Sangha Agung Indonesia: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Menolak 3 perubahan teks terakhir (oleh 116.206.38.37 dan Alditamafu) dan mengembalikan revisi 13943966 oleh Jnanabhadra |
|||
(15 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{sumber blog}}
{{Infobox Organization
| name = Sangha Agung Indonesia
| image = Berkas:Logo-sangha-agung-indonesia.jpg
| size = 220px
| caption =
| type =
| leader_title = Maha Nayaka
| leader_name = Nyanasuryanadi Mahathera
| leader_title2 = Ketua Umum
| leader_name2 = Khemacaro Mahathera
| headquarters = [[Jakarta]], [[Indonesia]]
| formation = 1959
| website = https://sagin.id
}}
'''Sangha Agung Indonesia''' atau '''Sagin''' adalah wadah bernaungnya komunitas biksu dan biksuni yang berasal dari mazhab [[Theravāda]], [[Mahāyāna]], [[Wajrayana|Vajrayāna]] dan memegang teguh nilai-nilai Buddhayana. Sangha Agung Indonesia pertama kali didirikan dengan nama Sangha Sutji Indonesia pada tahun 1959 oleh [[Ashin Jinarakkhita|Y.A. M.N.S. Ashin Jinarakkhita,]] biksu pertama putera Indonesia. Pada tahun 1969 berubah nama menjadi Maha Sangha Indonesia; dan pada tahun 1974 setelah menerima peleburan, Maha Sangha Indonesia berubah nama menjadi Sangha Agung Indonesia. Sagin dibantu oleh [[Majelis Buddhayana Indonesia]] dalam usaha tetap konsekuen dan konsisten untuk memasyarakatkan ajaran Buddha dengan mengadakan pendekatan kultural tanpa meninggalkan ciri khas kebudayaan Indonesia dalam memajukan kehidupan ber[[agama Buddha]] di Indonesia.<ref name="mbisby">Majelis Buddhayana Indonesia Kota Surabaya. 4 Januari 2010. [http://buddhayana-sby.blogspot.com/2010/01/sangha-agung-indonesia.html Sangha Agung indonesia].</ref> Di tingkat internasional, Sangha Agung Indonesia menjadi anggota World Buddhist Sangha Council (WBSC) dengan nomor pendaftaran 003.<ref name="kkhetta">Buddhakkheta. 2009. [http://www.buddhakkhetta.com/User/Kat4/Art406/baca.php?com=1&id=406 Sangha Agung Indonesia] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20131004220124/http://www.buddhakkhetta.com/User/Kat4/Art406/baca.php?com=1&id=406 |date=2013-10-04 }}.</ref>
== Latar belakang pembentukan ==
=== Awal Pembentukan
Indonesia membutuhkan banyak [[Bhikkhu]]. Untuk menahbiskan bhikkhu baru, tahun 1959 [[Ashin Jinarakkhita]] mengundang 13 Bhikkhu dari luar negeri, yaitu Y.A. Mahasi Sayadaw dari [[Myanmar]], Y.A. Mahathera Narada, dan 6 Bhikkhu lain dari [[Sri Lanka]], 3 Bhikkhu dari [[Thailand]], dan 2 Bhikkhu dari [[Kamboja]]. Menurut [[Vinaya]] atau peraturan
Pada tahun 1963, umat Buddha di Indonesia manyambut sepuluh tahun pengabdian (''Dasa Vassa'') [[Ashin Jinarakkhita]]. Pada tahun yang sama, Sangha Sutji Indonesia diubah menjadi '''Maha Sangha Indonesia''' yang beranggotakan para Bhikkhu aliran [[Theravada]] dan [[Mahayana]],<ref name="mbisby"/>
Dipandu pemahaman [[Buddhayana]], Maha Sangha Indonesia mendorong umat Buddha agar terus menggali warisan ajaran Buddha yang sudah tertanam di Indonesia semenjak zaman sebelum [[Majapahit]]. Secara kultural, ajaran Buddhis pernah membawa zaman keemasan pada masa [[Sriwijaya]] dan [[Majapahit]] sehingga akan lebih bisa diterima oleh bangsa Indonesia.<ref name="mbisby"/>
Baris 36 ⟶ 27:
=== Pembentukan Sangha Agung Indonesia ===
Awal tanggal 12 Januari 1972, Bhikkhu [[Girirakkhito]] bersama empat Bhikkhu Therawada lain memisahkan diri dari Maha
