Sangha Agung Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
pengurus
 
(23 revisi perantara oleh 11 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{sumber blog}}
{{Infobox Organization
{{Infobox Organization
|name=Sangha Agung Indonesia
| name = Sangha Agung Indonesia
|image=
| image = Berkas:Logo-sangha-agung-indonesia.jpg
|size=220px
| size = 220px
|caption=
| caption =
|type=
| type =
|leader_title=Ketua Umum
| leader_title = Maha Nayaka
|leader_name=[[Khemacaro Mahathera]]
| leader_name = Nyanasuryanadi Mahathera
|leader_title2=Ketua I
| leader_title2 = Ketua Umum
|leader_name2=[[Thanavaro Thera]]
| leader_name2 = Khemacaro Mahathera
|leader_title3=Ketua II
| headquarters = [[Jakarta]], [[Indonesia]]
|leader_name3=[[Giriviriya Sthavira]]
| formation = 1959
|headquarters=[[Jakarta]], [[Indonesia]]
| website = https://sagin.id
|formation= [[14 Januari]] [[1974]]
}}
|budget=
'''Sangha Agung Indonesia''' atau '''Sagin''' adalah wadah bernaungnya komunitas biksu dan biksuni yang berasal dari mazhab [[Theravāda]], [[Mahāyāna]], [[Wajrayana|Vajrayāna]] dan memegang teguh nilai-nilai Buddhayana. Sangha Agung Indonesia pertama kali didirikan dengan nama Sangha Sutji Indonesia pada tahun 1959 oleh [[Ashin Jinarakkhita|Y.A. M.N.S. Ashin Jinarakkhita,]] biksu pertama putera Indonesia. Pada tahun 1969 berubah nama menjadi Maha Sangha Indonesia; dan pada tahun 1974 setelah menerima peleburan, Maha Sangha Indonesia berubah nama menjadi Sangha Agung Indonesia. Sagin dibantu oleh [[Majelis Buddhayana Indonesia]] dalam usaha tetap konsekuen dan konsisten untuk memasyarakatkan ajaran Buddha dengan mengadakan pendekatan kultural tanpa meninggalkan ciri khas kebudayaan Indonesia dalam memajukan kehidupan ber[[agama Buddha]] di Indonesia.<ref name="mbisby">Majelis Buddhayana Indonesia Kota Surabaya. 4 Januari 2010. [http://buddhayana-sby.blogspot.com/2010/01/sangha-agung-indonesia.html Sangha Agung indonesia].</ref> Di tingkat internasional, Sangha Agung Indonesia menjadi anggota World Buddhist Sangha Council (WBSC) dengan nomor pendaftaran 003.<ref name="kkhetta">Buddhakkheta. 2009. [http://www.buddhakkhetta.com/User/Kat4/Art406/baca.php?com=1&id=406 Sangha Agung Indonesia] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20131004220124/http://www.buddhakkhetta.com/User/Kat4/Art406/baca.php?com=1&id=406 |date=2013-10-04 }}.</ref>
|staff=
|website=
||leader_name4=[[Nyanasila Thera]]|leader_name5=[[Nyanagupta]]|leader_title4=Sekretaris Jenderal|leader_title5=Bendahara Umum}}
'''Sangha Agung Indonesia''' atau '''Sagin''' merupakan nama persamuan [[Sangha]] di Indonesia yang bergabung kembali di Tahun 1974 setelah sempat pecah di Tahun 1972. Sagin dibantu oleh [[Majelis Buddhayana Indonesia]] dalam pembinaan umat. Dalam menjalankan kebijaksanaan, Sangha Agung Indonesia tetap konsekuen dan konsisten untuk memasyarakatkan ajaran Buddha dengan mengadakan pendekatan kultural tanpa meninggalkan ciri khas kebudayaan Indonesia dalam memajukan kehidupan ber[[agama Buddha]] di Indonesia.<ref name="mbisby">Majelis Buddhayana Indonesia Kota Surabaya. 4 Januari 2010. [http://buddhayana-sby.blogspot.com/2010/01/sangha-agung-indonesia.html Sangha Agung indonesia].</ref> Di tingkat internasional, Sangha Agung Indonesia menjadi anggota World Buddhist Sangha Council (WBSC) dengan nomor pendaftaran 003.<ref name="kkhetta">Buddhakkheta. 2009. [http://www.buddhakkhetta.com/User/Kat4/Art406/baca.php?com=1&id=406 Sangha Agung Indonesia].</ref>
 
