Beng Rahadian: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Bot5958 (bicara | kontrib)
k Perbarui referensi situs berita Indonesia
k Karier: clean up
 
Baris 11:
Pada tahun 2009, Beng melanjutkan pendidikannya, mengambil gelar S2 dalam bidang Penciptaan dan Kajian Seni Urban di [[Sekolah Pascasarjana Institut Kesenian Jakarta]]. Ia lulus pada tahun 2014 dan langsung bekerja sebagai dosen di Institut Kesenian Jakarta, tandem dengan tanggung jawab yang diembannya sebagai kontributor komik di beberapa koran dan proyek komik lainnya.<ref name=":0" />
 
Selain dimuat dalam berbagai antologi komik, Beng memiliki beberapa buku komik yang terbit dengan namanya, di antaranya ''Selamat Pagi Urbaz!'' (Terrant, 2002); ''Lotif'' (Cendana Art Media, 2009); Enjah (2013); ''101 Canda Kopi'' (2015) dan ''Mencari Kopi Aceh'' (Octopus, 2016).<ref name=":31" /><ref name=":13" /><ref name=":4">{{Cite news|url=https://mediaindonesia.com/read/detail/281566-beng-rahadian-goresan-lini-ilustrasi|title=Beng Rahadian : Goresan Lini Ilustrasi|last=Fathurrozak|first=Fathurrozak|date=2020-01-04|work=[[Media Indonesia]]|language=id|access-date=2020-01-25}}</ref>
 
Pada awal tahun 2020, terbitan ''Media Indonesia'' mewawancarai Beng tentang sebutan pekerjaannya sekarang, antara komikus, ilustrator, atau ''sketcher'' (penggambar sketsa). Ia lebih senang dikenal sebagai ilustrator, yang menurutnya "mewadahi semua". Dalam kalimat yang sama, Beng membuka jarak dengan persepsi orang terhadap dirinya sebagai komikus. Ia mengakui perpindahan ini disebabkan surutnya sektor penerbitan dan kurangnya kanal untuk menyalurkan hasrat menggambar komik yang terjadi pada tahun 2016. Meski demikian, Beng akan tetap menggambar komik, hanya saja dengan niat komersial yang jauh berkurang.<ref name=":4" />