sastrawan beraliran demokrat dalam usaha menanggulangi merajalelanya sastrawan [[Lekra]] dalam bidang sosial politik.<ref name=":0">{{Web|url = http://inspirasi.co/polemik_yang_melegenda/post/23/508/konferensi_karyawan_pengarang_se-indonesia|title = Konferensi Karyawan Pengarang se-Indonesia|date = 26 Februari 1964|author = Antara (via Inspirasi)|access-date = 2015-02-06|archive-date = 2015-02-06|archive-url = https://web.archive.org/web/20150206205938/http://inspirasi.co/polemik_yang_melegenda/post/23/508/konferensi_karyawan_pengarang_se-indonesia|dead-url = yes}}</ref>
 
Sponsor utama konferensi ini adalah [[Angkatan Darat]] di bawah pimpinan Jenderal [[A.H. Nasution]], dibantu BKMI, BMKN, OPI, HSBI, dan Lekrindo.
 
Dalam Konferensi tersebut berbicara Jenderal A.H. Nasution selaku Menteri Pertahanan dan Keamanan, Menteri Agama [[Saifuddin Zuhri]], dan Menteri Penerangan [[Roeslan Abdulgani|H. Roeslan Abdulgani]], dan perwakilan sastrawan Indonesia: [[Wiratmo Soekito]], [[Nugroho Notosusanto]], [[Hazil Tanzil]], dan [[Bur Rasuanto]].
 
== Penerimaan ==
Baris 32:
# ''Kami pengarang Indonesia taat ke garis Pemimpin Besar Revolusi Indonesia, [[Bung Karno]].''
# ''Sesuai dengan itu, kami pengarang Indonesia akan terus menerus mengarang dan mencipta untuk menyumbangkan pikiran-pikiran, kreasi-kreasi, dan konsep-konsep baru, khususnya untuk melaksanakan Revolusi di bidang mental.''
# ''Sesuai dengan itu pula, kami pengarang Indonesia akan terus menerus berjuang menentang [[imperialisme]] dalam segala bentuknya terutama di bidang [[kebudayaan]] dan membantu usaha melindungi serta menjamin berkembangnya Kebudayaan Nasional yang kreatif.''<br>
''Semoga Tuhan Yang maha Esa melindungi dan menerangi jalan kami.<br>
''Jakarta, 7 Maret 1964<br>