== Tujuan ==
Tujuan Sangha Agung Indonesia:<ref name="kkhetta"/>
# Mengamalkan Buddhayana dengan membina tradisi: [[Theravada]], [[Mahayana]], [[Vajrayana]] dan mengayomi seluruh umat Buddha Indonesia yang meyakini (sraddha) adanya [[Sanghyang Adi Buddha]] (Dharmakaya).
# Menyebarkan [[Agama Buddha]] Indonesia yang berpedoman pada Kitab Suci [[Tripitaka]], baik yang bersumber asal dari naskah [[Pali]] maupun [[Sanskerta|Sanskrit]], ditambah Sutra Altar.
# Memberi kesempatan seluas-luasnya kepada anggotanya untuk merealisasikan tujuan [[bhikkhu|kebhikkhuan]].
 
== Latar belakang pembentukan ==
=== Awal Pembentukan Maha Sangha Indonesia ===
Indonesia membutuhkan banyak [[Bhikkhu]]. Untuk menahbiskan bhikkhu baru, tahun 1959 [[Ashin Jinarakkhita]] mengundang 13 Bhikkhu dari luar negeri, yaitu Y.A. Mahasi Sayadaw dari [[Myanmar]], Y.A. Mahathera Narada, dan 6 Bhikkhu lain dari [[Sri Lanka]], 3 Bhikkhu dari [[Thailand]], dan 2 Bhikkhu dari [[Kamboja]]. Menurut [[Vinaya]] atau peraturan SangghaSangha, penahbisan Bhikkhu (''upasampada'') dapat dilakukan dengan syarat paling kurang dihadiri oleh 5 Bhikkhu senior.<ref name="mbi4">Lembaga Litbang Majelis Buddhayana Indonesia 2005. [http://www.buddhayana.or.id/spirit.php?page=4 Sejarah Buddhayana, Halaman 4] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20131004220006/http://www.buddhayana.or.id/spirit.php?page=4 |date=2013-10-04 }}.</ref> Pada tahun yang sama, setelah jumlah [[Bhikkhu]] di Indonesia mencapai lima orang, [[Ashin Jinarakkhita]] membentuk '''Sangha Sutji Indonesia''' yang beranggotakan para [[Bhikkhu]] dan [[Samanera]] yang ditahbiskan secara [[Theravada]].<ref name="mbisby"/>
 
Pada tahun 1963, umat Buddha di Indonesia manyambut sepuluh tahun pengabdian (''Dasa Vassa'') [[Ashin Jinarakkhita]]. Pada tahun yang sama, Sangha Sutji Indonesia diubah menjadi '''Maha Sangha Indonesia''' yang beranggotakan para Bhikkhu aliran [[Theravada]] dan [[Mahayana]],<ref name="mbisby"/>, yaitu [[Ashin Jinarakkhita|Bhikkhu Jinarakkhita]], Bhikkhu Jinapiya, Samanera Jinagiri, Samanera Jinarathana, Samanera Jinakumar, dan Samaneri [[Jinakumari]].<ref name=nurjaman>Nurjaman (1111032100056). [http://ridwanzein.blogspot.com/2013/06/nichiren-syosyu-di-indonesia.html Nichiren Syosyu di Indonesia].</ref> Dalam upaya mengembangkan [[agama Buddha]] di Indonesia, [[Ashin Jinarakkhita]] menekankan kepada anggota Sangha agar menggunakan pendekatan secara luwes, dengan memberikan keleluasaan sepenuhnya kepada umat untuk menentukan sesuai minatnya masing-masing, apakah sesuai dengan Theravada atau Mahayana. Pendekatan seperti ini, di negara-negara barat dikenal sebagai Buddhayana atau Ekayana.<ref name="mbisby"/>
 
Dipandu pemahaman [[Buddhayana]], Maha Sangha Indonesia mendorong umat Buddha agar terus menggali warisan ajaran Buddha yang sudah tertanam di Indonesia semenjak zaman sebelum [[Majapahit]]. Secara kultural, ajaran Buddhis pernah membawa zaman keemasan pada masa [[Sriwijaya]] dan [[Majapahit]] sehingga akan lebih bisa diterima oleh bangsa Indonesia.<ref name="mbisby"/>
Baris 36 ⟶ 27:
 
