J. Budziszewski: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika |
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.2 |
||
(4 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 3:
Budziszewski telah menulis secara luas, dalam ranah keilmuan maupun populer, seputar beragam isu moral dan politik termasuk [[agama dan aborsi|aborsi]], [[pandangan Kristen tentang perkawinan|perkawinan]], [[teologi seksualitas Katolik|seksualitas]], [[Gereja Katolik dan hukuman mati|hukuman mati]], dan peranan para hakim dalam suatu negara republik konstitusional. Bidang publikasi utamanya adalah teori [[hukum kodrat]]. Ia menjadi salah seorang pendukung terpenting teori hukum kodrat sejak tahun 1980-an.<ref>{{en}} Kevin Lee: "Contemporary Challenges to Natural Law Theories", ''The Catholic Social Science Review'' 12 (2007): 41.</ref> Dalam konteks ini, ia memberikan perhatian khusus pada persoalan penipuan-diri secara moril: Apa yang terjadi ketika manusia mengatakan pada diri mereka sendiri bahwa mereka tidak mengetahui apa yang sebenarnya mereka lakukan. Di antara bidang kajian penelitiannya termasuk juga [[etika kebajikan]] dan persoalan [[toleransi]].<ref name=autogenerated1 />
Terlepas dari karya filosofis ilmiahnya, Budziszewski dikenal sebagai penulis berbagai artikel dan buku [[apologetika Kristen]], yang ditujukan kepada khalayak luas termasuk kaum muda dan mahasiswa. Dikenal sebagai salah seorang intelektual [[Evangelikal|Protestan Injili]] terkemuka di Amerika Serikat dan mantan [[ateis]], Budziszewski kemudian diterima dalam [[persekutuan penuh]] dengan [[Gereja Katolik]] pada [[Minggu Paskah]] tahun 2004.<ref name="IgnatiusPress">{{en}} {{cite web |url=http://www.ignatiusinsight.com/features2005/jbudziszewski_int1_feb05.asp |title=Objections, Obstacles, Acceptance: Interview with J. Budziszewski |publisher=Ignatius Press |accessdate=20 September 2017 |archive-date=2010-11-01 |archive-url=https://web.archive.org/web/20101101041722/http://ignatiusinsight.com/features2005/jbudziszewski_int1_feb05.asp |dead-url=yes }}</ref> Setelah konversinya, ia tetap menyampaikan tulisan dan pengajarannya seputar topik-topik Kekristenan kepada umat Kristen [[Protestan]], [[Gereja Katolik|Katolik]], dan [[Gereja Ortodoks Timur|Ortodoks]], juga kepada mereka yang tidak memiliki keyakinan pasti namun dengan sungguh-sungguh mencarinya.<ref name="IgnatiusPress"/><ref name=autogenerated2>{{en}} [http://www.ewtn.com/vondemand/audio/dload1.asp?audiofile=jh_06222009.mp3&source=seriessearchprog.asp&seriesID=-6892289&T1= Audio Library Download<!-- Bot generated title -->]</ref>
== Pendidikan ==
Baris 9:
== Penelitian tentang penipuan-diri ==
Salah satu bidang ketertarikan Budziszewski untuk diteliti adalah menganalisis apa yang dipandangnya sebagai kecenderungan manusia secara umum pada [[penipuan diri]].<ref>{{en}} For the most accessible treatment of this theme, see ''What We Can't Not Know: A Guide'' (Spence Publishing, 2003, second edition forthcoming 2011 from Ignatius Press); for the most scholarly treatment, see ''The Line Through the Heart: Natural Law as Fact, Theory, and Sign of Contradiction'' (ISI Books, 2009).</ref> Permasalahan itu timbul dari suatu prinsip teoretis yang dipertahankan oleh St. [[Thomas Aquinas]], yang menuliskan: "Kita perlu menyatakan bahwa, sehubungan dengan prinsip-prinsip universal, hukum kodrat adalah sama untuk setiap orang, baik dalam hal kebenaran maupun dalam hal pengetahuan."<ref>Thomas Aquinas: ''[[Summa Theologiae]]'', I II, Q. 94, Art. 4</ref> Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kebanyakan prinsip paling umum tentang yang benar dan yang salah tidak hanya benar bagi semua orang tetapi juga dikenali oleh semua orang, walaupun tidak dapat dikatakan demikian dalam hal implikasi-implikasi tertentu. Menurut Budziszewski, St. Thomas benar. Ia berpendapat kalau
Hal tersebut menyebabkan Budziszewski mencetuskan teori pengetahuan bersalah, dari nurani atau suara hati yang dilanggar. Senada dengan St. Thomas, Budziszewski membedakan antara [[sinderesis]], yang menyajikan prinsip-prinsip pertama dari [[akal praktis]] dan yang ia sebut "nurani mendalam", dengan ''conscientia'', yang ia sebut "nurani permukaan" dan menyajikan penilaian mengenai tindakan-tindakan tertentu. Menurut Budziszewski, [[hati nurani|nurani]] beroperasi dalam tiga mode berbeda: Dalam mode peringatan, nurani mengingatkan manusia pada bahaya kesalahan moral dan menghasilkan inhibisi untuk tidak melakukannya. Dalam mode pendakwaan, nurani mendakwa manusia atas kesalahan yang telah dilakukan. Dalam mode pembalasan, nurani menghukum individu yang secara sadar melakukan kesalahan tetapi menolak untuk mengakui bahwa ia telah melakukannya. Karenanya nurani adalah guru, hakim, atau juga eksekutor, tergantung pada mode yang di dalamnya nurani bekerja.<ref>{{en}} J. Budziszewski: ''What We Can't Not Know: A Guide'', chapter 7; see also ''The Revenge of Conscience'': Politics and the Fall of Man.</ref>
Baris 43:
* {{en}} ''On the Meaning of Sex'' (Intercollegiate Studies Institute Press, 2012)
* {{en}} ''Commentary on Thomas Aquinas's [[Risalah tentang Hukum|Treatise on Law]]'' (Cambridge University Press, 2014)
== Lihat pula ==
* [[Center for Science and Culture]]
* [[Francis J. Beckwith]]
== Referensi ==
Baris 53 ⟶ 57:
{{Authority control}}
{{DEFAULTSORT:Budziszewski, J.}}
[[Kategori:Tokoh Katolik Amerika Serikat]]
[[Kategori:Semua artikel yang menambahkan kategori Orang hidup secara otomatis]]
[[Kategori:Filsuf politik]]
[[Kategori:Filsuf Kristen]]
[[Kategori:Tokoh yang berpindah agama dari Protestan ke Katolik
[[Kategori:Pengajar University of Texas at Austin]]
[[Kategori:Kelahiran 1952]]
|