Untuk mengatasi perpecahan, pada tahun 1972, atas prakarsa Sekjen Golkar Brigjen Saparjo, sejumlah pertemuan diadakan dan menghasilkan ikrar wadah tunggal: Buddhis Indonesia, MUBSI, Gabungan Tridharma Indonesia (GTI), Persaudaraan Umat Buddha Salatiga, Perbudhi, dan MUABI melebur dengan nama '''Buddha Dharma Indonesia''' (Budhi).<ref name="mbi4"/>
Baris 42 ⟶ 33:
Atas Prakarsa dan Mediator Gde Puja, MA. Dirjen Bimas Hindu dan Buddha Maha Sangha Indonesia (kelompok Sangha Agung) dan Sangha Indonesia (kelompok Mazhab Theravada) mengabungkan diri pada tahun 1974 dengan membentuk Sangha Agung Indonesia dengan landasan bahwa setiap Bhikkhu akan melaksanakan Vinaya sesuai dengan sektenya masing-masing. Hasil Konsensus ini tidak pernah terwujud karena kedua kelompok tidak dapat menyepakati stuktur dan fungsi organisasi Sangha Agung Indonesia.<ref name=nurjaman/> Akhirnya dibentuk Majelis Buddha Dharma Indonesia yang anggotanya terdiri dari pemuka agama Buddha dan cendekiawan dari berbagai sekte. Dalam praktiknya, ikrar ini baru terwujud tahun 1975. Organisasi ini mengganti nama menjadi Majelis Upasaka-Pandita Agama Buddha Indonesia pada tahun 1976.<ref name="mbi4"/>
[[Ashin Jinarakkhita]] merasa perlu kembali menekankan konsep Buddhayana yang merupakan Wahana agama Buddha bagi Wahana
=== Periode sektarian dan sesudahnya ===
Pada tahun 1976, beberapa bhikkhu
Pada tanggal 8 Mei 1979, Kongres Umat Buddha Indonesia di Yogyakarta menyetujui wadah tunggal dengan nama [[Walubi|Perwalian Umat Buddha Indonesia]] (Walubi). Nama ini pemberian Menteri Agama Alamsyah Ratu Prawiranegara yang menghendaki adanya satu organisasi mewakili umat Buddha dalam Wadah Musyawarah Antar Umat Beragama (1980). Walubi merupakan federasi dengan anggota:<ref name="mbi5">Lembaga Litbang Majelis Buddhayana Indonesia 2005. [http://www.buddhayana.or.id/spirit.php?page=5 Sejarah Buddhayana, Halaman 5] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20131004220010/http://www.buddhayana.or.id/spirit.php?page=5 |date=2013-10-04 }}.</ref>
#
#
#
# Majelis Agama Buddha Nichiren Syosyu Indonesia
# Majelis Buddha Mahayana Indonesia (menjadi Majelis Agama Buddha Mahayana Indonesia)
Baris 59 ⟶ 50:
# MUABI (menjadi [[Majelis Buddhayana Indonesia]]).
Setelah Walubi bubar, untuk mengefektifkan perannya, [[Sangha Theravada Indonesia]], [[Sangha Mahayana Indonesia]], dan Sangha Agung Indonesia membentuk Konferensi Agung
# Demokratis, tidak otoriter, tidak memaksakan kehendak sendiri
# Tanpa keakuan atau non-egoisme
Baris 67 ⟶ 58:
# Kerjasama yang baik, yang sepenuhnya menunjang kehidupan yang bersih dan suci
# Mengakui bahwa Tripitaka Pali, Tripitaka Mahayana, dan Tripitaka Tibet (Kan-jur) sebagai kitab suci agama Buddha yang harus diyakini oleh umat Buddha
# Saling menghargai keyakinan masing-masing
# Saling membantu, saling mendukung satu dengan yang lainnya
# Tidak mencampuri urusan masing-masing
# Semua hubungan organisatoris yang berskala nasional dan bersifat mengikat harus melalui Konferensi Agung
== Susunan organisasi ==
=== Periode 1959-1974 ===
'''Maha Nayaka'''
:Y.A. [[Ashin Jinarakkhita]] Mahathera (Alm.)
'''Maha Lekkhanadhikari'''
Pernah dijabat oleh:
- Y.M. Samantadharma (Drs. Thio Kim An, Alm.)
- Y.M. Jinapiya (Thitaketuko Thera, Alm.)
- Y.M. Maitri Jinaratana (Pandit Kaharudin, Alm.)
- Y.M. Jinavamsa (Ki Ananda)
- Y.M. Jinabhima (Alm.)
- Y.M. Dharmasuryabhumi (Alm.)
=== Periodi 1974-1979 <ref name="kkhetta" /> ===
'''Maha Nayaka'''
:Y.A. [[Ashin Jinarakkhita]] Mahathera (Alm.)