=== Pembentukan Sangha Agung Indonesia ===
Awal tanggal 12 Januari 1972, Bhikkhu [[Girirakkhito]] bersama empat Bhikkhu Therawada lain memisahkan diri dari Maha SangghaSangha Indonesia dan membentuk SangghaSangha Indonesia. Pada tahun yang sama, Sangha Indonesia yang mendapatkan dukungan penuh dari Federasi Umat Buddha Indonesia, Persaudaraan Umat Buddha Salatiga dan PERBUDHI.<ref name=nurjaman/>
 
Untuk mengatasi perpecahan, pada tahun 1972, atas prakarsa Sekjen Golkar Brigjen Saparjo, sejumlah pertemuan diadakan dan menghasilkan ikrar wadah tunggal: Buddhis Indonesia, MUBSI, Gabungan Tridharma Indonesia (GTI), Persaudaraan Umat Buddha Salatiga, Perbudhi, dan MUABI melebur dengan nama '''Buddha Dharma Indonesia''' (Budhi).<ref name="mbi4"/>
Baris 42 ⟶ 33:
Atas Prakarsa dan Mediator Gde Puja, MA. Dirjen Bimas Hindu dan Buddha Maha Sangha Indonesia (kelompok Sangha Agung) dan Sangha Indonesia (kelompok Mazhab Theravada) mengabungkan diri pada tahun 1974 dengan membentuk Sangha Agung Indonesia dengan landasan bahwa setiap Bhikkhu akan melaksanakan Vinaya sesuai dengan sektenya masing-masing. Hasil Konsensus ini tidak pernah terwujud karena kedua kelompok tidak dapat menyepakati stuktur dan fungsi organisasi Sangha Agung Indonesia.<ref name=nurjaman/> Akhirnya dibentuk Majelis Buddha Dharma Indonesia yang anggotanya terdiri dari pemuka agama Buddha dan cendekiawan dari berbagai sekte. Dalam praktiknya, ikrar ini baru terwujud tahun 1975. Organisasi ini mengganti nama menjadi Majelis Upasaka-Pandita Agama Buddha Indonesia pada tahun 1976.<ref name="mbi4"/>
 
[[Ashin Jinarakkhita]] merasa perlu kembali menekankan konsep Buddhayana yang merupakan Wahana agama Buddha bagi Wahana KecilAjaran Sesepuh ([[Theravada]]), Wahana Besar ([[Mahayana]]), dan Wahana Intan ([[Vajrayana]]).<ref name="mbisby"/> Pada tahun 1974 atas prakarsa Dirjen Bimas Hindu dan Buddha (Gde Puja, M.A.) organisasi SangghaSangha (Maha Sangha Indonesia) dipersatukan kembali dengan memakai nama baru, yaitu '''Sangha Agung Indonesia'''.<ref name="mbi4"/>
 
=== Periode sektarian dan sesudahnya ===
Pada tahun 1976, beberapa bhikkhu kembali memisahkan diri membentuk [[Sangha Theravada Indonesia]]. Pada tahun 1978, Biksu [[Dharmasagaro]] melepaskan diri dari SangghaSangha Agung Indonesia dan mendirikan [[Sangha Mahayana Indonesia]]. Sejak itu, di Indonesia terdapat 3 SangghaSangha, yaitu SangghaSangha Agung Indonesia, SangghaSangha Therawada Indonesia, dan SangghaSangha Mahayana Indonesia. Ketiga SangghaSangha kemudian bersama-sama 7 majelis mendirikan [[Walubi|Perwalian Umat Buddha Indonesia]] pada tahun 1979.<ref name="mbi4"/>
 
Pada tanggal 8 Mei 1979, Kongres Umat Buddha Indonesia di Yogyakarta menyetujui wadah tunggal dengan nama [[Walubi|Perwalian Umat Buddha Indonesia]] (Walubi). Nama ini pemberian Menteri Agama Alamsyah Ratu Prawiranegara yang menghendaki adanya satu organisasi mewakili umat Buddha dalam Wadah Musyawarah Antar Umat Beragama (1980). Walubi merupakan federasi dengan anggota:<ref name="mbi5">Lembaga Litbang Majelis Buddhayana Indonesia 2005. [http://www.buddhayana.or.id/spirit.php?page=5 Sejarah Buddhayana, Halaman 5] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20131004220010/http://www.buddhayana.or.id/spirit.php?page=5 |date=2013-10-04 }}.</ref>
# SangghaSangha Therawada Indonesia
# SangghaSangha Mahayana Indonesia
# SangghaSangha Agung Indonesia
# Majelis Agama Buddha Nichiren Syosyu Indonesia
# Majelis Buddha Mahayana Indonesia (menjadi Majelis Agama Buddha Mahayana Indonesia)
Baris 59 ⟶ 50:
# MUABI (menjadi [[Majelis Buddhayana Indonesia]]).
 
