Pariwisata halal: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8.5 |
k →Referensi: clean up |
||
(2 revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan) | |||
Baris 4:
== Sejarah pemikiran ==
[[Gagasan]] tentang pariwisata halal diawali dengan [[ayat]]-ayat [[Al-Qur'an]] yang menggunakan istilah [[ziarah]] atau perjalanan. Ada 3 jenis [[kata]] dalam [[bahasa Arab]] yang berhubungan dengan pariwisata yaitu ''hijja'' (حجة), ''zejara'' (زي ة ار) dan ''rihla'' (ةرح ل ). Ketiga istilah tersebut memberikan makna bahwa perjalanan dilakukan untuk kunjungan yang memiliki tujuan tertentu. Perjalanan diadakan karena beberapa hal, yaitu adanya kewajiban berkunjung (misalnya [[haji]]) bagi yang mampu, kunjungan ke tempat-tempat suci agama [[Islam]], dan kunjungan untuk tujuan [[pendidikan]] dan [[perdagangan]]. Kesamaan makna dari ketiga istilah tersebut adalah perjalanan untuk menaati perintah [[Allah]]. Dalam pelaksanaannya, Muslim mengikuti [[syariat Islam]] sehingga perjalanan harus diadakan secara [[halal]]. Gagasan pariwisata halal kemudian mengalami [[pengembangan]] di dalam pemikiran Islam maupun [[Ekonomi syariah|ekonomi Islam]]. Bentuk nyatanya adalah diadakannya Konferensi Wisata Syariah oleh negara-negara anggota [[Organisasi Kerja Sama Islam|Organisasi Konferensi Islam]] (OKI) di [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]]. Konferensi berlangsung selama 2 hari pada tanggal 2-3 Juni 2014. Terdapat 13 rekomendasi yang dihasilkan guna ditindaklanjuti dalam pengembangan pariwisata halal.<ref>{{Cite book|last=Kementerian Pariwisata Indonesia|date=2015|url=https://www.kemenparekraf.go.id/asset_admin/assets/uploads/media/pdf/media_1568185794_1_DSRA_NTB_Nov_28.pdf|title=Pariwisata Halal: Desain Strategi dan Rencana Aksi (DSRA) Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2018 - 2019|location=Jakarta|publisher=Kementerian Pariwisata Indonesia|pages=19|url-status=live|access-date=2021-05-25|archive-date=2021-05-25|archive-url=https://web.archive.org/web/20210525201635/https://www.kemenparekraf.go.id/asset_admin/assets/uploads/media/pdf/media_1568185794_1_DSRA_NTB_Nov_28.pdf|dead-url=yes}}</ref> Masyarakat dunia kala itu lebih mengenal istilah tur Muslim, [[gaya hidup]] halal atau perjalanan halal. Sejak tahun 2015, konsep pariwisata halal mulai dikembangkan dan digunakan setelah sebuah [[acara]] bernama World Halal Tourism Summit dilaksanakan di [[Abu Dhabi]], [[Uni Emirat Arab]].<ref>{{Cite book|last=Surur|first=Fadhil|date=2020|url=http://repositori.uin-alauddin.ac.id/17881/1/Fadhil%20Surur%20Ok.pdf|title=Wisata Halal; Konsep dan Aplikasi|location=Gowa|publisher=Alauddin University Press|isbn=978-602-328-358-3|pages=27-28|url-status=live}}</ref>
==Pranala luar==
Baris 12:
* [https://www.economist.com/news/international/21578380-muslim-consumers-are-looking-beyond-traditional-religious-stipulations-meat-and The Economist - Crescent Tours Halal Holidays]
*[https://www.crescentrating.com/ Crescent Rating]
*[https://www.salamstandard.org/ Salam Standard] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20210516161435/https://www.salamstandard.org/ |date=2021-05-16 }}
*[https://www.tripfez.com Tripfez]
*[https://halal-travel.ehalal.io/id/ eHalal Indonesia] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20210516151640/https://halal-travel.ehalal.io/id/ |date=2021-05-16 }}
Baris 18:
== Referensi ==
<references />
[[Kategori:Syariah]]
|