Anu Nayaka I
:Y.
Anu Nayaka II
:Y.
Anu Nayaka III
:Y.
=== Periode 1979-1987 ===
'''Maha Nayaka'''
Y.A. [[Ashin Jinarakkhita]] Mahathera (Alm.)
'''Maha Lekkhanadhikari'''
Y.M. Aryasasano Mahasthavira (Alm.)
=== Periode 1987-2002 ===
'''Maha Nayaka'''
Y.A. [[Ashin Jinarakkhita]] Mahathera (Alm.)
'''Maha Lekkhanadhikari'''
Y.M. Aryamaitri Sthavira
=== Periode 2002-2007 <ref name="kkhetta" /> ===
'''Maha Nayaka'''
:Y.A. [[Ashin Jinarakkhita]] Mahathera(Alm.)
Anu Maha Nayaka I
:Y.
Anu Maha Nayaka II
:Y.
Anu Maha Nayaka III
Y.M. Vajrasagara Sthavira (Alm.)
'''Maha Lekkhanadhikari'''
:Y.M. [[Dharmavimala]] Thera
=== Periode 2007-2012 ===
'''BINA ANGGOTA:'''
Maha Nayaka
:Y.M. [[Dharmavimala]] Mahathera
Staff Maha Nayaka I
:Y.M. Nyanaprathama
Staff Maha Nayaka II
:Y.M. Nyanadhammo
'''BINA UMAT:'''
Ketua Umum
:Y.
Staff Ketua Umum I
:Y.
Staff Ketua Umum II
:Y.
Staff Ketua Umum III
:Y.
'''BINA SARANA:'''
Maha
:Y.M. Nyanamaitri Mahasthavira
Staff Maha
:Y.M. Nyanajayabhumi (alm)
Staff Maha
:Y.
=== Periode 2012-2017 ===
'''BINA ANGGOTA:'''
Maha Nayaka
:Y.M. Saddhanyano Mahathera
'''BINA UMAT:'''
Ketua Umum
:Y.M. Nyanasuryanadi Mahathera
'''BINA SARANA:'''
Maha Adhikari
:Y.M. Nyanamaitri Mahasthavira
=== Periode 2017-2022 ===
'''DEWAN PENGAWAS - DEWAN UPAJJHAYA & ACARIYA'''
Maha Nakaya : Y.M. Jinadhammo Mahathera
Nayaka :
Y.M. Nyanasuryanadi Mahathera (Theravada)
Y.M. Nyanamaitri Mahasthavira (Mahayana)
Y.M. Lobsang Gyatso Sthavira (Vajrayana)
Y.M. Bhadrasudhiyanti Sthavira (Biksuni)
'''DEWAN PENGURUS PUSAT'''
Ketua Umum : Y.M. Khemacaro Mahathera
Ketua I : Y.M. Thanavaro Mahathera
Ketua II: Y.M. Girivirya Sthavira
Sekretaris Jenderal: Y.M. Nyanasila Thera
Bendahara Umum: Y.M. Nyanagupta Sthavira
=== Periode 2022-2027 ===
'''DEWAN PENGAWAS - DEWAN UPAJJHAYA & ACARIYA'''
Maha Nakaya : Y.M. Nyanasuryanadi Mahathera
Anu Maha Nayaka:
Y.M. Nyanaprathama Mahasthavira
Y.M. Bhadraruci Mahasthavira
Y.M. Nyanasila Thera
Y.M. Bhadramanju Sthavira
Nayaka :
Y.M. Nyanakaruno Mahathera (Theravada)
Y.M. Nyanamaitri Mahasthavira (Mahayana)
Y.M. Lobsang Gyatso Sthavira (Vajrayana)
Y.M. Bhadrasudhiyanti Mahasthavira (Biksuni)
'''DEWAN PENGURUS PUSAT'''
Ketua Umum : Y.M. Khemacaro Mahathera
Wakil Ketua Umum I : Y.M. Thanavaro Mahathera
Wakil Ketua Umum II: Y.M. Tenzin Tringyal Sthavira
Sekretaris Jenderal: Y.M. Nyanagupta Thera
Wakil Sekretaris Jenderal : Y.M. Bhadranatha Thera
Bendahara Umum: Y.M. Bhadrasatyani Sthavira
Wakil Bendahara Umum: Y.M, Sammodana Theri
== Lihat pula ==
Baris 147 ⟶ 259:
[[Kategori:Buddhisme]]
[[Kategori:Organisasi Buddhis]]
[[Kategori:Buddhisme di Indonesia]]
|