Setelah Walubi bubar, untuk mengefektifkan perannya, [[Sangha Theravada Indonesia]], [[Sangha Mahayana Indonesia]], dan Sangha Agung Indonesia membentuk Konferensi Agung SangghaSangha Indonesia (KASI) pada tanggal 14 November 1998. KASI didirikan dengan prinsip-prinsip dasar:<ref name="mbi5"/>
# Demokratis, tidak otoriter, tidak memaksakan kehendak sendiri
# Tanpa keakuan atau non-egoisme
Baris 67 ⟶ 58:
# Kerjasama yang baik, yang sepenuhnya menunjang kehidupan yang bersih dan suci
# Mengakui bahwa Tripitaka Pali, Tripitaka Mahayana, dan Tripitaka Tibet (Kan-jur) sebagai kitab suci agama Buddha yang harus diyakini oleh umat Buddha
# Saling menghargai keyakinan masing-masing SangghaSangha tanpa intervensi
# Saling membantu, saling mendukung satu dengan yang lainnya
# Tidak mencampuri urusan masing-masing SangghaSangha dan organisasi-organisasi di bawahnya
# Semua hubungan organisatoris yang berskala nasional dan bersifat mengikat harus melalui Konferensi Agung SangghaSangha Indonesia.
 
== Susunan organisasi ==
 
=== Susunan organisasi periodi I ===
=== Periode 1959-1974 ===
Pimpinan Sangha Agung Indonesia yang pertama adalah:<ref name="kkhetta"/>
'''Maha Nayaka'''
:Y.A. [[Ashin Jinarakkhita]] Mahathera (Alm.)
Nayaka
'''Maha Lekkhanadhikari'''
 
Pernah dijabat oleh:
 
- Y.M. Samantadharma (Drs. Thio Kim An, Alm.)
 
- Y.M. Jinapiya (Thitaketuko Thera, Alm.)
 
- Y.M. Maitri Jinaratana (Pandit Kaharudin, Alm.)
 
- Y.M. Jinavamsa (Ki Ananda)
 
- Y.M. Jinabhima (Alm.)
 
- Y.M. Dharmasuryabhumi (Alm.)
 
=== Periodi 1974-1979 <ref name="kkhetta" /> ===
'''Maha Nayaka'''
:Y.A. [[Ashin Jinarakkhita]] Mahathera (Alm.)
Anu Nayaka I
:Y.AM. [[Jinapiya]] Thera (sekarangThitaketuko menjadiThera, : YAlm.A. [[Thitaketuko]] Thera)
Anu Nayaka II
:Y.AM. Bhikkhu [[Girirakkhito]] (Alm.)
Anu Nayaka III
:Y.AM. Bhikkhu [[Uggadhammo]] (Alm.)
 
=== Periode 1979-1987 ===
=== Susunan organisasi Sangha Samaya 2002 ===
'''Maha Nayaka'''
Susunan pimpinan Sangha Agung Indonesia sesuai dengan hasil Sangha Samaya VII/2002:<ref name="kkhetta"/>
 
Y.A. [[Ashin Jinarakkhita]] Mahathera (Alm.)
Maha Nayaka
 
'''Maha Lekkhanadhikari'''
 
Y.M. Aryasasano Mahasthavira (Alm.)
 
=== Periode 1987-2002 ===
'''Maha Nayaka'''
 
Y.A. [[Ashin Jinarakkhita]] Mahathera (Alm.)
 
'''Maha Lekkhanadhikari'''
 
Y.M. Aryamaitri Sthavira
 
=== Periode 2002-2007 <ref name="kkhetta" /> ===
'''Maha Nayaka'''
:Y.A. [[Ashin Jinarakkhita]] Mahathera(Alm.)
Anu Maha Nayaka I
:Y.AM. [[Jinadhammo]] Mahathera
Anu Maha Nayaka II
:Y.AM. [[Aryamaitri Sthavira]]
Anu Maha Nayaka III
:Y.A. [[Vajrasagara Sthavira Maha Lekhanadikariv]]
:Y.A. [[Dharmavimala]] Thera
 
Y.M. Vajrasagara Sthavira (Alm.)
=== Susunan organisasi saat ini ===
 
Susunan pimpinan Sangha Agung Indonesia:
'''Maha Lekkhanadhikari'''
:Y.M. [[Dharmavimala]] Thera
 
=== Periode 2007-2012 ===
'''BINA ANGGOTA:'''
 
Maha Nayaka
:Y.M. [[Dharmavimala]] Mahathera
 
Staff Maha Nayaka I
:Y.M. Nyanaprathama
 
Staff Maha Nayaka II
:Y.M. Nyanadhammo
'''BINA UMAT:'''
 
Ketua Umum
:Y.AM. [[Nyanasuryanadi]] Mahathera
 
Staff Ketua Umum I
:Y.AM. [[ Dharmanyano]]
Staff Ketua Umum II
:Y.AM. [[ Sasanabodhi]]
Staff Ketua Umum III
:Y.AM. [[ Ditthisampanno]]
'''BINA SARANA:'''
 
Maha NayakaAdhikari
:Y.M. Nyanamaitri Mahasthavira
:Y.A. [[Dharmavimala]]
 
Staff Maha NayakaAdhikari I
:Y.M. Nyanajayabhumi (alm)
:Y.A. [[Nyanaprathama]]
 
Staff Maha NayakaAdhikari II
:Y.AM. [[Nyanadhammo]]Nekkhama
 
=== Periode 2012-2017 ===
'''BINA ANGGOTA:'''
 
Maha Nayaka
:Y.M. Saddhanyano Mahathera
'''BINA UMAT:'''
 
Ketua Umum
:Y.M. Nyanasuryanadi Mahathera
'''BINA SARANA:'''
 
Maha Adhikari
:Y.M. Nyanamaitri Mahasthavira
:Y.A. [[Nyana Maitri]]
 
=== Periode 2017-2022 ===
Staff Maha Adhikari I
'''DEWAN PENGAWAS - DEWAN UPAJJHAYA & ACARIYA'''
:Y.A. [[Nyanajayabhumi]]
 
Maha Nakaya : Y.M. Jinadhammo Mahathera
Staff Maha Adhikari II
 
:Y.A. [[Nekkhama]]
Nayaka :
 
Y.M. Nyanasuryanadi Mahathera (Theravada)
 
Y.M. Nyanamaitri Mahasthavira (Mahayana)
 
Y.M. Lobsang Gyatso Sthavira (Vajrayana)
 
Y.M. Bhadrasudhiyanti Sthavira (Biksuni)
 
'''DEWAN PENGURUS PUSAT'''
 
Ketua Umum : Y.M. Khemacaro Mahathera
 
Ketua I : Y.M. Thanavaro Mahathera
 
Ketua II: Y.M. Girivirya Sthavira
 
Sekretaris Jenderal: Y.M. Nyanasila Thera
 
Bendahara Umum: Y.M. Nyanagupta Sthavira
 
=== Periode 2022-2027 ===
'''DEWAN PENGAWAS - DEWAN UPAJJHAYA & ACARIYA'''
 
Maha Nakaya : Y.M. Nyanasuryanadi Mahathera
 
Anu Maha Nayaka:
 
Y.M. Nyanaprathama Mahasthavira
 
Y.M. Bhadraruci Mahasthavira
 
Y.M. Nyanasila Thera
 
Y.M. Bhadramanju Sthavira
 
Nayaka :
 
Y.M. Nyanakaruno Mahathera (Theravada)
 
Y.M. Nyanamaitri Mahasthavira (Mahayana)
 
Y.M. Lobsang Gyatso Sthavira (Vajrayana)
 
Y.M. Bhadrasudhiyanti Mahasthavira (Biksuni)
 
'''DEWAN PENGURUS PUSAT'''
 
Ketua Umum : Y.M. Khemacaro Mahathera
 
Wakil Ketua Umum I : Y.M. Thanavaro Mahathera
 
Wakil Ketua Umum II: Y.M. Tenzin Tringyal Sthavira
 
Sekretaris Jenderal: Y.M. Nyanagupta Thera
 
Wakil Sekretaris Jenderal : Y.M. Bhadranatha Thera
 
Bendahara Umum: Y.M. Bhadrasatyani Sthavira
 
Wakil Bendahara Umum: Y.M, Sammodana Theri
 
== Lihat pula ==
Baris 147 ⟶ 259:
[[Kategori:Buddhisme]]
[[Kategori:Organisasi Buddhis]]
[[Kategori:Organisasi keagamaan]]
[[Kategori:Buddhisme di Indonesia]]